7 Tips Berkarier di Industri Teknologi Meski Tanpa Skill Programming
Isi Artikel
Industri teknologi tak hanya tentang pemrograman atau coding, lho. Kamu yang datang dari latar dan pengalaman non-tech juga punya kesempatan.
Memangnya bagaimana caranya membangun karier di perusahaan teknologi dan apa saja yang harus disiapkan?
Tenang, Glints sudah siapkan berbagai tips berkarier di industri teknologi, simak selengkapnya, ya!
1. Pahami berbagai disiplin utama di industri teknologi
Industri teknologi bergeraknya amat cepat. Akan tetapi, pada dasarnya ada enam disiplin utamanya, berdasarkan laporan dari General Assembly.
Seperti Glints sebutkan di atas, industri ini tak hanya soal skill IT, tapi juga ragam latar.
Berikut ini disiplin utama yang dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan tech:
- web development
- mobile development
- product management
- data analytics
- UX design
- digital marketing
2. Pilih yang bisa kamu nikmati dalam waktu lama
© Freepik.com
Sudah tahu berbagai disiplin atau bidang kerja yang tersedia di industri teknologi?
Sekarang coba pilih disiplin yang kira-kira akan kamu nikmati hingga beberapa tahun ke depan.
Tanyakan pada dirimu sendiri:
- Kamu tipe orang yang seperti apa?
- Apa mimpi dan aspirasimu dalam berkarier?
- Tantangan bisnis apa yang ingin kamu tangani?
- Pekerjaan seperti apa yang bisa kamu nikmati sehari-harinya?
3. Sesuaikan pengalamanmu dengan industri incaranmu
Tips berkarier di industri teknologi dari Urban List ini cocok untukmu yang belum punya gambaran perusahaan teknologi incaran.
Kamu bisa sesuaikan pengalaman yang sudah kamu punya dengan industri yang ingin kamu coba.
Misalnya kamu punya latar belakang retail, coba apply ke perusahaan e-commerce.
Atau kalau kamu berpengalaman di bidang keuangan, tak ada salahnya melamar ke perusahaan fintech.
Ketahui lebih jauh soal pengalaman dan bidang apa saja yang ada dalam industri teknologi dalam e-book baru Glints: Panduan Sukses Dapat Kerja di Perusahaan Teknologi.
Dalam panduan ini kamu juga akan mengetahui:
- fakta-fakta perusahaan teknologi
- prospek karier
- skill yang dibutuhkan
Yuk, tap tombol di bawah untuk isi formulir dan download e-book-nya secara gratis.
4. Dapatkan ilmunya
Kamu butuh perencanaan matang kalau mau berkarier di industri teknologi. Salah satunya dengan memperdalam ilmu dan keterampilan.
Kamu bisa belajar berbagai skill profesional yang dibutuhkan di perusahaan-perusahaan teknologi dengan:
- belajar autodidak dari berbagai materi
- kuliah lagi di bidang yang relevan
- ikut bootcamp, pelatihan, kursus, atau workshop
5. Bangun portofoliomu
Setelah kamu mengantongi ilmu dan kemampuan praktis, sekarang saatnya membangun portofoliomu.
Menurut Workapolis, kamu bisa memulainya dengan mencari pekerjaan sampingan.
Atau diskusikan dengan atasanmu di kantor saat ini agar kamu bisa terlibat dalam proyek-proyek yang relevan dengan industri teknologi.
6. Perluas jaringanmu
© Freepik.com
Memperluas jejaring sosialmu adalah salah satu tips berkarier di industri teknologi yang tak boleh disepelekan.
Pasalnya, meski industri teknologi itu luas, sebetulnya jejaringnya cukup sempit dan komunitasnya cukup erat.
Dengan punya banyak kenalan di industri ini, kamu jadi tahu posisi apa saja yang sedang terbuka.
Kamu bahkan bisa minta untuk direkomendasikan ke perusahaan incaranmu kalau ada kenalan yang bekerja di sana.
7. Mulai kariermu di perusahaan startup
Perusahaan startup biasanya tidak terlalu kaku dalam hal rekrutmen.
Mereka lebih mengutamakan kandidat yang mau dilatih dan punya kelihaian berteknologi daripada kandidat yang hanya bermodal latar belakang pendidikan.
Maka, tips berkarier di industri teknologi yang terakhir adalah memulai karier di perusahaan startup.
Perusahaan startup juga biasanya menawarkan lebih banyak kesempatan belajar dan berkembang di industri teknologi.
Itulah tujuah tips untuk berkarier di industri teknologi.
Industri ini terbuka lebar untuk semua orang dengan beragam latar dan pengalaman, jadi jangan ragu untuk mencobanya, ya.
Untuk mencapai karier tersebut, jangan lupa untuk siapkan dirimu dengan berbagai proses rekrutmennya.
Termasuk sesi wawancara kerja. Yuk, dapatkan tipsnya di sini!
