10 Tips Kerja Hybrid yang Bantu Kamu Jaga Produktivitas

Diperbarui 26 Des 2023 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Bila tak diatur, makan hybrid work bisa membuatmu lupa batasan antara jam kerja dan kehidupan pribadi. Makanya, Glints siapkan tips hybrid work untuk kamu.

    Terlebih, menurut Forbes, walaupun banyak perusahaan yang menerapkan kerja hybrid, tapi tak sedikit yang merasa tidak cocok dengan model kebiasaan kerja ini. 

    Banyak yang mengeluhkan jam kerja yang lebih panjang dibandingkan saat harus ke kantor setiap harinya. 

    Oleh karena itu, penting untuk mengatur batasan agar kerja hybrid kamu produktif. 

    Berikut 10 tips kerja hybrid yang bisa kamu lakukan.

    10 Tips Sukses Kerja Hybrid 

    1. Kebijakan atau peraturan kerja hybrid 

    Sebelum memutuskan kerja hybrid, kamu harus memastikan kebijakan atau peraturan kerja yang dibuat oleh perusahaan tempatmu bekerja. 

    Kerja hybrid tidak bisa dilakukan tanpa kebijakan dan kerangka yang jelas dari perusahaan. 

    Dikutip dari University of Exeter, kebijakan ini meliputi tanggung jawab untuk semua pihak yang terlibat.

    Kamu juga harus mengetahui departemen/tim lain melakukan kerja hybrid.

    Baca Juga: Lakukan 6 Hal Ini jika WFH Terus Diperpanjang Akibat Pandemi

    2. Buat jadwal yang konsisten

    Dikutip dari Forbes, saat kamu menjalankan kerja hybrid, temukan cara agar kinerja tetap maksimal. 

    Hal ini akan berbeda-beda setiap orang. Kamu yang paling mengetahui kapan kamu merasa paling produktif. Atur jadwal harian dan patuhi dengan konsisten. 

    Kamu juga bisa membatasi waktu untuk urusan rumah dan pekerjaan. Mudahnya, kamu bisa membuat jadwal untuk rutinitas. 

    3. Atur tempat kerja yang sesuai

    Salah satu faktor produktivitas yang penting adalah lingkungan sekitarmu saat kerja.

    Salah satu tips sukses kerja hybrid ini adalah dengan membuat tempat kerja yang sesuai. 

    Jika bekerja dari rumah, kamu harus mempunyai tempat atau ruang kerja yang sesuai dan mendukung pekerjaan.

    Lebih lanjut, berdasarkan studi yang dilansir dari Recruitee ditemukan bahwa 72% dari pekerja remote tidak kerja dari ruangan khusus.

    Membuat office space di rumah dapat membantu kamu menghindari distraksi dan tetap produktif.

    4. Buat batasan yang jelas

    © Freepik.com

    Seperti yang sudah disebutkan bahwa banyak orang yang masih sulit membuat batasan antara pekerjaan dan urusan rumah saat bekerja secara hybrid. 

    Saat bekerja dari rumah, kamu tidak bisa duduk diam dan bekerja selama 8 jam penuh. Kamu harus mengambil waktu istirahat yang teratur. 

    Atur waktu mulai dan selesai bekerja dalam sehari. Bicarakan juga hal ini kepada manajer atau rekan kerja tentang batasan yang kamu tetapkan.  

    Tentukan juga hal-hal apa saja yang bersifat urgent untuk urusan pekerjaan dan apa yang bisa menunggu hingga hari berikutnya. 

    5. Mengorganisasi tugas dan tanggung jawab 

    Masih mengutip Recruitee, penting bagi kamu mengorganisasikan pekerjaan dengan tepat saat menjalani kerja secara hybrid. 

    Apalagi, jika kamu seorang manajer, coba identifikasi kebiasaan kerja anggota tim untuk membagi pekerjaan dengan tepat. 

    Misalnya, ada beberapa pekerjaan yang akan lebih efektif jika dilakukan di kantor, maka baiknya atur jadwal untuk melakukan pertemuan offline.

    Baca Juga: 10 Tips Terorganisasi saat WFA yang Wajib Kamu Terapkan

    6. Tetap terhubung dengan rekan kerja

    NY Times menjelaskan, kamu kadang akan merasa terisolasi saat bekerja dari rumah, apalagi jika rekan kerjamu mendapatkan jadwal ke kantor. 

    Saat kamu sedang bekerja dari rumah, tetap terhubung dengan rekan kerja secara online akan membantu kerja sama tim lebih hidup. 

    Jika ada games yang bisa dicoba untuk tim baik dari kantor dan remote, kamu bisa coba membuat sesi team building agar tetap terhubung serta tidak merasa terisolasi.

    7. Lakukan kegiatan team building

    Dilansir dari Forbes, team building menjadi sangat penting dalam tipe kerja hybrid.

    Coba libatkan rekan kerja setim dalam persiapan team building untuk memupuk kerja sama atau kolaborasi. 

    Jika, perusahaanmu menggunakan Slack sebagai platform komunikasi, maka manfaatkan Donut Slack untuk virtual coffee meetups atau virtual lunch dengan anggota tim.

    8. Gunakan teknologi yang tepat

    University of Exeter menyebut, penggunaan teknologi yang tepat untuk pekerjaan akan membuat hybrid working semakin menyenangkan.

    Selain harus tepat, penggunaan teknologi juga harus memudahkan. Kamu juga bisa  menambahkan creativity tools untuk membantumu tetap produktif selama kerja hybrid.

    memanfaatkan teknologi wfh

    © Pexels

    9. Fokus kepada hasil kerja

    Mulai tinggalkan stigma bahwa bekerja yang “benar” harus diukur dari jumlah jam kerja. 

    Namun, fokuslah kepada hasil kerja. Kamu harus mulai transparan terhadap pembagian waktu kerja dan fleksibilitas waktu dalam menyelesaikan pekerjaan. 

    10. Fleksibel

    Walaupun banyak model dari berbagai perusahaan mengadaptasi kerja hybrid, ada satu hal yang sama yaitu fleksibilitas.

    Kerja secara hybrid berarti fleksibel bagi karyawan. Kamu bisa bekerja sesuai dengan waktu atau lingkungan paling produktif yang dipilih.

    Saat perusahaan melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan seperti ini, maka akan tercipta produktivitas dan pencapaian tujuan yang baik. 

    Baca Juga: 7 Manfaat Tidur Cepat dan Bangun Awal untuk Produktivitas Kerja

    Nah, itu dia tips kerja hybrid yang bisa kamu lakukan. 

    Beradaptasi dengan kebiasaan kerja baru memang tidak mudah, kamu bisa memulainya dengan menerapkan tips-tips di atas.

    Untuk semakin memudahkanmu bekerja hybrid atau dari mana pun, Glints juga punya e-book khusus untukmu, lho.

    Dalam e-book Panduan WFA ini, kamu akan tahu tips sukses lainnya hingga perusahaan mana saja yang sudah mulai menerapkan sistem kerja ini.

    Yuk, klik tombol di bawah untuk dapatkan e-book Panduan WFA dari Glints.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait