CIRCLES Method: Arti dan Penerapannya dalam Product Management
Isi Artikel
Manajemen produk menjadi bidang penting dalam perusahaan-perusahaan teknologi saat ini. Makanya, mengetahui CIRCLES method adalah sebuah keharusan.
Baik ketika kamu masih meniti karier dan mencari pekerjaan hingga dalam proses kerja sehari-hari seorang product manager.
Belum yakin apa yang dimaksud dengan metode CIRCLES? Tenang, Glints telah merangkum jawabannya dibawah ini.
Apa Itu CIRCLES Method?
Secara sederhana, ProductPlan menjelaskan, CIRCLES method adalah sebuah framework pemecahan masalah.
Framework ini bisa membantu para product manager memikirkan dengan matang dan menemukan solusi yang tepat serta menyeluruh untuk persoalan desain apa pun.
CIRCLES sendiri adalah terdiri dari:
- Comprehend the situation
- Identify the Customer
- Report the customer’s needs
- Cut, through prioritization
- List solutions
- Evaluate tradeoffs
- Summarize recommendation
Tujuh hal ini merupakan langkah-langkah yang bisa memandumu temukan pemecahan masalah atau solusi untuk desain produk.
Kamu juga bisa menggunakan framework ini ketika menjawab pertanyaan wawancara kerja sebagai product manager.
Ya, biasanya pada tahap wawancara posisi product manager, rekruter akan memintamu untuk menyelesaikan suatu persoalan atau menjawab sebuah pertanyaan desain.
Kamu bisa menjawabnya dengan lancar kalau sudah paham betul apa itu metode CIRCLES.
Metode CIRCLES dalam Interview Product Manager
Menurut Impact Interview, dalam wawancara product design, pertanyaan dirancang user untuk menguji kemampuanmu dalam memecahkan masalah.
Pertanyaan yang mungkin diajukan antara lain:
- Bagaimana kamu akan merombak design situs kami?
- Rancang fitur baru untuk perusahaan kami pada mobile view. Siapa target customer-nya? Bagaimana cara kerja dan seperti apa UI/UX-nya?
- Bagaimana kamu akan memperbaiki design Facebook (atau brand teknologi lainnya)?
Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, sebenarnya user sedang menilaimu dalam:
- Menentukan tujuan pengembangan produk (termasuk metrics-nya).
- Memilih dan mengenali target customer yang paling pas.
- Berempati dengan target customer,
- Menemukan use case (atau pain points), yaitu masalah yang dialami customer dan apa bantuan serta solusimu.
- Memprioritaskan kasus-kasus yang melibatkan kepuasan customer.
- Melakukan brainstorming untuk mendapatkan ide-ide kreatif.
- Membuat rekomendasi yang logis dan sesuai citra perusahaan.
Unsur-Unsur CIRCLES Method
CIRCLES method berfungsi sebagai jembatan keledai supaya kamu bisa mengingat semua elemen penting dalam pemecahan masalah desain.
Karena itu, pahami setiap unsurnya dulu, yuk.
1. Comprehend the situation
Sebelum merancang apa pun, pahami dulu situasinya secara utuh.
Lewis C. Lin, penemu metode CIRCLES, menyarankan untuk berangkat dari pertanyaan-pertanyaan berikut:
- apa produknya?
- untuk siapa produknya?
- kenapa mereka membutuhkannya?
- kapan produk ini akan tersedia?
- di mana produk ini bisa didapatkan?
- bagaimana cara kerjanya?
2. Identify the customer
Pikirkan berbagai persona yang berbeda untuk produkmu. Kamu harus memosisikan dirimu sebagai customer untuk mengetahui apa yang paling mereka butuhkan.
Kamu juga harus paham kepribadian, kebiasaan, dan apa tujuan yang mau mereka capai. Seperti apa demografis mereka?
3. Report the customer’s needs
Kalau sudah tahu siapa customer-mu, ceritakan apa saja kebutuhan mereka. Inilah yang dinamakan use cases atau user stories.
User stories biasanya dibuat sesederhana mungkin dengan format:
Sebagai <tipe user>, saya mau <tujuan> supaya <keuntungan yang akan didapat>.
4. Cut, through prioritization
Waktumu untuk menjelaskan jawabanmu dalam interview mungkin cuma sedikit.
Jadi, pilih saja salah satu prioritas yang menurutmu paling penting. Pertimbangannya anatara lain: user experience, kemudahan untuk dieksekusi, pendapatan, dan lain-lain.
5. List solutions
Terlepas dari permasalahan apa pun yang mau kamu pecahkan, coba cari setidaknya tiga pilihan solusi.
6. Evaluate tradeoffs
Pasti ada plus minus dari solusi apa pun yang kamu tawarkan. Jangan takut untuk menjelaskannya pada user atau rekruter.
Pertimbangkan solusinya dengan kriteria-kriteria seperti kepuasan pelanggan, potensi pendapatan, dan lain-lain.
Mengevaluasi plus minus dari solusimu bisa membuktikan bahwa kamu adalah orang yang teliti, penuh perhitungan, dan fokus pada tujuan.
7. Summarize recommendation
Tahap terakhir adalah menyimpulkan rekomendasimu.
Jelaskan apa produk yang kamu rekomendasikan dan kenapa bisa membantu customer serta perusahaan.
Jangan lupa jelaskan juga kenapa solusi yang kamu pilih lebih baik dibandingkan alternatifnya.
Penerapan CIRCLES Method dalam Product Management
Kamu bisa menerapkannya dalam rangka:
- Menjaga fokus pada customer. Ini supaya kamu selalu ingat untuk siapa produk atau fitur dibuat.
- Membantumu memprioritaskan fitur produk, eksekusi, feedback dari pengguna, dan product roadmap.
- Membantumu menyusun pertanyaan yang tepat dalam tahap awal, sebelum lompat ke solusinya.
- Memastikan kamu selalu berpikir terbuka dalam setiap tahap pengembangan. Jangan sampai terburu-buru mengambil keputusan dan menentukan solusi.
Itu dia serba-serbi CIRCLES method dan bagaimana kamu bisa memanfaatkannya.
Masih mau belajar lebih dalam seputar product management?
Tenang, Glints sudah menyiapkan pusat informasi dan artikel seputar product, mulai dari tahap product managerpemula sampai advanced.
Yuk, klik di sini sekarang juga!