Strategi Upselling: Pengertian dan Cara Efektif Melakukannya

Diperbarui 20 Jan 2021 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Jeffrey Gitomer, seorang sales guru menyatakan bahwa strategi upselling memiliki manfaat untuk membuat pelanggan dan perusahaan sama-sama merasa diuntungkan.

    Penggunaan teknik upselling tentunya bukanlah hal yang asing lagi bagi kamu, kan?

    Meskipun teknik penjualan yang satu ini sudah sangat umum dilakukan, jangan remehkan kemampuannya untuk menambah profit bagi bisnis.

    Seperti yang diutarakan oleh Jeffrey Gitomer, saat ada pelanggan yang merasa senang ketika seorang marketer melakukan upselling, itu adalah win win solution.

    Ingin tahu lebih lanjut soal strategi upselling? Simak terus penjelasan yang sudah Glints persiapkan berikut ini.

    Baca Juga: Ketahui 5 Cara Membangun Hubungan Baik dengan Customer di Sini

    Apa Itu Strategi Upselling?

    apa saja strategi upselling

    © Freepik.com

    Disadur dari HubSpot, strategi upselling mendorong pembelian tambahan yang membuat pelanggan membeli barang dengan harga yang lebih mahal dan kualitas yang lebih bagus.

    Contoh mudah dari penerapan strategi upselling yaitu saat kamu akan melakukan reservasi kamar hotel dengan harga Rp500 ribu per malamnya.

    Kemudian, pihak hotel menawarkan tambahan fasilitas sarapan untuk dua orang dengan harga Rp550 ribu saja.

    Jika kamu menerima penawaran penjual dan akhirnya memesan kamar sekaligus sarapan yang direkomendasikan, bisa disebut si penjual berhasil melakukan strategi upselling.

    Strategi tersebut tentunya tidak akan merugikan pembeli karena kamu akan senang bisa mendapatkan kamar dan sarapan dengan harga cukup terjangkau.

    Penjual pun diuntungkan karena mereka mendapatkan profit yang lebih banyak. Jadi, kedua belah pihak sama-sama mendapatkan keuntungan.

    Groove juga menjelaskan bahwa upselling bukan hanya taktik penjualan semata, tetapi sebuah strategi untuk membangun hubungan yang lebih dalam dengan pelanggan.

    Jadi, menerapkan strategi upselling tidak hanya bisa membawa lebih banyak profit, tetapi juga membangun customer engagement.

    Baca Juga: Menyusun Kuesioner Kepuasan Pelanggan: Apa Saja yang Perlu Diperhatikan?

    Tips Menerapkan Strategi Upselling

    © Pexels.com

    1. Ketahui kebutuhan dari pelanggan

    Strategi upselling tidak boleh dipaksakan kepada setiap pelanggan. Pasalnya, tidak setiap pelanggan cocok untuk melakukan upsell.

    Ketahui dulu kebutuhan pelanggan sehingga kamu bisa mempertimbangkan apakah akan menawarkan barang yang lebih baik dan mahal.

    Misalnya, ada pelanggan yang ingin membeli smartphone RAM 3 GB untuk orang tuanya yang ditujukan hanya untuk komunikasi via WhatsApp.

    Namun, kamu menawarkan smartphone yang lebih canggih dengan RAM 4 GB.

    Tentunya, pelanggan akan menolak karena berpikir bahwa orang tuanya tidak terlalu membutuhkan smartphone dengan RAM yang besar dan canggih.

    Pasalnya, tujuan orang tuanya menggunakan smartphone hanya untuk berkomunikasi lewat WhatsApp saja.

    Jadi, sebelum menerapkan taktik penjualan yang satu ini, selalu ketahui dahulu kebutuhan dari pelanggan.

    2. Bijaksana dalam menawarkan produk

    Bold menjelaskan salah satu hal yang harus diingat dari menerapkan strategi upselling yaitu meningkatkan pengalaman belanja pelanggan menjadi lebih baik.

    Misalnya, pelanggan telah memasukkan barang di keranjang belanja, kamu bisa menyelipkan produk yang lain agar mereka tertarik membelinya.

    Namun, jangan sampai kamu menawarkan produk dengan cara terlalu memaksa apalagi barangnya tidak relevan sehingga membuat pelanggan merasa kesal.

    Cobalah lebih bijaksana dalam menawarkan produk sehingga tidak akan membuat pelanggan kesal dan memiliki pengalaman belanja yang lebih menyenangkan.

    3. Yakinkan dan beri alasan yang kuat agar pembeli tertarik

    Saat kita melakukan strategi upselling, tentunya pembeli tidak akan langsung tertarik dan masih merasa ragu.

    Untuk mengatasi keraguan tersebut, penjual harus pintar-pintar meyakinkan agar pembeli tertarik dan mau melakukan pembelian yang lebih mahal.

    Cara mudahnya yaitu dengan mengetahui data pendukung yang membuktikan bahwa produk tambahan tersebut memang terbukti bermanfaat bagi pelanggan.

    Beri tahu pelanggan bahwa produk tersebut telah memiliki ulasan yang baik dan memuaskan. Jadi, pelanggan bisa lebih yakin untuk membelinya.

    4. Tawarkan harga yang masuk akal

    Dalam menerapkan strategi upselling, kamu harus ingat bahwa harga yang ditawarkan kepada pelanggan harus tetap masuk akal.

    Memang tujuan dari taktik ini agar pelanggan membeli barang yang lebih berkualitas dengan harga sedikit mahal. 

    Namun, sebagai penjual, kamu juga harus memperhatikan harga yang ditawarkan tetap masuk akal dan sesuai dengan kualitas produknya.

    Misalnya dalam contoh pelanggan yang akan melakukan reservasi hotel di atas.

    Jika pelanggan memesan kamar saja, ia harus mengeluarkan uang Rp500 ribu. Namun, jika ia memasan dengan sarapan, hanya perlu menambah hingga Rp550 ribu saja.

    Tentunya harga itu sangat terjangkau. Itulah mengapa pelanggan mau menerima tawarannya.

    Hal ini berbeda misalnya jika pihak hotel menawarkan Rp600 ribu untuk kamar dan sarapan.

    Pasti pelanggan akan memerlukan waktu untuk mempertimbangkannya. Bahkan, ada kemungkinan pelanggan menolaknya.

    Jadi, selalu coba berikan harga yang masuk akal kepada pelanggan agar mereka bisa tetap loyal dan meningkatkan rasio customer retention.

    Baca Juga: 8 Hal yang Dilakukan Tim Sales yang Sukses

    Demikianlah penjelasan mengenai strategi upselling mulai dari pengertian hingga tips penerapannya yang efektif.

    Jika kamu tertarik dengan pembahasan soal marketing, kamu bisa mengikuti kelas Glints ExpertClass yang dipandu langsung oleh para ahli di dunia pemasaran.

    Selain bisa mendapatkan ilmu langsung dari para profesional, kamu juga bisa melakukan tanya jawab di di akhir sesi. Jadi, kamu bisa mengeksplorasi materi lebih dalam.

    Yuk, segera cari kelas yang menarik buatmu hanya di Glints ExpertClass.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.3 / 5. Jumlah vote: 4

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait