7 Prinsip Membuat Cover Podcast yang Menarik Perhatian Audiens

Tayang 13 Jun 2021 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Mirip dengan thumbnail video, cover podcast juga penting untuk menarik perhatian audiens. Maka, para pegiat podcast pun harus tahu cara membuat cover yang menarik.

    Tentunya, sebelum mendengarkan isi podcast, audiens akan melihat cover-nya terlebih dahulu.

    Tak hanya untuk sebagai penarik perhatian, tapi juga pembeda antar episodenya. Nah, yuk, ketahui 7 prinsip yang buat cover podcast-mu menarik!

    Prinsip Membuat Cover Podcast

    1. Pahami dulu audiensmu

    © Seoclerk.com

    Bersumber dari Influencermarketinghub, hal utama yang perlu kamu perhatikan kala membuat cover podcast adalah memahami audiens.

    Dengan begitu, kamu akan lebih mudah menambahkan berbagai komponen lainnya dalam cover podcast. Seperti warna dan font yang tepat dan disukai audiens.

    2. Tetap sederhana

    membuat cover podcast

    © Shutterstock.com

    Membuat cover podcast haruslah menarik perhatian calon pendengar dan menggambarkan isi podcast tersebut.

    Namun, kamu harus membuatnya tetap terlihat sederhana. 

    Cover podcast yang terlalu ramai justru akan menjadikan calon pendengar malas untuk mengetahui isinya lebih lanjut.

    3. Berikan warna yang kontras

    © Spreaker.com

    Agar perhatian tetap tertuju pada podcast-mu meskipun sederhana, salah satu caranya adalah memberikan warna yang kontras.

    Warna yang kontras secara tidak langsung akan menjadi pembeda dari cover podcast lainnya.

    Namun, kamu harus mengetahui terlebih dahulu kombinasi warna yang tepat agar tetap menarik.

    4. Tampilkan wajahmu atau bintang tamu

    membuat cover podcast

    © Spotify.com/podkesmas

    Salah satu alasan orang mendengarkan podcast adalah karena sosok pembuat podcast, atau orang yang terlibat di dalamnya, seperti bintang tamu.

    Hal ini tetap berlaku meski kamu bukan seorang influencer atau public figure.

    Membuat cover podcast dengan menampilkan wajahmu juga secara tidak langsung akan menjadi pembeda dengan cover podcast lainnya.

    Selain itu, ini bisa membantumu dalam meningkatkan pamormu.

    Baca Juga: Ini 6 Manfaat Mendengarkan Podcast untuk Produktivitas

    5. Perhatikan dimensinya

    © Fullyfundedpodcast.com

    Tentu kamu tidak hanya menyebarkan podcast-mu melalui satu platform, bukan?

    Terdapat beragam platform yang dapat mendistribusikan podcast-mu, seperti Spotify, Google Podcast, atau Apple Podcast. 

    Nah, mereka tentu memiliki dimensi tersendiri untuk cover podcast. Oleh karena itu, perhatikan dengan baik dimensi dari masing-masing platform.

    6. Pilihan font yang tepat

    © Shutterstock.com

    Komponen lain yang juga dapat menjadi pembeda dari podcast-mu adalah font. Font dapat menegaskan pula seperti apa konten podcast-mu.

    Sangat mungkin untuk menggunakan beragam font pada saat membuat cover podcast.

    Namun menurut Spreaker, lebih bijak jika hanya membatasi pada dua jenis font.

    7. Konsistensi

    membuat cover podcast

    © Dribbble.com

    Setelah beberapa hal  di atas kamu perhatikan dan kamu telah menentukan cover podcast-mu. Hal selanjutnya yang tak boleh luput dari perhatian juga adalah konsistensi.

    Ingat, bahwa cover podcast juga dapat menjadi pembeda antar episode. Sehingga kamu juga perlu membuat cover podcast untuk tiap episodenya.

    Oleh karenanya, kamu harus konsisten terhadap komponen-komponen utama di podcast-mu.

    Jangan lupa meletakkan logo podcast-mu jika ada.

    Baca Juga: Daftar 8 Alat yang Wajib Dipersiapkan untuk Membuat Podcast

    Nah, itulah tadi beberapa hal yang perlu kamu perhatikan jika ingin membuat cover podcast.

    Selain kamu bisa juga belajar lebih jauh soal podcast dan manfaatnya untuk konten marketing di Glints ExpertClass.

    Webinar tersebut diisi para pakar marketing yang siap membagikan ilmunya kepadamu. Yuk, klik di sini untuk cari kelas terbarunya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait