Product Life Cycle: Arti, Tahapan, Faktor, dan Tantangannya

Diperbarui 11 Des 2023 - Dibaca 12 mnt

Isi Artikel

    Perusahaan atau pebisnis selalu teliti dalam memantau pergerakan produk. Istilah yang sering kali disebutkan untuk kegiatan tersebut adalah product life cycle.

    Sebagian besar dari kamu mungkin masih merasa asing mendengar istilah tersebut.

    Product life cycle atau siklus hidup produk menjadi suatu komponen yang penting bagi perusahaan untuk mengetahui perjalanan produk.

    Lalu, seperti apa sih pengertiannya? Apakah kegiatan tersebut harus dilakukan dalam menciptakan sebuah produk?

    Untuk menjawab rasa penasaranmu, berikut Glints telah merangkumnya untukmu.

    Apa Itu Product Life Cycle?

    pengertian product life cycle

    © Freepik.com

    Sebelum melangkah lebih jauh, mari kita bahas terlebih dahulu pengertian dari product life cycle itu sendiri.

    Dilansir dari Investopedia, product life cycle adalah proses suatu produk mulai dari peluncuran sampai penarikan kembali dari pasar.

    Secara umum, konsep ini digunakan oleh perusahaan untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk meningkatkan iklan, menurunkan harga, memperluas jangkauan pasar, hingga melakukan desain ulang pada kemasan produk.

    Biasanya, product manager menggunakan product life cycle untuk pekerjaannya sehari-hari.

    Selain itu, product life cycle juga berguna untuk mengetahui kapan produk baru dapat menggeser produk lama keluar dari pasar.

    Sebab, menurut The Streets semua produk pada akhirnya akan keluar dari pasar karena beragam faktor, mulai dari tingkat persaingan yang tinggi hingga penurunan permintaan dan penjualan.

    Dalam kehidupan sehari-hari, pasti kamu sering menemui produk lama yang dikeluarkan oleh perusahaan dari pasar dan digantikan oleh produk baru yang terlihat lebih sukses.

    Fenomena tersebut memperlihatkan bagaimana product life cycle memiliki peran penting bagi perusahaan dalam menjalankan bisnis jangka panjang.

    Baca Juga: Jangan Bingung, Ini 3 Perbedaan antara Scrum Master dan Product Owner

    Tahapan Product Life Cycle

    product life cycle adalah

    © Freepik.com

    Setelah mengetahui pengertian dari product life cycle, kini saatnya beralih ke pembahasan selanjutnya.

    Pada hakikatnya, product life cycle dibagi menjadi empat tahap, yaitu pengenalan (introduction), pertumbuhan (growth), pematangan (maturity), dan penurunan (decline).

    Keempat tahap tersebut akan memberikan gambaran umum bagi perusahaan untuk menentukan tujuan bisnis ke depannya.

    Oleh karena itu, mari kita bahas bersama-sama empat tahap itu:

    1. Introduction

    Dilansir dari Product Life Cycle Stages, tahap introduction pada product life cycle adalah tahapan yang sangat berat bagi perusahaan.

    Sebab, perusahaan harus berusaha keras untuk membangun kesadaran konsumen terhadap produk, salah satunya adalah harus rela mengeluarkan biaya yang besar untuk iklan.

    Di sisi lain, tahap introduction atau pengenalan ini menjadi tahap yang mendebarkan bagi perusahaan.

    Pasalnya, dalam tahap ini perusahaan akan mengetahui bagaimana tanggapan konsumen terhadap produk.

    Apakah produknya diterima oleh masyarakat luas atau justru malah mendapatkan tanggapan yang buruk, hal ini menjadi tantangan yang besar.

    Secara keseluruhan, tujuan dari tahap ini adalah untuk meningkatkan permintaan konsumen dengan harapan mendapatkan keuntungan dari popularitas produk yang semakin tinggi.

    2. Growth

    Pada tahapan ini, konsumen telah memercayai produk dan mereka tidak segan untuk terus melakukan pembelian.

    Dalam artian lain, konsep produk yang dibuat oleh perusahaan sudah terbukti dengan baik sehingga meningkatkan penjualan.

    Oleh karena itu, bisa dikatakan perusahaan mendapatkan keuntungan yang bagus karena produknya laris di pasaran.

    Biasanya, dalam tahap ini perusahaan akan mengembangkan promosi produk agar semakin meningkatkan popularitasnya.

    Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan tingkat kompetisi juga akan semakin tinggi. Hal ini membuat perusahaan terkadang mempertimbangkan untuk mengubah harga yang kompetitif di pasaran.

    Meski demikian, volume penjualan tetap naik dan menghasilkan pendapatan yang besar.

    3. Maturity

    Di tahap ini, tingkat penjualan semakin tinggi. Perusahaan mendapatkan penghasilan dengan jumlah yang luar biasa.

    Dalam tahap maturity atau kematangan, perusahaan harus cerdas dalam mempertahankan pangsa pasar yang telah didapatkan.

    Banyak orang yang bilang bahwa mempertahankan lebih sulit daripada mendapatkan.

    Oleh karena itu, tahapan product life cycle yang satu ini adalah tahap di mana perusahaan harus melakukan inovasi besar-besaran terhadap produknya. 

    Hal tersebut dilakukan guna mengungguli kompetitor yang semakin meningkat. Perusahaan harus bijak dalam mengeluarkan biaya dalam mengembangkan produknya.

    Menurut The Streets, pada tahapan ini biasanya berjalan lama atau bertahan dalam waktu yang singkat, tergantung produknya.

    Baca Juga: 8 Skill yang Harus Dimiliki Product Manager untuk Karier Lebih Mantap

    4. Decline

    Tahap decline dalam product life cycle adalah tahap di mana produk mengalami penurunan.

    Meskipun perusahaan sudah berusaha untuk menjaga pangsa pasarnya di tahap maturity, tetap saja penurunan penjualan produk tidak bisa dihindari.

    Pada tahap ini, penjualan menurun secara signifikan serta perilaku konsumen berubah karena berkurangnya permintaan produk. 

    Penurunan ini bisa disebabkan berbagai faktor, mulai dari tingkat kejenuhan konsumen yang tinggi atau konsumen beralih ke produk yang berbeda.

    Pada akhirnya, produk tersebut akan ditarik dari pasar, kecuali dapat didesain ulang dan tetap menjaga relevansi pasar.

    Terlepas dari semua itu, masih ada kemungkinan bagi perusahaan untuk memperoleh keuntungan saat memasuki tahap ini.

    Caranya adalah dengan beralih ke metode produksi serta pasar yang lebih murah.

    Faktor yang Dapat Memengaruhi Product Life Cycle

    © Pexels.com

    Meskipun tak dapat dijadikan parameter keberhasilan yang jelas, tahapan product life cycle di atas adalah cerminan atas pencapaian produk dalam siklus hidupnya.

    Akan tetapi, pada setiap tahap, terdapat beberapa faktor tak terduga yang bisa muncul dan memengaruhi product life cycle perusahaan.

    Faktor-faktor tersebut biasanya berada di luar kontrol produsen. Sehingga, mereka dapat dikatakan sebagai hal yang cukup berbahaya.

    Nah, memangnya, apa saja faktor-faktor yang dapat memengaruhi product life cycle? Berikut pemaparannya.

    1. Perkembangan teknologi

    Salah satu faktor terbesar yang dapat memengaruhi product life cycle perusahaan adalah perkembangan teknologi.

    Biasanya, perkembangan teknologi yang dimaksud mengacu pada hasil temuan para ilmuwan dan pakar yang sifatnya disruptif .

    Penemuan mutakhir ini juga pada umumnya sangat relevan dengan kebutuhan sehari-hari manusia.

    Contohnya adalah penemuan dalam teflon. Bahan tersebut ternyata memiliki zat yang dapat membahayakan manusia bila terlalu sering dimanfaatkan.

    2. Pergeseran nilai

    Faktor selanjutnya yang bisa memengaruhi product life cycle secara signifikan adalah pergeseran nilai.

    Melansir Proof Factor, pergeseran nilai ini disebabkan oleh visi serta pandangan masyarakat yang memaksakan persyaratan pada bahan dan produk tertentu.

    Sebagai contoh, di era modern ini, produk dan perusahaan yang ramah lingkungan biasanya akan memiliki nilai tinggi.

    3. Perubahan tren

    Perubahan tren menjadi faktor penting lainnya yang dapat memengaruhi product life cycle perusahaan.

    Seperti halnya pandangan masyarakat, produk dengan tren dan mode-mode terbaru akan memiliki nilai yang lebih tinggi di mata konsumen.

    Hal ini umumnya disebabkan oleh perkembangan teknologi yang menimbulkan rasa FOMO di benak masyarakat dan pelanggan.

    Bahkan, sekarang ini produk perusahaan yang masih menggunakan mode lama akan dianggap kuno dan tak memiliki nilai di pasaran.

    4. Stabilitas ekonomi

    Faktor berarti selanjutnya yang bisa memengaruhi product life cycle secara signifikan adalah stabilitas ekonomi negara dan dunia.

    Kemapanan ekonomi negara menunjukkan jumlah pelanggan tetap yang setia. Akan tetapi, krisis ekonomi akan membuat pelanggan berkurang dan pada akhirnya hilang.

    Nah, dalam kondisi berkurangnya basis pelanggan, perusahaan perlu memikirkan niche alternatif, metode produksi yang lebih murah, dan cara lain agar produk tetap relevan.

    5. Munculnya kompetitor

    Faktor terakhir yang dapat memengaruhi product life cycle milik perusahaan adalah munculnya kompetitor.

    Kompetitor yang hadir dengan produk baru dapat memengaruhi product life cycle perusahaan secara berarti.

    Produk baru ini juga biasanya didatangkan dengan harga yang lebih murah serta bahan yang lebih berkenan di benak masyarakat.

    Untuk menarik kembali perhatian pelanggan, perusahaan mau tak mau harus memberikan produk dengan kualitas serta fitur yang lebih baik.

    Tantangan Menggunakan Product Life Cycle

    product life cycle adalah

    © Freepik.com

    Product life cycle adalah konsep yang terlihat kompleks. Hal ini harus menjadi perhatian lebih bagi para perusahaan yang ingin menjalankan bisnisnya dengan lancar.

    Sebab, menurut Interaction Design Foundation, sebagian produk dapat bertahan dalam beberapa bulan atau tahun. Sementara, sebagian lainnya bisa bertahan dalam beberapa dekade atau abad.

    Fenomena tersebut jelas memberikan tantangan tersendiri bagi sebagian besar perusahaan.

    Penjualan yang meningkat tidak selalu menunjukkan pertumbuhan, begitu juga penurunan penjualan yang terkadang tidak selalu menunjukkan penurunan.

    Segalanya terlihat kompleks. Di sinilah tantangan dari product life cycle

    Kematangan dan penurunan bisa jadi sulit untuk diidentifikasi. Dengan demikian, berhati-hati dalam pengambilan keputusan di setiap tahap product life cycle adalah cara yang tepat.

    Baca Juga: Tak Perlu Bingung, Ini 3 Beda Pekerjaan Product Manager dan Product Owner

    Demikian penjelasan singkat mengenai pengertian dari product life cycle beserta tahapan yang ada di dalamnya.

    Semoga kamu semakin lebih bijaksana dalam mengatur setiap tahapan produk agar mencapai hasil yang maksimal.

    Selain mengenai product life cycle, masih banyak sekali informasi lainnya seputar perkembangan produk yang bisa kamu dapatkan secara gratis.

    Caranya, tinggal kunjungi kanal Product Development Glints Blog. Di sana, tersedia banyak pembahasan seputar istilah dan tips dunia perkembangan produk yang sudah Glints siapkan untukmu.

    Menarik bukan? Jangan sampai ketinggalan. Yuk, langsung baca berbagai artikelnya sekarang juga!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.6 / 5. Jumlah vote: 9

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait