Kemampuan Resiliensi: Definisi, Tipe, dan Contohnya

Tayang 08 Sep 2022 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Dari banyaknya skill yang dibutuhkan dalam dunia kerja, salah satu yang terpenting adalah kemampuan resiliensi.

    Sederhananya, kemampuan resiliensi merupakan kemampuan untuk dapat beradaptasi dan bertahan.

    Memiliki kemampuan resiliensi akan memberikan kamu manfaat yang besar dalam pengembangan karier. 

    Nah, apa itu kemampuan resiliensi? Simak rangkuman Glints di bawah ini!

    Baca Juga: Life Skill: Jenis Keterampilan yang Bikin Kamu Bertahan di Dunia Kerja

    Definisi Kemampuan Resiliensi

    Secara psikologi, melansir Very Well Mind, kemampuan resiliensi adalah kemampuan untuk mengatasi dan pulih dari setbacks atau kegagalan dalam hidup.

    Saat seseorang tetap tenang dalam menghadapi kegagalan, maka orang tersebut memiliki kemampuan resiliensi.

    Secara psikologis, dia juga akan mampu untuk menggunakan keterampilan dan kekuatannya untuk menghadapi berbagai tantangan atau masalah.

    Hal ini juga diungkapkan oleh Indeed, disebutkan bahwa resiliensi adalah kemampuan untuk menghadapi dan beradaptasi terhadap tantangan. 

    Saat kamu memiliki kemampuan resiliensi, maka kamu bisa menghindari kekecewaan dan bangkit dari kegagalan yang dihadapi. 

    Namun jangan salah, seseorang yang memiliki resiliensi dalam dirinya juga mengalami kesulitan dan stres. 

    Tetapi, mereka bisa mengelola emosi itu dengan lebih positif dan tidak membiarkan emosinya menghalangi langkah selanjutnya. 

    Tipe-tipe Resiliensi 

    Seperti yang sudah dijelaskan bahwa kemampuan resiliensi membantumu untuk lebih mudah beradaptasi saat suatu hal yang buruk terjadi. 

    Namun, perlu diketahui ada beberapa tipe dari resiliensi yang memengaruhi kemampuan seseorang dalam mengatasi permasalahan atau stres, yaitu:

    1. Resiliensi fisik (physical resilience)

    Resiliensi secara fisik adalah bentuk respons fisik atau tubuh terhadap perubahan dan sembuh dari luka fisik seperti saat kamu sakit. 

    Resiliensi ini berperan paling besar dalam kesehatan dan berpengaruh pada usia, juga bagaimana seseorang merespons physical stress juga isu kesehatan lain.

    2. Resiliensi mental (mental resilience)

    Resiliensi mental adalah kemampuan mental untuk menghadapi perubahan dan ketidakpastian. 

    Mereka yang memiliki kemampuan resiliensi mental lebih fleksibel dan tenang dalam menghadapi krisis atau masalah. 

    Selain itu, mereka juga akan menggunakan kekuatan mental untuk menyelesaikan masalah, melangkah maju, dan tetap memiliki harapan. 

    3. Resiliensi emosional (emotional resilience)

    Resiliensi tipe ini termasuk kemampuan untuk mengelola emosi saat stres.

    Seseorang dengan kemampuan resiliensi emosional memiliki kesadaran penuh dengan reaksi emosionalnya. 

    Karena inilah, mereka bisa tetap tenang saat mengalami pengalaman negatif.

    Resiliensi emosional juga memberikan bentuk optimisme di waktu-waktu sulit. 

    Baca Juga: Jangan Menyerah! Berikut Ini 4 Tips Hadapi Kegagalan dalam Dunia Kerja

    4. Resiliensi sosial (social resilience)

    Resiliensi sosial juga dikenal dengan community resilience. Tipe ini melibatkan kemampuan suatu kelompok atau grup untuk bangkit dari situasi sulit.

    Resiliensi ini berkaitan dengan orang-orang yang terikat atau saling berhubungan.

    Mereka akan berusaha bersama untuk bangkit dari situasi sulit yang memengaruhi mereka secara individu dan juga kelompok. 

    Contohnya adalah bekerja sama setelah terjadi bencana alam, mendukung satu sama lain, menghadapi risiko dalam komunitas, dan membangun sense of community. 

    Contoh Kemampuan Resiliensi 

    1. Percaya diri

    Memiliki kepercayaan diri berarti yakin kalau kemampuan yang kamu punya akan membawamu mencapai kesuksesan. 

    Kepercayaan diri dalam kemampuan resiliensi ini seperti keberanian untuk menghadapi tantangan yang sudah ada dan akan datang. 

    Dengan memiliki kepercayaan diri, kamu yakin bisa menghadapi tantangan apapun dengan kemampuanmu.

    Kemampuan ini tentunya akan bermanfaat dalam dunia profesional.

    Contohnya, saat kamu menjadi manajer sebuah proyek besar.

    Dengan kepercayaan diri, kamu bisa tetap fokus untuk mencapai hasil maksimal, dibandingkan tenggelam dalam kemungkinan-kemungkinan buruk yang belum tentu terjadi.

    2. Optimis

    Optimisme adalah contoh kemampuan resiliensi yang membuat kamu fokus hanya kepada hal-hal positif dan hasil yang baik dalam menghadapi tantangan.

    Contoh sederhananya, dalam menulis artikel, ada content writer yang membutuhkan waktu 4 jam, atau juga hanya membutuhkan 2 jam.

    Dengan optimis, cara kamu menilai diri akan berbeda. Meskipun kamu butuh waktu 4 jam untuk menyelesaikan artikel, hal tersebut karena kamu belum menguasai topik dengan baik.

    3. Fleksibilitas

    Dalam dunia kerja, fleksibilitas dalam resiliensi berarti kemampuan untuk mengatasi tekanan tanpa memberikan dampak kerusakan.

    Contohnya jika klien meminta revisi besar-besaran pada proyek, kamu jadi fleksibel dan mengelola tambahan pekerjaan juga kerugian yang mungkin terjadi dengan lebih baik serta bijaksana.

    4. Tanggung jawab

    Rasa tanggung jawab dan kontrol diri akan berkontribusi besar dalam pekerjaan juga memotivasi kamu untuk bekerja keras. 

    Rasa tanggung jawab akan berguna untuk menghadapi tekanan dari luar, juga membuat seseorang sadar bahwa tindakannya akan berpengaruh ke orang lain dan harus dikontrol dengan baik. 

    5. Kesabaran 

    Memiliki kontrol akan apa yang terjadi juga merupakan bentuk kesabaran dalam resiliensi. 

    Jadi, kamu memberikan waktu untuk mengelola rumitnya masalah dan situasi dengan kontrol yang lebih baik. 

    Memilih untuk bersabar akan membantu kamu untuk menghindari distraksi dan tetap fokus kepada progres dan goal-mu.

    6. Self-awareness

    Saat seseorang memiliki kemampuan resiliensi, maka ia juga mengerti dan memahami respons emosional terhadap tantangan dan akhirnya lebih mengenal diri sendiri.

    Maksudnya, kamu akan lebih mengenali apa saja yang membuat kamu puas dalam pekerjaan dan hal yang membuatmu tidak puas. 

    Selain itu, kamu bisa mengenali kekuatan dan kelemahan diri, serta apa yang harus kamu lakukan untuk mengembangkan diri jadi lebih baik. 

    Baca Juga: 5 Pelajaran yang Bisa Diambil Dari Perjalanan Karier Kamu

    Itulah serba-serbi kemampuan resiliensi yang telah Glints rangkum untuk kamu.

    Penting untuk berlatih kemampuan resiliensi dan diterapkan untuk menghadapi tantangan baik dalam kehidupan personal maupun profesional.

    Selain skill tersebut, masih ada ragam kemampuan yang harus kamu kuasai agar bisa sukses dalam karier.

    Nah, tenang, Glints sudah menyiapkan ragam artikel menarik soal skill profesional untuk dunia kerja.

    Yuk, klik di sini untuk temukan dan baca artikel-artikelnya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.6 / 5. Jumlah vote: 11

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait