• Blog
    • Bidang Profesi
      • Marketing
      • Tech & Data
      • Media & Communications
      • Business Dev & Sales
      • Product
      • Design
    • Tips Karier
      • Mengawali Karier
      • Dunia Kerja
    • Konten Eksklusif
      • Artikel Expert
      • Panduan
      • Laporan
    • Dari Glints
      • Panduan Komunitas & Konten
      • Campaign Berlangsung
      • Kabar Produk
      • Kabar Glints
  • Lowongan Kerja
  • Glints ExpertClass
  • Glints Community
  • Bidang Profesi
  • Product
  • Product Development

Product Development: Definisi, Fungsi, hingga Tahapannya

Diperbarui 22 Des 2020 - Dibaca 11 mnt
Geofanni Nerissa Arviana An adaptable and enthusiastic content writer with a strong background in Journalism. Craving for everything about SEO and digital marketing.

Isi Artikel

    Product development adalah suatu hal yang sangat penting bagi sebuah perusahaan.

    Dilihat dari asal katanya, ‘product’ berarti produk dan ‘development’ berarti pengembangan. Maka, secara singkat product development dapat diartikan sebagai pengembangan produk.

    Namun, mengapa sebuah perusahaan perlu melakukan product development dan bagaimana tahapannya?

    Yuk, simak penjelasan Glints berikut ini!

    Baca Juga: Yuk Kenali Lebih Dalam Apa Itu Product Roadmap!

    Apa Itu Product Development?

    tanggun jawab brand strategist adalah

    © Freepik.com

    Menurut Product Plan, product development adalah segala tahap yang bertujuan mengembangkan produk dari sebuah konsep atau ide melalui market release dan sebagainya. 

    Adapun menurut Tech Target, product development adalah serangkaian langkah yang mencakup pembuatan konsep, desain, pengembangan, dan pemasaran produk yang baru dibuat atau baru melakukan rebranding.

    Dari dua definisi di atas, dapat kita simpulkan bahwa product development adalah proses untuk mengembangkan dan melakukan perubahan pada sebuah produk.

    Mengapa product development penting bagi sebuah perusahaan?

    Pada dasarnya, zaman terus berkembang. Teknologi dan tren pun terus berganti.

    Oleh karena itu, kamu pasti jarang menemukan produk yang tidak melakukan perubahan apa pun tetapi tetap laku hingga jangka waktu yang panjang.

    Memang, ada saja produk seperti komputer AT&T yang tetap laku dijual selama bertahun-tahun. Namun, tidak banyak perusahaan yang mampu bertahan dengan cara seperti itu, apalagi bisnis-bisnis kecil.

    Setiap perusahaan harus menggabungkan kreativitas, penemuan, dan ide untuk mengembangkan sebuah produk yang bisa terus disukai pelanggan. Ketiga hal tersebut tergabung dalam product development.

    Ada beberapa aspek yang biasanya terdapat dalam sebuah proses product development, antara lain desain, engineering, manufacturing, distribusi, market positioning, marketing, dan penjualan, seperti dilansir dari Inc.

    Lalu, siapa yang bertanggung jawab terhadap product development? 

    Umumnya, product development adalah tanggung jawab tim yang dipimpin oleh seorang product manager. Tim tersebut harus menguasai aspek-aspek dalam setiap proses product development.

    product development

    Baca Juga: Tanggung Jawab, Skill, dan Prospek Kerja Product Marketing Specialist

    Kapan Harus Dilakukan?

    event planner adalah

    © Freepik.com

    Menurut Entrepreneur, ada beberapa tanda yang bisa menunjukkan kapan sebuah perusahaan harus meluncurkan produk baru atau melakukan product development.

    Tanda-tanda yang dimaksud adalah sebagai berikut.

    1. Pertumbuhan melambat

    Setiap perusahaan tentu berharap adanya pertumbuhan yang signifikan dari waktu ke waktu. Namun jika kamu menemukan bahwa pertumbuhan perusahaanmu terus melambat, bisa jadi ini tanda bahwa kamu perlu melakukan product development.

    Pertama, kamu perlu menemukan apa yang membuat bisnismu mengalami perlambatan.

    Kemudian, carilah ide dan inovasi segar untuk produkmu. Mungkin saja pelanggan jenuh dengan produk yang ditawarkan perusahaanmu.

    2. Permintaan berkurang

    Tanda lain bahwa perusahaanmu harus melakukan product development adalah ketika permintaan berkurang. Padahal, perusahaanmu telah melakukan berbagai upaya pemasaran yang kamu anggap menarik.

    Penjualan yang menurun memang bisa terjadi kapan saja. Namun, jika hal tersebut terus terjadi dalam waktu yang panjang, kamu harus bersipa.

    Hal ini menunjukkan bahwa pelanggan sudah mulai tidak tertarik dengan produkmu.

    3. Pelanggan berharap perubahan besar

    Semua perusahaan perlu mendengarkan feedback dari pelanggan. Berbagai masukan tersebut dapat menjadi pertimbangan besar bagi perusahaan untuk menentukan langkah yang harus diambil.

    Namun, bisa jadi ada satu momen ketika banyak pelanggan menyampaikan saran yang kamu anggap mustahil dijalankan perusahaan.

    Sebagai contoh, pelanggan berharap produkmu bisa menjadi lebih X, Y, dan Z. Padahal, melalui perhitungan perusahaan, hal tersebut tidak mampu kalian lakukan.

    Maka, kamu harus berhati-hati dan mencari pengembangan alternatif agar pelanggan tetap mau menikmati produkmu.

    4. Ada kompetitor baru

    Kompetitor adalah hal yang biasa dalam suatu bisnis. Namun, kamu harus tetap waspada saat mendengar ada kompetitor baru.

    Bisa jadi mereka hadir dengan produk dan inovasi yang lebih disukai oleh pelangganmu.

    Dengan begitu, mereka akan beralih ke kompetitor baru tersebut.

    Maka, fungsi product development di sini adalah agar pelangganmu tetap setia pada produk yang kamu tawarkan.

    5. Kompetitor mulai meninggalkan pasar

    Sekilas, kompetitor yang mulai meninggalkan pasar memang terkesan baik. Kamu bisa mengambil alih pasarnya dan menjadikan pelanggan mereka sebagai pelanggan barumu.

    Namun, jika didalami, situasi ini bisa jadi pertanda sesuatu yang kurang baik.

    Bisa jadi kompetitor mulai meninggalkan pasar karena pelanggan sudah tidak tertarik lagi dengan sektor yang kalian jalani.

    Jika kamu tidak melakukan product development, pelanggan bisa meninggalkanmu juga seperti kompetitor yang telah pergi terlebih dahulu.

    Baca Juga: Mengenal Profesi Product Marketing Manager dan Tantangannya

    Tahapan Product Development

    © Pexels.com

    1. Mengumpulkan ide

    Tahap pertama dalam melakukan product development adalah mengumpulkan ide. Kumpulkan idemu dan rekan-rekan satu tim. 

    Selain ide produk, kamu juga harus mengumpulkan ide cara mengembangkan produk tersebut untuk keperluan komersial.

    2. Evaluasi ide

    Setiap orang tentu setuju dengan idenya masing-masing. Namun, dalam product development, kamu dan timmu harus bisa saling mengevaluasi ide satu sama lain.

    Berikan pendapat yang objektif tentang ide pengembangan produk yang disampaikan tiap anggota.

    Selain itu, ada beberapa metode evaluasi lain yang bisa kamu gunakan, seperti Preliminary Innovation Evaluation System (PIES).

    3. Menjaga ide

    Setelah ide sudah terkumpul dan evaluasi selesai, jagalah ide tersebut baik-baik. Jangan sampai kompetitor mengetahui dan mengikuti idemu.

    Beberapa cara untuk menjaganya adalah dengan menetapkan copyright, hak paten, dan trade secrecy.

    4. Riset dan pengembangan

    Tahap product development selanjutnya adalah riset dan pengembangan (R&D).

    Pada tahap ini, kamu perlu menguji kegunaan dan berbagai fitur dari produkmu. Kamu juga perlu menyempurnakan desain hingga sesuai dengan keinginan pelanggan.

    Kamu juga bisa melakukan test-marketing, beta testing, analisis rencana pemasaran dan proyeksi penjualan, riset biaya, dan lainnya.

    5. Promosikan produk

    Jika semua tahap sudah kamu lakukan dengan baik, produk terbarumu siap diluncurkan. Di sini tim marketing akan menjalankan fungsi mereka.

    Baca Juga: Yuk, Belajar Tentang Marketing Plan dan Contohnya!

    Demikian penjelasan dari Glints tentang product development.

    Bagaimana, apakah kamu tertarik untuk merancang product development suatu perusahaan?

    Jika iya, ada banyak lowongan kerja product di Glints, lho! Kamu bisa sign up sekarang dan bangun kariermu bersama Glints!

    • Product Development
    • product development (new product development - NPD)
    • What is Product Development?
    • Product Development

    beginner product development product development adalah

    Comments are closed.

    Artikel Terkait

    • Dunia Kerja 8 Ide Tahun Baru Sendiri yang Seru dan Antigaring!

      Geofanni Nerissa Arviana 29 Des 2021
    • Dunia Kerja 8 Ide Tahun Baru di Rumah bersama Keluarga, Dijamin Seru!

      Geofanni Nerissa Arviana 29 Des 2021
    • Karyawan Baru 5 Tips agar Cepat Adaptasi dari Kantor Korporat ke Startup

      Geofanni Nerissa Arviana 29 Mei 2021
    • Bidang Profesi 7 Cara Mempercepat Proses Index Google agar Situsmu Segera Ranking

      Geofanni Nerissa Arviana 26 Mei 2021
    Langganan untuk dapatkan info konten karier terbaru di emailmu
    Terima kasih sudah berlangganan! Nantikan info konten terbaru Glints di emailmu.
    Maaf, permintaanmu tidak bisa diproses. Silakan coba lagi.
    Kategori Topik
    • Tips Karier
    • Bidang Profesi
    • Konten Eksklusif
    • Kabar Glints
    Media Sosial
    • Facebook
    • Twitter
    • Instagram
    • LinkedIn
    Solusi Glints
    • Lowongan Kerja
    • Glints ExpertClass
    • Glints Community

    • Blog
      • Bidang Profesi
        • Marketing
        • Tech & Data
        • Media & Communications
        • Business Dev & Sales
        • Product
        • Design
      • Tips Karier
        • Mengawali Karier
        • Dunia Kerja
      • Konten Eksklusif
        • Artikel Expert
        • Panduan
        • Laporan
      • Dari Glints
        • Panduan Komunitas & Konten
        • Campaign Berlangsung
        • Kabar Produk
        • Kabar Glints
    • Lowongan Kerja
    • Glints ExpertClass
    • Glints Community



    • Bidang Profesi
    • Product
    • Product Development

    Product Development: Definisi, Fungsi, hingga Tahapannya

    Diperbarui 22 Des 2020 - Dibaca 11 mnt
    Geofanni Nerissa Arviana An adaptable and enthusiastic content writer with a strong background in Journalism. Craving for everything about SEO and digital marketing.

    Isi Artikel

      Product development adalah suatu hal yang sangat penting bagi sebuah perusahaan.

      Dilihat dari asal katanya, ‘product’ berarti produk dan ‘development’ berarti pengembangan. Maka, secara singkat product development dapat diartikan sebagai pengembangan produk.

      Namun, mengapa sebuah perusahaan perlu melakukan product development dan bagaimana tahapannya?

      Yuk, simak penjelasan Glints berikut ini!

      Baca Juga: Yuk Kenali Lebih Dalam Apa Itu Product Roadmap!

      Apa Itu Product Development?

      tanggun jawab brand strategist adalah

      © Freepik.com

      Menurut Product Plan, product development adalah segala tahap yang bertujuan mengembangkan produk dari sebuah konsep atau ide melalui market release dan sebagainya. 

      Adapun menurut Tech Target, product development adalah serangkaian langkah yang mencakup pembuatan konsep, desain, pengembangan, dan pemasaran produk yang baru dibuat atau baru melakukan rebranding.

      Dari dua definisi di atas, dapat kita simpulkan bahwa product development adalah proses untuk mengembangkan dan melakukan perubahan pada sebuah produk.

      Mengapa product development penting bagi sebuah perusahaan?

      Pada dasarnya, zaman terus berkembang. Teknologi dan tren pun terus berganti.

      Oleh karena itu, kamu pasti jarang menemukan produk yang tidak melakukan perubahan apa pun tetapi tetap laku hingga jangka waktu yang panjang.

      Memang, ada saja produk seperti komputer AT&T yang tetap laku dijual selama bertahun-tahun. Namun, tidak banyak perusahaan yang mampu bertahan dengan cara seperti itu, apalagi bisnis-bisnis kecil.

      Setiap perusahaan harus menggabungkan kreativitas, penemuan, dan ide untuk mengembangkan sebuah produk yang bisa terus disukai pelanggan. Ketiga hal tersebut tergabung dalam product development.

      Ada beberapa aspek yang biasanya terdapat dalam sebuah proses product development, antara lain desain, engineering, manufacturing, distribusi, market positioning, marketing, dan penjualan, seperti dilansir dari Inc.

      Lalu, siapa yang bertanggung jawab terhadap product development? 

      Umumnya, product development adalah tanggung jawab tim yang dipimpin oleh seorang product manager. Tim tersebut harus menguasai aspek-aspek dalam setiap proses product development.

      product development

      Baca Juga: Tanggung Jawab, Skill, dan Prospek Kerja Product Marketing Specialist

      Kapan Harus Dilakukan?

      event planner adalah

      © Freepik.com

      Menurut Entrepreneur, ada beberapa tanda yang bisa menunjukkan kapan sebuah perusahaan harus meluncurkan produk baru atau melakukan product development.

      Tanda-tanda yang dimaksud adalah sebagai berikut.

      1. Pertumbuhan melambat

      Setiap perusahaan tentu berharap adanya pertumbuhan yang signifikan dari waktu ke waktu. Namun jika kamu menemukan bahwa pertumbuhan perusahaanmu terus melambat, bisa jadi ini tanda bahwa kamu perlu melakukan product development.

      Pertama, kamu perlu menemukan apa yang membuat bisnismu mengalami perlambatan.

      Kemudian, carilah ide dan inovasi segar untuk produkmu. Mungkin saja pelanggan jenuh dengan produk yang ditawarkan perusahaanmu.

      2. Permintaan berkurang

      Tanda lain bahwa perusahaanmu harus melakukan product development adalah ketika permintaan berkurang. Padahal, perusahaanmu telah melakukan berbagai upaya pemasaran yang kamu anggap menarik.

      Penjualan yang menurun memang bisa terjadi kapan saja. Namun, jika hal tersebut terus terjadi dalam waktu yang panjang, kamu harus bersipa.

      Hal ini menunjukkan bahwa pelanggan sudah mulai tidak tertarik dengan produkmu.

      3. Pelanggan berharap perubahan besar

      Semua perusahaan perlu mendengarkan feedback dari pelanggan. Berbagai masukan tersebut dapat menjadi pertimbangan besar bagi perusahaan untuk menentukan langkah yang harus diambil.

      Namun, bisa jadi ada satu momen ketika banyak pelanggan menyampaikan saran yang kamu anggap mustahil dijalankan perusahaan.

      Sebagai contoh, pelanggan berharap produkmu bisa menjadi lebih X, Y, dan Z. Padahal, melalui perhitungan perusahaan, hal tersebut tidak mampu kalian lakukan.

      Maka, kamu harus berhati-hati dan mencari pengembangan alternatif agar pelanggan tetap mau menikmati produkmu.

      4. Ada kompetitor baru

      Kompetitor adalah hal yang biasa dalam suatu bisnis. Namun, kamu harus tetap waspada saat mendengar ada kompetitor baru.

      Bisa jadi mereka hadir dengan produk dan inovasi yang lebih disukai oleh pelangganmu.

      Dengan begitu, mereka akan beralih ke kompetitor baru tersebut.

      Maka, fungsi product development di sini adalah agar pelangganmu tetap setia pada produk yang kamu tawarkan.

      5. Kompetitor mulai meninggalkan pasar

      Sekilas, kompetitor yang mulai meninggalkan pasar memang terkesan baik. Kamu bisa mengambil alih pasarnya dan menjadikan pelanggan mereka sebagai pelanggan barumu.

      Namun, jika didalami, situasi ini bisa jadi pertanda sesuatu yang kurang baik.

      Bisa jadi kompetitor mulai meninggalkan pasar karena pelanggan sudah tidak tertarik lagi dengan sektor yang kalian jalani.

      Jika kamu tidak melakukan product development, pelanggan bisa meninggalkanmu juga seperti kompetitor yang telah pergi terlebih dahulu.

      Baca Juga: Mengenal Profesi Product Marketing Manager dan Tantangannya

      Tahapan Product Development

      © Pexels.com

      1. Mengumpulkan ide

      Tahap pertama dalam melakukan product development adalah mengumpulkan ide. Kumpulkan idemu dan rekan-rekan satu tim. 

      Selain ide produk, kamu juga harus mengumpulkan ide cara mengembangkan produk tersebut untuk keperluan komersial.

      2. Evaluasi ide

      Setiap orang tentu setuju dengan idenya masing-masing. Namun, dalam product development, kamu dan timmu harus bisa saling mengevaluasi ide satu sama lain.

      Berikan pendapat yang objektif tentang ide pengembangan produk yang disampaikan tiap anggota.

      Selain itu, ada beberapa metode evaluasi lain yang bisa kamu gunakan, seperti Preliminary Innovation Evaluation System (PIES).

      3. Menjaga ide

      Setelah ide sudah terkumpul dan evaluasi selesai, jagalah ide tersebut baik-baik. Jangan sampai kompetitor mengetahui dan mengikuti idemu.

      Beberapa cara untuk menjaganya adalah dengan menetapkan copyright, hak paten, dan trade secrecy.

      4. Riset dan pengembangan

      Tahap product development selanjutnya adalah riset dan pengembangan (R&D).

      Pada tahap ini, kamu perlu menguji kegunaan dan berbagai fitur dari produkmu. Kamu juga perlu menyempurnakan desain hingga sesuai dengan keinginan pelanggan.

      Kamu juga bisa melakukan test-marketing, beta testing, analisis rencana pemasaran dan proyeksi penjualan, riset biaya, dan lainnya.

      5. Promosikan produk

      Jika semua tahap sudah kamu lakukan dengan baik, produk terbarumu siap diluncurkan. Di sini tim marketing akan menjalankan fungsi mereka.

      Baca Juga: Yuk, Belajar Tentang Marketing Plan dan Contohnya!

      Demikian penjelasan dari Glints tentang product development.

      Bagaimana, apakah kamu tertarik untuk merancang product development suatu perusahaan?

      Jika iya, ada banyak lowongan kerja product di Glints, lho! Kamu bisa sign up sekarang dan bangun kariermu bersama Glints!

      • Product Development
      • product development (new product development - NPD)
      • What is Product Development?
      • Product Development

      beginner product development product development adalah

      Comments are closed.

      Artikel Terkait

      • Dunia Kerja 8 Ide Tahun Baru Sendiri yang Seru dan Antigaring!

        Geofanni Nerissa Arviana 29 Des 2021
      • Dunia Kerja 8 Ide Tahun Baru di Rumah bersama Keluarga, Dijamin Seru!

        Geofanni Nerissa Arviana 29 Des 2021
      • Karyawan Baru 5 Tips agar Cepat Adaptasi dari Kantor Korporat ke Startup

        Geofanni Nerissa Arviana 29 Mei 2021
      • Bidang Profesi 7 Cara Mempercepat Proses Index Google agar Situsmu Segera Ranking

        Geofanni Nerissa Arviana 26 Mei 2021
      Langganan untuk dapatkan info konten karier terbaru di emailmu
      Terima kasih sudah berlangganan! Nantikan info konten terbaru Glints di emailmu.
      Maaf, permintaanmu tidak bisa diproses. Silakan coba lagi.
      Kategori Topik
      • Tips Karier
      • Bidang Profesi
      • Konten Eksklusif
      • Kabar Glints
      Media Sosial
      • Facebook
      • Twitter
      • Instagram
      • LinkedIn
      Solusi Glints
      • Lowongan Kerja
      • Glints ExpertClass
      • Glints Community

      • Blog
        • Bidang Profesi
          • Marketing
          • Tech & Data
          • Media & Communications
          • Business Dev & Sales
          • Product
          • Design
        • Tips Karier
          • Mengawali Karier
          • Dunia Kerja
        • Konten Eksklusif
          • Artikel Expert
          • Panduan
          • Laporan
        • Dari Glints
          • Panduan Komunitas & Konten
          • Campaign Berlangsung
          • Kabar Produk
          • Kabar Glints
      • Lowongan Kerja
      • Glints ExpertClass
      • Glints Community



      • Bidang Profesi
      • Product
      • Product Development

      Product Development: Definisi, Fungsi, hingga Tahapannya

      Diperbarui 22 Des 2020 - Dibaca 11 mnt
      Geofanni Nerissa Arviana An adaptable and enthusiastic content writer with a strong background in Journalism. Craving for everything about SEO and digital marketing.

      Isi Artikel

        Product development adalah suatu hal yang sangat penting bagi sebuah perusahaan.

        Dilihat dari asal katanya, ‘product’ berarti produk dan ‘development’ berarti pengembangan. Maka, secara singkat product development dapat diartikan sebagai pengembangan produk.

        Namun, mengapa sebuah perusahaan perlu melakukan product development dan bagaimana tahapannya?

        Yuk, simak penjelasan Glints berikut ini!

        Baca Juga: Yuk Kenali Lebih Dalam Apa Itu Product Roadmap!

        Apa Itu Product Development?

        tanggun jawab brand strategist adalah

        © Freepik.com

        Menurut Product Plan, product development adalah segala tahap yang bertujuan mengembangkan produk dari sebuah konsep atau ide melalui market release dan sebagainya. 

        Adapun menurut Tech Target, product development adalah serangkaian langkah yang mencakup pembuatan konsep, desain, pengembangan, dan pemasaran produk yang baru dibuat atau baru melakukan rebranding.

        Dari dua definisi di atas, dapat kita simpulkan bahwa product development adalah proses untuk mengembangkan dan melakukan perubahan pada sebuah produk.

        Mengapa product development penting bagi sebuah perusahaan?

        Pada dasarnya, zaman terus berkembang. Teknologi dan tren pun terus berganti.

        Oleh karena itu, kamu pasti jarang menemukan produk yang tidak melakukan perubahan apa pun tetapi tetap laku hingga jangka waktu yang panjang.

        Memang, ada saja produk seperti komputer AT&T yang tetap laku dijual selama bertahun-tahun. Namun, tidak banyak perusahaan yang mampu bertahan dengan cara seperti itu, apalagi bisnis-bisnis kecil.

        Setiap perusahaan harus menggabungkan kreativitas, penemuan, dan ide untuk mengembangkan sebuah produk yang bisa terus disukai pelanggan. Ketiga hal tersebut tergabung dalam product development.

        Ada beberapa aspek yang biasanya terdapat dalam sebuah proses product development, antara lain desain, engineering, manufacturing, distribusi, market positioning, marketing, dan penjualan, seperti dilansir dari Inc.

        Lalu, siapa yang bertanggung jawab terhadap product development? 

        Umumnya, product development adalah tanggung jawab tim yang dipimpin oleh seorang product manager. Tim tersebut harus menguasai aspek-aspek dalam setiap proses product development.

        product development

        Baca Juga: Tanggung Jawab, Skill, dan Prospek Kerja Product Marketing Specialist

        Kapan Harus Dilakukan?

        event planner adalah

        © Freepik.com

        Menurut Entrepreneur, ada beberapa tanda yang bisa menunjukkan kapan sebuah perusahaan harus meluncurkan produk baru atau melakukan product development.

        Tanda-tanda yang dimaksud adalah sebagai berikut.

        1. Pertumbuhan melambat

        Setiap perusahaan tentu berharap adanya pertumbuhan yang signifikan dari waktu ke waktu. Namun jika kamu menemukan bahwa pertumbuhan perusahaanmu terus melambat, bisa jadi ini tanda bahwa kamu perlu melakukan product development.

        Pertama, kamu perlu menemukan apa yang membuat bisnismu mengalami perlambatan.

        Kemudian, carilah ide dan inovasi segar untuk produkmu. Mungkin saja pelanggan jenuh dengan produk yang ditawarkan perusahaanmu.

        2. Permintaan berkurang

        Tanda lain bahwa perusahaanmu harus melakukan product development adalah ketika permintaan berkurang. Padahal, perusahaanmu telah melakukan berbagai upaya pemasaran yang kamu anggap menarik.

        Penjualan yang menurun memang bisa terjadi kapan saja. Namun, jika hal tersebut terus terjadi dalam waktu yang panjang, kamu harus bersipa.

        Hal ini menunjukkan bahwa pelanggan sudah mulai tidak tertarik dengan produkmu.

        3. Pelanggan berharap perubahan besar

        Semua perusahaan perlu mendengarkan feedback dari pelanggan. Berbagai masukan tersebut dapat menjadi pertimbangan besar bagi perusahaan untuk menentukan langkah yang harus diambil.

        Namun, bisa jadi ada satu momen ketika banyak pelanggan menyampaikan saran yang kamu anggap mustahil dijalankan perusahaan.

        Sebagai contoh, pelanggan berharap produkmu bisa menjadi lebih X, Y, dan Z. Padahal, melalui perhitungan perusahaan, hal tersebut tidak mampu kalian lakukan.

        Maka, kamu harus berhati-hati dan mencari pengembangan alternatif agar pelanggan tetap mau menikmati produkmu.

        4. Ada kompetitor baru

        Kompetitor adalah hal yang biasa dalam suatu bisnis. Namun, kamu harus tetap waspada saat mendengar ada kompetitor baru.

        Bisa jadi mereka hadir dengan produk dan inovasi yang lebih disukai oleh pelangganmu.

        Dengan begitu, mereka akan beralih ke kompetitor baru tersebut.

        Maka, fungsi product development di sini adalah agar pelangganmu tetap setia pada produk yang kamu tawarkan.

        5. Kompetitor mulai meninggalkan pasar

        Sekilas, kompetitor yang mulai meninggalkan pasar memang terkesan baik. Kamu bisa mengambil alih pasarnya dan menjadikan pelanggan mereka sebagai pelanggan barumu.

        Namun, jika didalami, situasi ini bisa jadi pertanda sesuatu yang kurang baik.

        Bisa jadi kompetitor mulai meninggalkan pasar karena pelanggan sudah tidak tertarik lagi dengan sektor yang kalian jalani.

        Jika kamu tidak melakukan product development, pelanggan bisa meninggalkanmu juga seperti kompetitor yang telah pergi terlebih dahulu.

        Baca Juga: Mengenal Profesi Product Marketing Manager dan Tantangannya

        Tahapan Product Development

        © Pexels.com

        1. Mengumpulkan ide

        Tahap pertama dalam melakukan product development adalah mengumpulkan ide. Kumpulkan idemu dan rekan-rekan satu tim. 

        Selain ide produk, kamu juga harus mengumpulkan ide cara mengembangkan produk tersebut untuk keperluan komersial.

        2. Evaluasi ide

        Setiap orang tentu setuju dengan idenya masing-masing. Namun, dalam product development, kamu dan timmu harus bisa saling mengevaluasi ide satu sama lain.

        Berikan pendapat yang objektif tentang ide pengembangan produk yang disampaikan tiap anggota.

        Selain itu, ada beberapa metode evaluasi lain yang bisa kamu gunakan, seperti Preliminary Innovation Evaluation System (PIES).

        3. Menjaga ide

        Setelah ide sudah terkumpul dan evaluasi selesai, jagalah ide tersebut baik-baik. Jangan sampai kompetitor mengetahui dan mengikuti idemu.

        Beberapa cara untuk menjaganya adalah dengan menetapkan copyright, hak paten, dan trade secrecy.

        4. Riset dan pengembangan

        Tahap product development selanjutnya adalah riset dan pengembangan (R&D).

        Pada tahap ini, kamu perlu menguji kegunaan dan berbagai fitur dari produkmu. Kamu juga perlu menyempurnakan desain hingga sesuai dengan keinginan pelanggan.

        Kamu juga bisa melakukan test-marketing, beta testing, analisis rencana pemasaran dan proyeksi penjualan, riset biaya, dan lainnya.

        5. Promosikan produk

        Jika semua tahap sudah kamu lakukan dengan baik, produk terbarumu siap diluncurkan. Di sini tim marketing akan menjalankan fungsi mereka.

        Baca Juga: Yuk, Belajar Tentang Marketing Plan dan Contohnya!

        Demikian penjelasan dari Glints tentang product development.

        Bagaimana, apakah kamu tertarik untuk merancang product development suatu perusahaan?

        Jika iya, ada banyak lowongan kerja product di Glints, lho! Kamu bisa sign up sekarang dan bangun kariermu bersama Glints!

        • Product Development
        • product development (new product development - NPD)
        • What is Product Development?
        • Product Development

        beginner product development product development adalah

        Comments are closed.

        Artikel Terkait

        • Dunia Kerja 8 Ide Tahun Baru Sendiri yang Seru dan Antigaring!

          Geofanni Nerissa Arviana 29 Des 2021
        • Dunia Kerja 8 Ide Tahun Baru di Rumah bersama Keluarga, Dijamin Seru!

          Geofanni Nerissa Arviana 29 Des 2021
        • Karyawan Baru 5 Tips agar Cepat Adaptasi dari Kantor Korporat ke Startup

          Geofanni Nerissa Arviana 29 Mei 2021
        • Bidang Profesi 7 Cara Mempercepat Proses Index Google agar Situsmu Segera Ranking

          Geofanni Nerissa Arviana 26 Mei 2021
        Langganan untuk dapatkan info konten karier terbaru di emailmu
        Terima kasih sudah berlangganan! Nantikan info konten terbaru Glints di emailmu.
        Maaf, permintaanmu tidak bisa diproses. Silakan coba lagi.
        Kategori Topik
        • Tips Karier
        • Bidang Profesi
        • Konten Eksklusif
        • Kabar Glints
        Media Sosial
        • Facebook
        • Twitter
        • Instagram
        • LinkedIn
        Solusi Glints
        • Lowongan Kerja
        • Glints ExpertClass
        • Glints Community
        Scroll Up