Memahami Siklus Bisnis: Definisi, Tahapan, Cara Mengukur, hingga Manfaatnya

Diperbarui 30 Nov 2022 - Dibaca 12 mnt

Isi Artikel

    Dalam dunia bisnis dan ekonomi, siklus bisnis atau business cycle adalah sebuah hal yang sejatinya diperlukan oleh perusahaan.

    Kondisi fluktuasi berkala ini umumnya diperlukan karena ia mampu memengaruhi profitabilitas badan usaha secara positif.

    Tak hanya itu, business cycle juga dibutuhkan supaya perusahaan bisa memperluas cakupan bisnis mereka dan mengurangi risiko kerugian.

    Nah, memangnya, apa yang dimaksud dengan istilah siklus bisnis? Apa saja tahap-tahap di dalamnya yang perlu diantisipasi perusahaan?

    Yuk, simak pemaparan lengkapnya dalam rangkuman singkat Glints berikut ini!

    Baca Juga: Exit Strategy: Apa Itu, Jenis-Jenis, dan Manfaatnya

    Apa Itu Business Cycle?

    business cycle adalah

    © Pexels.com

    Sebelum membahas tahap-tahap dan ragam manfaatnya, kita perlu mengulas terlebih dahulu definisi dari istilah satu ini.

    Melansir Investopedia, siklus bisnis atau business cycle, adalah ekspansi dan kontraksi pertumbuhan ekonomi yang terjadi secara alami pada suatu negara selama periode waktu tertentu.

    Kondisi yang juga dikenal sebagai economic cycle ini dimulai dan diakhiri dengan peningkatan serta penurunan angka PDB (produk domestik bruto) negara.

    Business cycle sendiri biasanya memerhitungkan pertumbuhan dan penurunan kegiatan ekonomi dari waktu ke waktu.

    Pihak pemerintah pun dapat mengelola kondisi ini menggunakan berbagai alat dan media. 

    Sebagai contoh, bank sentral bisa memanfaatkan kebijakan moneter untuk menurunkan suku bunga.

    Hal ini secara langsung dapat mendorong berbagai pengeluaran dan investasi.

    Badan legislatif juga dapat menggunakan kebijakan fiskal untuk mendorong atau memperlambat pertumbuhan ekonomi negara.

    Nah, bagi sebuah badan usaha, ekspansi dan kontraksi yang perlu mereka perhitungkan terletak pada angka produktivitas.

    Sebagai contoh, ketika bisnis meningkatkan jumlah produksi, mereka membutuhkan lebih banyak karyawan.

    Akibatnya, akan ada lebih banyak orang dipekerjakan serta lebih banyak uang untuk dikeluarkan. 

    Namun, di sisi lain, bisnis akan menghasilkan lebih banyak keuntungan dan dapat fokus pada pertumbuhan untuk masa mendatang.

    Tahapan dalam Siklus Bisnis

    siklus bisnis

    © Freepik.com

    Pada dasarnya, durasi siklus bisnis adalah sebuah periode yang mengandung ekspansi dan kontraksi ekonomi secara berurutan. 

    Satu business cycle yang lengkap umumnya memiliki empat tahap, yakni ekspansi, puncak, kontraksi, dan palung. 

    Masing-masing tahap ini tidak terjadi pada interval atau jangka waktu yang teratur, tetapi, mereka memiliki indikator yang dapat dikenali.

    Nah, ada tiga faktor yang menyebabkan setiap tahap dalam business cycle, yaitu kekuatan supply dan demand, ketersediaan modal, dan kepercayaan konsumen dan investor.

    Namun, yang paling penting adalah keyakinan akan masa depan, di mana konsumen dan investor percaya akan masa mendatang serta pembuat kebijakan, dan ekonomi cenderung berkembang.

    Agar lebih jelas, berikut adalah penjelasan mengenai masing-masing tahap dalam siklus bisnis yang perlu kamu ketahui. Jangan lupa dicatat, ya.

    1. Ekspansi

    Tahap pertama dalam siklus bisnis yang akan dihadapi perusahaan adalah ekspansi.

    Menurut The Balance, terdapat indikator ekonomi positif yang jelas dan konsisten dalam tahap ini.

    Indikator-indikator tersebut termasuk peningkatan pendapatan, lapangan kerja, supply, demand, dan laba. 

    Sepanjang tahap ekspansi, frekuensi investasi juga cenderung meningkat.

    Bisnis maupun individu dalam badan usaha pun umumnya mampu membayar utang mereka secara tepat waktu.

    Baca Juga: Organic vs Inorganic Growth, Mana yang Lebih Baik untuk Bisnis?

    2. Puncak

    Tahapan selanjutnya yang terdapat dalam siklus bisnis atau business cycle adalah puncak.

    Sesuai namanya, fase ini menggambarkan kondisi pertumbuhan ekonomi yang sudah tidak bisa lagi berlanjut.

    Hasilnya, upah, benefit, tingkat pekerjaan, harga barang dan jasa menjadi sangat tinggi

    Pada tahap ini pun semua indikator ekonomi berhenti meningkat lebih lanjut.

    Akibatnya, bisnis dan individu dalam badan usaha perlu memeriksa kembali anggaran mereka untuk mengantisipasi penurunan dalam aktivitas ekonomi.

    3. Kontraksi

    Kontraksi merupakan tahap berikutnya yang terdapat dalam siklus bisnis.

    Melansir Indeed, fase ini adalah akhir dari tahap puncak, di mana tren pertumbuhan ekonomi mulai berbalik karena ekonomi sudah berkontraksi.

    Nah, umumnya, tahapan kontraksi terjadi dalam dua fase yang berbeda. Berikut penjelasannya.

    a. Resesi

    Tahap resesi dimulai segera setelah ekspansi berakhir dan aktivitas ekonomi mulai menurun.

    Fase ini berlangsung sampai PDB kembali ke titik yang menandai awal dari tahap ekspansi.

    Selama resesi, permintaan mulai menurun. Produsen juga gagal menyesuaikan output mereka sampai pasar memiliki kelebihan pasokan.

    b. Depresi

    Tahap depresi dimulai setelah PDB turun di bawah tingkat pra-ekspansi atau garis pertumbuhan yang stabil.

    Selama depresi, tingkat pengangguran meningkat secara dramatis, sementara pertumbuhan ekonomi terus menurun.

    Depresi berlangsung sampai kegiatan ekonomi tidak bisa turun lebih jauh.

    4. Palung

    Tahap terakhir dalam siklus bisnis atau business cycle adalah palung.

    Ketika tahap depresi mencapai titik terendah, siklus bisnis memasuki tahap palung.

    Pada titik ini, negara mengalami pertumbuhan ekonomi negatif, karena supply dan demand turun serendah mungkin.

    Lalu, setelah PDB mencapai titik terendah, pemulihan akan segera dimulai.

    Nanti, ekonomi akan mulai pulih dan membalikkan tren negatif yang selama ini berlaku. 

    Demand akan meningkat dan pasokan pun segera menyusul. Akhirnya, investasi juga dilanjutkan, dan lapangan kerja serta produksi mulai meningkat.

    Cara Mengukur Siklus Bisnis

    business cycle adalah

    © Freepik.com

    Pada dasarnya, siklus bisnis dapat diukur dengan melihat dua perspektif yang berbeda, yakni waktu dan tingkat keparahannya.

    Nah, supaya lebih jelas, berikut adalah cara mengatur business cycle berdasarkan kedua perspektif tersebut.

    1. Waktu siklus bisnis

    Untuk mengukur waktu siklusnya, perusahaan dan negara bisa menetapkan tanggal-tanggal tertentu.

    Sebagai contoh, menurut Indeed, National Bureau of Economic Research (NBER) sudah menetapkan tanggal untuk setiap business cycle berdasarkan penelitian ekonomi yang ekstensif. 

    2. Tingkat keparahan

    Lalu, untuk mengukur tingkat keparahan siklus bisnis, perusahaan bisa dan ekonom bisa mengukur tahap resesi dan ekspansi secara terpisah. 

    Tingkat keparahan tahap resesi dapat diukur berdasarkan tiga metrik:

    • Kedalaman: Berapa tingkat intensitas dalam tahap resesi?
    • Difusi: Seberapa luas tahap resesi dalam perekonomian nasional?
    • Durasi: Berapa lama tahap resesi berlangsung?

    Ekonom juga bisa memerhitungkan tiga metrik untuk menentukan tingkat keparahan tahap ekspansi.

    • Pronounced: Seberapa mencolok atau signifikan tahap ekspansi?
    • Pervasif: Berapa banyak aspek ekonomi yang telah dicapai dalam tahap ekspansi?
    • Persistent: Apakah tahap ekspansi berlangsung lebih lama dari biasanya?

    Mengapa Siklus Bisnis Penting?

    © Freepik.com

    Setelah membaca definisi dan ragam tahapnya, siklus bisnis merupakan rangkaian fase yang penting bagi perusahaan.

    Sebab, dalam kondisi yang fluktuatif ini, perusahaan bisa mengharapkan peningkatan dalam segi pendapatan.

    Tak hanya itu, mereka juga bisa menerima manfaat lain dari fase-fase dalam business cycle tersebut.

    Nah, berikut adalah manfaat lengkap yang bisa diraih perusahaan dari siklus bisnis, sesuai paparan Benefits Consulting Inc.

    • memberikan prediksi untuk keadaan ekonomi di masa mendatang
    • hadirkan investor dan pelanggan dalam jumlah yang besar
    • ekspansi cakupan bisnis perusahaan secara signifikan
    • mengurangi risiko kerugian di masa-masa yang akan datang

    Baca Juga: 6 Alat Bantu yang Bisa Buat Presentasimu Terlihat Lebih Menarik

    Itulah pemaparan singkat Glints mengenai siklus bisnis, mulai dari definisi hingga manfaatnya.

    Intinya, siklus bisnis atau business cycle, adalah ekspansi dan kontraksi pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada suatu negara dalam periode waktu tertentu.

    Kondisi fluktuatif ini bisa menghadirkan berbagai dampak negatif bagi sebuah perusahaan.

    Dengan menguasai skill ini juga kamu bisa jadi kandidat yang unggul ketika melamar kerja di bidang business development.

    Terlebih, perusahaan saat ini mencari kandidat yang punya skill lengkap untuk mengisi ragam posisi business development, dan kamu bisa jadi salah satunya!

    Makanya, khusus untuk kamu Glints sudah kurasi ragam lowongan kerja business development plus info seputar budaya kerja serta gaji yang ditawarkan perusahaan.

    Yuk, temukan daftar lowongan kerjanya dengan klik tombol di bawah ini!

    TEMUKAN LOWONGAN KERJA

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 3

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait