Diplomatic Skill: Pengertian, Jenis Skill, dan Cara Melatihnya

Tayang 13 Mar 2022 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Dengan kemampuan diplomasi atau diplomatic skill yang baik kamu tidak hanya mampu menjaga hubungan baik dengan rekan kerja, tapi juga di luar perusahaan.

    Bisa dibilang, skill set yang satu ini wajib kamu miliki apalagi jika berkarier di bidang PR atau bila ingin segera menjajal level manager.

    Jadi, apa sih, diplomatic skill itu? Bagaimana pula cara melatihnya? Simak terus ulasan Glints berikut ini, ya.

    Memahami Diplomatic Skill

    © Pexels.com

    Kata Indeed, diplomatic skill adalah serangkaian kemampuan yang dapat membantu kamu membangun serta menjaga hubungan interpersonal.

    Saat memasuki dunia kerja, baik di sebuah perusahaan atau menjalankan bisnis pribadi, tentu kamu akan berhubungan dengan banyak orang.

    Mulai dari rekan kerja, bawahan, atasan, hingga klien bisnis.

    Lebih detail, Cleverism menyebutkan, diplomatic skill adalah kemampuan bernegosiasi serta menyeimbangkan kebutuhanmu dan orang yang bekerja sama denganmu

    Ini semua dilakukan dengan prinsip menghindari konflik.

    Hubungan yang dibangun itu tentulah memiliki tujuan. Baik tujuan pribadi maupun perusahaan.

    Untuk mencapai goal itulah kamu perlu berdiplomasi. Diplomatic skill mencakup:

    • kemampuan berkomunikasi
    • negosiasi
    • kepemimpinan
    • keterampilan mengendalikan emosi untuk menemukan sebuah solusi

    Tanpa kemampuan ini, suasana kerja bisa terus-terusan “panas” tanpa masing-masing bisa memetakan dan mengutarakan pikirannya.

    Baca Juga: Pelajari 4 Gaya Komunikasi Rekan Kerjamu dan Cara Menghadapinya

    Ragam Diplomatic Skill yang Perlu Dipelajari

    skill customer success manager

    © Tokumoto.jp

    Mengingat diplomatic skill sebenarnya adalah skill set, jadi kamu perlu mempelajari beberapa soft skills agar bisa bersikap diplomatis dengan baik.

    Nah, ini dia beberapa kemampuan yang perlu kamu kuasai:

    1. Komunikasi

    Skill komunikasi adalah bagaimana cara kamu berbicara, kemampuan mendengarkan, dan berinteraksi dengan orang lain.

    Skill ini sangat krusial dalam menguasai teknik diplomasi dalam lingkungan kerja.

    Misal, dengan mendengarkan secara terbuka, kamu bisa memahami masalah yang terjadi, mendapatkan informasi baru, atau bahkan menemukan solusi.

    2. Empati dan kerendahan hati

    Mendengarkan secara aktif memang bisa membantu kamu memahami informasi baru.

    Namun, untuk sampai pada merasakan dan memahami permasalahan, kamu juga membutuhkan empati serta kerendahan hati.

    Mengutip Career Trend, empati dapat membantu seseorang merasakan dirinya di posisi orang lain.

    Hal ini mencegahmu memberikan respons impulsif, yang biasanya datang dari ego.

    Ini sangat penting dalam diplomatic skill, karena seseorang yang berempati dan kerendahan hati akan lebih terdorong untuk melakukan diskusi serta negosiasi untuk memahami sudut pandang lawan bicaranya.

    Baca Juga: 5 Jenis Pekerjaan yang Paling Membutuhkan Empati, Cari Tahu di Sini, Yuk!

    3. Mengelola konflik

    Dalam setiap hubungan, baik personal maupun profesional, risiko terjadinya konflik pasti ada.

    Nah, konflik ini bukan untuk dihindari melainkan diselesaikan.

    Agar dapat berdiplomasi dengan baik, kamu perlu menguasai kemampuan mengelola konflik sebelum lawan bicara emosi dan berujung pada kekerasan, verbal ataupun non-verbal.

    Mengelola konflik artinya kamu paham cara menjaga perasaan orang lain jika ada beda pendapat dan tidak merendahkan gagasannya.

    Bukan memaksakan kehendak, melainkan membuat lawan bicara paham dengan alasanmu bertindak atau berpikir demikian.

    Hal tersebut akan mengarah pada pemecahan masalah, alias problem solving.

    4. Bijaksana dan penuh pertimbangan

    Seseorang yang bijak dan penuh pertimbangan akan selalu berpikir sebelum bertindak.

    Tidak hanya mempertimbangkan perasaan lawan bicara, tapi juga dampaknya bagi lingkungan sekitar.

    Dengan demikian, orang yang menguasai diplomatic skill ini akan menghindari pernyataan-pernyataan yang menyinggung atau membuat tensi di lingkungan kerja meninggi.

    5. Berpikir kritis

    Critical thinking atau berpikir secara kritis dibutuhkan di setiap bidang karier.

    Kemampuan untuk mempertimbangkan segala hal dan keyakinan dalam pengambilan keputusan dibutuhkan dalam mengembangkan diplomatic skill.

    Untuk mendukung kemampuan ini, kamu juga harus memiliki kemampuan menganalisis.

    Ditambah lagi, kemampuan berpikir kritis juga menjadi landasan yang kuat agar kamu dapat mengomunikasikan dengan jelas maksud, serta tetap tenang dalam situasi yang penuh tekanan.

    6. Customer service

    Untuk menguasai diplomatic skill, sangat baik jika kamu memiliki kemampuan seorang customer service.

    Terlebih jika kamu bekerja sebagai orang yang mewakili perusahaan dan bertemu banyak pihak eksternal.

    Kemampuan berinteraksi dengan orang asing, membantu memecahkan masalah, dan memenuhi kebutuhan mereka akan sangat membantu dalam kariermu.

    Cara Melatih Diplomatic Skill

    empati adalah

    © Pexels.com

    Hampir seluruh bidang karier membutuhkan kemampuan diplomasi, bahkan dalam kehidupan sehari-hari.

    Untuk melatihnya, Glints siapkan tips melatih diplomatic skill untukmu:

    • Mendengarkan secara aktif (active listening). Saat berdiskusi, pastikan kamu benar-benar mendengarkan apa yang lawan bicara katakan. Akan lebih baik, jika dalam beberapa kesempatan kamu mendengar lebih banyak dibanding mendominasi pembicaraan. Dengan ini, kamu jadi lebih tahu kekuatan dan kelemahan mereka, kesulitan yang mereka hadapi, dan apa yang memotivasi mereka.
    • Jangan mengkritik orang lain di depan publik. Mengkritik orang lain di depan umum bisa membuat seseorang merasa tidak dihargai bahkan direndahkan. Hal ini tentu tidak termasuk dalam cara melatih kemampuan berdiplomasi. Mengkritik seseorang secara tertutup atau personal justru dapat membangun kepercayaan sehingga kompromi bisa lebih mudah tercapai untuk mendapat win-win solution.
    • Beri dukungan dan solusi. Cobalah untuk memberikan dukungan dan solusi ketika seseorang menghadapi situasi sulit. Hal ini menunjukkan bahwa kamu mau bekerja sama dan memecahkan masalah untuk mencapai tujuan bersama.
    • Perhatikan body language. Terkadang, isyarat non-verbal berbicara lebih banyak daripada komunikasi verbal. Itu sebabnya, perhatikan body language dan pola komunikasi non-verbal-mu. Paling sederhana, upayakan untuk selalu berbicara dengan intonasi dan nada yang ramah. Ini juga akan membantu orang lain lebih nyaman denganmu.
    Baca Juga: 3 Perbedaan Utama Analytical Thinking vs Critical Thinking

    Itulah serba-serbi diplomatic skill yang wajib kamu tahu dan kuasai.

    Terutama jika kamu sedang ancang-ancang untuk mengisi posisi manajerial di timmu.

    Selain diplomatic skill, ada banyak skill lain yang harus kamu pelajari dan kuasai agar menjadi andalan atasan serta rekan kerja.

    Apa saja, ya? Yuk, baca ragam artikel yang sudah Glints siapkan soal skill-skill profesional dunia kerja dengan klik di sini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.1 / 5. Jumlah vote: 7

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait