Revenue: Apa Itu, Jenis, Cara Menghitung, dan Faktor yang Memengaruhi
Isi Artikel
Banyak orang yang mengira kesuksesan bisnis hanya ditentukan oleh laba bersih alias keuntungan. Padahal, ada pengukuran lain yang bisa dipakai, lho. Revenue adalah salah satunya.
Apakah kamu belum memahami apa itu revenue? Kalau iya, tak perlu khawatir. Glints akan mengupas tuntas metrik yang satu ini di bawah.
Yuk, simak selengkapnya!
Apa Itu Revenue?
GoCardless menuliskan, revenue adalah jumlah uang yang masuk ke perusahaan. Nah, mengutip Indeed, uang ini masuk karena:
- penjualan barang/jasa
- penjualan aset perusahaan
- bunga investasi
- penerimaan donasi
Revenue vs Sales vs Income
Kadang kala, ada yang menyamakan revenue, sales, dan income. Padahal, ketiganya berbeda, lho.
Sales merupakan pemasukan perusahaan yang didapat dari penjualan barang/jasa.
Artinya, penjualan aset hingga penerimaan donasi tak termasuk sales. Seperti yang sudah Glints jelaskan, sales dan income adalah komponen revenue.
Dapat disimpulkan, sales adalah bagian dari revenue. Sementara itu, revenue tak selalu berbentuk sales.
Sementara itu, mengutip Investopedia, income adalah laba yang didapatkan dari proses sales.
Misalnya, kamu menjual nasi goreng dengan harga Rp10 ribu. Modal untuk nasi goreng itu adalah Rp4 ribu. Nah, income alias labamu adalah Rp6 ribu.
Jenis-Jenis Revenue
Secara umum, ada 2 jenis revenue, yakni:
1. Operating revenue
Mengutip Patriot Software, operating revenue adalah revenue yang didapat dari aktivitas bisnismu.
Misalnya, kamu menawarkan jasa desain grafis. Lalu, ada orang yang membeli jasamu. Nah, uang kamu dapat adalah operating revenue.
2. Non-operating revenue
Sementara itu, non–operating revenue merupakan uang yang tidak didapat dari aktivitas bisnis.
Seperti yang sudah Glints jelaskan, contoh non-operating revenue adalah:
- penjualan aset perusahaan
- bunga investasi
- dan lain-lain
Cara Menghitung Operating Revenue
Ada beberapa cara menghitung revenue dengan menggunakan rumus operating revenue yang bisa kamu pakai. Beberapa di antaranya adalah:
1. Total revenue
Total revenue adalah seluruh pemasukan yang didapat dari semua saluran penjualan.
Misalnya, kamu berjualan mainan anak di toko offline, mall, dan toko online.
Nah, total revenue tak memandang tempat penjualan itu. Semua penjualan di semua toko akan langsung digabung menjadi satu.
Apabila kamu ingin tahu cara menghitung total revenue, berikut adalah rumus yang bisa digunakan:
- Total revenue = harga x jumlah barang yang terjual
Sebagai contoh, di toko mainan tadi, kamu menjual boneka beruang seharga Rp200 ribu. Ada 20 buah boneka yang dibeli di seluruh toko.
Maka, cara menghitung total revenue-nya adalah sebagai berikut menggunakan rumus yang telah disebutkan.
= Harga x jumlah barang yang terjual
= Rp200.000 x 20 = Rp4.000.000
Metrik yang satu ini sangat penting, lho.
Sebab, melansir Price Intelligently, dengan mengetahui cara menghitung total revenue, kamu jadi bisa memahami hubungan antara harga jual dan minat konsumen untuk membeli.
Saat harga naik, benarkah pelanggan jadi enggan membeli? Jangan-jangan, kenaikan harga barang/jasamu tak terlalu memengaruhi minat beli pelanggan.
2. Net revenue
Indeed menuliskan, net revenue adalah harga jual barangmu dikurangi dengan biaya pembuatannya.
Dengan menghitung net revenue, kamu bisa memperkirakan laba bersih perusahaan.
Berikut rumus untuk menghitungnya:
- Net revenue = harga jual – biaya operasional
Misalnya, kamu menjual lemari seharga Rp100 ribu. Biaya operasional untuk membuat lemari itu adalah:
- bahan baku kayu, Rp10 ribu
- bahan baku engsel, Rp5 ribu
- komisi untuk tim sales, Rp25 ribu
Berikut perhitungan net revenue lemari.
= Harga jual – biaya operasional
= Rp100.000 – (Rp10.000 + Rp5.000 + Rp25.000)
= Rp100.000 – Rp40.000 = Rp60.000
Faktor yang Memengaruhi Revenue
Menurut Josh Kaufman, penulis buku The Personal MBA, hanya ada 4 cara untuk meningkatkan revenue. Dapat disimpulkan, keempatnya tentu memengaruhi angka revenue.
Nah, 4 poin yang disinggung oleh Kaufman adalah:
1. Jumlah pelanggan
Semakin banyak orang yang membeli produkmu, pemasukanmu tentu makin besar. Itu berarti, revenue-mu meningkat.
2. Ukuran transaksi
Faktor kedua yang memengaruhi revenue adalah ukuran transaksi. Kalau ingin revenue besar, coba buat pelangganmu beli lebih banyak produk.
Kamu juga bisa menawarkan layanan yang lebih mahal kepada customer. Mengutip Oberlo, teknik ini disebut dengan upselling.
3. Frekuensi transaksi per pelanggan
Misalnya, pelangganmu membeli produkmu tiap seminggu sekali.
Lantas, kamu membuat pelanggan tersebut membeli produk yang sama harganya setiap hari. Ini tentu memengaruhi revenue-mu.
4. Harga barang/jasa yang kamu jual
Tentu saja, ketika harga barang/jasamu naik, revenue-mu juga akan naik.
Tips Meningkatkan Revenue
Beberapa langkah yang bisa kamu ambil untuk meningkatkan revenue adalah:
1. Tawarkan diskon
Mengutip FreshBooks, diskon bisa membuat barang atau jasamu terlihat lebih menarik. Kalau produkmu dibeli oleh banyak orang, otomatis, revenue-mu meningkat.
Akan tetapi, hati-hati saat memberi diskon, ya. Jangan sampai kamu malah rugi karena menjual produk yang terlalu murah.
2. Pakai strategi bundling
Glenn Smith Executive Coaching menuliskan, strategi bundling bisa meningkatkan revenue-mu. Tak hanya itu, kamu juga membantu pelanggan karena menawarkan barang yang mereka butuhkan.
Supaya lebih jelas, Glints akan memberikan contoh.
Misalnya, kamu menjual sebuah HP seharga Rp5 juta. HP tersebut tak termasuk headset dan charger-nya.
Kamu juga menjual headset dan charger secara terpisah. Keduanya dihargai Rp1 juta dan Rp500 ribu.
Otomatis, kalau pelanggan membeli HP, headset, dan charger secara terpisah, mereka harus membayar Rp6,5 juta.
Akan tetapi, kamu menawarkan paket bundling untuk konsumen. Kalau membeli HP, headset, dan charger sekaligus, mereka cukup membayar Rp5,5 juta.
Penawaran ini terdengar lebih menarik, kan? Pelanggan bisa mendapat barang yang sama dengan harga lebih murah. Revenue-mu juga bisa meningkat karenanya.
3. Tawarkan sistem berlangganan
Tips terakhir untuk meningkatkan revenue adalah pemberlakuan sistem langganan.
Sistem yang satu ini tak hanya bisa dipakai perusahaan software atau media, lho. Mengutip Indeed, para penjual barang juga bisa merancang sistem refill.
Sistem ini sudah diterapkan oleh The Body Shop, perusahaan produk perawatan kulit.
Kamu hanya tinggal membeli 1 botol produk. Ketika botol produk tersebut habis, pelanggan tinggal membawanya ke toko The Body Shop untuk diisi ulang.
Demikian penjelasan Glints soal apa itu revenue. Masih ada banyak artikel seputar bisnis yang bisa kamu baca di Glints Blog, lho.
Semuanya dirangkum dari sumber tepercaya, serta bisa kamu akses secara gratis. Yuk, baca sekarang juga dengan klik tombol ini!
- Understanding Revenue: Definition, Formula & Examples
- Revenue vs. Sales: What Are the Differences?
- Revenue vs. Income: What's the Difference?
- What Are the Types of Revenue Small Business Owners Need to Know?
- How to Calculate (and Improve) Sales Revenue: Using the Sales Revenue Formula
- What Is Gross Revenue? A Definitive Guide for New Managers
- What Are The ‘4 Methods to Increase Revenue’?
- Upselling
- How to Increase Revenue: 9 Essential Strategies
- Top 10 Ways To Immediately Increase Your Revenue
- 20 Strategies To Increase Revenue
- Our Refill Program-The Body Shop