Mengenal Product Analyst dan Tanggung Jawabnya dalam Pengembangan Produk

Diperbarui 13 Des 2023 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Kamu tentu mengenal profesi product designer. Akan tetapi, apakah kamu tahu bahwa sebelum product designer bekerja, ada seorang product analyst yang melakukan riset terlebih dahulu?

    Product analyst adalah bagian krusial dalam pembuatan sebuah produk.

    Untuk memastikan keamanan peluncuran produk, ia melakukan riset pasar, meneliti strategi pemasaran, dan mengikuti produk melalui siklus hidupnya.

    Apa saja tanggung jawab dari pekerjaan ini? Simak rangkuman Glints berikut.

    Siapa Itu Product Analyst?

    product analyst adalah

    © Freepik.com

    Product analyst adalah orang yang melakukan riset dan analisis pasar untuk membantu perusahaan dalam mengembangkan strategi pemasaran suatu produk.

    Ia membuat perbandingan antara produk perusahaan dan tren industri untuk memastikan bahwa suatu produk sesuai dan menguntungkan baik bagi konsumen maupun perusahaan.

    Ia akan menganalisis produk mulai dari komponen, fungsi, teknologi, biaya dan permintaan hingga materi pemasaran, situs web, dan pendekatan penjualan.

    Dilansir dari GHB Intelect, pekerjaan ini juga melakukan analisis pada rasio biaya dan kualitas, desain alternatif, hingga potensi persaingan.

    Hal itu dilakukan untuk menentukan apakah produk tersebut hemat biaya sekaligus memenuhi kebutuhan konsumen.

    Baca Juga: Competitive Analysis, Strategi yang Dilakukan untuk Mengenali Kompetitor

    Tugas Product Analyst

    © Unsplash.com

    Product analyst bertugas untuk mengembangkan produk baru dan melakukan perbaikan terhadap produk yang telah diluncurkan atas saran konsumen.

    Menurut Niologic, pekerjaan ini bertanggung jawab atas semua analisis terkait produk dan memanfaatkan data konsumen dan produk.

    Berikut beberapa tanggung jawab yang harus dilakukan oleh seorang product analyst.

    • Mengevaluasi produk perusahaan dan membandingkannya dengan tren industri.
    • Mengembangkan pemahaman tentang produk perusahaan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan saat ini dan masa depan.
    • Memberikan bantuan sesuai dengan ulasan dan saran konsumen terhadap produk.
    • Mengembangkan dan mengawasi pengembangan produk.
    • Melakukan analisis metrik untuk meningkatkan produk perusahaan.
    • Berkontribusi pada operasi perusahaan, seperti penetapan biaya, pengendalian inventaris, perencanaan, dan penganggaran.
    • Membantu perusahaan dalam mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang berkaitan dengan pertumbuhan produk.
    • Bekerja dengan departemen perusahaan lain untuk meningkatkan analisis dan presentasi produk.
    Baca Juga: Pahami Apa Itu Product Backlog dan Mengapa Ia Penting, Yuk!

    Skill yang Dibutuhkan Product Analyst

    © Unsplash.com

    1. Kemampuan melakukan riset dan analisis pasar

    Salah satu tugas seorang product analyst adalah melakukan riset pasar. Untuk itu, ia harus mampu memanfaatkan perangkat lunak analisis data untuk meneliti tren pasar.

    Ia harus mampu memproyeksikan biaya pengembangan dan pemasaran produk dengan benar, serta potensi penjualan dan keuntungan.

    Selain itu, ia harus dapat laporan tentang kinerja produk tertentu, dan menyarankan kemungkinan perbaikan, yang dilakukan dengan membaca laporan dan ulasan.

    Semua hal tersebut dapat dilakukan jika ia memiliki kemampuan untuk melakukan riset dan analisis pasar.

    2. Kemampuan melakukan wawancara

    Sebelum meluncurkan produk atau menentukan peningkatan apa yang dapat membantu produk yang telah dikembangkan, product analyst harus memahami kebutuhan konsumen.

    Selain melalui riset dan analisis pasar, ia dapat melakukan wawancara terhadap konsumen yang telah ada. Ini dapat dilakukan dengan wawancara individu atau wawancara kelompok.

    Untuk itu, ia harus memiliki kemampuan wawancara guna mendapatkan saran yang bermanfaat dari konsumen.

    3. Komunikasi interpersonal

    Dalam peran ini, product analyst harus bekerja sama dengan banyak pihak baik dari departemennya sendiri dan berbagai departemen terkait.

    Product analyst tidak hanya bekerja dengan product manager ataupun product designer.

    Ia bekerja dengan departemen marketing untuk menjajaki cara memasuki sektor pasar baru. Selain itu, ia juga memberi tahu staf sales tentang strategi penetapan harga yang kompetitif.

    Tak hanya itu, ia juga memproyeksikan biaya pengembangan dan peluncuran untuk departemen keuangan. Ia juga menyarankan perbaikan kepada tim pengembangan.

    Agar dapat bekerja dengan baik, ia harus memiliki kemampuan komunikasi interpersonal yang baik.

    Dengan begitu, ia dapat menjelaskan hasil analisisnya dengan tepat kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan produk.

    4. Kemampuan analisis produk

    Product analyst harus bisa mempelajari persaingan untuk melihat apa yang sudah ada di pasar, dan peningkatan apa yang dapat diperkenalkan untuk menciptakan produk yang lebih baik atau lebih bermanfaat.

    Ia tidak hanya harus mampu melakukan analisis produk saat pembuatan produk.

    Sebaliknya, ia juga harus mampu memantau kinerja produk tersebut di pasar untuk memenuhi atau melampaui target penjualan.

    Kemampuan analisis produk diperlukan tidak hanya untuk mengembangkan produk yang akan dibuat, namun juga untuk dapat menyiapkan laporan terperinci untuk pengembangan produk yang telah diluncurkan.

    Baca Juga: Tak Perlu Bingung, Ini 3 Beda Pekerjaan Product Manager dan Product Owner

    Setelah membaca artikel ini, kamu tentu sudah dapat membayangkan apa saja yang dilakukan seorang product analyst.

    Apakah kamu tertarik dengan pekerjaan ini? Kamu bisa memulainya dengan mencari lowongan pekerjaan product analyst yang ada di Glints.

    Yuk, mulai kariermu melalui Glints sekarang!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4 / 5. Jumlah vote: 4

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait