Product Development: Definisi, Fungsi, hingga Tahapannya

Diperbarui 22 Des 2020 - Dibaca 11 mnt

Isi Artikel

    Product development adalah suatu hal yang sangat penting bagi sebuah perusahaan.

    Dilihat dari asal katanya, ‘product’ berarti produk dan ‘development’ berarti pengembangan. Maka, secara singkat product development dapat diartikan sebagai pengembangan produk.

    Namun, mengapa sebuah perusahaan perlu melakukan product development dan bagaimana tahapannya?

    Yuk, simak penjelasan Glints berikut ini!

    Baca Juga: Yuk Kenali Lebih Dalam Apa Itu Product Roadmap!

    Apa Itu Product Development?

    tanggun jawab brand strategist adalah

    © Freepik.com

    Menurut Product Plan, product development adalah segala tahap yang bertujuan mengembangkan produk dari sebuah konsep atau ide melalui market release dan sebagainya. 

    Adapun menurut Tech Target, product development adalah serangkaian langkah yang mencakup pembuatan konsep, desain, pengembangan, dan pemasaran produk yang baru dibuat atau baru melakukan rebranding.

    Dari dua definisi di atas, dapat kita simpulkan bahwa product development adalah proses untuk mengembangkan dan melakukan perubahan pada sebuah produk.

    Mengapa product development penting bagi sebuah perusahaan?

    Pada dasarnya, zaman terus berkembang. Teknologi dan tren pun terus berganti.

    Oleh karena itu, kamu pasti jarang menemukan produk yang tidak melakukan perubahan apa pun tetapi tetap laku hingga jangka waktu yang panjang.

    Memang, ada saja produk seperti komputer AT&T yang tetap laku dijual selama bertahun-tahun. Namun, tidak banyak perusahaan yang mampu bertahan dengan cara seperti itu, apalagi bisnis-bisnis kecil.

    Setiap perusahaan harus menggabungkan kreativitas, penemuan, dan ide untuk mengembangkan sebuah produk yang bisa terus disukai pelanggan. Ketiga hal tersebut tergabung dalam product development.

    Ada beberapa aspek yang biasanya terdapat dalam sebuah proses product development, antara lain desain, engineering, manufacturing, distribusi, market positioning, marketing, dan penjualan, seperti dilansir dari Inc.

    Lalu, siapa yang bertanggung jawab terhadap product development? 

    Umumnya, product development adalah tanggung jawab tim yang dipimpin oleh seorang product manager. Tim tersebut harus menguasai aspek-aspek dalam setiap proses product development.

    product development

    Baca Juga: Tanggung Jawab, Skill, dan Prospek Kerja Product Marketing Specialist

    Kapan Harus Dilakukan?

    event planner adalah

    © Freepik.com

    Menurut Entrepreneur, ada beberapa tanda yang bisa menunjukkan kapan sebuah perusahaan harus meluncurkan produk baru atau melakukan product development.

    Tanda-tanda yang dimaksud adalah sebagai berikut.

    1. Pertumbuhan melambat

    Setiap perusahaan tentu berharap adanya pertumbuhan yang signifikan dari waktu ke waktu. Namun jika kamu menemukan bahwa pertumbuhan perusahaanmu terus melambat, bisa jadi ini tanda bahwa kamu perlu melakukan product development.

    Pertama, kamu perlu menemukan apa yang membuat bisnismu mengalami perlambatan.

    Kemudian, carilah ide dan inovasi segar untuk produkmu. Mungkin saja pelanggan jenuh dengan produk yang ditawarkan perusahaanmu.

    2. Permintaan berkurang

    Tanda lain bahwa perusahaanmu harus melakukan product development adalah ketika permintaan berkurang. Padahal, perusahaanmu telah melakukan berbagai upaya pemasaran yang kamu anggap menarik.

    Penjualan yang menurun memang bisa terjadi kapan saja. Namun, jika hal tersebut terus terjadi dalam waktu yang panjang, kamu harus bersipa.

    Hal ini menunjukkan bahwa pelanggan sudah mulai tidak tertarik dengan produkmu.

    3. Pelanggan berharap perubahan besar

    Semua perusahaan perlu mendengarkan feedback dari pelanggan. Berbagai masukan tersebut dapat menjadi pertimbangan besar bagi perusahaan untuk menentukan langkah yang harus diambil.

    Namun, bisa jadi ada satu momen ketika banyak pelanggan menyampaikan saran yang kamu anggap mustahil dijalankan perusahaan.

    Sebagai contoh, pelanggan berharap produkmu bisa menjadi lebih X, Y, dan Z. Padahal, melalui perhitungan perusahaan, hal tersebut tidak mampu kalian lakukan.

    Maka, kamu harus berhati-hati dan mencari pengembangan alternatif agar pelanggan tetap mau menikmati produkmu.

    4. Ada kompetitor baru

    Kompetitor adalah hal yang biasa dalam suatu bisnis. Namun, kamu harus tetap waspada saat mendengar ada kompetitor baru.

    Bisa jadi mereka hadir dengan produk dan inovasi yang lebih disukai oleh pelangganmu.

    Dengan begitu, mereka akan beralih ke kompetitor baru tersebut.

    Maka, fungsi product development di sini adalah agar pelangganmu tetap setia pada produk yang kamu tawarkan.

    5. Kompetitor mulai meninggalkan pasar

    Sekilas, kompetitor yang mulai meninggalkan pasar memang terkesan baik. Kamu bisa mengambil alih pasarnya dan menjadikan pelanggan mereka sebagai pelanggan barumu.

    Namun, jika didalami, situasi ini bisa jadi pertanda sesuatu yang kurang baik.

    Bisa jadi kompetitor mulai meninggalkan pasar karena pelanggan sudah tidak tertarik lagi dengan sektor yang kalian jalani.

    Jika kamu tidak melakukan product development, pelanggan bisa meninggalkanmu juga seperti kompetitor yang telah pergi terlebih dahulu.

    Baca Juga: Mengenal Profesi Product Marketing Manager dan Tantangannya

    Tahapan Product Development

    © Pexels.com

    1. Mengumpulkan ide

    Tahap pertama dalam melakukan product development adalah mengumpulkan ide. Kumpulkan idemu dan rekan-rekan satu tim. 

    Selain ide produk, kamu juga harus mengumpulkan ide cara mengembangkan produk tersebut untuk keperluan komersial.

    2. Evaluasi ide

    Setiap orang tentu setuju dengan idenya masing-masing. Namun, dalam product development, kamu dan timmu harus bisa saling mengevaluasi ide satu sama lain.

    Berikan pendapat yang objektif tentang ide pengembangan produk yang disampaikan tiap anggota.

    Selain itu, ada beberapa metode evaluasi lain yang bisa kamu gunakan, seperti Preliminary Innovation Evaluation System (PIES).

    3. Menjaga ide

    Setelah ide sudah terkumpul dan evaluasi selesai, jagalah ide tersebut baik-baik. Jangan sampai kompetitor mengetahui dan mengikuti idemu.

    Beberapa cara untuk menjaganya adalah dengan menetapkan copyright, hak paten, dan trade secrecy.

    4. Riset dan pengembangan

    Tahap product development selanjutnya adalah riset dan pengembangan (R&D).

    Pada tahap ini, kamu perlu menguji kegunaan dan berbagai fitur dari produkmu. Kamu juga perlu menyempurnakan desain hingga sesuai dengan keinginan pelanggan.

    Kamu juga bisa melakukan test-marketing, beta testing, analisis rencana pemasaran dan proyeksi penjualan, riset biaya, dan lainnya.

    5. Promosikan produk

    Jika semua tahap sudah kamu lakukan dengan baik, produk terbarumu siap diluncurkan. Di sini tim marketing akan menjalankan fungsi mereka.

    Baca Juga: Yuk, Belajar Tentang Marketing Plan dan Contohnya!

    Demikian penjelasan dari Glints tentang product development.

    Bagaimana, apakah kamu tertarik untuk merancang product development suatu perusahaan?

    Jika iya, ada banyak lowongan kerja product di Glints, lho! Kamu bisa sign up sekarang dan bangun kariermu bersama Glints!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.8 / 5. Jumlah vote: 14

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait