Raih Angka Engagement Tinggi dengan Strategi Repost di Media Sosial

Tayang 20 Sep 2021 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Dewasa ini, repost adalah salah satu cara terbaik bagi brand agar bisa tetap terlibat dengan audiens mereka.

    Strategi ini dianggap sebagai cara yang paling mudah untuk mengumpulkan user generated content untuk platform media sosial perusahaan.

    Tak hanya itu, repost juga bisa menjadi inisiatif yang baik agar konten-konten perusahaan bisa tetap relevan.

    Meskipun demikian, marketer tak bisa sembarang melakukan repost. Ada beberapa hal yang harus tetap mereka pertimbangkan.

    Nah, supaya upaya pemasaranmu bisa lancar, kali ini Glints akan paparkan serba-serbi reposting di media sosial, mulai dari definisi hingga manfaatnya.

    Yuk, simak lebih lanjut di bawah ini.

    Baca Juga: Mengupas Tuntas Engagement Rate Beserta Fungsinya untuk Marketing di Media Sosial

    Apa Itu Repost?

    repost adalah

    © Pexels.com

    Melansir laman Hootsuite, repost adalah sebuah strategi di mana marketer membagikan ulang konten pengguna lain.

    Kegiatan ini biasa dilakukan di media sosial dan dikenal dengan istilah-istilah baru seperti regram, re-pin, hingga retweet

    Repost juga termasuk membagikan postingan Instagram pengguna lain di Instagram Stories dan Feed.

    Namun, seiring berjalannya waktu, repost pun mengacu pada aktivitas membagikan ulang konten lama yang pernah diluncurkan media sosial perusahaan.

    Strategi ini umumnya dilakukan karena konten tersebut tetap memiliki angka engagement yang tinggi meskipun sudah lama di-post.

    Nah, objek konten yang dibagikan ulang sejatinya cukup beragam, tergantung fitur dari masing-masing media sosial.

    Secara umum, konten-konten yang di-repost marketer adalah video, artikel, thread, foto, hingga status personal.

    Cara Melakukan Repost di Media Sosial

    repost adalah

    © Pexels.com

    Seperti yang sudah Glints paparkan, repost adalah strategi media sosial yang dapat memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan.

    Metode ini memungkinkan mereka untuk terlibat dengan audiens dan berinteraksi dengan influencer.

    Meskipun demikian, sifat konten repost sendiri dapat dikatakan cukup sensitif. 

    Sebab, marketer akan membagikan ulang konten lama milik pengguna. 

    Tanpa izin dan langkah-langkah yang tepat, nama brand bisa dengan mudah tercoreng.

    Maka dari itu, agar bisa terhindar dari risiko yang tak diinginkan, berikut adalah beberapa cara terbaik untuk melakukan repost media sosial.

    1. Tag akun pencipta konten

    Melansir laman Thrive Hive, salah satu hal yang harus dilakukan marketer saat meluncurkan repost adalah tag akun pembuat konten.

    Hal ini satu cukup penting. Sebab, inisiatif ini dapat melindungi perusahaan agar tidak dituduh mencuri ide dari akun lain.

    Selain itu, tag akun pencipta konten merupakan cara menunjukkan apresiasi yang baik.

    Bahkan, dengan diskusi lebih lanjut, perusahaan bisa berkolaborasi dengan pihak terkait untuk membuat konten bersama.

    Baca Juga: Begini Cara Repost Postingan Instagram sebagai Feed dan Story

    2. Repost konten dengan engagement tinggi

    Kesalahan utama banyak marketer adalah membagikan ulang konten yang pada dasarnya kurang digemari audiens.

    Hasilnya, konten tersebut tidak mendapatkan perhatian yang cukup dan justru merugikan upaya pemasaran brand.

    Maka dari itu, sebelum repost, yang harus kamu lakukan adalah melihat kembali kebutuhan audiensmu.

    Sebagai saran, terbitkan kembali konten yang sesuai dengan citra brand dan memiliki engagement tinggi.

    Jenis konten tersebut dijamin bisa menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan semangat audiensmu.

    3. Jangan sembarang mengedit

    Melansir laman Social Media Today, ketika meluncurkan repost, hal yang perlu kamu lakukan adalah untuk tidak mengeditnya secara sembarangan.

    Hal ini cukup penting, terutama bila konten yang kamu repost berasal dari akun pengguna lain.

    Bila tetap diedit tanpa persetujuan pencipta konten, kamu dan perusahaan bisa berurusan dengan pihak yang berwenang.

    Maka dari itu, sebelum mengedit postingan, jangan lupa untuk ajukan persetujuan penciptanya terlebih dahulu.

    4. Pikirkan kembali tujuan pemasaranmu

    Tips terakhir sebelum melakukan repost adalah untuk memikirkan kembali strategi social media marketing-mu.

    Pada dasarnya, reposting memang dapat menjadi cara yang efektif untuk tingkatkan angka engagement.

    Terutama bagi brand yang hendak meluncurkan produk-produk baru.

    Namun, bukan berarti metode ini bisa digunakan oleh seluruh perusahaan.

    Bila tidak sesuai dengan kebutuhan pemasaranmu, strategi ini tidak akan memberikan dampak yang memuaskan.

    Manfaat Repost untuk Brand

    repost adalah

    © Pexels.com

    Tak seperti kebanyakan strategi pemasaran lainnya, repost adalah metode yang dapat memberikan lebih dari satu keuntungan.

    Meskipun efektif untuk tingkatkan angka engagement, strategi ini juga dapat membawakan berbagai manfaat lainnya.

    Nah, melansir laman Act On, berikut adalah kelebihan-kelebihan yang dapat kamu raih dari media sosial repost.

    • dapat meningkatkan angka ROI
    • meningkatkan jumlah traffic dengan cepat
    • bermanfaat untuk datangkan prospek baru
    • hemat biaya
    • mudah untuk dilakukan

    Baca Juga: 9 Strategi Gunakan Instagram Story untuk Marketing, Kamu Pilih yang Mana?

    Itulah pemaparan Glints mengenai strategi repost dan manfaatnya untuk pemasaran media sosialmu.

    Nah, selain metode ini, masih ada berbagai strategi efektif lainnya yang bisa kamu terapkan untuk keperluan social media marketing-mu.

    Penasaran apa aja? Tenang, kamu bisa langsung kunjungi laman Glints ExpertClass.

    Di sana, para pakar dan praktisi ternama siap membagikan ilmu dan pengalaman mereka khusus untukmu.

    Tunggu apa lagi? Yuk, langsung cek kelasnya dan daftar sekarang juga!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait