Kompetensi: Arti, Manfaat, Jenis, dan Cara Meningkatkannya
Dalam dunia profesional, kompetensi adalah sebuah hal yang perlu dimiliki oleh setiap pekerja.
Mengapa demikian? Sebab, hal ini akan membuat kariermu di tempat kerja berkembang dengan lebih cepat.
Tak hanya itu, menurut Engagedly, keberhasilan suatu organisasi juga tergantung pada kompetensi dan skill tenaga kerja mereka.
Nah, memangnya, apa yang dimaksud dengan kompetensi? Apa saja jenis-jenisnya yang perlu dimiliki oleh pekerja?
Selain itu, seperti apa cara terbaik untuk meningkatkan kompetensi?
Tenang, Glints sudah rangkum serba-serbinya untukmu. Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Isi Artikel
Apa Itu Kompetensi?
Sebelum membahas jenis dan cara meningkatkannya, pertama-tama kita perlu mengulas definisi dari kompetensi terlebih dahulu.
Menurut laman Chron, kompetensi adalah keterampilan, atribut (sifat/karakteristik), atau perilaku yang diperlukan untuk pekerjaan tertentu.
Hal ini digunakan rekruter untuk mendefinisikan kandidat seperti apa yang diperlukan untuk menjalankan suatu peran secara efektif.
Nantinya, kandidat yang mendaftarkan diri harus memiliki rangkaian kemampuan yang tertera dalam suatu kerangka kerja.
Nah, jika kamu ingin terpilih untuk mendapatkan peran atau posisi tersebut, kamu harus memiliki kompetensi (keterampilan, atribut, atau perilaku) yang dibutuhkan oleh rekruter.
Manfaat Kompetensi
Menurut The Competency Group, Berikut ini merupakan manfaat kompetensi baik untuk perusahaan maupun karyawan.
1. Meningkatkan produktivitas
Dengan menentukan kompetensi bagi setiap role, perusahaan dan karyawan sama-sama bisa meningkatkan produktivitasnya.
Mengapa? Karena kemampuan yang dimiliki bisa benar-benar sesuai dengan yang diperlukan role tersebut.
2. Memperbaiki efektivitas kerja
Jika karyawan tidak memiliki kompetensi yang sangat penting dalam suatu posisi, besar kemungkinan ia akan menemukan kesulitan menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
Dengan adanya peningkatan kompetensi, kamu bisa bekerja dengan efektif karena sudah menguasai kemampuan yang diperlukan.
3. Meningkatkan efektivitas biaya
Ketika ada miskomunikasi yang diakibatkan oleh kurangnya kompetensi, perusahaan bisa terkena resiko pengeluaran biaya.
Hal ini bisa dicegah jika karyawan dibekali dengan kompetensi yang mumpuni.
4. Memperlancar komunikasi
Penetapan kompetensi dapat memperbaiki komunikasi antara karyawan dan manajemen.
Keadaan akan berbeda jika kompetensi tiap posisi kurang jelas. Karyawan dan manajemen pasti akan kesulitan karena ada banyak hal yang timpang tindih.
5. Standarisasi dan evaluasi
Dengan adanya kompetensi, perusahaan bisa secara jelas menilai performa mereka. Indikator keberhasilan juga semakin jelas jika dari awal sudah ditetapkan kompetensi apa yang harus dimiliki.
Selain itu, kompetensi adalah salah satu alat bantu perusahaan untuk menetapkan kerangka constructive feedback untuk evaluasi kerja.
6. Professional development bagi karyawan
Ada banyak perusahaan yang benar-benar berkomitmen untuk meningkatkan kualitas sumber dayanya. Salah satunya melalui penyediaan training.
Kompetensi yang ditentukan bisa membantu perusahaan untuk mengalokasikan biaya dan merencanakan training secara efisien.
Selain perusahaan yang diuntungkan, karyawan juga mendapat manfaat atas kesempatan untuk mengembangkan skill mereka.
Pengaruh Kompetensi di Dunia Kerja
Seperti yang sudah Glints jelaskan, kompetensi adalah suatu aspek yang memiliki peranan penting di dunia kerja.
Menurut Harvard Business Review, hal tersebut disebabkan karena kompetensi akan selalu berbanding lurus dengan perkembangan suatu perusahaan.
Berdasarkan fakta tersebut, semakin tinggi nilai kompetensi yang dimiliki perusahaan, semakin tinggi pula peluang mereka untuk mencapai tujuan utamanya.
Di sisi lain, kompetensi juga dapat membantu perusahaan untuk memahami kualitas kerja karyawan.
Hasilnya, bila memang tidak memuaskan, perusahaan dapat menyediakan langkah untuk memperbaiki kualitas kerja karyawan.
Dengan itu, produktivitas meningkat, dan perusahaan bisa mencapai visi dan misi mereka dengan cepat.
Kategori Kompetensi
Menurut laman Global Cognition, kompetensi adalah kumpulan keterampilan yang dibagi menjadi dua kategori, yakni behavioral dan technical.
Setiap pekerjaan biasanya membutuhkan kandidat yang mampu menggabungkan kedua kategori kompetensi ini.
Sebagai contoh, kompetensi behavioral seorang pemimpin tim dapat mencakup kemampuan untuk bekerja secara konsisten dan menginspirasi orang lain.
Di sisi lain, kompetensi technical seorang pemimpin meliputi keterampilan komunikasi tertulis, pengetahuan tentang prosedur, dan kemampuan untuk menyelesaikan konflik.
Setiap keterampilan harus bisa diukur sehingga pemegang jabatan memahami tingkat pencapaian yang harus diraih untuk memenuhi persyaratan kompetensi.
Jenis-Jenis Kompetensi
Nah, setelah dipilah menjadi dua kategori yang berbeda, terdapat jenis-jenis kompetensi yang harus dimiliki pekerja.
Berikut adalah jenis-jenis kompetensi behavioral dan technical yang harus dimiliki oleh pekerja profesional. Jangan lupa dicatat, ya!
1. Komunikasi
Kompetensi komunikasi meliputi kemampuan yang berkaitan dengan menulis dan berbicara, pemahaman membaca, serta keterampilan berbahasa.
Untuk bisa memiliki kompetensi komunikasi, pekerja perlu mempertimbangkan cara berinteraksi yang baik dengan kolega dan atasan di kantor.
2. Kerja sama
Menurut Best Colleges, jenis kompetensi selanjutnya yang perlu dimiliki oleh para pekerja adalah kerja sama.
Saat ini, banyak pekerjaan melibatkan bekerja dengan orang lain.
Perusahaan yang mempekerjakan orang untuk posisi ini membutuhkan karyawan yang tanggap terhadap reaksi orang lain dan bisa saling membantu.
Mampu berkontribusi dan mendukung upaya orang lain saat kamu sedang mengejar tujuan bersama sangat berharga di lingkungan profesional.
3. Sales dan customer service
Sales dan customer service adalah jenis kompetensi lainnya yang kini harus dikuasai pekerja.
Mengapa demikian? Sebab, sekarang banyak peran yang membutuhkan komponen penjualan dan layanan pelanggan.
Uniknya, beberapa pekerjaan yang memerlukan kompetensi ini tidak mencantumkannya dalam lowongan.
Beberapa kemampuan sales dan customer service yang harus dimiliki pekerja antara lain mengevaluasi kebutuhan user, menyediakan layanan, dan mematuhi standar kualitas organisasi.
4. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah jenis kompetensi lainnya yang dibutuhkan perusahaan.
Keterampilan dalam kompetensi ini meliputi koordinasi sumber daya dan tugas, delegasi, negosiasi, manajemen waktu, dan manajemen SDM.
Sifat-sifat inilah yang membuat para pemimpin serta supervisor mengagumkan, dan membuat mereka sukses dalam peran mereka.
5. Problem solving
Melansir Engagedly, jenis kompetensi selanjutnya yang akan diutamakan oleh perusahaan adalah problem solving.
Kompetensi ini cukup luas dan mencakup kemampuan seperti penalaran deduktif, pengambilan keputusan, orisinalitas, dan pemikiran kritis.
Problem solving sendiri sangatlah penting dalam peran yang mengharuskanmu untuk menyimpulkan informasi dan mengembangkan solusi inovatif.
6. Digital technology
Seiring berjalannya waktu, kemampuan digital technology adalah kompetensi yang harus dimiliki setiap pekerja.
Kompetensi ini mencakup literasi komputer dan data, keakraban dengan komponen hardware serta aplikasi software terkini.
Rangkaian keterampilan tersebut kini dibutuhkan oleh hampir semua perusahaan dalam berbagai sektor industri.
7. Bisnis dan ekonomi
Jenis kompetensi terakhir yang diperlukan dari pekerja profesional adalah bisnis dan ekonomi.
Kategori ini mencakup berbagai pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan administrasi dan manajemen, seperti analisis data, manajemen arsip, hingga akuntansi.
Cara Meningkatkan Kompetensi
Setelah membaca definisi dan pengaruhnya, jelas bahwa kompetensi adalah suatu hal yang penting untuk dimiliki para pekerja.
Nah, agar bisa maksimal, berikut adalah beberapa cara terbaik untuk tingkatkan kompetensimu, sebagaimana disebut Feani dan David Horsager.
1. Mengikuti job training
Selain disediakan oleh perusahaan, kamu juga bisa mencari job training yang diadakan oleh lembaga pelatihan lain.
Yang pasti, kamu harus mengikuti job training tersebut dengan proaktif agar bisa meningkatkan kompetensi yang kamu butuhkan.
2. Berpartisipasi di project baru
Jika perusahaan menawarkan suatu project terbuka bagi karyawan, kamu bisa volunteer untuk bergabung ke dalam project tersebut.
Selain meningkatkan hard skill, kamu juga bisa bisa mengasah soft skill karena bekerja dengan tim baru.
3. Menghadiri seminar
Kompetensi adalah hal bisa dipelajari di mana pun, salah satunya seminar. Saat ini ada banyak, lho, seminar maupun lokakarya yang diadakan dengan biaya terjangkau atau bahkan gratis.
Selain itu, kamu juga bisa mengikuti acara yang diselenggarakan secara online. Praktis dan bisa diikuti dari mana saja.
4. Melanjutkan pendidikan
Kalau kamu merasa kompetensimu hanya bisa ditingkatkan secara maksimal melalui pendidikan formal, kamu bisa memilih untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Dengan adanya gelar baru, diharapkan ada banyak juga kompetensi baru yang bisa kamu dapatkan.
5. Belajar secara autodidak
Setiap orang memiliki preferensi yang berbeda dalam belajar.
Jika kamu lebih suka belajar secara mandiri, silakan belajar secara autodidak sesuai metode belajar yang kamu inginkan.
Saat ini sudah ada banyak sumber belajar gratis tersedia di internet yang bisa kamu manfaatkan.
6. Buat sebuah tulisan
Kata pepatah, semakin kita berbagi ilmu, ilmu kita tidak akan berkurang. Justru akan bertambah.
Nah, kamu bisa berbagi pengetahuan dengan orang lain melalui berbagai cara. Salah satunya adalah menulis. Publikasikan tulisanmu di blog pribadi atau bahkan media yang lebih besar.
7. Belajar melalui networking
Networking ini tak hanya bisa kamu dapatkan melalui paltform formal seperti grup LinkedIn.
Kamu bisa mencari orang-orang dengan interest yang sama di media sosial seperti Twitter dan Instagram. Setelah itu, ajak mereka untuk membentuk grup belajar bersama.
8. Bergabung dalam komunitas profesional
Hampir mirip dengan cara nomor 7, kamu bisa mencari banyak komunitas profesional di grup LinkedIn atau di platform lain seperti Facebook dan Telegram.
Biasanya, ada banyak komunitas profesional di berbagai bidang. Mulai dari komunitas graphic design, ilustrator, hingga software developer.
9. Melakukan refleksi diri
Nah, setelah melakukan berbagai upaya di atas, jangan lupa untuk refleksi diri. Fungsinya adalah untuk mengevaluasi hasil dan metode yang kamu lakukan.
Dengan begitu, kamu akan menemukan sendiri cara yang lebih efektif untuk meningkatkan kompetensimu.
Itulah penjelasan Glints mengenai kompetensi, dimulai dari arti hingga cara meningkatkannya.
Intinya, kompetensi dibutuhkan karyawan agar bisa bekerja secara efektif dan kembangkan kariernya dengan cepat.
Maka dari itu, sebelum terjun ke dunia profesional, pastikan kamu sudah memiliki kompetensi yang diajukan, ya.
Nah, selain pemaparan di atas, kamu bisa dapatkan ragam informasi lain yang serupa pada kanal Skills Profesional Glints Blog.
Di sana, Glints sudah rangkum banyak artikel ringkas mengenai ragam skills di dunia kerja khusus buat kamu.
Menarik bukan? Jangan sampai ketinggalan. Yuk, baca kumpulan artikelnya sekarang juga!