5 Jenis Traffic Website yang Perlu Kamu Ketahui dan Optimalkan

Diperbarui 08 Jan 2021 - Dibaca 11 mnt

Isi Artikel

    Terdapat beragam jenis traffic website yang dapat dipelajari oleh marketer secara satu per satu untuk mengembangkan website pribadi atau perusahaan.

    Dalam website, traffic menjadi salah satu amunisi yang bagus untuk melakukan digital marketing.

    Semakin tinggi lalu lintas tersebut, semakin besar peluang marketer untuk menarik perhatian audiens dan meraup keuntungan dari website tersebut.

    Nah, dalam praktiknya, traffic ternyata tidak hanya ada satu jenis saja, lho. Ada jenis-jenis lainnya yang bisa kamu optimalkan dengan baik.

    Agar dapat membuat website-mu semakin berkembang, berikut Glints akan jelaskan jenis-jenis traffic website untukmu.

    1. Direct traffic

    jenis traffic website

    © Freepik.com

    Sudahkah kamu familiar dengan direct traffic?

    Pada dasarnya, direct traffic adalah orang-orang yang datang langsung ke situs webmu melalui browser mereka.

    Dalam kata lain, menurut Small Business Computing, orang tersebut sudah mengetahui brand-mu sehingga mereka langsung mengetikkannya di browser.

    Sebagai contoh, nama brand-mu adalah Makmur Jaya. Orang lain sudah mengetahui brand tersebut sebagai penyedia bahan bangunan yang berkualitas.

    Nah, ketika mereka menuliskan Makmur Jaya di browser, lalu langsung mengunjungi situs webmu, itulah yang disebut sebagai direct traffic.

    Untuk mendapatkan jenis traffic yang satu ini, kamu harus berusaha keras dalam membangun brand awareness.

    Hal itu bisa dilakukan dengan advertising online ataupun offline seperti menyebar pamflet, menyewa billboard, dan lain-lain.

    Terlepas dari hal-hal di atas, secara umum banyak yang beranggapan bahwa direct traffic tidak terlalu efektif dalam jangka waktu panjang.

    Baca Juga: Mengenal Konten Evergreen dan Perannya dalam Meningkatkan Traffic Website

    2. Organic traffic

    © Freepik.com

    Sebagian besar dari kamu mungkin sudah pernah mendengar jenis traffic website yang satu ini.

    Dilansir dari Rice Media, organic traffic adalah pengunjung yang datang ke situs web dari hasil penelusuran organik, bukan dari hasil iklan-iklan berbayar. 

    Jadi, secara sederhananya, orang-orang yang mengetikkan kueri di halaman pencarian, lalu menemukan sebuah website dan mengunjunginya, dinamakan sebagai organic traffic.

    Salah satu pengoptimalan untuk meraup traffic ini adalah dengan memaksimalkan SEO (Search Engine Optimization)

    Lalu, bagaimana caranya? Kamu bisa melakukan riset keyword, memaksimalkan meta description dan juga SEO title.

    Secara garis besar, organic traffic lebih efektif dibandingkan dengan direct traffic untuk jangka waktu panjang.

    3. Paid traffic

    © Freepik.com

    Kebalikan dari organic traffic, paid traffic merupakan jenis traffic website yang didapatkan dengan menggunakan iklan-iklan berbayar.

    Dilansir dari Digital Shift Media, setiap ada orang yang mengunjungi website-mu melalui klik iklan yang ada di internet dinamakan sebagai paid traffic.

    Pasti kamu sering menemukan website yang paling atas di halaman pencarian, tetapi ada tulisan iklan di pojok kiri judulnya.

    Hal tersebut merupakan praktik SEM (Search Engine Marketing), di mana marketer membayar pihak ketiga untuk memasang iklan di Google.

    Biasanya, orang-orang menggunakan layanan Google Ads untuk mendapatkan paid traffic.

    Nantinya, ia akan dikenakan biaya sesuai jumlah klik yang dilakukan atau biasa disebut sebagai pay per click (PPC).

    Baca Juga: Ingin Jangkauan Iklan Luas? Google Adwords Adalah Jawabannya

    4. Referral traffic

    © Freepik.com

    Jenis traffic website ini dinilai menjadi salah satu traffic yang efektif dalam mengembangkan sebuah website.

    Dilansir dari Hubspot, referral traffic adalah pengunjung yang datang ke situs web kamu melalui situs web lain.

    Secara umum, ketika orang-orang mengklik link yang berada di website lain dan mengarah ke situs webmu, lalu lintas itu masuk ke dalam referral traffic.

    Cara meningkatkannya pun cukup mudah. Kamu tinggal fokus melakukan guest blogging dan menanamkan link ke dalam situs web orang lain.

    Namun, perlu diingat bahwa situs web yang menjadi targetmu harus mempunyai kredibilitas yang tinggi.

    5. Social traffic

    jenis traffic website

    © Unsplash.com

    Sama seperti namanya, jenis traffic website ini datang dari media sosial.

    Apabila ada yang menemukan link di media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan lain-lain, lalu mengklik link tersebut dan mengunjungi situs webmu, lalu lintasnya disebut sebagai social traffic.

    Jenis traffic ini sangat mudah didapatkan jika kamu memiliki jumlah followers yang banyak di media sosial.

    Selain itu, kamu juga bisa membuat komunitas ataupun fanpage di Facebook untuk semakin meningkatkan social traffic.

    Baca Juga: Hindari 6 Kesalahan Umum Ini saat Melakukan Social Media Marketing

    Itu dia lima jenis traffic website yang harus kamu ketahui untuk mengoptimalkan website yang dikelola.

    Perhatikan satu per satu jenis traffic di atas. Kemudian, lakukan optimasi yang tepat di setiap traffic tersebut.

    Selain informasi di atas, kamu masih bisa, lho, mendapatkan informasi lainnya seputar marketing, branding, dan bisnis dari Glints.

    Untuk mendapatkannya, kamu hanya perlu berlangganan newsletter blog Glints secara gratis.

    Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, segera sign up dan dapatkan informasi menarik lainnya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.5 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait