Bekerja di Akhir Pekan, Apakah Hal Ini Disarankan?

Diperbarui 21 Feb 2023 - Dibaca 6 mnt

Isi Artikel

    Kalau kamu bukan pekerja shift, bekerja di akhir pekan itu sangat tidak disarankan, lho. Mengapa begitu?

    Bayangkan saja, kamu sudah mengeluarkan tenaga waktu di hari kerja, duduk di depan layar dan bekerja selama berjam-jam.

    Akhir pekan yang seharusnya dijadikan momen istirahat atau berkumpul bersama keluarga, justru digunakan untuk menyelesaikan tugas yang belum rampung.

    Work-life balance pun seakan tidak ada lagi. 

    Nah, Glints sudah menyiapkan penjelasan mengapa tidak disarankan untuk menghabiskan akhir pekanmu dengan bekerja beserta dampak buruknya.

    Penasaran? Yuk, simak lebih lanjut!

    Baca Juga: Awas! Perhatikan 7 Dampak Kerja Lembur Berikut Ini

    Rentan Stres dan Penyakit

    bekerja akhir pekan

    © Pexels.com

    Ketika tidak memiliki waktu untuk istirahat setelah bekerja—bahkan di akhir pekan, besar kemungkinan kamu akan merasa stres terus-menerus.

    Dilansir dari Payscale, komitmen berlebihan ke pekerjaan dapat meningkatkan stres dan menurunkan produktivitas.

    Kualitas pekerjaan yang dihasilkan pun akhirnya menurun, karena kondisi badan dan mental tidak fit.

    Kalau diteruskan, kamu bisa saja mengalami burnout yang akan semakin mempengaruhi performa kerja dan kondisi fisik.

    Menormalkan Workaholism

    © Freepik.com

    Dengan menormalkan budaya bekerja di akhir pekan, secara otomatis kamu juga menormalkan workaholism.

    Orang yang termasuk ke dalam kategori workaholic selalu bekerja bukan karena keinginan diri sendiri, tetapi dorongan atau paksaan dari dalam diri.

    Padahal, kebiasaan ini sangat tidak baik untuk kesehatan mental dan juga fisik. Ketika kamu terus-menerus bekerja, fungsi otak jadi selalu berat dan tidak ada waktu untuk rehat. 

    Setelah itu, pekerjaan dan kesehatanmu justru terdampak. Kualitas yang diberikan menurun, kesehatan juga menurun karena tidak pernah berhenti bekerja.

    Baca Juga: Workaholic vs. Pekerja Keras: Ketahui Perbedaannya

    Menurunkan Produktivitas

    bekerja akhir pekan

    © Pexels.com

    Melansir Harvard Business Review, salah satu alasan mengapa orang masih sering bekerja di akhir pekan adalah karena dianggap menimbulkan rasa produktif dan memang menyukai pekerjaannya. 

    Padahal, kebiasaan ini justru bisa menurunkan produktivitas kerja di hari kerja atau bahkan secara keseluruhan. 

    Cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan bekerja keras setiap Senin sampai Jumat, membuat batasan jelas antara kehidupan profesional dan pribadi, lalu benar-benar tidak menyentuh kerja di akhir pekan.

    Dengan membuat batasan tersebut, kamu bisa jadi lebih produktif di waktu kerja yang seharusnya, dan menikmati waktu luang secara optimal.

    Tidak Ada Waktu untuk Diri Sendiri

    cara mengurus ijazah sma yang hilang

    © Freepik.com

    Alasan lain mengapa tidak disarankan untuk bekerja di akhir pekan adalah kamu jadi tidak punya waktu untuk diri sendiri.

    Setelah mendedikasikan Senin sampai Jumat untuk kerja, pasti kamu ingin melakukan hal berbeda di akhir pekan, kan? 

    Menjalankan hobi, menghabiskan waktu untuk keluarga, atau mungkin memanjakan diri dengan melakukan perawatan. 

    Kalau sampai akhir pekan masih juga menyelesaikan pekerjaan, kapan lagi waktu untuk melakukan kegiatan yang digemari?

    Padahal, melakukan kegiatan yang diinginkan merupakan salah satu cara agar kamu tidak stres dan bsia hidup seimbang.

    Baca Juga: Ingin Bahagia di Kantor? Kebiasaan Positif Ini Dapat Membantu

    Itu dia berbagai macam alasan mengapa kamu tidak disarankan untuk bekerja di akhir pekan.

    Jadi, kalau kamu membaca artikel ini di akhir pekan dan masih membuka email kerja, stop dulu. 

    Beri waktu bagi badan dan pikiran untuk beristirahat sejenak, jangan sampai burnout dan tidak punya waktu untuk diri sendiri. 

    Biasakan untuk bekerja di hari kerja saja, kecuali kalau kamu memang pekerja shift yang punya jadwal di hari Sabtu dan Minggu. 

    Nah, kamu bisa menghabiskan waktu di akhir pekan untuk istirahat dan menerapkan work-life balance.

    Yuk, belajar bagaimana tetap menjaga work-life balance selama bekerja dengan baca ragam artikel dari Glints di sini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait