Subscription Business Model, Model Bisnis Terbaik untuk Tingkatkan Kesetiaan Pelanggan

Tayang 30 Nov 2020 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Bagi kamu yang ingin terjun ke dunia bisnis, mungkin subscription business model bukanlah sebuah istilah yang asing di telinga.

    Produk dari perusahaan dengan model bisnis ini sudah ada di kehidupan kita dan telah menjadi konsumsi wajib setiap harinya.

    Nah, kira-kira, apa yang dimaksud dengan subscription business model? Bagaimana cara perusahaan yang menggunakan model bisnis ini meraup untung? 

    Selain itu, apa saja, sih, bisnis dengan model subscription yang terkenal? Yuk, simak selengkapnya dalam rangkuman Glints berikut ini.

    Baca Juga: Jangan Mulai Bisnis Tanpa Memahami Segmen Pasar, Ini Dia Penjelasannya

    Apa Itu Subscription Business Model

    subscription business model

    © Unsplash.com

    Disadur dari Investopedia, subscription business model atau SCM, adalah sebuah model bisnis di mana pelanggan diharapkan untuk membayar biaya berulang agar bisa mendapatkan akses ke produk atau layanan tertentu secara berkelanjutan. 

    Model bisnis ini dimulai sebagai cara majalah dan surat kabar untuk menarik pembaca setelah audiens mereka beralih ke media digital.

    Berawal dari pemikiran tersebut, kini SCM telah berkembang menjadi pendekatan yang strategis guna mengelola pendapatan, pertumbuhan, dan brand loyalty untuk semua jenis bisnis di berbagai industri. 

    SCM dapat dibedakan dengan model bisnis lainnya berdasarkan fokus utama mereka, yakni nilai, prediktabilitas, dan hubungan pelanggan

    Mereka juga meletakkan fokus pada retensi dan bukan akuisisi pelanggan.

    Intinya, model bisnis ini menghasilkan pendapatan melalui jumlah pembayaran pelanggan untuk akses jangka panjang ke barang atau layanan perusahaan.

    Kesuksesan model bisnis ini sangat besar, sehingga, tanpa disadari, kehidupan kita kini telah dikelilingi oleh produk subscription model business setiap harinya.

    Fokus Utama Subscription Business Model

    subscription business model

    © Pexels.com

    Seperti yang sudah Glints jelaskan, SCM memiliki fokus utama yang membedakannya dari jenis model bisnis lainnya.

    Aspek-aspek yang menjadi fokus utama SCM ini banyak dianggap sebagai dasar pemikiran yang membuat model bisnis ini mampu meraup banyak untung.

    Nah, fokus utama SCM adalah nilai (value), prediktabilitas (predictability), dan hubungan pelanggan (customer relationship).

    Seperti apa penjelasan masing-masing aspek tersebut? Menurut Cratejoy, berikut pemaparannya:

    1. Nilai (value)

    Metode berlangganan secara substansial dapat meningkatkan kesetiaan pelanggan.

    Oleh karena itu, dalam subscription business model, perusahaan dapat membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan yang melampaui sekali transaksi. 

    Hasilnya, hubungan dan komunikasi yang berkelanjutan ini dapat mendorong pelanggan untuk terus menikmati produk atau layanan perusahaan.

    Baca Juga: Business Requirements Document, Dokumen Penting Penentu Kesuksesan Proyek Bisnis

    2. Prediktabilitas (predictability)

    Model bisnis subscription secara natural memperlancar alur permintaan dari customer.

    Oleh karena itu, perusahaan dapat menjalankan operasi dengan lebih efektif. 

    Setiap bulannya, perusahaan akan tahu berapa banyak pelanggan yang mereka miliki.

    Mereka juga dapat memprediksi berapa banyak pendapatan yang akan dihasilkan per bulannya.

    3. Hubungan pelanggan (customer relationship)

    Aspek berikutnya yang menjadi fokus utama subscription business model adalah hubungan dengan pelanggan.

    Keistimewaan model bisnis SCM adalah bahwa ia mampu memberikan pemilik bisnis lebih banyak kesempatan untuk berkomunikasi dengan pelanggan. 

    Tidak seperti bisnis retail, pengguna model bisnis subscription dapat melihat bagaimana tanggapan pelanggan dengan produk atau layanan mereka dengan mendapatkan feedback setiap bulannya.

    Hal ini memberi pemilik bisnis lebih banyak kesempatan untuk melihat kelebihan dan kekurangan produk atau layanannya.

    Dengan melakukan ini, pemilik juga dapat mengubah dan memperbaiki bisnis mereka untuk memastikan kebutuhan pelanggan tetap terpenuhi.

    Kelebihan Subscription Business Model

    © Unsplash.com

    Setelah melihat definisi, cara kerja, dan fokus utamanya, kini kamu perlu tahu kelebihan yang akan didapatkan dengan menggunakan subscription business model.

    Glints telah jelaskan sebelumnya bahwa kesuksesan model bisnis ini sangatlah besar hingga produk-produk perusahaan dengan model bisnis ini telah mengelilingi kehidupan kita setiap harinya.

    Produk seperti Spotify, Netflix, dan layanan SaaS terkenal merupakan contoh-contoh bisnis yang menggunakan SCM.

    Nah, kira-kira, seperti apa bentuk kelebihan yang akan didapatkan dengan menggunakan subscription business model?

    Menurut Subscription DNA, berikut penjelasannya:

    • menawarkan kemudahan dan prediktabilitas untuk bisnis
    • mendorong customer retention
    • meningkatkan loyalitas pelanggan
    • membantu menciptakan dasar yang baik untuk keperluan pemasaran 
    • fleksibel dan bagus untuk digunakan sebagai strategi  jangka panjang

    Baca Juga: Mengenal Business Continuity Plan, “Pahlawan Bisnis” Kala Bahaya Menyapa

    Itu dia rangkuman Glints mengenai subscription business model yang harus kamu ketahui.

    Intinya, SCM merupakan model bisnis yang cocok untuk digunakan oleh perusahaan di era modern ini.

    Mampu meningkatkan hubungan dengan pelanggan dan memprediksi insight yang akurat, model bisnis ini akan memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan yang memanfaatkannya.

    Menarik bukan? Nah, jika masih ingin tahu tentang ilmu-ilmu bisnis lainnya, kamu bisa mengikuti kelas di Glints Expertclass.

    Pada kelas kategori business fundamentals, para pakar bisnis dan profesional siap membagikan pengetahuan mereka khusus untuk kamu.

    Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, sign up di Glints sekarang! 

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait