Di bidang ketenagakerjaan, hadirnya teknologi memungkinkan adanya otomasi berbagai pekerjaan rutin yang berulang yang menggantikan peran manusia. Proyek-proyek akan lebih mudah dikelola seorang manajer menggunakan berbagai alat komunikasi, monitoring, pelaporan, dan kolaborasi.
Pengambilan keputusan penting akan semakin akurat berdasarkan pengolahan data, sedangkan keputusan rutin akan ditangani oleh bantuan komputer.
Manajer akan melatih, mendukung, dan memfasilitasi para bawahannya dalam bekerja, namun tidak akan mengawasi secara detil dari hari ke hari.
Untuk tetap dapat memberi kontribusi optimum dalam dunia profesional di tengah persaingan antara manusia dan mesin, tentu saja banyak penyesuaian yang harus dilakukan oleh seorang manajer.
Berikut adalah 4 soft skill tambahan yang harus dikuasai oleh para manajer di era digital.
1. Kemampuan Teknis
Kemampuan pertama yang harus kamu miliki sebagai seorang manajer di era digital tentu saja penguasaan teknis. Dewasa ini semakin banyak bidang yang dipengaruhi oleh teknologi, termasuk di bidang yang sebelumnya hanya mengandalkan ide dan kreativitas manusia seperti marketing.
Secara pribadi, kamu harus meningkatkan pengetahuan terkini tentang perkembangan teknologi seperti tren media sosial, aplikasi smartphone, dan lain-lain.
Hal ini akan sangat menguntungkanmu dalam pekerjaan sebagai seorang manajer, apapun latar belakang pendidikanmu dan apapun bidang industri yang kamu geluti.
2. Kecakapan mengolah data
Banyak manajer yang bekerja pada perusahaan besar yang masih mengandalkan insting dan pengalamannya untuk membuat keputusan dibanding mengacu pada data yang terpercaya.
Tantangan yang harus dihadapi dalam mengolah data memang sangat banyak, seperti kualitas, relevansi, akurasi, dan kelengkapan. Namun sebagai seorang manajer yang dihadapkan pada perubahan zaman, kamu harus mampu menguasai tools yang dibutuhkan dalam mengolah data tersebut.
Di era digital ini, data bukanlah sekadar tumpukan kertas berisi huruf-huruf dan angka. Jika sebagai manajer menguasai cara mengolah dan menganalisisnya, data bisa menjelma menjadi sesuatu yang sangat berharga untuk bisnis perusahaanmu.
3. Keahlian mengelola proyek
Sebagai seorang manajer yang ingin bersaing di era digital, kamu harus mampu beradaptasi dengan berbagai otomasi kerja. Otomasi adalah peralihan pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh manusia menjadi mesin.
Sangat banyak pekerjaan yang tergantikan oleh peran komputer dan mesin. Salah satu contoh yang paling baru di Indonesia akhir-akhir ini adalah penjaga pintu tol yang kini diganti oleh komputer.
Dengan adanya otomasi ini, proyek menjadi lebih terfokus pada inovasi, modernisasi infrastruktur, dan eksekusi dari strategi yang telah direncanakan.
Manajer juga akan memahami bagaimana cara untuk memenuhi peran ini serta mendukung timnya dengan lebih baik.
4. Keluwesan berjejaring
Jumlah orang yang menyusut di perusahaan karena otomasi menjadikan kemampuan berjejaring seorang manajer menjadi sangat penting. Hubungan dalam perusahaan ke arah horisontal menjadi lebih penting dibandingkan ke arah vertikal.
Tugas manajer akan lebih banyak dibutuhkan untuk melakukan kerjasama sementara dengan pihak luar perusahaan untuk memanfaatkan kesempatan yang ada dan menanggulangi berbagai kendala.
Selain itu, semakin penting dan kompleks sebuah proyek, solusi dari permasalahan yang ada juga semakin membutuhkan usaha ekstra dan terkadang di luar cara-cara tradisional.
Kemampuanmu berjejaring sebagai seorang manajer sangat dibutuhkan untuk menemukan solusi tersebut dari orang-orang yang dikenalnya di luar perusahaan.
5. Kemampuan berkolaborasi
Dilansir dari Hubstaff, kemampuan berkolaborasi merupakan salah satu soft skills yang harus dimiliki seorang manager.
Ini adalah salah satu skill yang dibutuhkan untuk mengembangkan kepemimpinan yang transparan. Memastikan setiap anggota tim terlibat membuktikan bahwa kamu memercayai dan menghargai mereka.
Kamu akan memiliki perspektif yang lebih baik ketika membuat keputusan penting, dan timmu akan lebih siap untuk memecahkan masalah tanpa bantuan Anda.
Menjadi pribadi yang baik dalam bekerja dengan orang lain tidaklah cukup. Selain keterampilan diri sendiri, sebagai manajer kamu perlu mendorong timmu untuk berkolaborasi.
6. Skill komunikasi
Tentu saja, seorang manajer harus memiliki skill komunikasi yang baik.
Isu komunikasi bisa menimbulkan masalah, bahkan bisa menjadi alasan perusahaan gagal.
Di sisi lain, komunikator yang hebat memiliki keuntungan besar.
Tim kamu menjadi lebih produktif. Perusahaan menghasilkan lebih banyak keuntungan. Semangat anggota tim meningkat dan kamu dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat untuk semua orang.
Dalam peran manajerial, keterampilan komunikasi membantu manajer menyesuaikan diri untuk berkomunikasi secara efektif dengan karyawan yang berbeda dan profesional manajemen tingkat atas. Ini dapat memengaruhi produktivitas dan pemahaman tentang tujuan atau inisiatif perusahaan
7. Ketegasan
Ketegasan adalah soft skill yang membantu para profesional membuat keputusan penting dan tepat waktu tentang aktivitas kerja menurut Indeed.
Manajer harus tegas untuk membuat keputusan cepat tentang perekrutan, pendelegasian tugas, ide karyawan, atau tanggal tenggat waktu.
Ini membantu memberikan arah dan wewenang untuk aktivitas kerja dan juga membantu memastikan manajer mempertahankan produktivitas departemen mereka.
8. Berpikir kritis
Berpikir kritis adalah jenis soft skill yang menyoroti kemampuan individu untuk meninjau fakta atau bukti dan membuat koneksi penting atau membentuk penilaian berdasarkan analisis mereka.
Kemampuan berpikir kritis dapat menjadi keterampilan yang bermanfaat bagi manajer. Ini memungkinkan mereka untuk mengevaluasi aplikasi kandidat, mengevaluasi kinerja karyawan, dan mengevaluasi peluang bisnis potensial untuk menentukan tindakan terbaik yang harus diambil.
9. Perhatian terhadap detail
Manajer bisa mendapatkan keuntungan dari memiliki keterampilan perhatian terhadap detail yang sangat baik.
Ini karena memungkinkan mereka untuk menangkap kesalahan dalam dokumen atau kegiatan departemen dan membantu mereka mengidentifikasi area di mana mereka dapat membatasi pengeluaran anggaran.
Perhatian terhadap detail juga membantu manajer mengidentifikasi satu atau lebih karyawan yang membutuhkan pelatihan atau bimbingan tambahan untuk berhasil dalam peran mereka.
10. Manajemen waktu
Manajemen waktu adalah jenis soft skill yang memungkinkan para profesional untuk merencanakan jadwal mereka dan menyelesaikan tugas sesuai dengan acara dan tenggat waktu yang akan datang.
Sebagai manajer, keterampilan manajemen waktu membantumu menetapkan tenggat waktu yang realistis untuk penyelesaian tugas karyawan.
Ini juga membantumu memutuskan kapan menghabiskan waktu untuk salah satu aktivitas manajerial dan perlu beralih untuk memprioritaskan tugas-tugas lainnya.
Teknologi memang banyak membuat perubahan yang positif pada dunia profesional dan industri. Memang tidak setiap perusahaan dapat dengan mudah beradaptasi dengan era digital, terutama bagi perusahaan-perusahaan yang sejak awal belum berbasiskan teknologi.
Maka dari itu, kamu para manajer harus terus berusaha untuk menambah skill–skill baru yang sejalan dengan tren masa depan. 10 hal di atas bisa menjadi referensi bagi kamu para manajer yang ingin mengembangkan diri.
Apakah kamu ingin meningkatkan skills-mu sebagai seorang manager? Yuk, ikuti berbagai kelas yang tersedia di Glints ExpertClass.
Melalui kelas-kelas tersebut, kamu bisa belajar dan bertanya langsung kepada para profesional sesuai dengan bidang keahlian mereka.
Yuk, buat akun profesionalmu di sini sekarang dan ikuti kelas yang sesuai dengan kebutuhanmu di Glints ExpertClass!