Business Plan: Mengenal Arti, Jenis, Manfaat, hingga Cara Membuatnya

Diperbarui 10 Des 2021 - Dibaca 16 mnt

Isi Artikel

    Sebelum memulai bisnis, sebaiknya kamu membuat beragam strategi serta mempertimbangkan pasar yang akan dijangkau. Business plan atau rencana bisnis adalah istilah yang sering dipakai untuk hal seperti itu.

    Layaknya saat hendak berperang, seseorang atau organisasi harus memahami medan perang serta apa saja strategi yang akan dipakai untuk menaklukkan musuh.

    Hal serupa berlaku saat memulai bisnis. Kamu tidak bisa sembarangan langsung mulai tanpa adanya business plan atau rencana bisnis untuk ke depannya.

    Tanpa business plan, kamu akan kesulitan menghadapi segala masalah yang terjadi di dalam bisnismu. Alhasil, bisnis berpotensi tidak bertahan dalam jangka panjang.

    Lantas, apa sih pengertian dari business plan? Seberapa penting perannya dalam bisnis? Jangan khawatir, dalam artikel ini Glints akan menjelaskannya untukmu.

    Baca Juga: Tertarik Memiliki Bisnis Sendiri? Pahami 7 Skill yang Harus Dimiliki oleh Entrepreneur

    Apa Itu Business Plan?

    rencana bisnis adalah

    © Pexels.com

    Dilansir dari The Balance SMB, business plan atau rencana bisnis adalah panduan atau dokumen tertulis yang merangkum tujuan bisnis dan operasionalnya secara keseluruhan.

    Bagi kamu yang ingin memulai bisnis, sebaiknya harus membuat business plan secara matang agar memiliki tujuan yang jelas, entah dalam jangka pendek ataupun panjang.

    Pasalnya, rencana bisnis membantu kita untuk menentukan langkah yang tepat dalam sebuah bisnis.

    Hal itu mulai dari menentukan pasar, mencari pendanaan, memperkirakan pendapatan dan pengeluaran bisnis, serta menganalisis segala risiko yang akan terjadi di sepanjang jalannya bisnis.

    Setiap tahapan yang dilewati harus diproses dengan kebijakan yang tepat. Dalam mengambil kebijakan, business plan merupakan salah satu faktor penunjang yang penting agar tidak salah sasaran.

    Jadi, secara garis besar business plan merupakan penunjuk arah bagimu dalam menjalankan serta mengembangkan bisnis, baik bisnis pribadi maupun perusahaan.

    Jenis-Jenis Business Plan

    © Freepik.com

    Sejatinya, business plan adalah sebuah dokumen yang dapat menuntun pebisnis dan para pemilik usaha menuju kesuksesan.

    Pasalnya, kumpulan rencana ini bisa memperjelas setiap aspek dari bisnis dan langkah yang perlu diambil perusahaan guna mencapai tujuannya.

    Meskipun demikian, dokumen ini tak bisa digunakan secara sembarangan. Agar sukses, perusahaan harus memanfaatkan jenis business plan yang sesuai dengan kebutuhan dan kualitas sumber dayanya.

    Nah, kira-kira, apa saja jenis-jenis rencana bisnis yang dapat digunakan oleh sebuah perusahaan? Berikut adalah daftar dan penjelasannya.

    1. Startup business plans

    Jenis business plan pertama yang dapat digunakan oleh para pemilik usaha adalah startup business plans.

    Sesuai namanya, jenis rencana bisnis ini cocok untuk digunakan oleh badan usaha yang baru berdiri atau perusahaan startup.

    Menurut laman Chron, dokumen ini biasanya mencakup bagian yang menjelaskan latar belakang, produk atau layanan, evaluasi pasar, dan proyeksi tim manajemen dalam perusahaan.

    Aspek-aspek tersebut biasanya diperlukan guna menarik perhatian para investor. Hasilnya, perusahaan juga perlu menjelaskan beberapa hal dalam bidang keuangan mereka, seperti proyeksi pendapatan, laba, dan arus kas.

    2. Internal business plans

    Jenis business plan selanjutnya yang dapat dimanfaatkan oleh para pebisnis adalah internal business plans.

    Kategori rencana ini bisa dikhususkan untuk departemen dalam bisnis. Sebagai contoh, untuk tim pemasaran yang perlu mengevaluasi proyek.

    Dokumen ini nantinya akan menjelaskan kondisi finansial perusahaan, termasuk biaya operasional dan profitabilitas, kemudian menjelaskan kemungkinan bisnis untuk membayar kembali modal yang diperlukan untuk proyek tersebut.

    Rencana bisnis internal juga akan memberikan informasi tentang kualitas proyek, perekrutan, dan biaya teknologi yang dibutuhkan perusahaan.

    3. Strategic business plans

    Strategi business plans adalah salah satu rencana bisnis yang kerap kali digunakan oleh perusahaan besar.

    Dokumen satu ini mampu memberikan pandangan yang jelas tentang tujuan perusahaan dan cara mereka untuk mencapainya.

    Ia juga meletakkan rencana dasar untuk seluruh divisi perusahaan agar dapat bekerja sesuai dengan target bisnis.

    Meskipun struktur rencana berbeda di setiap perusahaan, sebagian besar mencakup lima elemen khusus dalam strategic business plans, yakni:

    • visi bisnis
    • pernyataan misi
    • definisi faktor keberhasilan
    • strategi untuk mencapai tujuan
    • jadwal implementasi

    4. Feasibility business plans

    Jenis business plan lainnya yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah feasibility business plans.

    Dokumen ini pada dasarnya menerangkan tingkat kesuksesan yang akan diraih perusahaan pada periode tertentu.

    Rencana bisnis ini umumnya mencakup bagian yang menjelaskan kebutuhan akan produk atau layanan, demografi target audiens, dan modal yang dibutuhkan.

    Feasibility business plans juga biasanya diakhiri dengan rekomendasi rencana bisnis untuk masa-masa mendatang.

    5. Operations business plans

    Menurut Bplans, salah satu rencana bisnis yang sifatnya sangat penting bagi kesuksesan perusahaan adalah operations business plans.

    Dokumen ini merupakan rencana internal yang terdiri dari berbagai unsur yang berkaitan dengan kebutuhan operasional perusahaan.

    Rencana ini menentukan penanda implementasi dan tenggat waktu jalannya kegiatan operasional perusahaan  untuk tahun mendatang.

    Rencana operasional juga menguraikan tanggung jawab masing-masing karyawan yang ikut berpartisipasi.

    6. Growth business plans

    Business plan terakhir yang kerap digunakan oleh perusahaan besar adalah growth business plans.

    Growth business plan adalah deskripsi mendalam tentang pertumbuhan yang diusulkan dan ditulis untuk tujuan internal maupun eksternal.

    Sebagai contoh, jika pertumbuhan perusahaan memerlukan investasi, dokumen ini dapat mencakup deskripsi lengkap tentang perusahaan, manajemen, dan kondisi keuangannya.

    Rencana tersebut juga harus memberikan rincian lain dari perusahaan untuk memuaskan calon investor.

    Pentingnya Business Plan dalam Bisnis

    business plan adalah

    © Freepik.com

    Setelah mengetahui bahwa business plan adalah sebuah rancangan bisnis untuk menentukan tujuan ke depannya, pasti kamu penasaran, kira-kira seberapa penting keberadaannya dalam bisnis?

    Untuk menjawab rasa penasaranmu, berikut Glints akan memaparkan beberapa alasan kenapa rencana bisnis harus dibuat sebelum memulai bisnis:

    1. Membantu dalam mencari investor

    Alasan pertama kenapa business plan sangat penting adalah dapat membantumu dalam mencari investor.

    Tak bisa dimungkiri, setiap bisnis, khususnya bisnis kecil ataupun startup sangat membutuhkan investor sebagai penyuntik dana.

    Kendati demikian, investor hanya memberikan dana kepada bisnis yang memiliki tujuan, laporan keuangan, serta target pasar yang jelas.

    Nah, dilansir dari Bplans, kamu harus menyerahkan business plan-mu kepada investor saat ingin mengajukan pendanaan kepada mereka.

    Mengapa demikian? Sebab, investor tidak ingin sembarangan berinvestasi dan mengakibatkan mereka rugi.

    Melalui business plan yang jelas, investor tentu sudah membaca arah bisnismu dan ada kemungkinan akan memberikan dana kepadamu.

    2. Mengatur keuangan

    Salah satu hal yang membuat bisnis tidak bertahan lama adalah masalah keuangan. 

    Kebanyakan orang membuat bisnis dan melakukan pengeluaran tanpa adanya rencana sebelumnya. Alhasil, kondisi keuangan tidak sehat dan bisnis tidak berkembang.

    Rencana bisnis membantumu dalam mengatur keuangan. Sebab, dalam periode tertentu kamu sudah memperkirakan berapa besar pendapatan dan pengeluaran dalam bisnis.

    3. Membantu dalam pengambilan keputusan

    Ketika bisnis berkembang, kamu akan dihadapkan oleh berbagai masalah, mulai dari persaingan ketat dari kompetitor, perekrutan karyawan, dan lain-lain.

    Nah, salah satu cara untuk mengambil keputusan yang tepat adalah dengan melihat business plan yang telah dibuat.

    Dari situ, kamu akan mengetahui kapan keputusan yang tepat untuk merekrut karyawan, melakukan riset kompetitor, dan lain-lain.

    Baca Juga: Lead Nurturing: Pengertian, Manfaat, dan, Tahapannya untuk Bisnis

    Apa Saja yang Dimasukkan dalam Business Plan?

    business plan adalah

    © Freepik.com

    1. Executive summary

    Bagian pertama yang harus dimasukkan ke dalam business plan adalah executive summary.

    Apa itu executive summary? Dilansir dari Investopedia, bagian ini menguraikan informasi apa pun tentang perusahaan, mulai dari lokasi, karyawan, produk, target pasar, manajemen perusahaan, dan lain-lain.

    Secara garis besar, bagian ini akan pertama kali dilihat oleh investor saat kamu mengajukan pendanaan. 

    Oleh karenanya, buat executive summary secara singkat, padat, dan jelas agar investor tertarik terhadap bisnismu.

    2. Deskripsi perusahaan

    Bagian ini menggambarkan mengenai sejarah perusahaan, visi dan misi, mitra perusahaan, serta ringkasan tujuan bisnis perusahaan.

    Hampir sama dengan executive summary, bagian ini juga memegang peran penting untuk menarik perhatian investor.

    3. Produk atau layanan

    Masukkan produk atau layanan yang kamu tawarkan dalam rencana bisnismu. Dilansir dari Business News Daily, gambarkan bagaimana produk atau layananmu dapat memberikan keuntungan yang besar bagi bisnismu.

    Usahakan untuk menjelaskan produk secara rinci. Sebagai contoh, kamu menyediakan layanan belajar online dengan tema pengembangan karier dan akan diisi oleh pakar dari bidangnya masing-masing.

    Hal tersebut akan semakin menarik perhatian investor karena mereka tahu secara jelas apa yang kamu tawarkan.

    4. Analisis pasar

    Analisis pasar atau market analysis adalah bagian yang tidak kalah penting dalam business plan atau rencana bisnis.

    Pasalnya, suatu perusahaan butuh target pasar yang tepat untuk mengidentifikasi tingkat persaingan serta siapa saja kompetitornya.

    Hal yang harus diperhatikan dalam analisis pasar adalah mengetahui kebutuhan pasar serta bagaimana produk atau layananmu dapat memenuhi kebutuhan pasar tersebut.

    Kamu juga bisa melakukan riset konsumen untuk mengetahui target pasar.

    5. Strategi marketing

    Dilansir dari Investopedia, pada bagian ini perusahaan harus menjelaskan bagaimana strategi marketing-nya untuk menjangkau pelanggan serta mempertahankannya.

    Entah dengan cara melalui iklan online, offline, ataupun melalui platform media sosial.

    6. Rencana keuangan

    Rencana keuangan atau financial planning adalah bagian yang harus dicermati oleh perusahaan dalam membuat business plan.

    Pasalnya, kamu harus membuat laporan keuangan dengan detail, seperti budgeting dan data-data keuangan lainnya.

    Pastikan bagian ini dikerjakan oleh seseorang yang ahli dalam finansial supaya tidak salah hitung.

    Cara Membuat Business Plan

    rencana bisnis adalah

    © Freepik.com

    Setelah melihat definisi, jenis-jenis, dan manfaatnya, jelas bahwa business plan adalah sebuah dokumen yang wajib dimiliki oleh setiap perusahaan.

    Meskipun demikian, membuatnya bukanlah perkara yang mudah. Ada langkah-langkah yang harus diikuti perusahaan agar rencana bisnis mereka bisa efektif.

    Penasaran bagaimana cara untuk membuat business plan yang baik? Berikut adalah pemaparannya.

    1. Ketahui kondisi kompetitor

    Untuk membuat business plan yang efektif, hal yang harus dilakukan perusahaan adalah menganalisis kondisi perusahaan kompetitor.

    Bersiaplah untuk menyebutkan nama mereka dan beri tahu apa yang membuat perusahaanmu berbeda dari setiap kompetitor.

    Apabila diperlukan, sediakan dokumen pendukung seperti competitive advantage dan bukti lainnya.

    2. Ketahui pembaca dokumen

    Hal berikutnya yang perlu dilakukan perusahaan saat membuat business plan adalah mempertimbangkan pembaca dokumen.

    Hal ini diperlukan agar perusahaan dapat menggaet minat dari berbagai pihak secara maksimal.

    Nah, menurut Entrepreneur, perusahaan sejatinya memerlukan beberapa versi rencana bisnis.

    Satu untuk bankir atau pemodal ventura, satu untuk investor individual, lalu satu lagi untuk perusahaan yang ingin melakukan joint venture.

    3. Miliki bukti untuk setiap klaim yang dibuat

    Memiliki bukti untuk setiap klaim yang dibuat adalah hal penting yang perlu disesiakan perusahaan saat membuat business plan.

    Dokumen dan bukti-bukti ini diperlukan sebagai cara untuk mendapatkan persetujuan dari seluruh investor.

    Sebagai contoh, jika perusahaan berharap untuk menjadi pemimpin industri dalam waktu enam bulan, mereka harus bisa menyertakan dokumen pendukung, seperti laporan keuangan.

    4. Jangan bertele-tele

    Kesalahan banyak perusahaan adalah menulis business plan yang terlalu bertele-tele.

    Hal ini bukannya memberikan manfaat, tetapi, justru malah merugikan perusahaan.

    Pasalnya, pembahasan dan klaim yang dijelaskan secara bertele-tele hanya akan membingungkan investor. Bahkan, sebenarnya mereka tidak akan membaca penjelasan secara menyeluruh.

    Sebagai solusi, tulislah penjelasan dan klaim dalam dokumen secukupnya. Lalu, supaya bisa terlihat lengkap dan meyakinkan, sediakan dokumen pendukung.

    5. Jelaskan setiap rincian secara realistis

    Terakhir, perusahaan harus menjelaskan setiap bagian dari rencana bisnis secara realistis.

    Selalu asumsikan bahwa hal-hal akan memakan waktu 15 persen lebih lama dari yang kamu perkirakan, seperti 20 atau 23 minggu dari sekarang.

    Hal ini sejatinya diperlukan untuk mengurangi risiko kegagalan. SElain itu, penjelasan yang realistis juga akan lebih menggugah bagi investor dan partner perusahaan.

    Baca Juga: Cara Membangun Strategi Penjualan yang Efektif

    Demikian penjelasan singkat mengenai business plan serta apa saja bagian yang harus dimasukkan di dalamnya.

    Intinya, business plan atau rencana bisnis adalah komponen atau pedoman yang wajib dimiliki oleh individu atau perusahaan saat hendak memulai bisnis.

    Setelah membaca artikel ini, mungkin kamu tertarik untuk mulai membangun bisnis, dimulai dari membuat business plan.

    Nah, Glints masih punya banyak informasi lainnya seputar dunia bisnis dan tips mengembangkannya.

    Kamu hanya perlu mengunjungi kanal Business Dev dan pelajari artikel-artikel yang sudah Glints persiapkan khusus untuk kamu.

    Menarik bukan? Tunggu apa lagi? Yuk, langsung baca kumpulan artikelnya sekarang juga!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.4 / 5. Jumlah vote: 11

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait