Locus of Control: Definisi, Tipe, dan Peran dalam Keseharian

Tayang 01 Jan 2023 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Saat kamu dihadapkan pada suatu masalah di kantor, apakah kamu akan menyerah atau mencari jalan keluar? Nah, keputusan dan tindakan yang kamu ambil adalah bentuk locus of control.

    Locus of control dalam psikologi disebut sebagai kontrol yang kamu punya dalam diri.

    Nah, yuk, kenali lebih jauh soal locus of control dalam kehidupan dunia kerja dan kehidupan sehari-hari di bawah ini!

    Definisi Locus of Control

    Dikutip Better Up, locus of control adalah keyakinan seseorang tentang seberapa besar kontrol yang mereka miliki atas apa yang terjadi dalam hidup mereka.

    Kontrol yang dimaksud termasuk keputusan sehari-hari, kejadian (efek dari keputusan), hingga kehidupan secara menyeluruh.

    Konsep ini pertama dikembangkan oleh Julian B. Rotter, seorang psikolog Amerika dengan spesialisasi teori pembelajaran sosial dengan judul Locus of Control of Reinforcement.

    Konsep dari locus of control ini cukup sederhana, yaitu perilaku seseorang dipengaruhi oleh berbagai jenis hukuman dan penghargaan.

    Very Well Mind mengatakan locus of control dapat memengaruhi respons kamu terhadap peristiwa-peristiwa dalam hidup juga motivasimu untuk mengambil sebuah tindakan.

    Saat kamu percaya kamu memegang kendali hidupmu, maka kamu akan jadi tidak menyerah untuk mengubah situasi tertentu.

    Sebaliknya, jika kamu merasa bahwa itu di luar kendalimu, maka kamu tidak akan berusaha mengubahnya.

    Baca Juga: Goal Setting: Definisi, Manfaat, dan Tips Penting yang Harus Kamu Ketahui

    Tipe Locus of Control

    Berikut adalah dua tipe locus of control dan cara kerjanya tersendiri:

    1. Locus of control internal

    Locus of control internal adalah kontrol diri yang berasal dari dalam. Kamu merasa punya kontrol terhadap sikap dan keputusanmu.

    Locus of control internal akan membuat kamu percaya bahwa kamu punya kemampuan untuk mengatur tindakan dan apa saja yang terjadi dalam hidup.

    Hal ini juga disebut dengan self-efficacy. Kamu akan melakukan tugas dan mengambil keputusan tanpa merasakan stres yang berarti.

    Contohnya, kamu percaya bahwa usaha, proses, dan waktu yang terpakai adalah penyebab pitching proyekmu berhasil.

    Sementara, apabila kamu alami kegagalan, responsmu adalah berusaha lebih keras dan bekerja lebih baik untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

    Akan tetapi, kebiasaan seseorang dengan locus of control internal adalah mereka akan menyalahkan diri sendiri pada setiap kegagalan.

    Ada beberapa alasan mengapa orang-orang dengan locus of control internal cenderung lebih sukses secara umum, yaitu:

    • mereka memiliki tanggung jawab dan akuntabilitas
    • memiliki kemampuan resiliensi yang tinggi
    • memiliki ekspektasi yang tinggi kepada diri sendiri
    • punya cara untuk mengelola dan mengorganisasi pekerjaan mereka 
    • punya tujuan yang jelas

    2. Locus of control eksternal

    Locus of control eksternal adalah kontrol dirimu dipengaruhi oleh hal-hal di luar diri atau dari orang-orang sekitar.

    Dengan kata lain, locus of control eksternal membuat kamu percaya bahwa faktor di luar kuasamu lah yang memengaruhi tindakan serta hasilnya.

    Contoh sederhananya, saat kamu berhasil mendapatkan pekerjaan di perusahaan besar.

    Kamu percaya bahwa hasil itu terjadi karena kamu beruntung atau kebetulan atau persaingan pada posisi tersebut tidak ketat.

    Jika mengalami kegagalan, orang-orang dengan locus of control eksternal akan menganggap keberuntungannya habis atau saingannya terlalu sulit.

    Hasil studi Frontiers, masih mengutip Better Up, menjelaskan bahwa memiliki locus of control eksternal yang berlebihan bisa mengarahkan seseorang pada risiko bertindak kriminal dan bermasalah.

    Very Well Mind juga menegaskan bahwa individu dengan locus of control eksternal cenderung lebih mudah putus asa.

    Putus asa tersebut akibat perasaan tak beruntung atau kemampuan diri yang kurang.

    Baca Juga: Penting untuk Kesehatan Mental, Jangan Lupakan Self Reward, ya!

    Peran Locus of Control dalam Keseharian

    Dalam keseharian, locus of control tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin.

    Kemudian, locus of control akan berubah seiring kamu bertambah umur.

    Mungkin saat masih muda kamu punya locus of control internal. Lalu saat sudah berkeluarga, kamu akan merasa locus of control eksternal.

    Ini juga bisa terjadi sebaliknya, lho ya.

    Pengalaman hidup biasa menjadi penentu utama perubahan jenis locus of control dalam diri.

    Dalam keseharian, yang perlu diperhatikan mengenai locus of control adalah:

    • memiliki locus of control internal tidak otomatis membuat seseorang lebih baik 
    • memiliki locus of control eksternal tidak otomatis membuat seseorang memiliki sikap dan sifat yang buruk
    • locus of control yang dimiliki seseorang akan berpengaruh pada personality traits masing-masing

    Baik locus of control internal maupun eksternal bisa menyebabkan kamu malas dan tidak berusaha, namun untuk alasan yang berbeda. 

    Individu dengan locus of control internal akan bermalasan karena tidak peduli dengan tujuan besar suatu kelompok.

    Sementara, individu yang memiliki locus of control eksternal akan bermalasan karena mereka percaya suatu hal tidak akan berhasil, dengan atau tanpa kontribusinya.

    Baca Juga: 5 Tips Motivasi Bekerja Agar Selalu Produktif

    Itu dia informasi mengenai locus of control untuk kamu.

    Walaupun sifatnya individual, pada beberapa kasus locus of internal ini bisa memiliki hasil yang sama. 

    Hal yang perlu ditegaskan kembali adalah locus of control bukan tentang baik dan benar, melainkan tentang bagaimana kepercayaan masing-masing individu.

    Memahami locus of control menjadi penting agar kamu bisa mengidentifikasi tindakan dan mengambil keputusan yang tepat untuk dirimu.

    Dalam pekerjaan, hal ini akan membantu kamu untuk meningkatkan level produktivitas jadi lebih baik. 

    Nah, jika ingin membaca informasi lain seputar produktivitas lainnya, Glints sudah siapkan untuk kamu, nih.

    Yuk, klik di sini untuk dapatkan artikelnya dan baca secara gratis!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 3

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait