5 Tips Membuat Portofolio Content Writer Beserta Contoh dan Template-nya
Dewasa ini, banyak pencari kerja yang mencari contoh serta tips untuk membuat portofolio content writer.
Hal ini berlaku karena dokumen tersebut merupakan bagian penting bagi orang-orang yang ingin berkecimpung di bidang content writing.
Masalahnya adalah kebanyakan calon content writer merasa ragu akan portofolio yang telah mereka buat.
Mereka sering mempertanyakan kualitas dari tulisan yang dicantumkan dan ragu akan desain yang sudah dirancang.
Padahal, membuat portofolio content writer tidak sesulit itu, kok.
Di artikel kali ini, Glints akan jelaskan bagaimana cara menyusun portofolio content writer yang menarik serta contohnya yang dapat membuat perusahaan terkesan.
Simak selengkapnya di bawah ini, yuk!
Isi Artikel
Hal yang Perlu Dicantumkan dalam Portofolio
Sebelum membahas contoh dan tips membuat portofolio content writer, kita harus ulas terlebih dahulu hal-hal yang harus dicantumkan di dalamnya.
Mengapa demikian? Sebab, membuat portofolio content writing sebenarnya boleh dibilang cukup gampang.
Namun, pertanyaannya adalah bagaimana kriteria portofolio content writer yang baik?
Apakah hanya rangkuman tulisan? Apakah harus disertakan ilustrasi? Apa saja kira-kira faktor yang perlu kamu letakkan di dalamnya?
Menurut Clippings, ada tiga hal yang harus kamu pertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam portofolio content writer. Berikut di antaranya.
1. Objective dari portofolio
Apabila ingin memastikan portofolio tulisan mencapai tujuannya, kamu harus menjelaskan apa yang kamu lakukan dengan portofolio tersebut.
Jelaskan bahwa portofolio tersebut berisi daftar tulisan kamu yang sudah pernah dipublikasikan.
Biasanya, content writer terkenal membagi objektif dalam tiga hal, yaitu:
- untuk mendapatkan pekerjaan
- untuk menjual apa yang sudah ia buat
- untuk mendapatkan perhatian pihak luar
Tiga hal ini penting karena menjadi kerangka penulisan portofolio. Hal tersebut akan membantu kamu membuat objektif.
Objektif bisa dimulai dengan bagaimana kamu melakukan riset untuk menjadi bahan tulisan, membuat tulisan, hingga menulis sesuai deadline yang sudah ditetapkan.
2. Contoh tulisan yang sudah diterbitkan
Hal selanjutnya yang wajib kamu cantumkan di dalam portofolio content writing adalah contoh tulisan.
Beberapa orang umumnya menyarankan untuk memasukkan sekitar 10-20 karya ke dalam portofolio.
Hal tersebut bertujuan untuk memberikan gambaran tentang apa yang dapat dilakukan oleh penulis secara umum.
Namun, Clippings menyarankan untuk memilih sampel tulisan yang paling sesuai dengan objektif portofolio.
Selain itu, jangan lupa untuk masukkan karya tulis dengan laras bahasa yang berbeda. Hal ini penting untuk menunjukkan fleksibilitasmu sebagai penulis ulung.
3. Biografi penulis
Bagian biografi sering kali dilupakan dalam portofolio content writer.
Hal ini biasanya terjadi karena content writer cenderung merasa bahwa biografi cukup dimasukkan dalam CV atau lamaran kerja.
Nah, apa saja yang perlu dimasukkan dalam biografi? Untuk penulis yang sudah berpengalaman, masukkan jabatan terakhir dan peranmu di dalamnya.
Sementara, untuk fresh graduate, masukkan peran di kampus yang mendukung portofolio content writer tersebut.
4. Pencapaian atau kontribusi
Jika kamu pernah terlibat dalam proyek menulis dan dapat mengukur hasil dari hasil tulisanmu, jangan lupa untuk mencantumkannya di portofolio.
Pencapaian atau kontribusi tersebut dapat berupa jumlah tulisan yang dihasilkan, testimoni dari rekan kerja, waktu yang dibutuhkan untuk mencapai target, dan sebagainya.
5. Informasi kontak
Terakhir, jangan lupa untuk mencantumkan informasi kontak seperti email, nomor telepon, atau media sosial.
Bagian ini akan memudahkan pembaca yang tertarik untuk menghubungimu dan menawarkan pekerjaan maupun proyek.
Tips Menyusun Portofolio Content Writer
Apabila kamu sudah memilah apa yang dimasukkan ke dalam portofolio, langkah selanjutnya adalah cara untuk menyajikannya agar tulisanmu bisa terlihat menarik.
Penyajian ini bahkan cukup penting karena menentukan nasibmu selanjutnya.
Penasaran seperti apa tips menyajikan portofolio content writer yang baik? Berikut penjelasannya.
1. Buat secara online
Meski belum sepenuhnya punah, portofolio fisik sudah dianggap ketinggalan zaman.
Hal ini dikarenakan kemajuan teknologi di mana kamu dapat membuat dan menayangkan portofolio content writer secara online.
Dengan tampil secara online, peluang kamu untuk dilihat lebih banyak orang lebih besar.
Ini juga membuat kamu memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mendapatkan tawaran pekerjaan, entah itu permanen atau freelance.
Namun, melansir laman Smart Blogger, ada hal yang patut kamu perhatikan saat menayangkan portofolio secara online.
Salah satunya dan yang termasuk penting adalah memastikan bahwa domain yang kamu buat kontekstual dengan portofolio.
2. Manfaatkan jasa pembuatan portofolio
Menampilkan portofolio agar menarik seringkali menjadi kendala seorang content writer.
Hal ini disebabkan karena pekerjaan mereka berkaitan dengan tulisan, sehingga kadang luput dengan aspek visual tulisannya.
Untuk mengatasi hal tersebut, gunakan jasa pembuatan portofolio content writer yang menyediakan contoh karya mereka, seperti Clippings, Contently, dan Muckrack.
3. Tampilkan isi dengan jelas dan terstruktur
Portofolio untuk peran content writer adalah salah satu contoh jenis portofolio yang teknik pembuatannya rumit.
Bukan soal apa saja yang harus ditampilkan, tetapi juga bagaimana cara membuat isi yang akan seluruhnya dibaca.
Berkaitan dengan isi, pastikan agar isi dari portofolio kamu jelas dan terstruktur, seperti contoh di atas yang menggunakan font standar agar tetap terlihat profesional.
Selain itu, gunakan ukuran font judul 16pt dan ukuran isi 14pt. Tips lainnya adalah perbesar ukuran spasi tiap kalimat agar lebih baik.
Terakhir, sebaiknya tidak menggunakan font dengan warna merah muda atau hijau karena jelas akan mengganggu pembaca.
4. Hindari kesalahan tata bahasa
Kesalahan tata bahasa dalam menyusun portofolio adalah hal yang tak bisa ditoleransi.
Sebagai content writer, sudah seharusnya kesalahan tata bahasa yang mendasar tidak terjadi.
Untuk meminimalisasi hal tersebut, periksa kembali portofolio kamu sebelum ditayangkan.
Apabila kesalahan terjadi saat penayangan, beri keterangan ada kesalahan. Jika kamu abaikan, justru akan memicu masalah ke depannya.
5. Link menuju karya yang diterbitkan
Jika karyamu pernah diterbitkan di website atau media online lainnya, jangan lupa untuk selalu menggunakan link menuju karya tersebut.
Hal ini dapat menjadi bukti bahwa kamu tidak berbohong dan tulisanmu sudah cukup bagus untuk dapat diterbitkan dan dibaca oleh orang banyak.
Contoh dan Template Portofolio Content Writer
Setelah mengetahui cara dan tips membuat portofolio content writer, berikut adalah 2 contoh portofolio yang bisa kamu download jadikan referensi.
Portofolio oleh Andrew Elsass
Portofolio Andrew Elsass tidak hanya berisi artikel saja, namun juga pekerjaan lainnya yang berkaitan dengan tulis menulis.
Maka, isi dari portofolio dikelompokkan ke dalam beberapa kategori seperti Content Writing, Ghostwriting, Editing, Copywriting, dan sebagainya.
Andrew Elsass menyimpan portofolionya dalam bentuk PDF melakukan linking pada hasil karyanya.
Portofolio oleh Katy Beskow
Katy Beskow memulai portofolionya dengan cover yang dihiasi oleh foto makanan. Hal ini cukup menjelaskan bahwa ia telah berpengalaman menulis tulisan yang bertema makanan.
Sama seperti contoh sebelumnya, Katy Beskow juga menyimpan portofolionya dalam bentuk PDF dan melakukan linking pada karya yang diterbitkan di website.
Template portofolio content writer
Nah, setelah memahami hal yang perlu dicantumkan, tips, serta contoh portofolio content writer, kini saatnya membuat portofoliomu!
Jangan khawatir karena Glints punya template siap pakai untuk membawamu ke pekerjaan impian menjadi content writer.
Kamu dapat memodifikasi jenis dan ukuran font, warna, ilustrasi, dan komponen lain dalam template berikut sesuai keinginanmu.
Klik tombol di bawah untuk dapatkan template-nya!
Itulah hal-hal penting yang harus kamu perhatikan sebelum membuat portofolio untuk posisi content writer.
Setelah membaca pemaparan di atas, tentunya kamu kini sudah lebih siap bukan untuk daftar kerja sebagai content writer?
Selain menyiapkan portofolio yang berkesan, pastinya kamu harus membuat CV yang tak kalah menarik.
Jangan khawatir karena kamu bisa membaca pemaparan Glints tentang CV content writer di sini!