Semakin Penting untuk Sebuah Brand, Apa Itu User Generated Content?

Diperbarui 19 Apr 2024 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Apakah mempertimbangkan foto atau review dari pengguna lain sebelum membeli suatu produk? Nah, review atau foto dari pengguna lain ini bisa disebut sebagai user generated content (UGC).

    Konten dari pengguna itu ternyata memiliki efek yang baik untuk meningkatkan kepercayaan, lho! Apalagi, sekarang ini media sosial tengah marak digunakan, sehingga konten semacam itu lazim ditemukan.

    Lalu, sebenarnya, apa itu user generated content?

    Apa Itu User Generated Content?

    user generated content

    © feedcheck.co

    Bisa dibilang, user generated content adalah salah satu bentuk content marketing di era terkini. Menurut Right Mix Marketing, saat ini banyak bisnis yang mengandalkan konten dari pengguna sebagai strategi marketing mereka.

    Dilansir dari Hootsuite user generated content merupakan berbagai bentuk konten baik tulisan, video, foto, review, dan lainnya yang dibuat oleh seseorang seperti konsumen, pelanggan, atau bahkan followers.

    Nantinya, brand tersebut akan meng-upload kembali konten yang sudah dibuat oleh orang-orang tersebut di media sosialnya.

    Untuk beberapa brand, Instagram masih menjadi salah satu sosial media terbesar untuk membuat UGC. Biasanya, para brand-brand tersebut akan meminta izin atau menyertakan kredit di caption fotonya.

    Dengan cara ini, UGC dipercaya akan meningkatkan kepercayaan para followers atau target audiens.

    Mengapa? Hal ini dikarenakan user generated content ini sangat terlihat alami dan langsung dari experienced-user bukan brand ambassador.

    Baca Juga: Memahami Social Media Marketing, dari Pengertian Sampai Strateginya

    Mengapa User Generated Content Penting?

    user generated content

    © Pexels

    Mungkin banyak di antara kamu yang bertanya-tanya mengapa UGC sangat penting bagi sebuah brand. Padahal menggunakan endorser atau brand ambassador mungkin lebih terlihat profesional.

    Ada alasan-alasan penting UGC masih menjadi garda utama untuk brand yang sedang mengembangkan usahanya di platform media sosial. Di antaranya adalah:

    1. Mempromosikan keaslian

    Para konsumen dipercaya lebih menyukai user generated content karena dianggap sangat alami dan asli dibandingkan dengan konten promosi yang dibuat oleh brand itu sendiri.

    Konten yang dibuat oleh para konsumen terlihat lebih jujur apalagi ditambahkan dengan tulisan atau review pengalaman mereka mengenai sebuah brand.

    Hanya ada dua kemungkinan seseorang berani memberikan pengalaman membeli sebuah produk di sosial media. Kedua hal itu adalah terlalu senang dengan produknya atau terlalu kecewa dengan produknya.

    Kejujuran inilah yang ditunggu oleh konsumen lain untuk meningkatkan kepercyaan mereka atas sebuah produk.

    2. Menciptakan kepercayaan

    Sesuai yang sudah dijelaskan di atas, salah satu tujuan utama adalah meningkatkan kepercayaan para konsumen.

    Mereka ingin mengetahui segala detail dari sebuah brand mulai dari produk, layanan, bahkan pengalaman orang lain.

    Contohnya, menurut Hootsuite 30 persen milenial tidak akan pergi ke sebuah resto yang lokasinya tidak ada di Instagram. Hal ini dikarenakan mereka tidak bisa melihat pengalaman orang lain di sana.

    Oleh karena itu, menciptakan kepercayaan sangatlah penting. Hal ini tergambar dari pemasaran Hootsuite di mana 70 persen orang mempercayai opini konsumen yang disampaikan secara online.

    3. Menuntun keputusan pembelian

    Kepercayaan yang sudah didapatkan oleh para konsumen, akan berdampak lurus dengan keputusan pembelian.

    Setelah konsumen merasa nyaman dan percaya mereka akan memutuskan untuk mencoba sendiri apakah pengalaman yang dibagikan di sosial media memang benar dan sesuai.

    Apalagi, fitur yang ada di media sosial seperti Instagram selalu diperbarui. Contohnya seperti story dan highlight yang merupakan perpaduan pas untuk mengumpulkan UCG.

    Hal-hal itu membuat followers dapat melihat setiap saat saat membuka profil brand tersebut.

    4. Hemat biaya pemasaran

    Dengan adanya UGC, brand dapat gembira karena menghemat biaya pemasaran. Tanpa harus merogoh kocek yang dalam untuk memasang iklan atau membayar brand ambassador, brand sudah mendapatkan konten gratis dari konsumen.

    Baca Juga: 8 Strategi Personal Branding Lewat Instagram yang Perlu Dipahami

    Tips Menjalankan User Generated Content

    © Pexels

    Ada beberapa tips yang dapat diaplikasikan dalam membuat UGC. Di antaranya adalah:

    1. Branding

    Untuk menentukan sebelum membuat konten, buatlah terlebih dahulu penggmabaran apa yang diinginkan oleh sebuah brand.

    Selain itu, buatlah juga target market atau target audiens agar visual, gaya bahasa, dan ilustrasi nyambung dengan branding yang diinginkan.

    Dari situlah, konten yang dibuat oleh brand dan juga submission dari para followers bisa terlihat selaras.

    2. Mengerti target audiens

    Salah satu langkah dalam membuat UGC adalah mengerti terlebih dahulu target audiens yang ingin disasar agar campaign bisa berjalan dengan baik. Berbeda target audiens tentu berbeda cara penanganannya.

    Contohnya, jika target audiens yang disasar adalah bukan anak muda yang tech-savvy, cara mengumpulkan UGC bisa lewat campaignsubmit your story’ dengan menuliskan di halaman Facebook atau kolom komentar Instagram.

    3. Selalu Meminta Izin

     

    user generated content

    © Sproutsocial

    Dikarenakan meng-upload ulang karya orang lain, brand sebaiknya harus tetap meminta izin walaupun mereka sudah tag brand tersebut. Meminta izin bisa lewat DM atau juga kolom komentar dan si pemilik karya.

    Dengan selalu meminta izin, brand akan terbebas dari segala bentuk tuntutan yang takutnya akan berimbas dengan citra.

    Sebaiknya brand menanyakan dahulu apakah karyanya bersedia untuk dipost ulang sebagai bentuk penghormatan.

    4. Menawarkan sesuatu sebagai timbal balik

     

    user generated content

    © @starbucks

    Untuk mendapatkan user generated content sebaiknya tawarkan sesuatu atau hadiah untuk para followers yang mengirimkan.

    Brand bisa menawarkan satu per satu untuk para followers yang fotonya di-repost atau membuat kontes berhadiah dengan syarat mengirimkan kontennya.

    Namun, jangan terlalu fokus dalam giveaway karena bisa berdampak 30 persen orang yang mengirimkan hanya ingin hadiahnya saja bukan jujur dari hati.

    Dengan cara ini, sebuah brand mendapatkan UGC gabungan dari kontes dan juga secara organik.

    5. Jelaskan konten yang ingin didapatkan

    user generated content

    © Adespresso

     

    Agar UGC dapat sesuai dengan branding dari sebuah brand, brand harus menjelaskan konten apa yang diinginkan. Penjelasan ini bisa lewat campaign yang memuat hashtag.

    Dari hashtag inilah followers akan menyesuaikan konten yang akan mereka bagikan lewat sosial media mereka.

    Baca Juga: Apa Itu Copywriter dan Penjelasan Pekerjaannya

    Nah, itu dia sekilas mengenai UGC atau User Generated Content yang sampai saat ini dinilai masih efektif sebagai sarana marketing.

    Bagaimana sih cara membuat para followers tertarik agar mereka mau meng-upload review atau konten jujur mereka? Tentunya ada bantuan caption yang menarik dari seorang copy writer atau content writer.

    Apakah kamu ingin menjadi content atau copy writer? Langsung saja sign up di Glints pilihan karier terbaik untukmu.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.4 / 5. Jumlah vote: 16

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait