Assessment: Definisi, Contoh di Dunia Kerja, dan Jenis-jenisnya

Tayang 25 Des 2023 - Dibaca 9 mnt

Assessment adalah istilah yang mungkin akan sering kamu dengar di dunia kerja.

Artikel Glints kali ini akan membahas semua hal berkaitan dengan istilah tersebut, mulai dari definisi hingga jenis-jenisnya.

Jadi, saat ada atasan, klien, atau mitra kerja yang menyebutkan istilah ini, kamu tak akan bingung memahaminya.

Yuk, langsung saja simak pembahasan selengkapnya!

Apa Itu Assessment?

Dilansir dari Cambridge Dictionary, assessment pada dasarnya adalah sebuah proses menilai atau mengambil keputusan untuk menimbang kualitas, jumlah, atau tingkat pentingnya sesuatu.

Istilah ini juga umum ditemukan di dunia pendidikan.

Dilansir dari Westminster University, assessment artinya proses mengumpulkan dan mendiskusikan informasi dari berbagai sumber untuk mengetahui apa yang siswa ketahui atau pahami.

Jika kamu sedang menjalani suatu kursus atau pelatihan profesi, biasanya ada proses assessment yang juga harus dijalani di akhir program sebelum mendapatkan sertifikat.

Nah, di dunia kerja sendiri, istilah assessment digunakan untuk merujuk beberapa hal berbeda, mulai dari penilaian karyawan hingga bisnis.

Contoh Assessment di Dunia Kerja

Untuk membantumu memahami berbagai arti assessment, berikut adalah beberapa contoh penerapannya yang umum ditemui di lingkup profesional.

1. Employee assessment

Dilansir dari Indeed, employee assessment adalah penilaian untuk mengukur kemampuan karyawan dan area yang perlu ditingkatkan. 

Proses ini penting dilakukan untuk menjaga tim agar tetap sejalan dan membantu mereka mencapai tujuan bisnis.

Penilaian ini juga memungkinkan perusahaan untuk memotivasi karyawan dan mengembangkan keterampilan mereka.

Asesmen karyawan terbagi lagi menjadi beberapa jenis, berikut beberapa di antaranya.

1. Performance review

Performance review adalah penilaian formal yang dilakukan untuk mengukur kinerja karyawan setiap periode tertentu.

Mulai dari setiap tahun atau setengah tahunan. Tujuannya adalah untuk membahas kekuatan dan kelemahan karyawan sambil mengatasi permasalahan yang ada. 

Pada proses ini juga seorang manajer dapat membagikan arahan dan harapan selanjutnya untuk karyawannya. 

Baca Juga: 10 Tips Ampuh agar Performance Appraisal Berjalan Lancar

2. Skill assessment

Jenis assessment karyawan selanjutnya adalah penilaian keterampilan.

Sesuai namanya, penilaian ini dilakukan untuk mengukur keterampilan karyawan, termasuk keterampilan yang berpotensi mereka tingkatkan dalam suatu bidang untuk membantu kinerja mereka. 

Manajer dan tim SDM dapat menggunakan hasil ini untuk menyusun program pelatihan bagi karyawan atau seluruh tim.

3. Personality assessment

Penilaian kepribadian mengukur berbagai tipe kepribadian untuk memahami gaya kerja karyawan maupun calon karyawan.

Hasil penilaian akan menggambarkan cara seseorang bekerja dengan rekannya, yang dapat membantu manajer dan tim SDM meningkatkan budaya perusahaan.

Baca Juga :  Cara Download Aplikasi di Laptop untuk Windows dan macOS

4. Aptitude assessment

Penilaian bakat, juga dikenal sebagai tes analisis penalaran atau tes kemampuan kognitif, umumnya diberikan untuk calon karyawan.

Alih-alih mengukur keahlian umum seseorang, asesmen ini akan mengukur keterampilan seseorang untuk peran tertentu.

Umumnya, tes ini dapat mencakup format berbeda untuk membantu mengukur keterampilan, seperti kemampuan menentukan prioritas.

2. Workplace assessment

Menurut HR Line Up, workplace assessment merupakan upaya mengidentifikasi potensi bahaya di tempat kerja dan mengevaluasi efektivitas prosedur keselamatan saat ini.

Penilaian ini dapat membantu organisasi mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan keamanannya.

Di samping itu, asesmen ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi area mana yang sudah memenuhi atau bahkan melampaui standar keselamatan.

3. Business assessment

Saat menjalankan sebuah bisnis, ada banyak sekali area yang perlu dinilai atau dievaluasi. 

Dengan begitu, akan terlihat banyak sudut dan celah yang membantu memberikan penilaian akurat terhadap bisnis saat ini. 

Dilansir dari Scott Madden, asesmen ini dapat dilakukan melalui berbagai metode, mulai dari analisis produk, riset pasar, laporan triwulanan, hingga survei kepuasan karyawan.

Hasil dari asesmen kemudian akan memberikan laporan yang akurat kepada manajemen dan karyawan mengenai letak masalah dan apa yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.

Baca Juga: Praktikkan Performance Improvement Plan untuk Tingkatkan Kualitas Kerja

Tujuan Assessment

Secara umum, berikut adalah tujuan dilakukannya sebuah assessment, dilansir dari CTC Training.

1. Memberikan feedback

Di dunia kerja maupun pendidikan, sebuah feedback atau masukan sangatlah penting bagi individu.

Feedback adalah masukan yang diberikan oleh orang lain mengenai kinerja mereka, yang mungkin selama ini belum disadari.

Dengan begitu, mereka jadi tahu apa yang harus dipertahankan dan diperbaiki ke depannya.

2. Membantu mencapai tujuan

Setelah dilakukan penilaian, kamu akan mengetahui sudah sejauh mana progresmu dalam mencapai tujuan.

Apakah ada yang harus diperbaiki dari strategi yang sudah dicoba? Apakah progres yang dicapai sudah sesuai dengan rencana atau masih terlalu lambat?

Proses asesmen dapat membantumu menjawab pertanyaan tersebut.

3. Meningkatkan motivasi

Idealnya, hasil sebuah penilaian bisa menjadi salah satu sumber motivasi kerja untuk terus maju.

Namun, tak jaran juga yang terjadi justru sebaliknya.

Ketika kamu mendapatkan penilaian buruk, misalnya, tak apa jika memerlukan waktu untuk memprosesnya terlebih dahulu.

Setelah itu, ubah cara pandangmu dan lihat bahwa penilaian ini bertujuan untuk membantumu berkembang, bukan menjatuhkanmu.

4. Membantu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan

Setelah menerima hasil ujian di sekolah, kamu akan melihat di mana kekuatan dan kelemahanmu dari soal-soal yang berhasil dan gagal terjawab dengan benar.

Baca Juga :  Kerja Part Time: Apa itu, Aturan, dan Contoh Pekerjaannya

Nah, hal yang sama juga terjadi di dunia kerja.

Sebagai karyawan, sering kali kita tidak menyadari apa saja kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

Proses asesmen dapat membantu memberi gambaran mengenai hal tersebut.

Baca Juga: Cari Tahu 5 Kursus Business Development Online Terbaik di Sini!

Jenis-Jenis Assessment

Dalam konteks pelatihan atau pendidikan, berikut adalah jenis-jenis assessment yang umumnya digunakan, dilansir dari CTC Training.

1. Initial assessment

Ini merupakan jenis penilaian yang diambil sebelum program dimulai.

Initial assessment dapat digunakan untuk menguji kemampuan peserta untuk memastikan mereka memiliki keterampilan pemahaman yang diperlukan untuk menyelesaikan kursus atau pendidikan.

Penilaian awal dapat berguna untuk memastikan bahwa setiap orang mendapatkan dukungan yang mereka perlukan untuk menyelesaikan kursus.

2. Diagnostic assessment

Jenis penilaian yang satu ini dapat dilakukan di tengah-tengah suatu program atau pelatihan, biasanya di antara sesi.

Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi kesenjangan dalam pembelajaran sesegera mungkin.

Asesmen ini bermanfaat untuk mengidentifikasi progres pembelajaran.

Ada berbagai cara untuk melakukan penilaian diagnostik, seperti wawancara, pengisian umpan balik, atau tugas kinerja.

3. Holistic assessment

Penilaian ini tidak hanya mengukur 1 aspek pembelajaran saja.

Pembelajaran holistik sendiri memiliki pendekatan alternatif terhadap metode pengajaran tradisional.

Metode ini berupaya untuk juga mengembangkan atribut fisik, emosional, moral, psikologis dan spiritual peserta.

Oleh karenanya, asesmen yang dilakukan juga mencakup semua atribut tersebut.

4. Formative assessment

Ini adalah penilaian informal yang dilakukan untuk mengevaluasi dengan cepat progres pembelajaran.

Jadi, tidak ada prosedur baku yang dilakukan dalam asesmen ini.

Biasanya, penilai akan langsung saja mengajukan pertanyaan kepada peserta seiring berjalannya program.

5. Summative assessment

Penilaian sumatif adalah penilaian formal pada akhir kursus atau pelatihan yang mengukur pencapaian peserta.

Ini adalah penilaian utama yang digunakan untuk mengukur apakah seorang peserta telah mencapai kriteria yang disyaratkan untuk memperoleh sertifikat.

Untuk pelaksanaannya sendiri, penilaian ini bisa dilakukan di akhir program maupun di tiap akhir modul/bab pelatihan.

Baca Juga: 10 Pekerjaan Paling Dicari di 2024, Para Pekerja Wajib Tahu

Demikian rangkuman mengenai arti assessment, contoh, hingga jenis-jenisnya.

Selain topik ini, masih ada banyak insight tentang tren dan info industri yang sayang sekali untuk dilewatkan.

Dengan membaca lebih banyak artikel, kamu bisa lebih up to date dengan istilah dan perkembangan terbaru dunia kerja.

Glints Blog menyimpan kumpulan artikel terkait yang bisa kamu baca secara gratis.

Tertarik? Klik link ini sekarang untuk baca artikel terbarunya!


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terkait

Glints TapLoker Icon