Lifelong Learning: Apa Itu, Manfaat, Media, dan Tips Menjalankannya

Diperbarui 09 Agu 2022 - Dibaca 12 mnt

Isi Artikel

    Kalau nanti pekerjaanmu terganti oleh robot, hadapilah dengan lifelong learning alias belajar sepanjang hayat. Langkah ini membuatmu lebih fleksibel sehingga mudah menghadapi perubahan dunia kerja.

    Tak hanya itu, lifelong learning juga punya manfaat untuk kesehatanmu. Menarik, kan?

    Glints akan mengupas tuntas lifelong learning dalam artikel ini. Yuk, simak selengkapnya!

    Apa Itu Lifelong Learning?

    apa itu lifelong learning

    © Freepik.com

    Kita mulai pembahasan dengan definisi. Melansir Reed, lifelong learning adalah istilah untuk belajar di luar sekolah. Otomatis, pembelajaran tersebut dijalani secara sukarela.

    Tak hanya itu, 360 Learning juga menyebutkan bahwa lifelong learning adalah salah satu pendekatan manusia dalam belajar, baik itu untuk tujuan personal maupun profesional.

    Pendekatan belajarnya adalah melalui pendidikan formal maupun informal, serta bersifat continuous (berkelanjutan) dan self-motivated (didorong oleh motivasi diri sendiri).

    Belajar tak hanya bisa kita lakukan melalui pendidikan formal seperti sekolah atau kuliah. Berdiskusi dengan teman, mentor, atau rekan kerja juga termasuk ke dalam upaya lifelong learning ini.

    Dalam bahasa Indonesia, istilah ini biasa kita kenal dengan ungkapan belajar sepanjang hayat.

    Hal ini selaras dengan disebutkan oleh Life Hack. Lifelong learner adalah mereka yang tidak cepat puas dengan kemampuan dirinya saat ini.

    Mereka akan terus berusaha memperbaiki diri secara konsisten dan tak kenal usia.

    Baca Juga: Perbedaan Hard Skill atau Soft Skill, Mana yang Lebih Penting untuk Kariermu?

    Mengapa Lifelong Learning Penting?

    Lifelong learning bukanlah sebuah kewajiban. Glints sudah sempat menyinggung hal ini di atas.

    Walau begitu, komitmen ini tetaplah penting. Berikut beberapa manfaat lifelong learning yang bisa kamu rasakan:

    1. Mengembangkan karier

    belajar sepanjang hayat untuk melejitkan karier

    © Freepik.com

    Pertama-tama, belajar sepanjang hayat bisa mengembangkan kariermu.

    Kalau terus-menerus belajar, kamu akan punya banyak skill. Ini bisa membuatmu bersinar di mata perusahaan.

    Siapa tahu ada kesempatan untuk naik gaji, bahkan promosi. Kamu tentu tak ingin kelewatan semua itu, kan?

    Tak hanya itu saja, beberapa bidang profesi memang menuntutmu terus-menerus mempelajari hal baru. Melansir TheRichest, bidang-bidang itu misalnya:

    • software developer
    • marketing manager
    • dokter
    • dan lain-lain

    2. Adaptasi dengan teknologi

    lifelong learning untuk adaptasi dengan teknologi

    © Freepik.com

    Berdasarkan prediksi McKinsey, per 2030 nanti, akan ada 400-800 juta orang yang pekerjaannya tergantikan oleh teknologi. 

    Lalu, bagaimana cara menghadapi tantangan tersebut? Lifelong learning adalah jawabannya. Untuk memperjelas ini, Glints akan memberikan contoh.

    Misalnya, Budi bekerja melakukan pekerjaan A. Ternyata, saat ini, pekerjaan tersebut sudah bisa diselesaikan dengan cepat oleh sebuah aplikasi.

    Akan tetapi, Budi tak khawatir. Selama ini, ia belajar programming, digital marketing, sampai membuat konten YouTube. 

    Dengan bekal skillskill tersebut, Budi diterima kerja dengan posisi pemasar digital. Pergantian dan penyesuaian karier ini tentu bisa mulus karena lifelong learning.

    Baca Juga: 10 Soft Skill yang Perlu Dimiliki oleh Semua Profesional Muda

    3. Eksplorasi karier

    belajar sepanjang hayat untuk eksplorasi karier

    © Customerinsightleader.com

    Mulai bosan dengan pekerjaanmu? Seperti dituliskan Corporate Finance Institute, coba biasakan belajar hal baru secara terus-menerus.

    Kamu jadi punya tantangan baru yang harus kamu selesaikan. Siapa tahu, tantangan baru itu bisa menjadi pilihan pekerjaanmu selanjutnya. Kalau rasa bosan melanda, kamu sudah tahu harus apa.

    4. Menyambut gig economy

    belajar sepanjang hayat untuk menyambut gig economy

    © Afamuche.com

    Investopedia menuliskan, gig economy adalah pasar tenaga kerja yang bertumpu pada pekerjaan fleksibel, sementara, dan freelance. Biasanya, perusahaan mencari tenaga kerja lepas itu di platform online.

    Ke depannya, pasar ini diprediksi terus berkembang dan dipilih banyak perusahaan. Otomatis, pekerjaan full-time akan sangat banyak berkurang.

    Dengan lifelong learning, kamu lebih mungkin dipertahankan perusahaan di tengah gig economy. Kamu juga bisa saja masuk ke pasar gig economy karena sudah punya skill yang dibutuhkan.

    5. Baik untuk kesehatan

    lifelong learning untuk menjaga kesehatan

    © Freepik.com

    Melansir Walden University, belajar terus-menerus bisa menjaga kesehatan sel otakmu. 

    Dengan begitu, pikun bisa dicegah. Kemampuan berpikirmu juga bisa terus maksimal.

    Baca Juga: 6 Manfaat Belajar Skill Baru, Bukan Cuma untuk Kariermu!

    Media Belajar untuk Lifelong Learning

    media belajar sepanjang hayat

    © Kent.edu

    Seperti yang sudah Glints singgung, belajar sepanjang hayat tak dilakukan di sekolah. Lalu, dari manakah kamu bisa belajar?

    Berikut pilihan sarana belajar sepanjang hayat yang bisa kamu pakai:

    • membaca buku
    • berlangganan newsletter
    • menonton video edukasi
    • ikut webinar

    Selain daftar di atas, Glints punya artikel tentang cara belajar hal baru yang menyenangkan. Yuk, baca secara gratis dengan klik tombol di bawah ini!

    BACA SEKARANG

    Pilihlah cara belajar yang menurutmu paling menyenangkan. Dengan begitu, lifelong learning bisa dijalani tanpa beban.

    Tips Mempraktikkan Lifelong Learning

    tips lifelong learning

    © Freepik.com

    Training Magazine punya tips belajar sepanjang hayat. Berikut rangkuman beberapa poinnya untukmu:

    1. Priority

    Prioritaskan belajar dalam hidupmu. Luangkan waktu setengah sampai satu jam setiap hari untuk membangun skill baru.

    2. Reflect

    Sudah selesai mempelajari satu materi? Coba lakukan review, ya. Dengan begitu, kamu tak cepat lupa.

    3. Action learning

    Selanjutnya, ada action learning. Setelah belajar teori, coba praktikkan. Prosesmu belajar sepanjang hayat akan jadi lebih maksimal.

    4. Curiosity

    Saat belajar, jagalah rasa ingin tahumu. Banyaklah bertanya agar kamu benar-benar paham topik yang sedang dibahas.

    5. Teach

    Selain teori dan praktik, mengajar juga bisa membuatmu semakin paham materi dan topik bahasan.

    Demikian penjelasan Glints seputar belajar sepanjang hayat. Yuk, praktikkan agar karier dan dirimu terus berkembang!

    Namun, apakah kamu masih belum tahu skill apa yang harus diasah atau teknik belajar yang harus dipakai? Nah, kamu bisa menemukan ragam keterampilannya di kategori Skills Profesional Glints Blog.

    Di sana, ada penjelasan soal keterampilan yang bisa lejitkan kariermu. Ada juga pilihan teknik belajar yang bisa kamu pilih. Yuk, baca semuanya secara gratis dengan klik link ini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait