Ketahui Perbedaan Brand Recall, Brand Recognition dan Brand Awareness

Diperbarui 15 Des 2020 - Dibaca 6 mnt

Isi Artikel

    Brand recallbrand recognition dan brand awareness adalah “makanan sehari-hari” pekerja bidang marketing, tapi apa saja perbedaan ketiganya?

    Ketiga istilah ini pun memiliki arti yang berbeda, lho. Padahal, ketiga istilah ini sama-sama penting untuk kelangsungan sebuah brand.

    Yuk, pahami apa saja yang menjadi perbedaan ketiga istilah marketing ini.

    Definisi

    © Pexels.com

    1. Brand recall

    Dilansir dari Business Dictionarybrand recall merupakan ukuran kualitatif tentang seberapa baik nama brand dikaitkan dengan jenis produk atau kelas produk oleh konsumen.

    Biasanya, pengukuruan brand recall dilakukan melalui survei. Pertanyaan yang sering diajukan di antaranya “sebutkan model handphone sebanyak mungkin”

    Brand recall dapat dibagi menjadi dua bentuk.

    • Aided brand recall, melibatkan penyajian daftar brand bersaing kepada responden survei. Pengukuran dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada mereka yang menguji seberapa baik mereka dapat mengidentifikasi brand kamu dan komponen iklannya.
    • Unaided brand recall, melibatkan pemberian kategori produk kepada responden surveimu, dan mendorongnya untuk membuat daftar brand yang muncul dalam pikiran mereka.

    Jika sebuah brand memiliki brand recall yang tinggi, ada kemungkinan bahwa saat membeli konsumen akan lebih sering mengingatnya. Dengan demikian, brand akan mendapatkan konsumen yang loyal.

    Selain itu, brand recall juga dapat meningkatkan penjualan produk. Brand recall juga dapat dimanfaatkan untuk menghadapi persaingan dalam industri.

    Brand recall dapat ditingkatkan dengan cara berikut.

    • Narrative marketing, yakni dengan membuat iklan dalam bentuk naratif atau cerita.
    • Remarketing, yaitu dengan melakukan pemasaran ulang.
    • Melakukan optimasi SEO.

    2. Brand recognition

    Jika sebuah brand telah dapat diidentifikasi oleh konsumen, artinya brand tersebut telah memiliki brand recognition yang baik.

    Menurut Investopedia, istilah brand recognition adalah konsep yang digunakan dalam periklanan dan pemasaran yang mengacu pada kemampuan konsumen untuk mengidentifikasi brand tertentu dari atributnya.

    Brand recognition dianggap berhasil ketika orang mampu mengenali merek melalui isyarat visual atau pendengaran seperti logo, slogan, kemasan, warna, atau jingle daripada secara eksplisit diekspos ke nama perusahaan.

    Pengukuran untuk mengetahui apakah brand telah memiliki brand recognition yang baik dilakukan melalui riset pasar.

    Ini dilakukan untuk menentukan keberhasilan strategi brand recognition yang dijalankan.

    Brand recognition juga penting agar brand dapat terlihat beda di mata konsumen dari kompetitor. Dengan demikian, brand dapat tetap unggul dari kompetitornya.

    Untuk meningkatkan brand recognition, dapat dilakukan beberapa cara berikut.

    • Bagikan konten sesering mungkin.
    • Berinteraksi dan terlibat aktif dengan konsumen.
    • Ikut serta menjadi bagian dari event atau campaign yang skalanya lebih besar.
    • Bentuk komunitas dengan konsumen.

     Baca Juga: 6 Tren Content Marketing yang Akan Buat Brand-mu Populer di 2021

    3. Brand awareness

    Bisa dikatakan, brand awareness adalah salah satu istilah marketing yang cukup terkenal.

    Ini karena brand yang telah memiliki brand awareness yang kuat dapat dikatakan telah mengungguli kompetitornya.

    Dilansir dari Investopedia, brand awarness adalah istilah marketing yang menggambarkan tingkat pengenalan konsumen terhadap suatu produk dengan namanya.

    Membangun brand awareness adalah langkah kunci dalam mempromosikan produk baru atau menghidupkan kembali brand lama.

    Untuk menentukan apakah sebuah brand telah memiliki brand awareness yang baik, dapat diukur dengan beberapa cara berikut.

    • Traffic dari situs brand.
    • Social engagement dari media sosial brand.
    • Social listening yang didapatkan dari tag pengguna media sosial terhadap brand.
    • Pencarian brand di search engine seperti Google.

    Baca Juga: Manajemen Reputasi, Inisiatif Perusahaan agar Persona Brand Tetap Positif

    Perbedaan Brand Recall, Brand Recognition dan Brand Awareness

    © Pexels.com

    Brand recall, brand recognition, dan brand awareness memiliki peran yang sama pentingnya bagi sebuah brand. Namun ketiganya memiliki perbedaan masing-masing.

    Strategi brand recall umumnya dilakukan ketika brand baru berkembang. Tujuan dari brand recall ini agar konsumen dapat mengenal brand serta produk atau layanan yang ditawarkan.

    Sementara itu, brand recognition seringkali dilakukan bersamaan dengan brand recall. Ini dikarenakan tujuan kedua strategi ini hampir sama.

    Setelah kedua strategi ini berhasil dijalankan, barulah strategi brand awareness diluncurkan.

    Ketika strategi ini diluncurkan, tujuannya adalah agar brand dapat mempertahan citranya di mata konsumen.

    Baca Juga: Tips Membangun Digital Campaign untuk Tingkatkan Customer dan Brand Loyalty

    Ketika menentukan strategi marketing yang tepat untuk brand ataupun produkmu, kamu harus memahami tujuan dari strategi marketing tersebut.

    Kamu juga bisa mempelajari strategi-strategi marketing apa saja yang bisa dilakukan untuk menggaet konsumen melalui Glints Expert Class.

    Glints Expert Class adalah webinar yang menghadirkan para profesional sesuai dengan bidang keahliannya.

    Kamu bisa belajar dan berdiskusi langsung dengan mereka sesuai dengan topik yang diangkat.

    Apakah kamu tertarik mengikutinya? Yuk, daftar sekarang sebelum kamu kehabisan kuota!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 2.7 / 5. Jumlah vote: 7

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait