Serba-serbi Web Development, Langkah Andalan Perusahaan untuk Eksis di Pasar

Diperbarui 10 Des 2020 - Dibaca 14 mnt

Isi Artikel

    Seiring berkembangnya zaman, web development telah menjadi salah satu bidang pekerjaan yang sangat menjanjikan.

    Bagaimana tidak? Perusahaan dari berbagai macam sektor kini membutuhkan situs web yang rapi, fungsional, dan menarik di mata customer agar bisa tetap eksis di pasar.

    Oleh karena itu, kali ini Glints akan menjelaskan mengenai serba-serbi web development yang perlu kamu ketahui.

    Mulai dari definisi hingga proses kerjanya, semua sudah Glints rangkum khusus untukmu. Yuk, disimak!

    Baca Juga: Ingin Buat Website Responsif? Kenali Apa Itu Bootstrap Beserta Kegunaannya

    Apa Itu Web Development?

    web development adalah

    © Pexels.com

    Menyadur Techopedia, web development atau pengembangan web, adalah sebuah proses pembangunan dan pemeliharaan situs web.

    Pekerjaan ini dilakukan di balik layar dengan tujuan untuk membuat situs web yang tampak apik, dan dapat bekerja dengan cepat.

    Umumnya, selama proses pembangunan, perusahaan akan berpedoman pada kebutuhan dan aspirasi customer mereka.

    Hal ini dilakukan agar situs web kelak dapat memberikan user experience yang mulus dan tidak membingungkan.

    Proses pengembangan web meliputi desain web, pengembangan konten web, pembuatan skrip untuk sisi klien dan server, serta pengaturan keamanan jaringan.

    Dalam pengertiannya yang lebih luas, web development mencakup semua tindakan dan pembaruan untuk memastikan kinerja situs sesuai dengan kebutuhan pengguna dengan kecepatan yang optimal.

    Namun, dewasa ini, pengembangan web juga mencakup semua tindakan strategis yang diperlukan untuk memastikan peringkat situs tetap baik dalam search engine rankings.

    Biasanya, tugas-tugas tersebut berkaitan dengan spesialisasi yang berbeda, yaitu search engine optimizer (SEO).

    Jenis-Jenis Web Development

    web development

    © Freepik.com

    Sejatinya, ada berbagai macam web development yang perlu kamu pahami jika ingin menjadi seorang web developer.

    Berbagai jenis pengembangan web ini merujuk pada berbagai sektor profesi di mana para developer dapat bekerja.

    Beberapa dari perbedaan jenis ini tumpang tindih dan memiliki fungsi yang berbeda-beda.

    Oleh karena itu, biasanya seorang web developer akan menguasai berbagai jenis pengembangan web yang berbeda agar bisa menjadi seorang profesional yang lebih fleksibel.

    Nah, apa saja jenis-jenis web development yang harus kamu kenali? Melansir Hubspot, berikut adalah penjelasannya:

    1. Front-end development

    Jenis web development pertama yang perlu kamu pelajari merupakan front-end development.

    Tugas utama para developer yang berkecimpung di bidang ini adalah membangun UI yang dapat membantu pengguna untuk mencapai tujuan mereka di dalam situs. 

    Itulah sebabnya front-end developer juga sering ikut andil dalam aspek perancangan UX dalam proyek mereka. 

    Oleh karena itu, memiliki latar belakang di bidang UX dapat menjadi nilai plus bagi seorang front-end developer, karena mereka dapat membentuk empati bagi pengguna.

    2. Back-end development

    Jika front-end adalah yang dilihat pengguna selama berkegiatan di situs, back-end adalah aspek yang tidak mereka lihat. 

    Back-end developer bertugas untuk mengelola server situs web, program, dan software, dengan tujuan agar semua fitur tersebut dapat bekerja dengan baik.

    Biasanya, back-end developer bekerja dalam sistem seperti server, sistem operasi, API, dan basis data. Mereka mengelola kode dalam situs untuk keperluan keamanan, konten, dan struktur situs.

    Menarik bukan? Nah, di Glint, terdapat banyak lowongan back-end developer yang siap untuk menerima karyawan baru seperti kamu. Jangan sampai ketinggalan, ya!

    3. Full-stack development

    Jenis web development berikutnya yang wajib kamu ketahui merupakan full-stack development.

    Full-stack developer bekerja di sisi front-end dan back-end situs. Mereka diharapkan dapat membuat situs web, aplikasi, atau program software dari awal hingga akhir proses pembangunan.

    Kata “stack” mengacu pada berbagai teknologi yang akan mereka tangani dalam satu situs web yang sama, seperti server, UI, dan lain-lain.

    Nah, sama halnya dengan back-end developer, kamu juga bisa apply menjadi full-stack developer di kanal lowongan pekerjaan Glints. Yuk, kirimkan CV-mu sekarang!

    Baca Juga: Penting untuk Web Development, Ketahui Definisi dan Jenis-Jenis Scripting Language

    4. Mobile development

    Mobile development adalah jenis web development yang belum beberapa lama ini muncul.

    Umumnya, jenis pengembangan web ini hadir sebagai jawaban atas kebutuhan pelanggan yang lebih senang membuka aplikasi dan situs web via smartphone mereka.

    Tugas mobile developer adalah membangun aplikasi yang ramah untuk perangkat seluler seperti smartphone atau tablet. 

    Aplikasi pada mobile memiliki proses operasional yang berbeda dari situs web dan program software lainnya.

    Oleh karena itu, bila ingin meniti karier sebagai mobile developer, kamu akan membutuhkan seperangkat keterampilan pengembangan dan pengetahuan tentang beberapa bahasa pemrograman khusus.

    Proses Kerja Web Development

    web development adalah

    © Unsplash.com

    Proses kerja web development bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilakukan.

    Setiap jenis pengembangan memiliki proses kerja yang berbeda berdasarkan jenis situs web, bahasa pemrograman, dan sumber daya yang diperlukan.

    Namun, ada proses kerja yang biasanya menjadi acuan bagi para developer. Menurut Xbsoftware, berikut penjelasannya:

    1. Pengumpulan informasi

    Proses kerja pertama dalam web development merupakan pengumpulan informasi. Tahap ini akan menentukan bagaimana langkah-langkah selanjutnya akan terlihat. 

    Tugas terpenting dalam tahap pengumpulan informasi adalah untuk mendapatkan pemahaman yang jelas mengenai tujuan situs web di masa mendatang.

    Tujuan utama yang ingin diraih serta tipe audiens yang ingin didapatkan situs juga perlu direncanakan. 

    Jenis pengetahuan semacam ini dapat membantu developer dalam menciptakan strategi terbaik untuk proyek mereka pengembangan web mereka.

    2. Merancang pengembangan website

    Pada tahap proses kerja pengembangan situs web ini, developer perlu membuat data yang memungkinkan pelanggan untuk menilai kualitas tampilan situs web.

    Nah, solusi untuk keperluan tersebut adalah membuat sitemap dan wireframe.

    a. Membentuk sitemap

    Sitemap bisa mendeskripsikan korelasi antara area utama dalam sebuah situs web. Representasi semacam itu dapat membantu developer dalam memahami fungsi produk akhir mereka nantinya. 

    Sitemap juga dapat menunjukkan hubungan antara berbagai halaman dalam situs web.

    Dengan pengetahuan ini, developer bisa menilai betapa mudahnya bagi pengguna untuk menemukan informasi atau layanan yang diperlukan dalam situs web.

    b. Membentuk wireframe

    Di sisi lain, wireframe adalah representasi visual dari UI yang akan dibuat oleh developer

    Wireframe tidak mengandung elemen desain seperti warna dan logo. Fitur ini hanya menjelaskan elemen yang akan ditambahkan ke halaman situs.

    Sifatnya tidak terlalu berseni, sehingga murah untuk digunakan dalam sketsa produksi.

    3. Merancang desain

    Proses kerja terakhir dalam web development adalah tahap perancangan desain.

    Selama tahap ini, tampilan situs web mulai terbentuk. Semua konten visual, seperti gambar, foto, dan video akan dibuat pada langkah ini. 

    a. Layout halaman website

    Semua info yang dikumpulkan melalui tahap pertama sangatlah penting. Kebutuhan pelanggan dan target audiens harus diingat saat sedang mengerjakan desain.

    Selain itu, desainer juga harus merancang layout halaman web. Rancangan ini bisa dipresentasikan dalam bentuk sketsa atau desain grafis murni.

    Fungsi utama layout adalah untuk merepresentasikan struktur informasi, memberikan visualisasi pada konten, dan mendemonstrasikan fungsionalitas dasar dalam situs web.

    b. Review dan siklus persetujuan

    Setelah semua rancangan desain selesai, pelanggan dan klien dapat meninjau layout dan desain.

    Mereka kemudian dapat diminta untuk mengirimkan feedback kepada tim desainer.

    Jika pelanggan dan klien tidak yakin tentang beberapa aspek dalam desain situs, desainer harus mengubah rancangan dan mengirimkannya kembali kepada mereka.

    Siklus ini harus diulang sampai pelanggan dan klien benar-benar puas dengan rancangan desain pada situs web.

    Baca Juga: Manjakan Pengunjung Website dengan Responsive Web Design

    Itulah penjelasan Glints terkait serba-serbi web development yang perlu kamu ketahui.

    Intinya, web development adalah sebuah proses pembangunan dan pengelolaan sebuah situs web.

    Meskipun terkesan rumit, bidang pekerjaan ini tengah menjadi sorotan bagi para jobseeker karena memiliki prospek karier yang menjanjikan.

    Nah, jika tertarik, kamu juga harus tahu berapa besaran gaji seorang web developer bukan? Glints sudah menyediakan informasinya dalam Laporan Gaji Indonesia 2020.

    Bagaimana cara mendapatkannya? Download e-book Laporan Gaji Indonesia 2020 secara gratis di sini.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.3 / 5. Jumlah vote: 6

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait