Komunikasi Asertif: Arti, Manfaat, Contoh, dan Cara Meningkatkan

Diperbarui 06 Okt 2022 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Sering mengalami kesulitan dalam mengungkapkan perasaan serta pendapat dalam dunia kerja? Mungkin, komunikasi asertif  adalah skill yang kamu butuhkan untuk mengatasi hal tersebut.

    Tidak bisa dimungkiri, terkadang kita merasa tidak enak saat hendak mengucapkan suatu pendapat kepada rekan kerja atau tim saat sedang meeting.

    Rasa tidak enak tersebut muncul karena takut menyakiti perasaan orang lain atau bahkan menghakiminya secara tidak langsung.

    Nah, permasalahan tersebut dapat diatasi dengan baik lewat skill komunikasi asertif. Lalu, kira-kira apa pengertian dari skill tersebut? 

    Tanpa berlama-lama lagi, berikut Glints akan menjelaskannya kepadamu.

    Baca Juga: Punya Atasan Ambivert? Yuk, Simak 4 Cara Berkomunikasi Terbaik Dengannya!

    Arti Komunikasi Asertif

    Sebelum melangkah lebih jauh, sebaiknya kita membahas pengertiannya terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahpahaman.

    Dilansir dari Indeed, komunikasi asertif adalah strategi komunikasi dengan penyampaian secara terbuka serta menjaga rasa hormat kepada orang lain.

    Dalam artian lain, cara penyampaian secara asertif merupakan komunikasi yang kuat dan tegas namun tetap tenang.

    Di dunia kerja, komunikasi menjadi salah satu hal yang penting untuk terus dijaga di antara rekan tim.

    Kendati demikian, apabila terlalu agresif, ada kemungkinan dapat menyakiti lawan bicara karena lebih mementingkan ego ketimbang kepentingan bersama.

    Di sisi lain, terlalu pasif juga tidak baik karena justru akan melemahkan pendapatmu.

    Nah, di tengah-tengah agresif dan pasif ada asertif yang menjadi solusi dalam komunikasi di dunia kerja.

    Dengan penyampaian yang tegas tetapi masih menjaga rasa hormat kepada lawan bicara, dipastikan lingkungan kerja akan berjalan dengan harmonis.

    Selain itu, ketika kamu hendak menyampaikan kebutuhan dan keinginanmu harus dilandaskan dengan mempertimbangkan kebutuhan dan keinginan orang lain.

    Sebagai contoh, kamu mengatakan kepada atasan bahwa ingin mengerjakan pekerjaanmu di keesokan harinya karena ada deadline pekerjaan yang lain.

    Kendati demikian, sang atasan berkata bahwa pekerjaan tersebut harus diselesaikan hari ini juga. 

    Nah, dari situ mau tidak mau kamu harus mempertimbangkan kebutuhan orang lain, dalam hal ini adalah perusahaan dan atasan.

    Manfaat Komunikasi Asertif

    Ada beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan dari menerapkan komunikasi asertif dalam dunia kerja.

    Menurut Mind Tools, salah satu manfaatnya adalah berhasil mengurangi cemas dan stres dalam lingkungan kantor.

    Sebab, orang yang memiliki gaya berbicara asertif akan percaya diri dalam mengemukakan pendapatnya saat ada sesuatu yang harus diungkapkan.

    Dengan demikian, ia tidak serta-merta memendamnya, malah justru mengungkapnya dengan tegas dan tenang tanpa harus menyakiti lawan bicaranya.

    Selain itu, manfaat lainnya dari komunikasi ini adalah mampu mendapatkan hormat dari orang lain.

    Pasalnya, ia selalu mengidentifikasi keinginan dan kebutuhan orang lain saat hendak mengungkapkan isi hatinya.

    Cara Meningkatkan Komunikasi Asertif

    Nah, setelah mengetahui pengertian dan manfaatnya, kira-kira bagaimana cara meningkatkan komunikasi asertif dengan baik?

    1. Perhatikan gaya komunikasimu

    Menurut Indeed, memperhatikan gaya komunikasi diri sendiri menjadi suatu hal yang penting dalam meningkatkan skill komunikasi asertif.

    Apakah gaya berbicara kamu lebih kepada agresif atau pasif?

    Dari situ, kamu akan mengetahui mana peluang yang bisa ditingkatkan dalam gaya berbicaramu. 

    Sebagai contoh, apabila gayamu cenderung ke pasif, tingkatkan ketegasanmu dalam berkomunikasi agar tidak terlalu pasif. 

    2. Meminta feedback

    Banyak orang yang bilang bahwa sistem belajar yang baik adalah dengan mempraktikkannya secara langsung.

    Jangan takut untuk langsung mempraktikkan komunikasi asertifmu kepada rekan kerja. Setelah itu, tanyakan feedback kepada mereka apakah sudah cukup bagus atau ada yang harus diperbaiki.

    Dengan cara seperti ini, kamu akan mempelajari banyak hal dengan cepat dari berbagai perspektif.

    3. Gunakan bahasa tubuh yang kuat

    Salah satu cara terbaik untuk mempraktikkan komunikasi asertif adalah dengan menggunakan gaya bahasa tubuh yang kuat.

    Ketika sedang menyampaikan suatu pendapat, usahakan tangan jangan menyilang karena terkesan agak sombong.

    Tetap pertahankan lenganmu di samping, lalu gunakan gerakan tangan jika ada sesuatu pembicaraan yang memerlukan hal tersebut.

    Selain itu, tetap jaga kontak mata dengan seluruh audiens jika kamu sedang menghadiri rapat besar di perusahaan.

    Baca Juga: Ini Dia 5 Cara Berkomunikasi yang Baik dengan Atasan Intovert

    Contoh Kemampuan Asertif

    1. Saling menghormati

    Saling menghormati di dunia kerja merupakan hal yang penting dan harus ada saat kamu mencoba menjadi asertif.

    Contoh sikap saling menghormati di tempat kerja adalah mendengarkan pendapat orang lain sampai selesai tanpa memotongnya.

    2. Kejujuran

    Komunikasi dalam kemampuan asertif ini bersifat terbuka dan jujur apa adanya.

    Kejujuran dan integritas merupakan hal yang dibutuhkan dalam komunikasi di tempat kerja.

    3. Akuntabilitas

    Cara lain untuk menerapkan kemampuan asertif adalah dengan memperjuangkan hak yang kamu dan orang lain miliki.

    Ini berarti dalam pekerjaan, kamu juga memiliki tanggung jawab pribadi yang mengharuskanmu mengambil keputusan penting dan berdampak pada tim.

    Oleh karena itu, penting untuk memiliki akuntabilitas atau tanggung jawab dalam keadaan tertentu di tempat kerja.

    4. Pengendalian diri

    Memiliki pengendalian diri yang baik akan membuat sikap asertif kamu lebih baik dan terarah.

    Ini akan membantu kamu mengomunikasikan pendapat, pikiran, dan perasaan di tempat kerja secara efektif.

    Penerapan Kemampuan Asertif di Tempat Kerja

    Kemampuan asertif jika diterapkan di tempat kerja akan membantu individu menjadi pemimpin yang kuat dan tegas.

    Indeed menjelaskan berikut beberapa contoh penerapannya, yaitu:

    • Mengatur batasan profesional: dengan batasan yang jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, kamu akan lebih mudah mengelola serta mendapatkan work-life balance.
    • Mendengarkan dengan baik: komunikasi asertif bukan hanya kemampuan berkomunikasi, namun juga mendengarkan dengan aktif dan sopan.
    • Membuat perintah pekerjaan secara detail: saat kamu membuat pernyataan maka pastikan itu jelas dan detail sehingga mudah dimengerti dan tidak terjadi miskomunikasi.
    • Mencari kesempatan kolaborasi: bekerja sama dengan pihak lain adalah bagian krusial dari kemampuan asertif.
    Baca Juga: 8 Tips Meningkatkan Komunikasi Efektif bagi Introvert & Extrovert

    Nah, itu dia penjelasan singkat mengenai komunikasi asertif beserta cara meningkatkannya.

    Pada dasarnya, komunikasi asertif adalah sesuatu hal yang penting untuk dimiliki, baik bagi yang sudah bekerja maupun hendak mencari pekerjaan.

    Bagaimana menurutmu? Tertarik untuk memperdalam skill-skill dunia kerja lainnya?

    Nah, Glints menyediakan beragam informasi mengenai dunia kerja beserta skill-skill yang harus dimiliki di dalamnya.

    Cara mendapatkannya sangat mudah. Kamu tinggal mendaftarkan diri secara gratis ke newsletter blog Glints sekarang juga.

    Setelah berlangganan, berbagai informasi tersebut akan langsung masuk ke dalam inbox emailmu. 

    Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, segera sign up dan dapatkan informasi menarik lainnya dari Glints!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.6 / 5. Jumlah vote: 31

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait