Referensi Kerja: Arti, Cara Minta, dan Contoh Email Permintaan
Referensi kerja sangat penting bagi kamu yang sedang mencari kerja atau berpindah ke perusahaan lain. Meski begitu, mungkin ada yang belum familier tentang apa itu referensi kerja.
Dengan referensi kerja, kamu dapat meyakinkan perekrut bahwa dirimu layak untuk direkrut. Untuk melamar sebuah pekerjaan tidak cukup hanya dengan mengandalkan CV beserta portofolio yang kamu miliki.
Jika ingin semakin meyakinkan perekrut bahwa kamu adalah orang yang tepat, sering kali kamu perlu memberikan referensi kerja.
Referensi yang dimaksud adalah referensi dari berbagai pihak yang sudah mengenalmu dengan baik atau pernah bekerja sama denganmu dalam suatu perusahaan.
Lantas apa itu referensi kerja? Bagaimana cara mendapatkannya? Terkait dengan hal tersebut, berikut Glints akan menjelaskan serba-serbinya kepadamu.
Isi Artikel
Apa Itu Referensi Kerja?
Dilansir dari The Balance, referensi kerja adalah sebuah rekomendasi atau rujukan yang diberikan oleh mantan kolega atau perusahaan yang menunjukkan keterampilan dan keahlianmu dalam bekerja.
Tidak hanya itu, referensi biasanya juga menunjukkan kinerja kamu selama bekerja di perusahaan lama.
Referensi tersebut nantinya akan dilihat oleh perusahaan yang sudah dilamar untuk membuktikan apakah kamu layak bekerja di perusahaan tersebut atau tidak.
Biasanya referensi ini berbentuk sebuah surat yang berisi keahlian serta kinerjamu selama bekerja di perusahaan lama.
Untuk fresh graduate, kamu bisa meminta referensi kerja kepada orang-orang yang sudah mengenalmu dengan baik serta mengetahui kemampuanmu.
Nantinya, perusahaan akan menghubungi orang yang kamu tunjuk sebagai referensi. Kamu juga bisa mencantumkan referensimu ke dalam sebuah CV atau berupa surat referensi.
Orang yang Bisa jadi Referensi Pekerja Berpengalaman
Ada beberapa orang yang dapat kamu jadikan sebagai referensi saat memutuskan untuk pindah ke perusahaan lain:
1. Atasan/manajer
Atasan atau manajermu tentu bisa dijadikan sebagai referensi kerja. Akan tetapi, ada beberapa orang yang tidak mencantumkan manajer sebagai referensi.
Alasannya sederhana. Dilansir dari Glassdoor, salah satu alasan orang tidak mencantumkan manajernya sebagai referensi adalah karena ia tidak ingin manajernya tahu bahwa ia hendak pindah kerja.
Terlepas dari itu, manajer tempat kamu kerja sekarang bisa menjadi referensi terbaik bagimu. Sebab, ia sangat mengenal kamu dengan baik dan mengetahui kinerja serta keahlianmu dalam bekerja.
Tak hanya manajer yang sekarang, manajer sebelumnya tempat kamu bekerja juga bisa dijadikan sebagai referensi.
2. Rekan kerja
Selain manajermu, kamu juga bisa menjadikan rekan kerja sebagai referensimu. Namun, perlu diperhatikan bahwa rekan kerja tersebut benar-benar mengerti kamu secara baik dari segi keahlian dan kinerjamu.
Jadi, usahakan untuk mencari rekan kerja yang memang bekerja satu bidang denganmu. Referensi dari rekan kerja yang tidak mengetahui kamu secara profesional tentu tidak akan menghasilkan apapun.
Kamu bisa menjadikan rekan kerja yang sekarang atau sebelumnya sebagai referensi kamu nanti.
3. Teman
Teman bisa juga kamu jadikan sebagai referensi. Asalkan, ia dapat memberikan referensi secara profesional dan tidak sembarangan.
Dilansir dari Glassdoor, ada dua pilihan untuk menjadikan teman sebagai referensimu, yaitu mereka yang saat ini bekerja sesuai dengan posisi yang kamu lamar dan mereka yang merupakan atasanmu.
Siapa yang Bisa jadi Referensi untuk Fresh Graduate?
Untuk fresh graduate, berikut ada beberapa orang yang dapat kamu jadikan sebagai referensi:
1. Teman
Dilansir dari The Muse, kamu yang tidak memiliki pengalaman kerja bisa menjadikan temanmu sebagai referensi saat mencari kerja nanti.
Namun, perlu diperhatikan bahwa temanmu tersebut adalah seorang yang profesional, di mana sebelumnya kamu pernah bekerja dengannya.
Dengan demikian, ia tentu sangat mengetahui kinerjamu serta keahlianmu dalam bekerja sehingga dapat menjadi referensi untukmu.
2. Manajer magang
Apabila kamu pernah magang saat kuliah atau lulus kuliah, hal tersebut bisa jadi nilai tambah. Kamu dapat menjadikan manajer di tempat magangmu sebagai referensimu nanti.
3. Seorang ketua organisasi/kelompok
Apabila dulu semasa kuliah tergabung ke dalam suatu organisasi atau kelompok, kamu dapat menjadikan ketuamu sebagai referensi.
Dilansir dari The Muse, ketua organisasi/kelompok bisa menjadi tambahan referensi yang bagus bagi kamu. Akan tetapi, usahakan menghubungi ketuamu yang memang sering berhubungan denganmu.
Akan menjadi hal yang sia-sia jika ketuamu tidak mengenalmu secara mendalam karena secara otomatis ia juga bingung akan mempromosikanmu seperti apa.
4. Pengajar
Terkadang, ketika kuliah di kampus, kita memiliki dosen atau bahkan profesor yang berinteraksi intens dengan kita. Kamu mungkin punya pembimbing akademis atau skripsi yang cukup dekat denganmu.
Nah, pengajar di kampus yang mengenalmu dengan baik juga bisa kamu jadikan referensi.
Bagaimana Cara Meminta Referensi?
Setelah membuat daftar siapa saja kira-kira yang akan dijadikan referensi olehmu, sekarang saatnya untuk meminta tolong kepada orang tersebut.
Memintanya lewat email adalah cara yang paling sopan. Selain itu, dilansir dari Total Jobs, apabila kamu meminta referensi lewat email, orang yang dimintai akan memiliki waktu untuk berpikir.
Hal ini terutama berlaku untuk referensi yang tergolong lebih senior seperti atasan atau profesor.
Tidak semua orang yang kamu jadikan referensi mempunyai waktu luang. Terlebih, mereka juga pasti akan berpikir-pikir dahulu.
Sebagai follow up, kamu bisa menghubungi mereka dengan cara lain seperti telepon agar kamu tahu kelanjutannya seperti apa.
Lalu, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan saat mengirimkan email kepada orang yang diminta menjadi referensi.
Dilansir dari The Balance Careers, saat kamu menuliskan permohonan referensi kerja, kamu harus memasukkan hal-hal di bawah ini:
- pengantar yang menjelaskan terkait kebutuhanmu akan referensi
- pengingat singkat tentang tanggal kamu masuk kerja, di posisi apa kamu kerja, kontribusi unik apa yang telah kamu berikan
- deadline untuk menyerahkan referensi
- ucapan terima kasih karena telah bersedia membantu untuk menjadi referensi
- nomor handphone-mu
Untuk fresh graduate, kamu bisa meminta referensi dengan menyesuaikan isi email seperti yang ada di atas. Kalau memang sudah sangat dekat, tidak apa-apa untuk menghubunginya langsung lewat telepon.
Di luar itu, terkadang kamu tidak harus meminta orang-orang tersebut untuk menulis dalam surat yang khusus. Pasalnya, beberapa recruiter akan menghubungi mereka secara langsung.
Oleh karena itu, terkadang kamu hanya perlu menghubungi referensimu untuk meminta izin atau persetujuan mereka untuk menjadi referensi.
Kalau kamu sudah punya referensi dan siap melamar kerja, ayo cari peluang kerjanya lewat Glints!
Setiap harinya ada lowongan kerja baru dari berbagai bidang pekerjaan yang mungkin sesuai dengan yang kamu cari.
Kamu juga bisa pilih lowongan kerja sesuai lokasi di seluruh Indonesia atau bahkan pekerjaan remote.
Yuk, cari dan lamar lowongan terbarunya sekarang!
Contoh Email Permintaan Referensi
Nah, setelah tahu siapa yang bisa jadi referensimu dan cara memintanya, berikut Glints berikan contoh emailnya.
Berikut adalah contoh teks untuk meminta referensi kerja yang bisa langsung kamu copy paste lalu sesuaikan dengan kebutuhan:
Dear Mr James,
I hope you are doing well, and all of the marketing team too.
I am writing to ask if you would feel comfortable providing a letter of reference for me. If you do not mind attest to my qualifications for employment and to the skills I obtained while I was employed at ABC company, I would sincerely appreciate it.
Currently, I am in the process of seeking a new position as a social media manager. I look forward to continuing the work I have done in marketing, especially in social media marketing.
References from you are important to me for my next career path.
Please let me know if you have any questions, or if there is any information i can offer regarding my experience to assist you in giving me a reference. I have attached an updated resume below. I can be reached at [email protected] or my number phone +628xxxxxxx.
Thank you for your consideration. I look forward to hearing from you.
Haruskah Memasukkan Referensi Kerja ke Dalam CV?
Dilansir dari Top Resume, sebenarnya kamu tidak wajib memasukkan daftar referensimu ke dalam CV.
Pasalnya, perusahaan tidak akan meminta referensi sampai kamu berhasil melewati tes wawancara.
Perusahaan akan memintanya jika mereka memang sudah membutuhkannya.
Dengan demikian, tidak perlu terlalu pusing atau stres soal referensi CV di tahap awal, apalagi kalau kamu memang belum pernah bekerja.
Kamu bisa fokus memaksimalkan bagian lain di dalam CV, seperti prestasi, riwayat pendidikan, pengalaman organisasi, dan keterampilan.
Nah, kalau CV kamu sudah disusun dengan baik, ayo segera cari lowongan kerja di Glints!
Kamu bisa cari lowongan kerja sesuai lokasi maupun tingkat pengalamanmu.
Misalnya pengalaman kerja di bawah 1 tahun, di atas 3 tahun, atau bahkan lowongan untuk yang belum berpengalaman sama sekali.
Tunggu apa lagi? Yuk, cari dan lamar lowongan terbarunya sekarang!