Process Modelling: Apa Itu, Komponen, Manfaat, dan Cara Membuat

Tayang 28 Apr 2022 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Setiap perusahaan tentu ingin keseluruhan proses bisnisnya berjalan lancar. Nah, salah satu hal yang dapat membantu perusahaan melakukannya adalah melalui process modelling atau business process modelling.

    Dengan proses bisnis yang baik, perusahaan bisa mendapatkan ROI yang maksimal atau mampu menyelesaikan masalah di bidang IT dalam waktu singkat.

    Tentunya untuk memperbaiki proses bisnis, perlu gambaran yang menyeluruh untuk mengetahui bagaimana sebuah proses bisnis perusahaan berjalan.

    Nah, di sinilah process modelling berperan penting. Makanya, di artikel ini, Glints akan menjelaskan serba-serbi seputar process modelling.

    Yuk, simak artikel berikut ini!

    Apa Itu Process Modelling?

    process modelling adalah

    © Pexels.com

    Melansir dari IBMprocess modelling atau business process modelling adalah sebuah representasi grafis dari proses bisnis atau workflow dan beragam aktivitas terkait di dalamnya.

    Dengan process modelling, kamu bisa mendapatkan diagram atau flowchart yang komprehensif dan berisi insight seputar proses bisnis seperti;

    • peristiwa dan aktivitas yang terjadi dalam workflow
    • siapa yang bertanggung jawab atau memulai setiap peristiwa dan aktivitas di workflow
    • berbagai keputusan dan arah yang bisa diambil oleh workflow berdasarkan outcome-nya
    • beragam peralatan yang digunakan dalam proses bisnis
    • timeline dari keseluruhan proses bisnis dan juga setiap langkah di dalamnya
    • tingkat kesuksesan dan kegagalan dari sebuah proses bisnis

    Dari insight tersebut, kamu pun bisa menggunakan process model untuk hal-hal berikut ini.

    • memvisualisasikan beragam proses yang sedang di-brainstorm bersama tim
    • mendapatkan cara untuk meningkatkan performa dari proses bisnis saat ini
    • mendesain sebuah proses bisnis yang baru
    • membuat proses untuk fungsi bisnis yang dilakukan secara berulang-ulang

    Perlu kamu ketahui bahwa sebuah process model tidak dibuat secara manual.

    Ya, sebuah process model dibuat melalui algoritma dari data-mining yang menggunakan data dalam event log untuk membangun model dari sebuah workflow yang ada saat itu.

    Selain itu, karena process model dibuat berdasarkan data-data kuantitatif, hal ini memberikan pandangan objektif terhadap workflow yang digunakan.

    Baca Juga: 12 Metrik Penting untuk Mengukur Performa Bisnis Perusahan

    Komponen dari Process Modelling

    process modelling adalah

    © Pexels.com

    Ada beragam bentuk yang menggambarkan bagaimana sebuah proses bisnis berjalan.

    Mengutip Indeed, berikut adalah beberapa komponen atau bentuk yang umum digunakan dalam sebuah process modelling.

    • anak panah yang menunjukkan urutan dari berbagai kegiatan dalam sebuah proses
    • konektor yang menunjukkan loncatan ke bagian akhir dalam sebuah proses
    • bentuk ‘diamond‘ yang menggambarkan keputusan dalam sebuah proses
    • oval menunjukkan titik awal dan akhir dalam sebuah proses bisnis
    • persegi panjang menggambarkan aktivitas khusus yang terjadi dalam sebuah workflow
    • swimline yang menunjukkan siapa yang bertanggung jawab dalam suatu proses
    Baca Juga: Biaya Variabel: Pengertian, Contoh, dan Pentingnya Bagi Bisnis

    Manfaat Process Modelling

    process modelling adalah

    © Pexels.com

    Process modelling membantu perusahaan mengetahui dan memahami workflow bisnisnya dengan jelas.

    Dari sana, perusahaan pun kemudian bisa mengidentifikasi setiap bagian dalam proses bisnisnya yang tidak berjalan secara efektif atau di luar harapan.

    Tentunya, teknik ini pun memiliki banyak manfaat yang bisa didapatkan oleh perusahaan.

    Merangkum Bizagi dan Kissflow, berikut adalah beberapa manfaat dari process modelling.

    • meningkatkan efisiensi dari sebuah proses
    • membuat setiap pekerja menjadi lebih produktif dengan menghemat waktu
    • memberikan transparansi dalam keseluruhan proses bisnis
    • menegaskan titik awal dan akhir dalam sebuah proses bisnis
    • memberikan konsistensi dan standarisasi terhadap proses bisnis perusahaan
    • memungkinkan koordinasi yang baik antara pekerja, sistem, dan informasi di perusahaan untuk mendukung strategi bisnis
    • mendapatkan data kuantitatif yang memungkinkan analisis proses bisnis

    Contoh Penggunaan Process Model

    process modelling adalah

    © Pexels.com

    Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, process model memberikan transparansi mengenai workflow dan proses bisnis dalam perusahaan.

    Hal tersebut pun menjadikan process modelling sebagai kunci dalam business management process.

    Melansir dari IBM, berikut adalah beberapa contoh penggunaan process modelling dalam bisnis.

    1. Mengoptimasi dan melakukan standarisasi proses

    Process model menggambarkan hal-hal inefisien dalam workflow yang digunakan secara akurat. Sehingga, memudahkan perusahaan dalam melakukan optimasi workflow.

    Ketika workflow sudah teroptimasi, perusahaan dapat menggunakan process modelling untuk melakukan standarisasi dalam keseluruhan proses bisnis yang dilakukannya.

    Model tersebut menjadi sebuah template bagaimana sebuah proses harus berjalan. Sehingga setiap tim dan karyawan untuk melakukan proses bisnis dengan cara yang sama.

    Hal tersebut tentu akan membuat workflow dan hasil sebuah proses bisnis jadi mudah diprediksi.

    2. Menilai proses baru

    Contoh penggunaan process modelling selanjutnya adalah ketika perusahaan ingin mengimplementasikan dan mengevaluasi proses bisnis yang baru.

    Dengan membuat sebuah model baru untuk proses bisnis baru, perusahaan bisa melihat secara langsung bagaimana workflow tersebut berjalan.

    Hal tersebut memungkinkan perusahaan untuk membuat penyesuaian yang diperlukan.

    3. Menganalisis penggunaan sumber daya

    Process model juga dapat membantu perusahaan mengetahui apakah dana dan sumber daya yang diinvestasikan memberikan hasil yang sesuai.

    Sebagai contoh, dengan membuat model untuk proses sales, perusahaan bisa mengetahui bagaimana sales representative perusahaan menggunakan tools dan sistem dalam pekerjaannya.

    Dari sana, diketahui seberapa seringnya sebuah tools dibutuhkan dan dipakai oleh sales representative, serta apakah hasilnya sesuai harapan.

    Sehingga, perusahaan bisa menentukan untuk tetap menggunakan tools atau menggantinya dengan yang lebih dibutuhkan.

    Baca Juga: Memahami Siklus Bisnis: Definisi, Tahapan, Cara Mengukur, hingga Manfaatnya

    Nah, itu adalah beberapa hal yang perlu kamu ketahui seputar process modelling.

    Intinya, process modelling dapat membantumu memahami keseluruhan proses bisnis. Sehingga, kamu pun dapat membuat setiap proses berjalan efektif.

    Nah, agar proses bisnismu berjalan efektif dan memberikan hasil maksimal, yuk, pelajari lebih banyak tips hingga caranya di Glints Blog.

    Ada beragam artikel terkait business development yang telah Glints siapkan.

    Yuk, pilih dan baca artikel-artikelnya dengan klik di sini sekarang!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait