Kerja tapi Tak Kerja, Apa Itu Pengangguran Terselubung?

Diperbarui 04 Des 2020 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Banyak yang mengira bahwa menganggur berarti tidak bekerja. Padahal, ada status pengangguran terselubung atau tersembunyi berisi orang yang pergi ke kantor.

    Sudahkah kamu kenal dengan jenis pengangguran ini? Mengapa mereka dianggap menganggur, padahal tengah punya pekerjaan?

    Jawabannya ada di dalam artikel ini. Simak selengkapnya, yuk!

    Apa Itu Pengangguran Terselubung?

    apa itu pengangguran terselubung tersembunyi

    © Freepik.com

    Kita mulai pembahasan dari definisi. Pengangguran tersembunyi merupakan salah satu jenis pengangguran.

    Uniknya, orang yang punya status ini tetap bekerja. Lantas, mengapa mereka disebut menganggur?

    Kata Investopedia, produktivitas mereka sangat kecil, bahkan nol. Sebab, mereka dibiarkan tanpa pekerjaan atau diminta kerja secara berlebihan.

    Dua kegiatan ini tentu punya hasil yang sangat sedikit. Akan tetapi, status mereka tetaplah pekerja.

    Itulah mengapa, kata “terselubung” atau “tersembunyi” digunakan. Jika dilihat sekilas, mereka tidaklah menganggur.

    Melansir Corporate Financial Institute, pengangguran yang satu ini juga biasa disebut disguised unemployment atau hidden unemployment.

    Baca Juga: Awas! Perhatikan 7 Dampak Kerja Lembur Berikut Ini

    Mengapa Harus Dihindari?

    Ternyata, tidak produktif hanyalah “fenomena gunung es” dari pengangguran terselubung. Di balik turunnya daya kerja, masih banyak dampak lainnya.

    Penjelasan lengkapnya ada di bawah ini.

    1. Jika pekerjaan terlalu banyak

    jika pengangguran terselubung karena terlalu banyak pekerjaan 1

    © Freepik.com

    Jika pekerjaan terlalu banyak, kamu bisa kelelahan. Nah, orang yang keletihan punya peluang lebih besar untuk melakukan kesalahan kerja. 

    Fakta ini diungkap oleh artikel yang terbit di International Journal of Environmental and Public Health.

    Menurunnya kualitas pekerjaan tentu bisa memengaruhi kariermu. Siapa yang suka dengan pekerja yang terus melakukan kesalahan berulang?

    Kerja berlebihan terus-menerus juga punya dampak kesehatan. Kata Healthline, kamu bisa kurang tidur dan punya suasana hati yang berantakan.

    Kerja dengan mood yang diombang-ambing tentu tak nyaman. Apabila kondisi ini tak kunjung dibenahi, kamu bisa mengalami burnout, bahkan depresi.

    Bukan cuma masalah kesehatan mental saja. Nyeri leher dan punggung juga mungkin kamu alami.

    Kerja berlebihan bisa memicu diabetes, serangan jantung, stroke, dan penyakit lainnya. Bahkan, bersama dengan pengangguran terselubung, kanker juga bisa datang padamu, lho.

    Dengan alasan ini, kamu harus menghindari status pengangguran tersembunyi. Ia punya dampak buruk bagimu sendiri.

    Selain itu, mengutip Harvard Business Review, tempat kerjamu juga bisa kena getahnya. Kerja lembur bisa menurunkan kesehatanmu, yang, pada akhirnya:

    • meningkatkan angka pekerja yang izin sakit
    • meningkatkan angka pekerja yang resign karena tak nyaman
    • meningkatkan biaya asuransi perusahaan

    Pengangguran yang satu ini bisa terjadi karena tenaga kerja yang kurang. Naiknya beban kerja yang tidak wajar juga bisa jadi akarnya.

    Baca Juga: Pahami Pentingnya Tidur Cukup dan Hubungannya dengan Performa Kerja

    2. Jika pekerjaan terlalu sedikit

    jika terjadi karena terlalu sedikit pekerjaan 1

    © Freepik.com

    Kamu tentu sudah akrab dengan istilah “gaji buta”. Frasa ini kerap disematkan untuk mereka yang menerima upah, padahal tak banyak menyelesaikan pekerjaan.

    Ternyata, fenomena ini punya dampak buruk, lho. Orang yang mengalaminya tak punya stres sama sekali.

    Padahal, stres kerja yang cukup bisa membuat orang semangat bekerja. Tekanan yang pas dan sehat tentu bisa membuatmu maju, kan?

    Melansir WBUR, kerja tanpa stres juga bisa membuatmu bosan. Pada akhirnya, kamu melakukan sesuatu yang tidak produktif.

    Nah, pengangguran yang satu ini bisa terjadi karena beberapa hal. 

    Pertama, mungkin orang yang bersangkutan memang tidak diberi pekerjaan. Kedua, tenaga kerja yang ada terlalu banyak, sehingga pekerjaan yang ada terlalu sedikit.

    Tips Menghindari Status Pengangguran Terselubung

    Dapat disimpulkan, tekanan yang kamu alami haruslah cukup. Semuanya tidak berlebihan, namun tidak kurang pula.

    Lantas, bagaimana cara menjaga keseimbangan itu? Ini dia informasinya.

    1. Jika pekerjaan terlalu banyak

    jika terjadi karena terlalu banyak pekerjaan 1

    © Freepik.com

    Entrepreneur punya beberapa solusi masalah ini. Pertama, coba prioritaskan pekerjaanmu. Pilih tanggung jawab yang sangat penting, tahan dulu tugas yang masih bisa ditunda.

    Kedua, coba cari bantuan. Bisa jadi, tangan tambahan itu datang dari bawahan atau teman kerjamu sendiri.

    Jangan lupa, ungkapkan juga akar masalahnya pada atasanmu. Katakan bahwa pekerjaanmu memang terlalu banyak.

    Proses ini memang tidak mudah. Bukannya mengatasi masalah pengangguran terselubung, kamu malah bisa dinilai tidak dapat diandalkan di tempat kerja.

    Akan tetapi, kamu tak perlu khawatir, Harvard Business Review punya strategi melakukannya. 

    Pertama-tama, jangan takut dinilai buruk. Berani berkata tidak justru merupakan salah satu pertanda kamu tahu batas diri dan bisa dipercaya. Jadi, hapus rasa bersalahmu, ya!

    Kedua, coba cari pendapat orang ketiga. Minta teman kantormu menilai beban kerjamu sendiri.

    Apakah jumlahnya memang terlalu banyak? Jangan-jangan, besarnya memang seharusnya seperti itu.

    Sebagai tambahan, coba ajukan solusi dari masalahmu. Siapa tahu, idemu langsung diterima oleh atasan.

    2. Jika pekerjaan terlalu sedikit

    jika pengangguran terselubung karena terlalu sedikit pekerjaan 2

    © Freepik.com

    Jika beban kerjamu memang terasa lebih ringan, jangan serta-merta meminta pekerjaan tambahan. 

    Kata The Muse, ada solusi dari masalah pengangguran tersembunyi ini.

    Coba lihat kembali ide-ide lamamu. Jangan-jangan, di sana, ada proyek yang bisa kamu ajukan pada atasan.

    Jika kamu tak punya ide lama, inilah saat yang tepat untuk mencarinya. Barangkali, ini bisa menjadi tanggung jawab barumu.

    Selain itu, coba gunakan waktu luangmu untuk meningkatkan kualitas pekerjaan. Kuantitas boleh turun, tapi kualitas bisa saja kamu naikkan.

    Lakukan pekerjaan perlahan-lahan, namun dengan lebih teliti. Dengan begitu, waktumu bisa lebih bermanfaat.

    Baca Juga: Apa Bedanya (Sok) Sibuk Bekerja dengan Kerja Produktif?

    Itulah informasi dari Glints tentang pengangguran terselubung. Jangan sampai kamu mengalaminya, ya!

    Nah, selain menghindari pengangguran tersembunyi, masih banyak langkah yang harus kamu ambil agar bisa terus produktif.

    Kamu bisa membaca strategi meningkatkan daya kerja itu di newsletter blog Glints. Di sana, ada pula kabar terbaru dan terpercaya soal dunia kerja, lho.

    Jadi, tunggu apa lagi? Langganan sekarang, yuk!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 2 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait