Ethical Leadership, Sikap Seorang Pemimpin yang Hargai Etika dan Moral

Diperbarui 02 Des 2020 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Sejatinya, sikap ethical leadership adalah salah satu prinsip yang dimiliki seorang pemimpin terpercaya.

    Individu dengan kemampuan kepemimpinan ini cenderung mengambil segala keputusan berdasarkan nilai serta etika yang bermoral.

    Oleh karena itu, pendapat dan instruksi yang ia perintahkan selalu dihargai bawahannya karena sejalan dengan norma yang berlaku.

    Nah, kira-kira, seperti apa sih pemimpin yang memiliki sikap ethical leadership? Bagaimana cara meningkatkan sikap tersebut? Yuk, simak selengkapnya dalam artikel Glints berikut ini.

    Baca Juga: Ingin Menjadi Pemimpin yang Andal? Kenali Dulu Apa itu Executive Presence

    Apa Itu Ethical Leadership?

    ethical leadership adalah

    © Freepik.com

    Menyadur WGU, ethical leadership adalah gaya kepemimpinan di mana seorang atasan menunjukkan dan mempromosikan perilaku normatif melalui tindakan pribadi dan hubungan interpersonalnya di tempat kerja.

    Sederhananya, gaya kepemimpinan ini dapat didefinisikan sebagai sikap seorang individu pada posisi manajemen tertentu yang akan mempromosikan norma dan etika dalam tiap tindakan serta hubungan mereka di kantor.

    Integritas, perilaku bermoral, serta etika merupakan elemen-elemen kunci yang akan dihargai para ethical leader.

    Saat ini, di dalam dunia bisnis, etika menjadi sebuah elemen dan poin diskusi yang semakin diutamakan. 

    Para pebisnis lebih menghargai seorang partner dan atasan yang bermoral untuk keperluan kolaborasi. 

    Maka dari itu, gaya kepemimpinan yang menjunjung tinggi etika menjadi sangat penting untuk dipahami, dikembangkan, dan dikenali terutama dalam dunia profesional. 

    Tanggung jawab seorang ethical leader adalah untuk mencontohkan perilaku moral di tempat kerja saat sedang dalam posisi memimpin. 

    Intinya, jika kamu ingin menjadi seorang pemimpin dalam perusahaan, mempelajari sikap ethical leadership akan sangat membantu untuk progres kariermu ke depannya. 

    Karakteristik Ethical Leadership

    ethical leadership adalah

    © Unsplash.com

    Ethical leadership adalah sebuah sikap di mana atasan bersikap jujur dan menghargai. Umumnya, mereka tidak akan sewenang-wenang dengan kekuasaan yang telah diperoleh.

    Seorang ethical leader juga sadar untuk selalu melakukan hal yang benar.

    Mungkin, sulit untuk mendefinisikan dengan tepat apa itu hal yang “benar”.

    Akan tetapi, seorang ethical leader tidak akan ragu untuk berperilaku sesuai dengan apa yang mereka yakini benar,  bahkan jika perilaku tersebut tidak menguntungkan baginya.

    Nah, menurut NS Scouts, berikut adalah karakteristik seorang pemimpin yang memperlihatkan sikap ethical leadership.

    1. Adil

    Karakteristik pertama dari ethical leadership adalah perilaku adil. Seorang ethical leader akan selalu adil dan bijaksana. 

    Mereka tidak memiliki karyawan favorit dan akan memperlakukan semua staf dengan sama.

    Di bawah kepemimpinan seorang ethical leader, tidak akan ada karyawan yang memiliki alasan untuk takut akan perlakuan bias atas dasar jenis kelamin, etnis, ataupun kebangsaan.

    Baca Juga: Ketahui Macromanagement, Gaya Manajemen Kepemimpinan yang Lebih Disukai oleh Karyawan

    2. Jujur

    Karakteristik berikutnya adalah sikap yang jujur. Kejujuran sangatlah penting untuk menjadi ethical leader yang efektif.

    Mengapa demikian? Sebab, karyawan akan memercayai pemimpin yang jujur dan dapat diandalkan.

    Seorang ethical leader tidak akan ragu untuk menyampaikan fakta secara transparan. Tentunya ini dilakukan dengan menghargai batas privasi serta kenyamanan sesama pekerja.

    3. Fokus pada keberhasilan tim

    Karakteristik berikutnya dari ethical leadership adalah fokus pada keberhasilan tim.

    Ketika seorang ethical leader berusaha untuk mencapai target, tujuan pribadi bukanlah suatu hal yang mereka khawatirkan. 

    Mereka cenderung akan melakukan upaya untuk mencapai tujuan yang menguntungkan seluruh organisasi dan bukan diri mereka sendiri.

    Hal ini menjadikan sikap ethical leadership sebagai fondasi yang baik untuk manajemen kepemimpinan di tempat kerja.

    4. Tidak ada toleransi untuk pelanggaran etika

    Seorang ethical leader mengharapkan karyawan untuk selalu melakukan hal yang benar. Tidak hanya pada saat mereka merasa nyaman, tetapi juga untuk setiap saat. 

    Jangan berharap pemimpin dengan nilai-nilai tinggi akan mengabaikan atau menoleransi pelanggaran etika.

    Umumnya, mereka akan selalu mengingatkan bawahan untuk bertindak sesuai norma serta budaya perusahaan yang ada.

    Cara Meningkatkan Sikap Ethical Leadership

    ethical leadership adalah

    © Freepik.com

    Melihat deskripsi serta karakteristiknya, ethical leadership adalah sebuah sikap yang pasti kita inginkan dari pemimpin di kantor.

    Tentunya, seluruh staf pasti akan menaiki tangga karier dan menjadi seorang pemimpin di kemudian hari.

    Nah, agar kelak dapat dihargai oleh bawahan dan sesama rekan kerja, kamu harus mulai mempelajari cara meningkatkan sikap ethical leadership.

    Menurut Business News Daily, berikut merupakan cara efektif yang bisa kamu lakukan untuk menjadi seorang ethical leader.

    • tentukan dan sejajarkan nilai-nilai yang kamu hargai
    • promosikan open communication
    • waspadai bias
    • temukan panutan di kantor yang kamu hormati
    • hargai pendapat orang lain
    • jadilah orang yang terbuka untuk kritik dan saran

    Baca Juga: Ciri-Ciri Kepemimpinan Transaksional dan Plus Minusnya

    Itulah serba-serbi ethical leadership yang telah Glints rangkum untukmu.

    Intinya, ethical leadership adalah sebuah sikap di mana seorang atasan akan bertindak sesuai moral dan etika yang berlaku.

    Karena dianggap penting, sebaiknya, sikap satu ini diterapkan oleh kamu yang ingin bercita-cita seorang pemimpin andal.

    Nah, untuk informasi lainnya seputar karier dapat kamu raih dengan berlangganan newsletter blog Glints.

    Nanti, berita dan tips terkait self development akan langsung dikirim ke inbox emailmu. 

    Jangan sampai ketinggalan ya. Yuk, sign up di Glints sekarang!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait