Product Bundling: Apa Itu, Tipe, Keuntungan, dan Tantangannya

Diperbarui 23 Nov 2022 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Kamu tentu sering melihat promosi yang menggabungkan dua produk berbeda dalam satu paket promosi. Jenis promosi seperti ini adalah bentuk dari promosi product bundling.

    Promosi seperti ini sering disebut sebagai “paket hemat” atau “package deals“.

    Biasanya, promosi semacam ini muncul pada event-event tertentu seperti promosi bulan Ramadhan atau Hari Natal.

    Strategi promosi ini akan mendorong konsumen untuk membeli lebih banyak produk dari brand yang sama.

    Sehingga, dapat meningkatkan penjualan dari produk yang dipromosikan.

    Dalam artikel berikut, Glints akan membahas tuntas seputar product bundling dan cara menggunakan strategi promosi ini.

    Apa Itu Product Bundling?

    bundling adalah

    © Pexels.com

    Seperti yang disebutkan sebelumnya, product bundling adalah pengelompokan dua atau lebih produk terkait menjadi satu dalam satu SKU. Jadi, pelanggan hanya membayar untuk satu item.

    Menurut Shipbob, strategi ini adalah strategi umum yang digunakan bisnis ecommerce sepanjang tahun untuk menghasilkan lebih banyak pendapatan per pesanan.

    Ini juga merupakan strategi pemasaran dan penjualan silang yang sangat populer selama liburan atau untuk promosi satu kali.

    Produk akan dikemas dengan cara yang berbeda, baik dalam kotak kado atau pembungkus khusus.

    Sering kali, strategi promosi ini adalah peluang untuk meningkatkan nilai pesanan rata-rata.

    Berdasarkan perkiraan McKinsey yang dilansir dari CXL, 35% dari semua pembelian Amazon berasal dari rekomendasi bundling.

    Baca Juga: Product Line, Payung Besar yang Menaungi Produk Serupa

    Tipe-Tipe Product Bundling

    © Freepik.com

    1. Mixed bundling

    Mixed bundling adalah tipe paling umum dari product bundling. Bundling seperti ini didasarkan pada produk yang seringkali dijual bersama berdasarkan data pesanan historis.

    Biasanya, produk mixed bundling menggabungkan beberapa produk yang bisa digunakan konsumen secara bersamaan.

    Produk-produk tersebut dapat dibeli terpisah, namun terdapat diskon khusus jika kamu membelinya bersamaan.

    2. Pure bundling

    Berbeda dengan mixed bundling, pure bundling adalah tipe product bundling yang hanya bisa dibeli secara bersamaan. Artinya, kamu tidak bisa membeli produk yang ditawarkan secara terpisah.

    Masalahnya pure bundling membatasi pilihan bagi pelanggan untuk membeli barang secara individual, yang dapat menyebabkan penurunan penjualan seiring waktu.

    3. Same-product bundling

    Same-product bundling adalah cara yang bagus untuk menawarkan diskon saat pelanggan memesan beberapa produk yang sama sekaligus.

    Banyak brand direct-to-consumer (DTC) yang menjual produk esensial atau perawatan pribadi berhasil dengan baik dengan jenis strategi bundling ini.

    Tipe bundling ini mirip dengan model langganan di mana paket produk yang sama memberi insentif kepada pelanggan untuk membeli dalam jumlah besar di muka, daripada membayar untuk mengirimkan pesanan baru setiap saat.

    4. Kelebihan persediaan

    Product bundling adalah salah satu strategi pemasaran yang paling efektif dan merupakan cara yang bagus untuk membersihkan inventaris lama yang tidak diinginkan untuk memberi ruang bagi item baru.

    Barang yang bergerak lambat dapat dengan cepat meningkatkan biaya penyimpanan inventaris, yang dapat memengaruhi keuntunganmu.

    Jika kamu memiliki produk yang tidak terjual secepat yang diinginkan, kamu dapat dengan mudah memaketkannya dengan item serupa yang baru, terjual lebih cepat, atau memiliki permintaan yang lebih tinggi.

    Dengan begitu, kamu dapat menghabiskan persediaan untuk memberi ruang bagi inventaris baru yang bergerak lebih cepat.

    Baca Juga: Diferensiasi Produk, Strategi Istimewa Kalahkan Penjualan Kompetitor

    Keuntungan Product Bundling

    product bundling

    © Freepik.com

    1. Meningkatkan nilai pesanan rata-rata

    Product bundling dapat meningkatkan keuntungan dan penjualan item individu dari waktu ke waktu.

    Dengan mengelompokkan item bersama-sama, kamu dapat membuat konsumen membeli lebih dari satu produk selama satu pembelian, yang meningkatkan nilai pesanan rata-rata.

    2. Mengurangi biaya pemasaran dan distribusi

    Bundling memungkinkanmu menjual lebih banyak dan mengurangi biaya pemasaran dan distribusi.

    Daripada memasarkan setiap produk, kamu dapat mengelompokkan produk pelengkap dan memasarkannya sebagai satu produk.

    Dengan mengemas item yang berbeda secara bersamaan, kamu hanya perlu mengirimkan lebih sedikit kotak barang individual dan menghemat uang untuk ongkos kirim.

    Alih-alih membuat iklan cetak dan pernikahan untuk setiap item, kamu dapat menampilkannya sebagai satu paket yang membantumu menghemat lebih banyak biaya pemasaran dan pada saat yang sama memasarkan semua produkmu.

    3. Mengurangi pemborosan inventaris

    Product bundling adalah cara untuk untuk membersihkan stok mati ini sebelum menjadi masalah.

    Jika kamu menggabungkan produk yang lama terjual dengan produk yang laku lebih cepat, pelanggan akan melihat bundel itu sebagai barang murah dan lebih cenderung membelinya.

    Ini membantu mengurangi pemborosan inventaris, membebaskan ruang gudang, dan mengurangi biaya penyimpanan inventaris kamu.

    Tantangan Product Bundling

    product bundle

    © Pexels.com

    Melakukan product bundling sebagai strategi penjualanmu bukan berarti tanpa tantangan.

    Setidaknya, menurut CXL, ada 3 hal yang dapat membuat strategi bundling tidak berjalan efektif, di antaranya.

    1. Presenter’s paradox

    Presenter’s paradox adalah ketika kamu menambahkan produk dalam sebuah bundle, namun justru membuat produk menjadi tidak berharga di mata konsumen.

    Sehingga, melansir dari Dotactiv, hal ini membuat konsumen memilih untuk membeli produk secara terpisah karena mereka melihat produk tambahan tersebut lebih berharga ketika tidak di-bundle.

    Hal yang menyebabkan konsumen berpikiran seperti ini adalah categorical reasoning yang akan dijelaskan selanjutnya.

    2. Categorical reasoning

    CXL menjelaskan bahwa categorical reasoning adalah sebuah pemikiran dari konsumen yang mengklasifikasikan produk menjadi “murah” atau “mahal”.

    Pengklasifikasian ini memengaruhi bagaimana mereka menilai suatu produk.

    Ketika suatu produk yang dianggap “mahal” disatukan dengan produk “murah”, hal ini membuat bundle dan produk “mahal” kehilangan nilainya di mata konsumen.

    Sehingga, menurunkan minat mereka untuk membeli produk bundle tersebut.

    3. Beban kognitif

    Tantangan lain dari strategi bundling adalah beban kognitif yang dirasakan konsumen.

    Hal ini mengacu pada jumlah energi mental yang harus dikeluarkan konsumen untuk melakukan pembelian, terutama ketika dihadapkan pada beragam pilihan bundling.

    Jika bundling yang ditawarkan begitu kompleks, meski dimaksudkan untuk memberikan benefit bagi konsumen, hal ini menyebabkan beban kognitif yang tinggi.

    Apabila beban kognitif yang dirasakan konsumen tinggi, hal ini membuat mereka kesulitan atau urung melakukan pembelian produkmu.

    Baca Juga: Webinar Marketing, Strategi Promosi Bisnis yang Makin Diminati

    Berbagai tipe product bundling bisa diterapkan sesuai dengan target penjualan yang ingin kamu capai. Kamu juga bisa mengkombinasikan strategi promosi ini dengan strategi lainnya.

    Agar kamu lebih memahaminya, kamu bisa mengikuti kelas sales yang disediakan oleh Glints ExpertClass.

    Glints ExpertClass menyediakan beragam kelas webinar yang menghadirkan para profesional dari berbagai bidang keahlian.

    Jadi, kamu bisa belajar dan bertanya langsung kepada mereka sesuai dengan topik yang diangkat. Yuk, cari beragam kelas sales di sini sekarang!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.4 / 5. Jumlah vote: 5

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait