Organic vs Inorganic Growth, Mana yang Lebih Baik untuk Bisnis?

Diperbarui 23 Nov 2022 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Siapa yang tidak ingin melihat usahanya bertumbuh? Pasti tak ada. Nah, agar terjadi pertumbuhan, ada dua jenis strategi yang bisa dilakukan, yaitu organic vs inorganic growth.

    Apa maksud dari keduanya? Mana yang lebih baik untuk sebuah bisnis?

    Yuk, kita cari tahu lebih dalam rangkuman Glints berikut ini.

    Memahami Organic dan Inorganic Growth

    Dalam bisnis atau perusahaan mana pun, tingkat pertumbuhan hampir pasti jadi faktor utama yang menentukan keberhasilannya.

    Pada permulaan merintis bisnis, mungkin kamu akan memulai dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang kamu miliki.

    Misalnya, beriklan di sana sini supaya orang lebih aware akan produkmu, menciptakan strategi penjualan, atau memutar kembali keuntungan agar bisnis terus jalan dan mendapat keuntungan besar. 

    Pokoknya, kamu melakukan segala hal agar jumlah customer terus bertambah.

    Nah, itulah yang disebut Small Business sebagai organic growth.

    perbedaan dividen dan capital gain

    © Freepik.com

    Sementara itu, inorganic growth bisa dibilang sebagai upaya ekspansi bisnis, baik dari merger, akuisisi, ataupun buka cabang baru.

    Fokus utamanya mungkin bukan lagi di revenue, melainkan penambahan segmen pasar atau lini bisnis.

    Meski, keduanya sama-sama diharapkan bisa berpengaruh ke revenue.

    Jadi, jika dilihat secara definisi, organic growth vs inorganic growth sama-sama bertujuan meningkatkan pertumbuhan tapi dengan cara berbeda.

    Satunya berasal dari sumber daya yang dimiliki (internal), satu lagi ada faktor eksternal yang berkontribusi.

    Nah, apa kelebihan dan kekurangan masing-masing strategi?

    Baca Juga: Ingin Penjualan Bisnis Cepat Berkembang? Yuk, Pelajari Strategi Growth Marketing

    Kelebihan dan Kekurangan Organic vs Inorganic Growth

    Kelebihan organic growth

    Organic growth memberikan rasa bangga jika bisnis yang kamu jalani sukses atas hasil ‘usaha kamu sendiri’ tanpa bantuan pendanaan dari pihak lain.

    Laman Preferred CEO menggambarkan hal-hal berikut sebagai sebagai kelebihan organic growth:

    • Memahami dengan jelas bisnis yang dijalankan. Organic growth biasanya terjadi di organisasi yang sederhana. Manajemennya terjun langsung dan tahu dengan pasti strateginya. Jadi, mereka juga bisa beradaptasi dengan lebih cepat terhadap perubahan.
    • Tidak harus menghadapi restruktur organisasi terlalu sering. Artinya, secara organisasi keadaannya lebih stabil. Soalnya, melalui merger dan akuisisi (inorganic) kemungkinan untuk menghadapi lay-off atau restruktur yang lebih besar.
    • Punya kontrol penuh. Dalam organic growth, kamulah nakhodanya. Jadi, kamu tidak harus berkompromi dengan pemegang kekuasaan lainnya untuk menentukan strategi.
    • Pertumbuhan lebih stabil. Biasanya, organic growth memberikan pertumbuhan yang stabil, bahkan di tengah situasi ekonomi yang kurang bersahabat.
    Baca Juga: Apa Dampaknya bagi Karyawan jika Perusahaan Melakukan Merger?

    Kekurangan organic growth

    Saat bisnis kamu berhasil sukses hanya dengan organic growth, artinya kamu memiliki business plan yang baik.

    Namun, waspadai juga beberapa kekurangannya sehingga kamu bisa antisipasi.

    • Pertumbuhannya lambat. Ini terjadi karena kamu hanya mengandalkan apa yang dimiliki operasional sehari-hari, tanpa suntikan dana dari pihak mana pun.
    • Sulit berkembang. Beberapa bisnis yang hanya bergantung pada organic growth sering kali kalah saing dengan kompetitor bermodal besar atau menjalani inorganic growth karena mereka lebih agresif. Akibatnya, persaingan harga bisa terjadi dan membuat bisnis sulit tumbuh.
    • Kurangnya sumber daya. Perusahaan yang berpegang dengan organic growth biasanya kekurangan sumber daya karena harus menghemat. Akibatnya, ruang gerak bisnis juga jadi lebih terbatas.
    reksadana pasar uang

    © Freepik.com

    Kelebihan inorganic growth

    • Pertumbuhan pesat. Merger atau akuisisi membuat pertumbuhan bisnis jadi 2-3 kali lebih cepat.
    • Target pasar berkembang dengan cepat. Bergabungnya dua perusahaan membuat bisnismu juga mendapatkan target pasar yang dimiliki rekanan perusahaan.
    • Wawasan bertambah. Merger dan akuisisi membuatmu bisa mendapatkan perspektif serta keahlian baru. Ini tentu akan membuatmu jadi lebih kuat dalam membuat strategi bisnis ke depannya.
    • Menambah aset. Tak hanya dari sisi keuangan, kamu juga bisa memiliki SDM tambahan dengan skills yang sebelumnya tidak dimiliki.
    • Memimpin kompetisi. Dengan sokongan dana dan “kekuatan” yang lebih besar, ini bisa menjadikanmu pemain utama dalam kompetisi dengan bisnis sejenis.

    Kekurangan inorganic growth

    Berbagai kelebihan di atas tentu jadi daya tarik tersendiri. Namun, pertimbangkan juga kekurangannya, agar keputusan bisnis yang diambil lebih terukur.

    • Biayanya besar. Melakukan akuisisi dan merger butuh biaya yang besar, bahkan bukan tidak mungkin kamu harus berutang untuk mendapatkan pendanaan tambahan.
    • Tantangan dalam manajemen karena struktur organisasi yang lebih besar. Lebih banyak kepala juga yang memiliki keinginan dan pandangan berbeda.
    • Perencanaan keuangan lebih kompleks, mengingat skala perusahaan yang jauh lebih besar dengan aset tentu terus bertambah.
    • Tidak bisa mengontrol sepenuhnya. Bergabungnya dua perusahaan mungkin harus membuatmu meredam ego untuk mencapai mimpi pribadi. Sebab, lebih banyak kepentingan dalam inorganic growth akibat merger dan akuisisi.
    • Butuh waktu penyesuaian. Penyesuaian dalam perusahaan membutuhkan banyak waktu, mulai dari sistem yang dipakai hingga budayanya. Ini tentu akan memperlambat laju bisnismu.

    Organic dan Inorganic Growth, Mana yang Lebih Penting?

    growth analyst adalah

    © Freepik.com

    Organic vs inorganic traffic sama-sama punya keuntungan dan kelebihan. Tak ada salahnya juga jika kamu bisa mengombinasikan keduanya.

    Kini, tinggal tergantung arah perusahaan yang mau kamu tuju.

    Meski begitu, yang perlu kamu ingat, mengutip The Balance, inorganic growth lewat merger dan akuisisi menguras banyak biaya dan tenaga.

    Bagaimanapun, kamu menggabungkan dua idealisme menjadi satu.

    Sangat baik jika perusahaan bisa bertumbuh hanya dari operasionalnya. Untuk itu, pastikan kamu punya business plan yang matang dan mengeksekusinya dengan baik.

    Baca Juga: Sedang Mencari Modal Usaha? Intip 10 Caranya di Sini, yuk!

    Itulah perbedaan, serta kelebihan dan kekurangan dari organic dan inorganic growth.

    Keduanya menawarkan hal baik, tapi kamu harus benar-benar yakin atas perencanaannya, ya.

    Nah, sebelum benar-benar mantap, kamu juga bisa mengikuti berbagai workshop bisnis di Glints ExpertClass

    Ada ragam kelas-kelas yang dipandu langsung oleh pakar bisnis. Tentunya kamu bisa mendapatkan perspektif baru.

    Tunggu apa lagi? Yuk, cek kelas-kelasnya dan daftarkan dirimu, sekarang!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait