7 Kata yang Harus Dihindari saat Membuat Resume

Diperbarui 16 Sep 2023 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Kamu pasti sering menulis kata-kata seperti pekerja keras atau hard worker dalam resume untuk mengesankan rekruter. Namun, tahukah kamu bahwa itu adalah salah satu kata yang harus dihindari saat membuat resume?

    Hal ini karena kata-kata tersebut sekarang ini tergolong sebagai buzzwords.

    Artinya, selain terlalu sering digunakan kandidat, kata atau frasa yang muncul di resume tersebut seringkali tidak terkait dengan suatu bidang industri atau peran yang dilamar.

    Meski kata-kata tersebut membantu kandidat menunjukkan kepercayaan dirinya, hal tersebut justru memberi deskripsi yang kabur seputar kemampuannya.

    Nah, berikut ini Glints berikan beberapa contoh buzzwords tersebut supaya kamu tidak perlu menulisnya lagi saat membuat resume.

    Yuk, simak selengkapnya di bawah ini.

    Kata yang Harus Dihindari saat Membuat Resume

    1. Pekerja keras atau hard worker

    Kata pertama yang perlu dihindari dalam resume adalah pekerja keras atau hard worker.

    Hal ini karena bekerja keras adalah sebuah keharusan dan perusahaan pastinya mengharapkan kandidat untuk melakukannya.

    Selain itu, pada akhirnya hasil kerjamulah yang bernilai di mata perusahaan.

    Sehingga, ketimbang mendeskripsikan dirimu sebagai seorang pekerja keras, beri tahu rekruter detail seputar riwayat pekerjaanmu serta pencapaian yang didapat.

    Hal tersebut membuat rekruter menjadi lebih tahu tentang dirimu sebagai pelamar kerja.

    Baca Juga: Simak 4 Cara Menulis Gap Year di CV Beserta Contohnya

    2. Bisa belajar dengan cepat atau fast learner

    Kata lain yang harus dihindari saat membuat resume adalah mampu belajar dengan cepat atau fast learner.

    Terkadang, kandidat cenderung menggunakan kata ini untuk menunjukkan bahwa dirinya mampu belajar suatu hal dengan cepat dan efektif.

    Meski begitu, frasa ini tidak menggambarkan bagaimana kamu merupakan seseorang yang mampu belajar dengan cepat.

    Agar lebih meyakinkan, cantumkan contoh dan hasil dari proses belajar cepatmu dalam resume.

    Contohnya:

    Berhasil menguasai teknik copywriting baru dalam durasi 1 bulan dan berhasil meningkatkan engagement media sosial hingga 10%.

    3. Rekam jejak yang terbukti atau proven track record

    Tujuan dari resume adalah memberi alasan dan meyakinkan rekruter untuk mewawancaraimu.

    Karena itu menurut Indeed, penting bagimu untuk menghindari pernyataan umum seputar pengalamanmu, salah satunya seperti kata-kata “rekam jejak terbukti” atau “proven track record“.

    Apabila kamu ingin menunjukkan pengalamanmu, sebaiknya cantumkan hasil-hasil yang diraih secara kuantitatif.

    Hal tersebut merupakan cara yang efektif untuk membuktikan rekam jejakmu.

    Contohnya:

    Berhasil meningkatkan engagement berupa likes, komentar, hingga conversion dari satu konten media sosial hingga 20% dalam 2 bulan.

    Baca Juga: Pendidikan Informal di CV: Kapan Perlu Ditulis dan Cara Menulisnya

    4. Mampu bekerja di bawah tekanan atau work well under pressure

    Seluruh pekerjaan memiliki tekanan dan deadline yang harus dipenuhi.

    Sehingga, kata-kata “mampu bekerja dengan baik di bawah tekanan” atau “work well under pressure” perlu kamu hindari saat membuat resume.

    Hal ini karena kandidat sudah sering mencantumkan frasa ini dalam resume-nya.

    Sehingga, pihak rekruter pun sudah mengekspektasikan adanya frasa ini yang membuat mereka tidak tertarik untuk melirik resume tersebut.

    Nah, ketimbang mencantumkan frasa ini, ada baiknya bagimu untuk memberi contoh bagaimana kamu bisa bekerja dengan baik dan efisien di situasi yang penuh tekanan serta stres.

    5. Microsoft Office

    Ivy Exec menyebutkan bahwa “Microsoft Office” juga adalah salah satu buzzword yang perlu kamu hindari ketika membuat resume.

    Karena, saat ini Microsoft Office adalah standar industri untuk mengolah data hingga membuat dan mengedit dokumen.

    Sehingga, setiap kandidat sudah diekspektasikan untuk bisa menguasainya.

    Hal ini membuat penguasaan Microsoft Office bukan sebuah skill yang istimewa.

    Oleh karena itu, hapus kata tersebut dari resume-mu dan cantumkan skill lain yang unik serta sesuai dengan posisi yang kamu lamar.

    6. Kemampuan komunikasi dan interpersonal yang baik atau excellent communication and interpersonal skills

    Kemampuan komunikasi dan interpersonal sangatlah kontekstual atau tergantung situasi.

    Sehingga, rekruter sulit mengetahui apakah kamu memang memilikinya atau hanya sekadar pernyataan semata ketika dirimu mencantumkannya.

    Tingkat kemampuanmu sangat tergantung terhadap situasi yang dihadapi serta hasil yang didapatkan darinya.

    Sehingga, ketimbang menyebutkannya, ada baiknya bagimu untuk menjelaskan kedua skill ini dalam resume-mu.

    Misalkan, jelaskan bagaimana dirimu menangani situasi sulit sambil mengerjakan suatu proyek tim untuk menunjukkan kemampuan komunikasi dan interpersonalmu ke rekruter.

    7. Berorientasi pada hasil atau result-oriented

    The Balance Careers menyebutkan bahwa berorientasi pada hasil atau result-oriented adalah kata lain yang harus dihindari saat membuat resume.

    Hal ini karena berorientasi terhadap hasil bagi seorang pekerja adalah sebuah keharusan.

    Oleh karena itu, akan lebih baik bagimu dengan menunjukkan kesuksesanmu dan memberi tahu rekruter apa saja yang telah kamu capai untuk mendemonstrasikan kualitas dirimu ini.

    Meski begitu, jangan sampai kamu melebih-lebihkan pengalamanmu, ya.

    Baca Juga: 5 Jenis Cover Letter dalam Dunia Kerja serta Contohnya

    Itu adalah beberapa kata yang harus dihindari saat membuat resume. Meski tujuanmu adalah menunjukkan kemampuanmu sebagai seorang kandidat, sebaiknya hindari kata-kata ini, ya.

    Karena, selain rekruter sudah terlalu sering melihatnya, kata-kata tersebut tidak bisa menggambarkan kemampuanmu dengan jelas. Tentu, rekruter pun tidak akan melirik resume-mu.

    Nah, selain informasi ini, kamu bisa dapat informasi, tips, dan trik berguna seputar menulis CV, resume, atau portofolio dengan baca kumpulan artikel dari Glints.

    Tentunya, tips dan triknya bisa langsung kamu praktikkan untuk membuat CV, resume, atau portofolio yang akan dilirik rekruter. Menarik bukan?

    Yuk, klik di sini sekarang untuk dapatkan dan baca kumpulan artikelnya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.4 / 5. Jumlah vote: 5

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait