Ingin Menjadi Technical Writer? Perhatikan 5 Tips ini agar Portofoliomu Dilirik Rekruter

Diperbarui 01 Apr 2024 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Layaknya berbagai pekerjaan lainnya, portofolio juga adalah senjata utama seorang technical writer saat akan melamar pekerjaan. Tapi, bagaimana sih cara membuat senjata ini ampuh?

    Penasaran dengan cara membuat portofolio yang baik untuk seorang technical writing?

    Yuk, simak rangkuman Glints berikut ini.

    Baca Juga: Menjadi Technical Writer Profesional, Apa Saja Tanggung Jawabnya?

    Penjelasan Technical Writing

    portofolio technical writer

    © Pexels.com

    Ketika ingin merintis karier dalam bidang penulisan teknis, seseorang harus memiliki pengalaman dalam bidang tersebut.

    Hal ini dikarenakan kemampuan penulisan teknis dianggap berbeda dengan gaya menulis jurnalistik, content writing, dan lain-lain.

    Dewasa ini penulisan teknis mencakup semua dokumentasi mengenai proses teknis yang rumit seperti laporan, pernyataan ringkasan eksekutif, dan brief

    Nah, menurut Instructionalsolutions, setiap kali informasi teknis disampaikan secara tertulis, berarti tulisan tersebut masuk dalam kategori technical writing.

    Format penulisan teknis juga tidak lagi terikat pada buku panduan yang sangat panjang.

    Informasi teknis harus disaring dan disajikan secara jelas dalam bentuk laporan teknis, e-mail, susunan kebijakan, dan ringkasan hasil konferensi pers.

    Intinya adalah, seseorang yang bekerja di bidang teknis kemungkinan besar pernah bergelut dengan penulisan teknis.

    Tips untuk Portofolio Technical Writer

    Bila kamu pernah terjun dalam bidang technical writing, maka kamu secara langsung memiliki keunggulan dibandingkan kandidat lainnya.

    Untuk memulai karier di bidang penulisan teknis, kamu harus memiliki seperangkat keterampilan dan portofolio yang hebat, penuh dengan dengan pengalaman penulisan teknis.

    Namun, bagaimana jika kamu belum memiliki contoh technical writing? Lalu, apa saja sih yang harus dicantumkan dalam portofolio kamu? Apa cukup pengalaman saja?

    Berikut ini adalah 5 tips agar portofolio penulisan teknis kamu terlihat menggugah di mata recruiter:

    Baca Juga: 6 Cara Mengatasi Writer’s Block bagi Penulis

    1. Kumpulkan semua tulisan terbaik kamu

    portofolio technical writer

    © Pexels.com

    Melansir Technicalwritingworld, cara pertama adalah untuk mengumpulkan semua tulisan terbaik kamu.

    Tujuannya adalah untuk mendapatkan minat calon atasan dan menunjukkan semua pengalaman kerja kamu. 

    Bila memungkinkan, sertakan beberapa sampel dari kantor yang berbeda. Tetapi, jika kamu hanya bekerja untuk satu perusahaan, kategorikan sampel tulisan kamu. 

    Misalnya sortirkan penulisan menjadi 3 kategori yang spesifik seperti buku panduan pengguna, release note, dan bidang penulisan teknis lainnya.

    Yang perlu diingat adalah untuk tetap percaya diri. Portofolio technical writer dengan sampel tulisan profesional yang relevan memamg dapat menjadi kunci untuk diterima kerja.

    Namun, bila memang tidak ada contoh penulisan teknis, cantumkan saja tulisan terbaikmu yang pernah diterbitkan oleh media profesional.

    2. Masukkan sampel terbaru

    portofolio technical writer

    Pensive Vietnamese young woman working on laptop and taking notes

    Dengan berkembangnya pengalaman, kualitas tulisanmu akan ikut meningkat lho.

    Maka dari itu, menurut Clickhelp, sesuaikan kategori dan sampel tulisan dari yang paling baru hingga paling lama. 

    Bila memungkinkan, isi saja portofolio kamu dengan tulisan-tulisan terkini.

    Sekali lagi, fokuslah pada variasi. Kamu ingin menunjukkan bahwa kamu dapat menaklukan tantangan pada tiap keadaan yang berbeda. 

    3. Sediakan penjelasan singkat pada tiap sampel

    portofolio technical writer

    © Freepik.com

    Ini dilakukan terutama untuk kenyamanan calon atasan kamu. Fungsi penjelasan yang ringkas adalah untuk membantu pembaca atau calon user dalam mengevaluasi tulisan kamu. 

    Selain itu, menurut Clickhelp, membuat panduan singkat untuk portofolio akan membuktikan kemampuan menulis teknis kamu.

    karena secara tidak langsung kamu sedang menciptakan instruksi agar portofolio kamu menjadi terampil dan mudah dibaca.

    4. Buat secara online

    portofolio technical writer

    © Unsplash.com

    Tips selanjutnya untuk portofolio technical writer adalah untuk meletakkan sampel tulisan secara online.

    Dewasa ini, calon penulis sudah biasa mencantumkan tulisan mereka di berbagai media sosial dan blog pribadi.

    Tak hanya praktis, portofoliomu juga akan lebih mudah untuk diakses masyarakat luas.

    Untuk contoh penulisan portofolio penulisan teknis online, kamu bisa lirik contohnya pada portofolio Karen Rempel, seorang technical writer ternama dari New York, Amerika Serikat.

    5. Jadikan bahan perbincangan saat interview

    portofolio technical writer

    © Unsplash.com

    Fungsi portofolio secara langsung berhubungan dengan kemampuan kamu untuk merujuk pada konten yang dikandungnya selama wawancara. 

    Jika kamu diminta untuk memberikan contoh kinerja di bawah tekanan, gunakan portofolio kamu sebagai bukti kerja kerasmu dalam tekanan batas waktu. 

    Jelaskan semua pengalaman kamu dan mengapa portofolio kamu adalah bukti nyata dari kemampuan kamu pada bidang technical writing, manajemen waktu, dan rencana kamu kedepannya.

    Baca Juga: Cara Membuat Blog Portofolio yang Menarik

    Itu adalah 5 tips portofolio khusus technical writer agar kamu sukses melewati proses recruiting.

    Ingat saja bahwa portofolio penulisan teknis tak harus mengandung tulisan yang berkaitan dengan instruksi dan teknologi. Cukup masukkan tulisan terbaik kamu dan tetap percaya diri.

    Jika kamu sudah siap, kamu bisa segera buka kanal lowongan pekerjaan di Glints. Di sana, tersedia banyak pekerjaan di bidang techical writing lho.

    Jangan sampai ketinggalan, yuk daftar di Glints!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait