Kenali DAM, Sistem Terintegrasi yang Mampu Menampung Seluruh Aset Digital Perusahaan

Diperbarui 01 Des 2020 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Seiring berkembangnya waktu, digital asset management adalah sebuah tool yang perlu diprioritaskan oleh setiap perusahaan.

    Bagaimana tidak? Setelah menggencarkan semua keperluan content marketing pada platform online, perusahaan memerlukan sebuah wadah untuk menampung seluruh aset digital mereka.

    Tanpa adanya wadah ini, bisa-bisa, konten digital milik perusahaan hilang dicuri oleh pihak yang tak bertanggung jawab.

    Nah, kira-kira, seperti apa penjelasan lengkap mengenai digital asset management? Yuk, simak selengkapnya dalam rangkuman Glints berikut ini.

    Baca Juga: Kenali DBMS, Sistem Penyimpanan Data yang Aman dan Mudah Diakses

    Apa Itu Digital Asset Management?

    digital asset management adalah

    © Freepik.com

    Disadur dari Content Marketing Institute, digital asset management atau DAM, adalah sebuah perangkat yang mampu mewadahi seluruh aset digital milik perusahaan.

    DAM diciptakan sebagai alat data governance yang fleksibel, portabel, mudah diakses, dan berguna untuk keperluan pelaporan aset digital antara organisasi, pelanggan, mitra, dan pemasok.

    DAM berkaitan dengan metode pengiriman konten digital yang tepat untuk orang-orang yang tepat.

    Hal ini berlaku di semua perangkat dan sebagian besar konten yang dikirim sifatnya real time.

    DAM juga hadir dengan kemampuan untuk melacak dan mengukur keterlibatan pengguna atas aset digital di seluruh perusahaan dan potensi jangkauan globalnya.

    Secara teknis, aset digital lebih dari sekadar file media. Untuk mengetahui nilai dari sebuah file, pengguna perlu memiliki informasi tambahan tentang aset yang dapat ditemukan via metadata.

    Untuk sebagian besar tujuan DAM, aset didefinisikan sebagai konten media bila ditambah dengan metadata-nya. 

    Metadata ini bisa sesederhana nama file, penciptanya, tanggal pembuatan file, atau hak dan biaya seputar penggunaan gambar atau konten digital lainnya. 

    Intinya, jika konten ingin dianggap sebagai aset digital yang dapat digunakan, pengguna perlu mengaitkan metadata-nya.

    Cara Kerja Digital Asset Management

    digital asset management adalah

    © Freepik.com

    Sejatinya, cara kerja digital asset management adalah tiga jenis penyimpanan yang telah disederhanakan.

    Masing-masing jenis penyimpanan ini memiliki perannya masing-masing dan dipastikan akan berguna untuk seluruh karyawan di perusahaan.

    Seperti apa cara kerja dari ketiga jenis penyimpanan DAM ini? Menurut Canto, berikut penjelasan singkatnya:

    1. Internal centralization

    Digital asset management adalah sebuah sistem yang dapat menginternalisasi dan sentralisasi aset untuk meningkatkan efisiensi keperluan internal. 

    Proses ini melibatkan pembuatan area terkonsolidasi untuk semua aset digital yang akan disimpan oleh perusahaan.

    Dengan cara seperti ini, seluruh departemen di perusahaan memiliki akses ke jenis file yang sama dan dapat mengirim atau menerima aset dari DAM.

    Baca Juga: Ketahui Apa Itu Data Integration dan Manfaatnya bagi Perusahaan

    2. External distribution

    External distribution atau distribusi eksternal, memungkinkan perusahaan untuk membagikan aset mereka dengan pihak eksternal seperti freelancer dan vendor

    Hal ini secara langsung menjaga konsistensi brand melalui penggunaan materi digital yang seragam dari semua pihak yang terlibat. 

    3. Internal storage

    Jenis penyimpanan digital asset management lainnya adalah internal storage atau penyimpanan internal.

    Dengan penyimpanan internal, DAM membantu perusahaan seperti agensi, untuk menyimpan aset digital yang diambil dari klien hingga mereka siap untuk menyerahkannya ke media luar.

    DAM dapat mengotomatiskan seluruh proses penyimpanan dan penyerahan aset, sehingga dapat menghemat waktu dan ruang bagi perusahaan.

    Manfaat Memiliki Digital Asset Management

    DAM adalah

    © Unsplash.com

    Pada dasarnya, digital asset management adalah sebuah jaminan bahwa perusahaan akan mendapatkan hasil maksimal dari aset yang mereka simpan.

    Dengan menggunakan DAM, secara tidak langsung aset perusahaan juga menjadi lebih kredibel di mata para stakeholder dan pihak media.

    Nah, selain menjadi perangkat yang dapat dimanfaatkan sebagai content management system, digital asset management juga memiliki beragam fungsi lainnya, lho.

    Menurut Brand Folder, berbagai manfaat yang dapat dituai perusahaan jika menggunakan digital asset management adalah seperti berikut:

    • mampu menemukan aset digital dengan cepat 
    • menjadikan navigasi aset menjadi proses yang sederhana dan intuitif
    • membantu perusahaan dalam menghindari pembuatan ulang konten digital 
    • membantu perusahaan untuk menggunakan semua aset mereka
    • memungkinkan perusahaan untuk mengakses dan berbagi file kapan pun, di mana pun, dan di perangkat apa pun
    • membantu perusahaan untuk membuat dan mengomunikasikan aset digital dari satu sumber
    • memudahkan pendistribusian konten perusahaan ke berbagai saluran, termasuk media sosial, pasar pihak ketiga, dan banyak lagi
    • menjaga konsistensi brand perusahaan
    • mengidentifikasi peluang untuk menggunakan kembali aset digital yang ada
    • menganalisis kinerja aset, di mana mereka digunakan, dan siapa yang menggunakannya

    Baca Juga: ERP: Pengumpulan Data Terpusat yang Tingkatkan Efisiensi Manajemen Bisnis

    Itu dia serba-serbi DAM yang perlu kamu ketahui. Singkatnya, digital asset management adalah sebuah perangkat yang mampu menampung seluruh aset digital milik perusahaan.

    Tak hanya itu, DAM juga memiliki beragam fungsi lainnya yang dapat berperan bagi kemajuan perusahaan.

    Nah, untuk informasi menarik lainnya, kamu bisa dapatkan dengan berlangganan di newsletter blog Glints.

    Nanti, berita dan tips terbaru seputar data management dan career development akan langsung dikirim ke inbox emailmu.

    Tunggu apa lagi? Daftarkan akun profesionalmu di Glints sekarang!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait