Greenmail: Definisi, Plus Minus, dan Contohnya

Diperbarui 27 Nov 2023 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Supaya instrumen investasimu mendapatkan keuntungan besar, maka greenmail adalah salah satu hal yang perlu kamu pelajari.

    Meski begitu, praktiknya saat ini dianggap sebagai sesuatu yang buruk karena dapat merugikan perusahaan yang sahamnya dibeli.

    Nah, di artikel ini Glints akan memberi penjelasan singkat seputar apa itu greenmail padamu. Yuk, simak artikelnya berikut ini!

    Definisi Greenmail

    Mengutip Cleartaxgreenmail adalah praktik di mana seorang investor membeli saham dalam jumlah yang cukup banyak di sebuah perusahaan, yang kemudian ia akan mengancam melakukan hostile takeover di sana.

    Hal ini menyebabkan perusahaan terpaksa membeli kembali sahamnya dari investor dengan jumlah yang lebih tinggi untuk mencegah terjadinya hostile takeover.

    Setelah perusahaan melakukan pembayaran dari praktik greenmail ke investor tersebut, ia biasanya akan setuju untuk berhenti melakukan hostile takeover.

    Investor juga biasanya tidak akan membeli kembali saham perusahaan tersebut dalam jangka waktu tertentu setelah melakukan greenmail.

    Ada pun kata “greenmail” dipopulerkan pada tahun 1980 di Amerika Serikat.

    Greenmail merupakan kombinasi dari dua kata yaitu blackmail dan greenback (mengacu pada dolar AS).

    Ketika melakukan greenmail, investor atau corporate raider akan melakukan penawaran untuk takeover perusahaan tanpa berencana menindaklanjuti setelah hal tersebut terjadi.

    Menurut Corporate Finance Institute, ada beberapa langkah yang umum dilakukan seorang investor ketika akan melakukan greenmail, antara lain:

    • Seorang investor atau corporate raider mendapatkan sebagian besar saham perusahaan dengan membelinya di pasar bebas.
    • Investor akan mengancam melakukan hostile takeover ke perusahaan. Namun, ia memberi penawaran untuk menjual sahamnya kembali ke perusahaan tersebut dengan harga lebih tinggi dari nilai pasarnya. Ia juga berjanji akan meninggalkan perusahaan tersebut ketika mereka telah membeli kembali sahamnya.
    • Perusahaan akan menggunakan uang dari shareholder untuk membeli saham dari investor tersebut.
    • Nilai perusahaan akan berkurang, dan investor yang melakukan greenmail akan mendapatkan profit besar darinya.
    Baca Juga: Safe Haven: Arti, Contoh, Kelebihan, dan Kekurangannya

    Plus Minus Greenmail

    Tentunya, praktik greenmail ini tak selamanya buruk, masih ada dampak baiknya bagi investor mau pun perusahaan.

    Menurut Investopedia, berikut adalah beberapa plus dan minus dari praktik greenmail.

    Plus

    Sisi positif dari praktik greenmail yaitu dapat menjadi solusi pasar bebas terhadap sebuah perselisihan antara shareholder di satu perusahaan.

    Seorang investor dapat berpikir bahwa perusahaan tidak menggunakan sumber dayanya secara efektif.

    Sehingga, salah satu solusinya adalah dengan menjual aset untuk mendapat keuntungan ke perusahaan lain.

    Yang mana, perusahaan tersebut diharapkan dapat menggunakan sumber daya dengan lebih baik.

    Melakukan hal ini, masih menurut Investopedia, dapat memberi keuntungan bagi seluruh pihak yang terlibat seperti investor yang melakukan greenmailshareholder lain, dan masyarakat secara keseluruhan.

    Minus

    Investopedia menyebutkan bahwa kekurangan dari praktik greenmail adalah manajemen perusahaan yang menjadi target investor bisa saja beranggapan kalau aset yang dimilikinya belum tentu bisa digunakan lebih baik oleh pihak lain.

    Sehingga, hal tersebut membuat manajemen lebih memilih untuk membayar greenmail tersebut ke investor yang melakukannya.

    Melakukan hal ini juga menjadi bukti bagi publik dan pasar bebas bahwa aset harus selalu berada di bawah kendali perusahaan.

    Selain itu, saat perusahaan memilih untuk membayar greenmail juga membuat investor yang melakukannya kehilangan kesempatan untuk mendapatkan profit besar dari penjualan aset.

    Sehingga, investor “terpaksa” menjual saham ke perusahaan tersebut.

    Baca Juga: Debt-to-Equity Ratio: Arti, Rumus, dan Contoh Perhitungan

    Contoh Praktik Greenmail

    Seperti yang Glints sebutkan sebelumnya, praktik greenmail sempat populer di Amerika pada tahun 1980an.

    Hal ini didorong karena banyak terjadinya merger perusahaan pada masa tersebut.

    Lalu, seperti apa, sih, contoh praktik greenmail itu? Wall Street Mojo memberi contoh praktik greenmail, berikut adalah penjelasannya:

    Seorang investor Amerika Serikat, Carl Icahn, membeli saham di Saxon Industries pada harga rata-rata sebesar 7,21 dolar AS per lembar.

    Kemudian, Saxon Industries khawatir bahwa Carl Icahn akan melakukan hostile takeover dan meningkatkan kepemilikan sahamnya.

    Pada akhirnya, Saxon Industries menawarkan Carl Icahn untuk membeli saham perusahaan mereka sendiri pada harga rata-rata sebesar 10,50 dolar AS per lembar.

    Hal tersebut lebih tinggi sekitar 45% dari harga yang dikeluarkan oleh Carl Icahn saat membeli saham Saxon Industries.

    Sehingga, Carl Icahn pun berhasil mendapatkan keuntungan besar dari praktik greenmail.

    Baca Juga: Investasi Tanah: Pertimbangan Penting, Kelebihan, dan Kekurangannya

    Itu adalah beberapa hal yang perlu kamu ketahui seputar greenmail.

    Intinya, meski praktik ini dapat memberi keuntungan besar bagi para investor, namun hal tersebut dianggap tidak ada bedanya dengan pemerasan.

    Nah, selain informasi ini kamu bisa mengetahui lebih banyak seputar keuangan dengan baca kumpulan artikel Glints Blog yang membahasnya.

    Di sana, terdapat artikel yang dapat memberimu informasi, tips, hingga trik seputar finansial yang bisa kamu praktikkan, lho.

    Menarik bukan? Yuk, cek selengkapnya dengan klik di sini sekarang untuk baca kumpulan artikelnya. Gratis!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait