8 Mitos soal CV yang Bikin Kamu Susah Dapat Kerja

Diperbarui 01 Agu 2023 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Apakah CV-mu berisi banyak informasi, termasuk hobi? Jika iya, maka mungkin kamu mempercayai beberapa mitos soal CV atau resume di bawah ini.

    Jika iya, hal tersebut bisa jadi salah satu faktor yang menyulitkanmu ketika melamar kerja.

    Nah, di artikel ini Glints akan meluruskan beragam mitos seputar CV dan resume, dirangkum dari Inc dan Reed.

    Simak selengkapnya berikut ini, yuk!

    1. CV adalah biografi singkat seputar pekerjaan

    Mitos pertama seputar CV yang perlu ditinggalkan adalah bahwa dokumen ini hanya berisi biografi singkat soal pekerjaanmu.

    Kenyataannya, CV harus menjelaskan tentang hidupmu atau detail seputar riwayat pekerjaanmu.

    Tujuan dari CV dan resume adalah untuk meyakinkan rekruter bahwa kamu adalah orang yang pantas untuk di-interview.

    Baca Juga: 5 Cara Menulis Career Break di Cover Letter Beserta Template-nya

    2. Cukup pengalaman untuk meyakinkan rekruter

    Pengalaman kerjamu bertugas sebagai bukti bahwa kamu bisa melakukan pekerjaan atau mengemban sebuah posisi.

    Kamu juga harus mampu menunjukkan potensimu dalam CV lewat informasi seperti:

    • riwayat pendidikan/pelatihan
    • sertifikasi bidang pekerjaan

    3. CV harus menjabarkan tugasmu secara detail

    Memang rekruter perlu mengetahui peranmu di perusahaan sebelumnya.

    Namun, penjelasannya bisa singkat atau sederhana saja.

    Utamakan dan tonjolkan informasi soal pencapaian selama bekerja di posisi atau perusahaan lamamu.

    Perlu diingat bahwa posisi pekerjaan sangat bervariasi di masing-masing perusahaan.

    Sehingga, informasi yang ingin diketahui rekruter dan hiring manager adalah kontribusimu pada perkembangan perusahaan.

    4. Hobi adalah komponen penting dalam CV

    Mitos selanjutnya yang sering beredar soal CV dan resume adalah bahwa kamu harus mencantumkan hobi di dalamnya.

    Padahal, hobi bukanlah komponen yang penting untuk dicantumkan.

    Bahkan, mencantumkan hobi juga bisa jadi salah satu penyebabmu tidak mendapatkan kesempatan interview.

    Hal ini karena \perusahaan bisa saja menganggap bahwa kamu lebih memilih untuk melakukan hal lain ketimbang pekerjaanmu.

    Namun, kamu bisa mencantumkan hobi apabila hal tersebut membuatmu lebih menonjol dibandingkan kandidat lain.

    Terlebih jika hobi yang kamu jalani telah menghasilkan penghargaan atau partisipasi di suatu acara yang besar.

    Baca Juga: Hobi di CV: 7 Contoh dan 3 Pertimbangan Pentingnya

    5. Satu jenis CV saja sudah cukup

    Maksudnya adalah 1 CV bisa dipakai untuk melamar semua pekerjaan yang kamu incar.

    Padahal fakta dari mitor soal CV ini adalah lebih baik memiliki beberapa jenis CV untuk ragam pekerjaan incaran.

    Bagaimana cara membedakannya? Tambahkan informasi atau sesuaikan CV-mu berdasarkan masing-masing pekerjaan yang dilamar.

    Misalnya kamu melamar posisi social media manager, maka dalam CV tersebut tonjolkan kemampuan dan pengalaman terkait media sosial.

    Kemudian, kamu juga coba melamar posisi digital marketing manager, highlight informasi terkait digital marketing saja.

    Dengan jenis-jenis CV yang berbeda, rekruter jadi lebih memahami kecocokanmu dengan pekerjaan yang dilamar.

    Sehingga, selalu lakukan riset untuk posisi yang akan kamu lamar.

    Dengan begitu, kamu bisa merangkai CV-mu untuk bisa disesuaikan dengan deskripsi pekerjaan yang dilamar.

    6. CV bisa memberimu pekerjaan secara otomatis

    Mengirimkan CV atau resume memang langkah pertama dan terpenting saat melamar kerja.

    Namun, tidak hanya sampai di situ, kamu harus tetap melewati ragam tahapan, seperti tes, interview, hingga akhirnya diberi tawaran kerja.

    Sehingga, jangan harap CV atau resume yang masuk ke rekruter akan langsung meyakinkan mereka menerimamu.

    7. Sebuah CV harus penuh informasi

    Mitos selanjutnya yang sering beredar soal CV atau resume adalah isinya harus sangat komprehensif.

    Memang CV harus bisa jadi gerbang yang menjelaskan siapa kamu dan apa kemampuanmu, tapi informasinya harus relevan dengan pekerjaan yang dilamar.

    Percuma jika banyak informasi, tapi tidak sesuai dengan pekerjaan yang kamu lamar atau tidak tepat sasaran.

    Hal tersebut malah membuat CV-mu menjadi boomerang yang membuat kamu tidak lolos seleksi.

    CV-mu juga akan memberi kesan bahwa kamu tidak memahami pekerjaan yang dilamar.

    8. Kesalahan kecil dalam pengetikan bukan hal serius

    Mitos lainnya yang beredar ketika membuat CV atau resume adalah bahwa tidak apa jika terjadi kesalahan kecil dalam pengetikan.

    Sekilas, memang adanya typo bukan hal serius.

    Namun, kenyataannya hal tersebut menunjukkan bahwa kamu tidak perhatian terhadap detail dan selalu terburu-buru.

    Sehingga, selalu pastikan CV atau resume yang kamu buat selalu bebas dari kesalahan-kesalahan sepele.

    Baca Juga: Simak 4 Cara Menulis Gap Year di CV Beserta Contohnya

    Itu adalah beragam mitos soal CV dan resume yang perlu kamu ketahui dan tinggalkan.

    Jadi, pastikan kamu tidak melupakan hal ini ketika membuat CV, ya.

    Saat ini pun banyak perusahaan mengandalkan mesin applicant tracking system (ATS) untuk menyaring CV yang mereka terima.

    Mesin ini akan menilai kata kunci terkait pekerjaan yang dilamar dalam CV-mu.

    Makanya, kamu harus mengetahui kata kunci dan menambahkannya dalam CV-mu.

    Yuk, ketahui cara-cara menentukan kata kunci tepat untuk CV-mu dengan baca artikel Glints di bawah ini!

    BACA ARTIKEL

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait