Pergelangan Tangan Sering Mati Rasa? Hati-hati Gejala Carpal Tunnel Syndrome!

Diperbarui 03 Des 2020 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Carpal tunnel syndrome adalah sebuah masalah kesehatan yang kerap mengancam para pekerja.

    Bisa datang secara mendadak, kondisi satu ini perlu kamu perhatikan, terutama selama WFH saat semua fokus pekerjaan terletak pada laptop.

    Nah, kira-kira, apa yang dimaksud dengan carpal tunnel syndrome? Seperti apa gejala dan cara terbaik untuk mencegahnya? Tenang, Glints sudah rangkum semuanya untukmu. Yuk, disimak!

    Baca Juga: Sering Capek Kerja? Jangan-jangan Anemia? Pahami di Sini, Yuk!

    Definisi Carpal Tunnel Syndrome

    carpal tunnel syndrome adalah

    © Smarterhealth.id

    Disadur dari Healthline, carpal tunnel syndrome (CTS) atau sindrom lorong karpal, adalah kompresi saraf median saat melewati tangan. 

    Saraf median ini terletak di sisi telapak tanganmu yang disebut dengan lorong karpal.

    Saraf median memberikan sensasi atau kemampuan untuk merasakan pada ibu jari, jari telunjuk, jari tengah, dan beberapa bagian dari jari manis. 

    Lorong ini memasok impuls ke otot menuju ibu jari. Nah, carpal tunnel syndrome dapat terjadi di salah satu atau kedua tanganmu.

    Pembengkakan di dalam pergelangan tangan menyebabkan kompresi pada carpal tunnel syndrome

    Efek dari kompresi Ini dapat menyebabkan mati rasa, nyeri, dan kesemutan pada sisi tangan di dekat ibu jari.

    Rasa sakit di lorong karpal dapat disebabkan oleh tekanan berlebih di pergelangan tangan dan saraf median sehingga menyebabkan peradangan.

    Peradangan ini bisa menyebabkan pembengkakan.

    Penyebab paling umum dari peradangan adalah kondisi medis yang mendasari yang menyebabkan pembengkakan di pergelangan tangan, dan terkadang aliran darah terhambat. 

    Akan tetapi, menurut NCBI, ada beberapa bukti penelitian yang menunjukkan bahwa faktor pekerjaan bisa berperan sebagai penyebab carpal tunnel syndrome.

    Hal ini terutama pekerjaan yang melibatkan gerakan berulang pada tangan.

    Melihat fakta tersebut, CTS dapat dikategorikan sebagai masalah kesehatan yang umum ditemukan saat WFH.

    Gejala CTS dapat muncul karena kamu terlalu banyak mengetik dan bekerja lama menggunakan laptop. 

    Pergelangan tangan akan terasa lelah hingga pada akhirnya akan merasa kesemutan atau mati rasa.

    Gejala Carpal Tunnel Syndrome

    carpal tunnel syndrome adalah

    © Freepik.com

    Seperti yang sudah Glints jelaskan, carpal tunnel syndrome adalah sebuah masalah kesehatan yang harus diperhatikan pekerja, khususnya selama WFH masih berjalan.

    Namun, seperti apa, sih, bentuk dari gejala CTS? Melansir WebMD, gejala dari carpal tunnel syndrome adalah seperti berikut ini:

    Baca Juga: Sering Kerja dalam Ruang Ber-AC? Ketahui 7 Bahayanya

    • rasa terbakar, kesemutan, gatal, atau mati rasa di telapak tangan, ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah
    • tangan terasa lemah dan kesulitan untuk memegang barang
    • perasaan seperti syok yang berpindah dari jari ke jari
    • kesemutan yang merambat ke seluruh lengan

    Gejala pertama carpal tunnel syndrome yang akan kamu rasakan adalah bahwa jari-jarimu seolah sedang “tertidur” dan mati rasa di malam hari. 

    Hal ini biasanya terjadi karena kamu kerap memegang tangan saat sedang tidur di waktu malam.

    Kemudian, di pagi hari, kamu mungkin akan bangun dengan rasa kesemutan di tangan yang bisa menyebar sampai ke bahu.

    Lalu, pada siang hari, gejala CTS mungkin akan kambuh saat kamu sedang memegang sesuatu dengan pergelangan tangan ditekuk, seperti saat mengemudi atau membaca buku.

    Pada awalnya, menggoyangkan tangan mungkin akan terasa membantu. Akan tetapi, setelah beberapa waktu, hal itu tidak akan membuat mati rasa di tangan menghilang.

    Ketika carpal tunnel syndrome semakin parah, kekuatan cengkeraman tanganmu akan berkurang karena otot di tangan menyusut.

    Kamu juga akan mengalami lebih banyak nyeri dan kram otot pada pergelangan tangan.

    Cara Mencegah Carpal Tunnel Syndrome

    carpal tunnel syndrome adalah

    © Freepik.com

    Sejatinya, carpal tunnel syndrome adalah sebuah masalah kesehatan yang sulit untuk dicegah.

    Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh begitu banyak aktivitas yang berbeda dalam kehidupan sehari-hari seseorang, sehingga pencegahan dapat menjadi sebuah tantangan. 

    Kendati demikian, masih ada, lho, cara-cara ampuh untuk mencegah CTS.

    Hal itu seperti mengubah posisi duduk yang benar atay penempatan pergelangan tangan yang tidak sering tertekuk.

    Semua hal tersebut dapat membantu mengurangi beberapa faktor yang dapat menyebabkan CTS bagi pekerja.

    Nah, menurut My Cleveland Clinic, metode pencegahan carpal tunnel syndrom lainnya adalah seperti berikut ini:

    • tidur dengan pergelangan tangan lurus
    • jaga agar pergelangan tangan tetap lurus saat sedang bekerja
    • hindari curling dan metode meregangkan pergelangan tangan secara berulang
    • kurangi genggaman berulang dan kuat dengan posisi pergelangan tangan yang tertekuk
    • jangan ragu untuk beristirahat dari aktivitas yang sifatnya berulang

    Baca Juga: Sering Overthinking? Atasi dengan 6 Cara Ini untuk Tingkatkan Produktivitas Kerja

    Itulah serba-serbi CTS yang telah Glints rangkum untukmu.

    Intinya, carpal tunnel syndrome adalah sebuah masalah kesehatan yang kerap mengancam para pekerja, terutama selama WFH berlangsung.

    Memang benar, bahwa mencegah CTS bukanlah sebuah hal yang mudah. 

    Akan tetapi, dengan langkah-langkah dan metode pencegahan yang tepat, dijamin kesehatan dan produktivitas kerjamu akan terhindar dari kondisi satu ini.

    Untuk informasi lainnya seputar masalah kesehatan dan karier, bisa kamu temukan dengan berlangganan newsletter blog Glints.

    Setelah berlangganan, berita dan tips paling update seputar career development akan langsung dikirim ke inbox emailmu.

    Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, sign up di Glints sekarang. Gratis!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait