• Blog
    • Bidang Profesi
      • Marketing
      • Tech & Data
      • Media & Communications
      • Business Dev & Sales
      • Product
      • Design
    • Tips Karier
      • Mengawali Karier
      • Dunia Kerja
    • Konten Eksklusif
      • Artikel Expert
      • Panduan
      • Laporan
    • Dari Glints
      • Panduan Komunitas & Konten
      • Campaign Berlangsung
      • Kabar Produk
      • Kabar Glints
  • Lowongan Kerja
  • Glints ExpertClass
  • Glints Community
  • Dunia Kerja
  • Skills Profesional
  • Tips Karier

Problem Solving: Arti, Proses, Contoh, Manfaat, dan Tips Tingkatkannya

Diperbarui 02 Jun 2022 - Dibaca 14 mnt
Khairina F. Hidayati Former content writer at Glints, currently designing digital products with words.

Isi Artikel

    Banyak orang yang mengira bahwa problem solving atau pemecahan masalah adalah suatu skill yang dapat diasah lewat praktik.

    Padahal, hal ini kurang tepat, lho. Meski merupakan bagian dari soft skill, kamu bisa belajar penyelesaian persoalan layaknya hard skill.

    Kira-kira, mengapa bisa begitu? Ketahui jawabannya dengan menyimak penjelasan Glints di bawah ini.

    Apa Itu Skill Problem Solving?

    Seperti namanya, problem solving adalah sebuah kemampuan untuk mencari solusi atas segala halangan dari tujuanmu. 

    Semakin baik kamu menguasai skill ini, semakin cepat dan efektif pula persoalanmu selesai. Hal ini juga berlaku sebaliknya.

    Metode Problem Solving

    contoh pemecahan masalah

    © Pexels.com

    Mengutip dari Session Lab dan Chanty, berikut adalah beberapa metode yang bisa digunakan untuk pemecahan masalah.

    1. Brainstorming

    Salah satu metode yang ampuh untuk memecahkan masalah adalah brainstorming.

    Ketika melakukan brainstorming, kamu dan rekan kerja mencari solusi kreatif untuk suatu masalah.

    Sehingga, metode ini mendorong setiap orang yang terlibat untuk menyampaikan idenya.

    Setelah terkumpul, ide-ide tersebut bisa digabungkan atau diolah untuk menjadi satu solusi utama.

    2. 6 thinking hats

    Six thinking hats adalah metode problem solving selanjutnya.

    Dalam metode ini, kamu dan rekan kerja silih berganti mencoba menghadapi suatu masalah dari beragam perspektif.

    Adapun perspektif yang digunakan seperti;

    • fakta dan data
    • solusi kreatif
    • hal positif dari suatu solusi
    • hal negatif dari suatu solusi

    Fakta-fakta tersebut jadi pendorong dan pendukungmu dalam mencari solusi.

    3. The 5 whys

    Metode problem solving lain yang bisa kamu gunakan bersama rekan kerja adalah the 5 whys.

    Dalam metode ini, kamu cukup meng-highlight masalah yang akan dipecahkan.

    Lalu, tanyakan pada dirimu dan tim “mengapa” masalah tersebut bisa terjadi. Setelah itu, terus tanyakan “mengapa” atau “why” sebanyak 5 kali.

    Namun, pastikan untuk menjawab seluruh pertanyaan dengan objektif. Hal ini dapat membantumu capai akar dari permasalahan yang sedang dihadapi.

    4. Lightning decision jam

    Dalam metode ini, kamu dan rekan kerja masing-masing menulis tantangan, kekhawatiran, atau kesalahan dalam sebuah catatan kecil.

    Kemudian, tim memilih masalah mana yang diselesaikan dan dituntun untuk melihat masalah tersebut dari sudut pandang baru.

    Hal ini memungkinkan kamu dan tim untuk membuat solusi dari masalah yang dipilih.

    Metode ini pun memastikan bahwa proses penyelesaian masalah dilakukan secara terfokus dan teratur.

    5. Failure mode and effect analysis

    Metode problem solving lain yang bisa kamu gunakan adalah failure mode and effect analysis.

    Dalam metode ini, kamu dan tim mencoba menganalisis setiap elemen dari strategi bisnis dan memikirkan hal-hal terburuk yang mungkin terjadi.

    Hal-hal terburuk seperti kenapa strategimu gagal dan kapan terjadinya menjadi pokok bahasan dari pemecahan masalah dalam metode ini.

    Dengan melihat kemungkinan terburuk dan seberapa mungkin hal itu terjadi, kamu dan tim bisa mencari solusi dari permasalahan tersebut serta mencegahnya.

    Proses dan Contoh Problem Solving

    proses dan contoh problem solving

    © Freepik.com

    Apakah kamu masih bingung dengan pengertian dari penyelesaian masalah? Tak heran, skill yang satu ini memang abstrak.

    Meski begitu, kamu tak perlu khawatir. Glints sudah merangkum langkah-langkah memecahkan masalah dari The Balance Careers. 

    Dengan penjelasan ini, kamu tentu bisa lebih menggambarkan semuanya. Ada juga tambahan contoh pemecahan masalah berikut ini agar kamu makin paham.

    Misalnya, kamu adalah seorang koki di toko kue. Biasanya, kamu menjual 100 buah roti dan 100 buah bolu kukus dalam sehari.

    Sayangnya, hari ini, produksi roti terhambat. Ini tentu bisa merugikan toko roti.

    Untuk contoh pemecahan masalah ini, langkah-langkahnya adalah:

    1. Analisis situasi

    Solusi yang tepat tentu menyasar akar masalah. Oleh karena itu, kamu wajib tahu akar masalah ini dulu.

    Dalam tahap ini, kamu membutuhkan skill–skill seperti:

    • pengumpulan data
    • analisis data
    • analisis historis

    Oleh karena itu, dalam konteks ini, kamu wajib mencari penyebab masalah di toko kue. Misalnya, ternyata, mesin penggiling adonanmu rusak.

    2. Buat daftar solusi

    Tahap problem solving selanjutnya adalah mencari jalan keluar. 

    Tentu saja, tiap masalah punya jalan keluar yang beraneka ragam. Oleh karena itu, daftar dulu berbagai kemungkinan solusi yang ada, ya! 

    Untuk melakukan tahap ini, kamu butuh kemampuan:

    • berpikir kreatif
    • perencanaan proyek
    • desain proyek

    Untuk masalah di toko kue, alternatif solusinya adalah:

    • membeli mesin penggiling baru
    • mencoba memperbaiki mesin penggiling
    • tidak produksi roti sama sekali, buat bolu kukus saja
    • tidak produksi bolu kukus, tenaga dan waktu dipakai untuk membuat roti
    • membuat roti tanpa mesin penggiling
    • dan lain-lain

    Apa pun yang kamu pikirkan, kumpulkan saja dulu menjadi satu.

    Baca Juga: Mana yang Lebih Penting untuk Kariermu, Hard Skill atau Soft Skill?

    3. Pilih solusi terbaik

    Sudah menuliskan berbagai alternatif solusi? Sekarang, saatnya memilih yang terbaik di antara pilihan itu.

    Ingat, tiap pilihan punya konsekuensinya masing-masing. Terlebih lagi, kadang kala, kamu tak jadi satu-satunya orang yang membuat keputusan. 

    Oleh karena itu, dalam tahap problem solving ini, kamu butuh skill:

    • analisis
    • diskusi
    • kerja sama
    • penentuan prioritas

    Kita kembali lagi ke contoh pemecahan masalah toko kue. Misalnya, pada hari itu, ada pesanan 50 roti yang harus selesai hari ini.

    Akhirnya, kamu memutuskan untuk mengurangi produksi bolu kukus. Ada tenaga ekstra untuk membuat roti pesanan tanpa mesin penggiling.

    Ingat, tiap masalah punya konteks yang berbeda-beda. Oleh karena itu, solusi terbaiknya juga berbeda-beda.

    Untuk memahami hal ini, Glints akan memberikan contoh tambahan. Misalnya, ternyata, roti yang kemarin masih bersisa. Roti-roti itu juga sangat layak jual.

    Kalau begitu, kamu tak perlu membuatnya lagi. Hari ini, fokuskan saja tenaga untuk mengukus bolu-bolu.

    Itulah mengapa, penting bagimu memahami konteks persoalan.

    4. Rancang rencana

    Sudah punya solusi, waktunya eksekusi. Dalam pelaksanaan ini, kamu membutuhkan kemampuan:

    • manajemen proyek
    • manajemen waktu
    • kolaborasi

    Nah, saat mengurangi produksi bolu kukus, siapa saja yang dipindah ke produksi roti? Berapa waktu yang dibutuhkan? 

    Karena tidak ada mesin, bekerja di dapur tentu menjadi lebih lelah. Kamu juga harus memikirkan waktu istirahat pegawai.

    Rencanakan semua ini matang-matang, ya! Dengan panduan yang jelas, solusi yang kamu buat tentu bisa terlaksana dengan baik.

    5. Evaluasi

    Saat sudah selesai, coba lakukan evaluasi dari solusimu. Apakah jalan keluar itu sudah benar-benar bekerja?

    Dalam proses ini, skill yang kamu butuhkan antara lain:

    • analisis 
    • komunikasi
    • pengumpulan data

    Mengapa Skill Problem Solving Penting?

    pentingnya kemampuan pemecahan masalah

    © Freepik.com

    Kamu sudah memahami pengertian dari skill pemecahan masalah. Nah, sekarang, kenapa kamu harus menguasainya?

    Dirangkum dari Cleverism & Institute of Chartered Accountants in England and Wales, ini dia informasinya.

    1. Bukti mampu terapkan ilmu

    Proses belajar tentu mengasah kemampuan analisis. Secara otomatis, kamu bisa lebih memahami masalah dan mencari solusinya.

    Sayangnya, seperti yang sudah Glints singgung, tiap konteks masalah punya solusi yang berbeda-beda.

    Nah, realitanya, persoalan punya aneka ragam konteks. Secara otomatis, pemilihan solusinya juga berbeda.

    Lalu, apa tanda bahwa kamu mampu memahami konteks dan memilih solusi yang tepat? Skill pemecahan masalah adalah jawabannya.

    Belajar merupakan tanda bahwa kamu menguasai teori. Praktiknya bisa dibuktikan lewat skill menyelesaikan masalah.

    2. Menarik rekruter

    Pemecahan masalah merupakan skill yang terdiri dari berbagai macam sub-skill. Ragam sub-skill ini sudah Glints jelaskan tadi.

    Analisis, kreativitas, manajemen proyek, bahkan kolaborasi, termasuk di dalamnya.

    Dengan alasan ini, rekruter menyukai orang yang mampu menyelesaikan persoalan. Ia jadi penanda bahwa kamu juga punya segudang skill lainnya.

    3. Penting untuk promosi

    Salah satu ciri pemimpin baik adalah mampu menyelesaikan masalah. Oleh karena itu, kalau ingin promosi jabatan, kamu wajib memilikinya.

    Baca Juga: 6 Administrative Skills yang Perlu Dikuasai untuk Menunjang Karier

    Tips Meningkatkan Skill Problem Solving

    tips meningkatkan skill problem solving

    © Freepik.com

    Nah, sekarang, bagaimana cara meningkatkan kemampuan ini? Dirangkum dari Indeed, ini dia tipsnya:

    1. Asah skill teknis

    Ternyata, kemampuan teknikal atau hard skill bisa membuatmu mahir memecahkan masalah, lho. 

    Padahal, problem solving sendiri adalah contoh soft skill. Ternyata, ia tetap tak bisa lepas dari hard skill. Glints sudah menyebutkan hal ini di atas.

    Ini bisa terjadi karena, dengan kemampuan teknikal, kamu jadi punya teori. Solusi dari masalah pun bisa lebih mudah dirumuskan.

    Sekadar ikut kelas selama satu sampai dua jam bisa memperluas wawasanmu, kok. Tak perlu ratusan jam atau bahkan kuliah bertahun-tahun.

    Ingin melakukan hal ini? Kalau begitu, segera daftarkan dirimu ke Glints ExpertClass, ya!

    Kelas ini punya bergam pilihan durasi. Ada yang kurang dari dua jam, namun ada pula yang bisa diikuti selama mingguan. 

    Kamu bisa memilih sesuai dengan kebutuhanmu saja. 

    Meski tak terlalu lama, bukan berarti ilmumu hanya sedikit. Praktisi hebat yang jadi pematerinya akan memberikan insight secara singkat, namun padat dan jelas.

    Bidang-bidang yang ada juga beragam, lho. Ada dunia pemasaran, hingga data science dan pengembangan diri.

    Jadi, tunggu apa lagi? Segera pilih kelas yang tepat untukmu dengan klik tombol di bawah ini. Jangan ditunda, kuotanya terbatas!

    IKUT GLINTS EXPERTCLASS

    2. Cari kesempatan baru

    Jangan lupa, asah terus kemampuanmu dengan praktik di berbagai tempat. Kamu bisa melakukannya dengan mencari:

    • proyek baru
    • tim yang berbeda dengan sekarang
    • komunitas atau organisasi di luar tempat kerja
    • dan lain-lain

    3. Perhatikan orang lain

    Selain menempa diri, kamu juga bisa mengamati proses pemecahan masalah orang lain, lho.

    Coba perhatikan bagaimana atasan atau kolegamu menghadapi persoalan. Siapa tahu, kamu bisa meniru dan memodifikasi pola pemecahan masalah mereka.

    Baca Juga: 5 Social Skill yang Bermanfaat untuk Membantu Kesuksesan Kariermu

    Demikian penjelasan Glints soal kemampuan problem solving. Terus asah skill ini agar kariermu makin berkembang, ya!

    • What Are Problem-Solving Skills?
    • Problem solving-Cleverism
    • Problem solving-Institute of Chartered Accountants in England and Wales
    • Problem-Solving Skills: Definitions and Examples

    pemecahan masalah problem solving

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait

    • Dunia Kerja 8 Tips Risk Taking yang Harus Dicoba agar Karier Gemilang

      Khairina F. Hidayati 22 Jun 2022
    • Dunia Kerja 7 Perbedaan WFH vs WFO vs Hybrid, Mana yang Tepat Untukmu?

      Khairina F. Hidayati 06 Jun 2022
    • Dunia Kerja Self-sabotage: Apa Itu, Dampak, Contoh, dan Tips Menghindarinya

      Khairina F. Hidayati 04 Jun 2022
    • Dunia Kerja 9 Cara Jitu Menghadapi Rekan Kerja Sensitif atau Mudah Tersinggung

      Khairina F. Hidayati 03 Jun 2022
    Langganan untuk dapatkan info konten karier terbaru di emailmu
    Terima kasih sudah berlangganan! Nantikan info konten terbaru Glints di emailmu.
    Maaf, permintaanmu tidak bisa diproses. Silakan coba lagi.
    Kategori Topik
    • Tips Karier
    • Bidang Profesi
    • Konten Eksklusif
    • Kabar Glints
    Media Sosial
    • Facebook
    • Twitter
    • Instagram
    • LinkedIn
    Solusi Glints
    • Lowongan Kerja
    • Glints ExpertClass
    • Glints Community

    • Blog
      • Bidang Profesi
        • Marketing
        • Tech & Data
        • Media & Communications
        • Business Dev & Sales
        • Product
        • Design
      • Tips Karier
        • Mengawali Karier
        • Dunia Kerja
      • Konten Eksklusif
        • Artikel Expert
        • Panduan
        • Laporan
      • Dari Glints
        • Panduan Komunitas & Konten
        • Campaign Berlangsung
        • Kabar Produk
        • Kabar Glints
    • Lowongan Kerja
    • Glints ExpertClass
    • Glints Community



    • Dunia Kerja
    • Skills Profesional
    • Tips Karier

    Problem Solving: Arti, Proses, Contoh, Manfaat, dan Tips Tingkatkannya

    Diperbarui 02 Jun 2022 - Dibaca 14 mnt
    Khairina F. Hidayati Former content writer at Glints, currently designing digital products with words.

    Isi Artikel

      Banyak orang yang mengira bahwa problem solving atau pemecahan masalah adalah suatu skill yang dapat diasah lewat praktik.

      Padahal, hal ini kurang tepat, lho. Meski merupakan bagian dari soft skill, kamu bisa belajar penyelesaian persoalan layaknya hard skill.

      Kira-kira, mengapa bisa begitu? Ketahui jawabannya dengan menyimak penjelasan Glints di bawah ini.

      Apa Itu Skill Problem Solving?

      Seperti namanya, problem solving adalah sebuah kemampuan untuk mencari solusi atas segala halangan dari tujuanmu. 

      Semakin baik kamu menguasai skill ini, semakin cepat dan efektif pula persoalanmu selesai. Hal ini juga berlaku sebaliknya.

      Metode Problem Solving

      contoh pemecahan masalah

      © Pexels.com

      Mengutip dari Session Lab dan Chanty, berikut adalah beberapa metode yang bisa digunakan untuk pemecahan masalah.

      1. Brainstorming

      Salah satu metode yang ampuh untuk memecahkan masalah adalah brainstorming.

      Ketika melakukan brainstorming, kamu dan rekan kerja mencari solusi kreatif untuk suatu masalah.

      Sehingga, metode ini mendorong setiap orang yang terlibat untuk menyampaikan idenya.

      Setelah terkumpul, ide-ide tersebut bisa digabungkan atau diolah untuk menjadi satu solusi utama.

      2. 6 thinking hats

      Six thinking hats adalah metode problem solving selanjutnya.

      Dalam metode ini, kamu dan rekan kerja silih berganti mencoba menghadapi suatu masalah dari beragam perspektif.

      Adapun perspektif yang digunakan seperti;

      • fakta dan data
      • solusi kreatif
      • hal positif dari suatu solusi
      • hal negatif dari suatu solusi

      Fakta-fakta tersebut jadi pendorong dan pendukungmu dalam mencari solusi.

      3. The 5 whys

      Metode problem solving lain yang bisa kamu gunakan bersama rekan kerja adalah the 5 whys.

      Dalam metode ini, kamu cukup meng-highlight masalah yang akan dipecahkan.

      Lalu, tanyakan pada dirimu dan tim “mengapa” masalah tersebut bisa terjadi. Setelah itu, terus tanyakan “mengapa” atau “why” sebanyak 5 kali.

      Namun, pastikan untuk menjawab seluruh pertanyaan dengan objektif. Hal ini dapat membantumu capai akar dari permasalahan yang sedang dihadapi.

      4. Lightning decision jam

      Dalam metode ini, kamu dan rekan kerja masing-masing menulis tantangan, kekhawatiran, atau kesalahan dalam sebuah catatan kecil.

      Kemudian, tim memilih masalah mana yang diselesaikan dan dituntun untuk melihat masalah tersebut dari sudut pandang baru.

      Hal ini memungkinkan kamu dan tim untuk membuat solusi dari masalah yang dipilih.

      Metode ini pun memastikan bahwa proses penyelesaian masalah dilakukan secara terfokus dan teratur.

      5. Failure mode and effect analysis

      Metode problem solving lain yang bisa kamu gunakan adalah failure mode and effect analysis.

      Dalam metode ini, kamu dan tim mencoba menganalisis setiap elemen dari strategi bisnis dan memikirkan hal-hal terburuk yang mungkin terjadi.

      Hal-hal terburuk seperti kenapa strategimu gagal dan kapan terjadinya menjadi pokok bahasan dari pemecahan masalah dalam metode ini.

      Dengan melihat kemungkinan terburuk dan seberapa mungkin hal itu terjadi, kamu dan tim bisa mencari solusi dari permasalahan tersebut serta mencegahnya.

      Proses dan Contoh Problem Solving

      proses dan contoh problem solving

      © Freepik.com

      Apakah kamu masih bingung dengan pengertian dari penyelesaian masalah? Tak heran, skill yang satu ini memang abstrak.

      Meski begitu, kamu tak perlu khawatir. Glints sudah merangkum langkah-langkah memecahkan masalah dari The Balance Careers. 

      Dengan penjelasan ini, kamu tentu bisa lebih menggambarkan semuanya. Ada juga tambahan contoh pemecahan masalah berikut ini agar kamu makin paham.

      Misalnya, kamu adalah seorang koki di toko kue. Biasanya, kamu menjual 100 buah roti dan 100 buah bolu kukus dalam sehari.

      Sayangnya, hari ini, produksi roti terhambat. Ini tentu bisa merugikan toko roti.

      Untuk contoh pemecahan masalah ini, langkah-langkahnya adalah:

      1. Analisis situasi

      Solusi yang tepat tentu menyasar akar masalah. Oleh karena itu, kamu wajib tahu akar masalah ini dulu.

      Dalam tahap ini, kamu membutuhkan skill–skill seperti:

      • pengumpulan data
      • analisis data
      • analisis historis

      Oleh karena itu, dalam konteks ini, kamu wajib mencari penyebab masalah di toko kue. Misalnya, ternyata, mesin penggiling adonanmu rusak.

      2. Buat daftar solusi

      Tahap problem solving selanjutnya adalah mencari jalan keluar. 

      Tentu saja, tiap masalah punya jalan keluar yang beraneka ragam. Oleh karena itu, daftar dulu berbagai kemungkinan solusi yang ada, ya! 

      Untuk melakukan tahap ini, kamu butuh kemampuan:

      • berpikir kreatif
      • perencanaan proyek
      • desain proyek

      Untuk masalah di toko kue, alternatif solusinya adalah:

      • membeli mesin penggiling baru
      • mencoba memperbaiki mesin penggiling
      • tidak produksi roti sama sekali, buat bolu kukus saja
      • tidak produksi bolu kukus, tenaga dan waktu dipakai untuk membuat roti
      • membuat roti tanpa mesin penggiling
      • dan lain-lain

      Apa pun yang kamu pikirkan, kumpulkan saja dulu menjadi satu.

      Baca Juga: Mana yang Lebih Penting untuk Kariermu, Hard Skill atau Soft Skill?

      3. Pilih solusi terbaik

      Sudah menuliskan berbagai alternatif solusi? Sekarang, saatnya memilih yang terbaik di antara pilihan itu.

      Ingat, tiap pilihan punya konsekuensinya masing-masing. Terlebih lagi, kadang kala, kamu tak jadi satu-satunya orang yang membuat keputusan. 

      Oleh karena itu, dalam tahap problem solving ini, kamu butuh skill:

      • analisis
      • diskusi
      • kerja sama
      • penentuan prioritas

      Kita kembali lagi ke contoh pemecahan masalah toko kue. Misalnya, pada hari itu, ada pesanan 50 roti yang harus selesai hari ini.

      Akhirnya, kamu memutuskan untuk mengurangi produksi bolu kukus. Ada tenaga ekstra untuk membuat roti pesanan tanpa mesin penggiling.

      Ingat, tiap masalah punya konteks yang berbeda-beda. Oleh karena itu, solusi terbaiknya juga berbeda-beda.

      Untuk memahami hal ini, Glints akan memberikan contoh tambahan. Misalnya, ternyata, roti yang kemarin masih bersisa. Roti-roti itu juga sangat layak jual.

      Kalau begitu, kamu tak perlu membuatnya lagi. Hari ini, fokuskan saja tenaga untuk mengukus bolu-bolu.

      Itulah mengapa, penting bagimu memahami konteks persoalan.

      4. Rancang rencana

      Sudah punya solusi, waktunya eksekusi. Dalam pelaksanaan ini, kamu membutuhkan kemampuan:

      • manajemen proyek
      • manajemen waktu
      • kolaborasi

      Nah, saat mengurangi produksi bolu kukus, siapa saja yang dipindah ke produksi roti? Berapa waktu yang dibutuhkan? 

      Karena tidak ada mesin, bekerja di dapur tentu menjadi lebih lelah. Kamu juga harus memikirkan waktu istirahat pegawai.

      Rencanakan semua ini matang-matang, ya! Dengan panduan yang jelas, solusi yang kamu buat tentu bisa terlaksana dengan baik.

      5. Evaluasi

      Saat sudah selesai, coba lakukan evaluasi dari solusimu. Apakah jalan keluar itu sudah benar-benar bekerja?

      Dalam proses ini, skill yang kamu butuhkan antara lain:

      • analisis 
      • komunikasi
      • pengumpulan data

      Mengapa Skill Problem Solving Penting?

      pentingnya kemampuan pemecahan masalah

      © Freepik.com

      Kamu sudah memahami pengertian dari skill pemecahan masalah. Nah, sekarang, kenapa kamu harus menguasainya?

      Dirangkum dari Cleverism & Institute of Chartered Accountants in England and Wales, ini dia informasinya.

      1. Bukti mampu terapkan ilmu

      Proses belajar tentu mengasah kemampuan analisis. Secara otomatis, kamu bisa lebih memahami masalah dan mencari solusinya.

      Sayangnya, seperti yang sudah Glints singgung, tiap konteks masalah punya solusi yang berbeda-beda.

      Nah, realitanya, persoalan punya aneka ragam konteks. Secara otomatis, pemilihan solusinya juga berbeda.

      Lalu, apa tanda bahwa kamu mampu memahami konteks dan memilih solusi yang tepat? Skill pemecahan masalah adalah jawabannya.

      Belajar merupakan tanda bahwa kamu menguasai teori. Praktiknya bisa dibuktikan lewat skill menyelesaikan masalah.

      2. Menarik rekruter

      Pemecahan masalah merupakan skill yang terdiri dari berbagai macam sub-skill. Ragam sub-skill ini sudah Glints jelaskan tadi.

      Analisis, kreativitas, manajemen proyek, bahkan kolaborasi, termasuk di dalamnya.

      Dengan alasan ini, rekruter menyukai orang yang mampu menyelesaikan persoalan. Ia jadi penanda bahwa kamu juga punya segudang skill lainnya.

      3. Penting untuk promosi

      Salah satu ciri pemimpin baik adalah mampu menyelesaikan masalah. Oleh karena itu, kalau ingin promosi jabatan, kamu wajib memilikinya.

      Baca Juga: 6 Administrative Skills yang Perlu Dikuasai untuk Menunjang Karier

      Tips Meningkatkan Skill Problem Solving

      tips meningkatkan skill problem solving

      © Freepik.com

      Nah, sekarang, bagaimana cara meningkatkan kemampuan ini? Dirangkum dari Indeed, ini dia tipsnya:

      1. Asah skill teknis

      Ternyata, kemampuan teknikal atau hard skill bisa membuatmu mahir memecahkan masalah, lho. 

      Padahal, problem solving sendiri adalah contoh soft skill. Ternyata, ia tetap tak bisa lepas dari hard skill. Glints sudah menyebutkan hal ini di atas.

      Ini bisa terjadi karena, dengan kemampuan teknikal, kamu jadi punya teori. Solusi dari masalah pun bisa lebih mudah dirumuskan.

      Sekadar ikut kelas selama satu sampai dua jam bisa memperluas wawasanmu, kok. Tak perlu ratusan jam atau bahkan kuliah bertahun-tahun.

      Ingin melakukan hal ini? Kalau begitu, segera daftarkan dirimu ke Glints ExpertClass, ya!

      Kelas ini punya bergam pilihan durasi. Ada yang kurang dari dua jam, namun ada pula yang bisa diikuti selama mingguan. 

      Kamu bisa memilih sesuai dengan kebutuhanmu saja. 

      Meski tak terlalu lama, bukan berarti ilmumu hanya sedikit. Praktisi hebat yang jadi pematerinya akan memberikan insight secara singkat, namun padat dan jelas.

      Bidang-bidang yang ada juga beragam, lho. Ada dunia pemasaran, hingga data science dan pengembangan diri.

      Jadi, tunggu apa lagi? Segera pilih kelas yang tepat untukmu dengan klik tombol di bawah ini. Jangan ditunda, kuotanya terbatas!

      IKUT GLINTS EXPERTCLASS

      2. Cari kesempatan baru

      Jangan lupa, asah terus kemampuanmu dengan praktik di berbagai tempat. Kamu bisa melakukannya dengan mencari:

      • proyek baru
      • tim yang berbeda dengan sekarang
      • komunitas atau organisasi di luar tempat kerja
      • dan lain-lain

      3. Perhatikan orang lain

      Selain menempa diri, kamu juga bisa mengamati proses pemecahan masalah orang lain, lho.

      Coba perhatikan bagaimana atasan atau kolegamu menghadapi persoalan. Siapa tahu, kamu bisa meniru dan memodifikasi pola pemecahan masalah mereka.

      Baca Juga: 5 Social Skill yang Bermanfaat untuk Membantu Kesuksesan Kariermu

      Demikian penjelasan Glints soal kemampuan problem solving. Terus asah skill ini agar kariermu makin berkembang, ya!

      • What Are Problem-Solving Skills?
      • Problem solving-Cleverism
      • Problem solving-Institute of Chartered Accountants in England and Wales
      • Problem-Solving Skills: Definitions and Examples

      pemecahan masalah problem solving

      Leave a Reply

      Your email address will not be published. Required fields are marked *

      Artikel Terkait

      • Dunia Kerja 8 Tips Risk Taking yang Harus Dicoba agar Karier Gemilang

        Khairina F. Hidayati 22 Jun 2022
      • Dunia Kerja 7 Perbedaan WFH vs WFO vs Hybrid, Mana yang Tepat Untukmu?

        Khairina F. Hidayati 06 Jun 2022
      • Dunia Kerja Self-sabotage: Apa Itu, Dampak, Contoh, dan Tips Menghindarinya

        Khairina F. Hidayati 04 Jun 2022
      • Dunia Kerja 9 Cara Jitu Menghadapi Rekan Kerja Sensitif atau Mudah Tersinggung

        Khairina F. Hidayati 03 Jun 2022
      Langganan untuk dapatkan info konten karier terbaru di emailmu
      Terima kasih sudah berlangganan! Nantikan info konten terbaru Glints di emailmu.
      Maaf, permintaanmu tidak bisa diproses. Silakan coba lagi.
      Kategori Topik
      • Tips Karier
      • Bidang Profesi
      • Konten Eksklusif
      • Kabar Glints
      Media Sosial
      • Facebook
      • Twitter
      • Instagram
      • LinkedIn
      Solusi Glints
      • Lowongan Kerja
      • Glints ExpertClass
      • Glints Community

      • Blog
        • Bidang Profesi
          • Marketing
          • Tech & Data
          • Media & Communications
          • Business Dev & Sales
          • Product
          • Design
        • Tips Karier
          • Mengawali Karier
          • Dunia Kerja
        • Konten Eksklusif
          • Artikel Expert
          • Panduan
          • Laporan
        • Dari Glints
          • Panduan Komunitas & Konten
          • Campaign Berlangsung
          • Kabar Produk
          • Kabar Glints
      • Lowongan Kerja
      • Glints ExpertClass
      • Glints Community



      • Dunia Kerja
      • Skills Profesional
      • Tips Karier

      Problem Solving: Arti, Proses, Contoh, Manfaat, dan Tips Tingkatkannya

      Diperbarui 02 Jun 2022 - Dibaca 14 mnt
      Khairina F. Hidayati Former content writer at Glints, currently designing digital products with words.

      Isi Artikel

        Banyak orang yang mengira bahwa problem solving atau pemecahan masalah adalah suatu skill yang dapat diasah lewat praktik.

        Padahal, hal ini kurang tepat, lho. Meski merupakan bagian dari soft skill, kamu bisa belajar penyelesaian persoalan layaknya hard skill.

        Kira-kira, mengapa bisa begitu? Ketahui jawabannya dengan menyimak penjelasan Glints di bawah ini.

        Apa Itu Skill Problem Solving?

        Seperti namanya, problem solving adalah sebuah kemampuan untuk mencari solusi atas segala halangan dari tujuanmu. 

        Semakin baik kamu menguasai skill ini, semakin cepat dan efektif pula persoalanmu selesai. Hal ini juga berlaku sebaliknya.

        Metode Problem Solving

        contoh pemecahan masalah

        © Pexels.com

        Mengutip dari Session Lab dan Chanty, berikut adalah beberapa metode yang bisa digunakan untuk pemecahan masalah.

        1. Brainstorming

        Salah satu metode yang ampuh untuk memecahkan masalah adalah brainstorming.

        Ketika melakukan brainstorming, kamu dan rekan kerja mencari solusi kreatif untuk suatu masalah.

        Sehingga, metode ini mendorong setiap orang yang terlibat untuk menyampaikan idenya.

        Setelah terkumpul, ide-ide tersebut bisa digabungkan atau diolah untuk menjadi satu solusi utama.

        2. 6 thinking hats

        Six thinking hats adalah metode problem solving selanjutnya.

        Dalam metode ini, kamu dan rekan kerja silih berganti mencoba menghadapi suatu masalah dari beragam perspektif.

        Adapun perspektif yang digunakan seperti;

        • fakta dan data
        • solusi kreatif
        • hal positif dari suatu solusi
        • hal negatif dari suatu solusi

        Fakta-fakta tersebut jadi pendorong dan pendukungmu dalam mencari solusi.

        3. The 5 whys

        Metode problem solving lain yang bisa kamu gunakan bersama rekan kerja adalah the 5 whys.

        Dalam metode ini, kamu cukup meng-highlight masalah yang akan dipecahkan.

        Lalu, tanyakan pada dirimu dan tim “mengapa” masalah tersebut bisa terjadi. Setelah itu, terus tanyakan “mengapa” atau “why” sebanyak 5 kali.

        Namun, pastikan untuk menjawab seluruh pertanyaan dengan objektif. Hal ini dapat membantumu capai akar dari permasalahan yang sedang dihadapi.

        4. Lightning decision jam

        Dalam metode ini, kamu dan rekan kerja masing-masing menulis tantangan, kekhawatiran, atau kesalahan dalam sebuah catatan kecil.

        Kemudian, tim memilih masalah mana yang diselesaikan dan dituntun untuk melihat masalah tersebut dari sudut pandang baru.

        Hal ini memungkinkan kamu dan tim untuk membuat solusi dari masalah yang dipilih.

        Metode ini pun memastikan bahwa proses penyelesaian masalah dilakukan secara terfokus dan teratur.

        5. Failure mode and effect analysis

        Metode problem solving lain yang bisa kamu gunakan adalah failure mode and effect analysis.

        Dalam metode ini, kamu dan tim mencoba menganalisis setiap elemen dari strategi bisnis dan memikirkan hal-hal terburuk yang mungkin terjadi.

        Hal-hal terburuk seperti kenapa strategimu gagal dan kapan terjadinya menjadi pokok bahasan dari pemecahan masalah dalam metode ini.

        Dengan melihat kemungkinan terburuk dan seberapa mungkin hal itu terjadi, kamu dan tim bisa mencari solusi dari permasalahan tersebut serta mencegahnya.

        Proses dan Contoh Problem Solving

        proses dan contoh problem solving

        © Freepik.com

        Apakah kamu masih bingung dengan pengertian dari penyelesaian masalah? Tak heran, skill yang satu ini memang abstrak.

        Meski begitu, kamu tak perlu khawatir. Glints sudah merangkum langkah-langkah memecahkan masalah dari The Balance Careers. 

        Dengan penjelasan ini, kamu tentu bisa lebih menggambarkan semuanya. Ada juga tambahan contoh pemecahan masalah berikut ini agar kamu makin paham.

        Misalnya, kamu adalah seorang koki di toko kue. Biasanya, kamu menjual 100 buah roti dan 100 buah bolu kukus dalam sehari.

        Sayangnya, hari ini, produksi roti terhambat. Ini tentu bisa merugikan toko roti.

        Untuk contoh pemecahan masalah ini, langkah-langkahnya adalah:

        1. Analisis situasi

        Solusi yang tepat tentu menyasar akar masalah. Oleh karena itu, kamu wajib tahu akar masalah ini dulu.

        Dalam tahap ini, kamu membutuhkan skill–skill seperti:

        • pengumpulan data
        • analisis data
        • analisis historis

        Oleh karena itu, dalam konteks ini, kamu wajib mencari penyebab masalah di toko kue. Misalnya, ternyata, mesin penggiling adonanmu rusak.

        2. Buat daftar solusi

        Tahap problem solving selanjutnya adalah mencari jalan keluar. 

        Tentu saja, tiap masalah punya jalan keluar yang beraneka ragam. Oleh karena itu, daftar dulu berbagai kemungkinan solusi yang ada, ya! 

        Untuk melakukan tahap ini, kamu butuh kemampuan:

        • berpikir kreatif
        • perencanaan proyek
        • desain proyek

        Untuk masalah di toko kue, alternatif solusinya adalah:

        • membeli mesin penggiling baru
        • mencoba memperbaiki mesin penggiling
        • tidak produksi roti sama sekali, buat bolu kukus saja
        • tidak produksi bolu kukus, tenaga dan waktu dipakai untuk membuat roti
        • membuat roti tanpa mesin penggiling
        • dan lain-lain

        Apa pun yang kamu pikirkan, kumpulkan saja dulu menjadi satu.

        Baca Juga: Mana yang Lebih Penting untuk Kariermu, Hard Skill atau Soft Skill?

        3. Pilih solusi terbaik

        Sudah menuliskan berbagai alternatif solusi? Sekarang, saatnya memilih yang terbaik di antara pilihan itu.

        Ingat, tiap pilihan punya konsekuensinya masing-masing. Terlebih lagi, kadang kala, kamu tak jadi satu-satunya orang yang membuat keputusan. 

        Oleh karena itu, dalam tahap problem solving ini, kamu butuh skill:

        • analisis
        • diskusi
        • kerja sama
        • penentuan prioritas

        Kita kembali lagi ke contoh pemecahan masalah toko kue. Misalnya, pada hari itu, ada pesanan 50 roti yang harus selesai hari ini.

        Akhirnya, kamu memutuskan untuk mengurangi produksi bolu kukus. Ada tenaga ekstra untuk membuat roti pesanan tanpa mesin penggiling.

        Ingat, tiap masalah punya konteks yang berbeda-beda. Oleh karena itu, solusi terbaiknya juga berbeda-beda.

        Untuk memahami hal ini, Glints akan memberikan contoh tambahan. Misalnya, ternyata, roti yang kemarin masih bersisa. Roti-roti itu juga sangat layak jual.

        Kalau begitu, kamu tak perlu membuatnya lagi. Hari ini, fokuskan saja tenaga untuk mengukus bolu-bolu.

        Itulah mengapa, penting bagimu memahami konteks persoalan.

        4. Rancang rencana

        Sudah punya solusi, waktunya eksekusi. Dalam pelaksanaan ini, kamu membutuhkan kemampuan:

        • manajemen proyek
        • manajemen waktu
        • kolaborasi

        Nah, saat mengurangi produksi bolu kukus, siapa saja yang dipindah ke produksi roti? Berapa waktu yang dibutuhkan? 

        Karena tidak ada mesin, bekerja di dapur tentu menjadi lebih lelah. Kamu juga harus memikirkan waktu istirahat pegawai.

        Rencanakan semua ini matang-matang, ya! Dengan panduan yang jelas, solusi yang kamu buat tentu bisa terlaksana dengan baik.

        5. Evaluasi

        Saat sudah selesai, coba lakukan evaluasi dari solusimu. Apakah jalan keluar itu sudah benar-benar bekerja?

        Dalam proses ini, skill yang kamu butuhkan antara lain:

        • analisis 
        • komunikasi
        • pengumpulan data

        Mengapa Skill Problem Solving Penting?

        pentingnya kemampuan pemecahan masalah

        © Freepik.com

        Kamu sudah memahami pengertian dari skill pemecahan masalah. Nah, sekarang, kenapa kamu harus menguasainya?

        Dirangkum dari Cleverism & Institute of Chartered Accountants in England and Wales, ini dia informasinya.

        1. Bukti mampu terapkan ilmu

        Proses belajar tentu mengasah kemampuan analisis. Secara otomatis, kamu bisa lebih memahami masalah dan mencari solusinya.

        Sayangnya, seperti yang sudah Glints singgung, tiap konteks masalah punya solusi yang berbeda-beda.

        Nah, realitanya, persoalan punya aneka ragam konteks. Secara otomatis, pemilihan solusinya juga berbeda.

        Lalu, apa tanda bahwa kamu mampu memahami konteks dan memilih solusi yang tepat? Skill pemecahan masalah adalah jawabannya.

        Belajar merupakan tanda bahwa kamu menguasai teori. Praktiknya bisa dibuktikan lewat skill menyelesaikan masalah.

        2. Menarik rekruter

        Pemecahan masalah merupakan skill yang terdiri dari berbagai macam sub-skill. Ragam sub-skill ini sudah Glints jelaskan tadi.

        Analisis, kreativitas, manajemen proyek, bahkan kolaborasi, termasuk di dalamnya.

        Dengan alasan ini, rekruter menyukai orang yang mampu menyelesaikan persoalan. Ia jadi penanda bahwa kamu juga punya segudang skill lainnya.

        3. Penting untuk promosi

        Salah satu ciri pemimpin baik adalah mampu menyelesaikan masalah. Oleh karena itu, kalau ingin promosi jabatan, kamu wajib memilikinya.

        Baca Juga: 6 Administrative Skills yang Perlu Dikuasai untuk Menunjang Karier

        Tips Meningkatkan Skill Problem Solving

        tips meningkatkan skill problem solving

        © Freepik.com

        Nah, sekarang, bagaimana cara meningkatkan kemampuan ini? Dirangkum dari Indeed, ini dia tipsnya:

        1. Asah skill teknis

        Ternyata, kemampuan teknikal atau hard skill bisa membuatmu mahir memecahkan masalah, lho. 

        Padahal, problem solving sendiri adalah contoh soft skill. Ternyata, ia tetap tak bisa lepas dari hard skill. Glints sudah menyebutkan hal ini di atas.

        Ini bisa terjadi karena, dengan kemampuan teknikal, kamu jadi punya teori. Solusi dari masalah pun bisa lebih mudah dirumuskan.

        Sekadar ikut kelas selama satu sampai dua jam bisa memperluas wawasanmu, kok. Tak perlu ratusan jam atau bahkan kuliah bertahun-tahun.

        Ingin melakukan hal ini? Kalau begitu, segera daftarkan dirimu ke Glints ExpertClass, ya!

        Kelas ini punya bergam pilihan durasi. Ada yang kurang dari dua jam, namun ada pula yang bisa diikuti selama mingguan. 

        Kamu bisa memilih sesuai dengan kebutuhanmu saja. 

        Meski tak terlalu lama, bukan berarti ilmumu hanya sedikit. Praktisi hebat yang jadi pematerinya akan memberikan insight secara singkat, namun padat dan jelas.

        Bidang-bidang yang ada juga beragam, lho. Ada dunia pemasaran, hingga data science dan pengembangan diri.

        Jadi, tunggu apa lagi? Segera pilih kelas yang tepat untukmu dengan klik tombol di bawah ini. Jangan ditunda, kuotanya terbatas!

        IKUT GLINTS EXPERTCLASS

        2. Cari kesempatan baru

        Jangan lupa, asah terus kemampuanmu dengan praktik di berbagai tempat. Kamu bisa melakukannya dengan mencari:

        • proyek baru
        • tim yang berbeda dengan sekarang
        • komunitas atau organisasi di luar tempat kerja
        • dan lain-lain

        3. Perhatikan orang lain

        Selain menempa diri, kamu juga bisa mengamati proses pemecahan masalah orang lain, lho.

        Coba perhatikan bagaimana atasan atau kolegamu menghadapi persoalan. Siapa tahu, kamu bisa meniru dan memodifikasi pola pemecahan masalah mereka.

        Baca Juga: 5 Social Skill yang Bermanfaat untuk Membantu Kesuksesan Kariermu

        Demikian penjelasan Glints soal kemampuan problem solving. Terus asah skill ini agar kariermu makin berkembang, ya!

        • What Are Problem-Solving Skills?
        • Problem solving-Cleverism
        • Problem solving-Institute of Chartered Accountants in England and Wales
        • Problem-Solving Skills: Definitions and Examples

        pemecahan masalah problem solving

        Leave a Reply

        Your email address will not be published. Required fields are marked *

        Artikel Terkait

        • Dunia Kerja 8 Tips Risk Taking yang Harus Dicoba agar Karier Gemilang

          Khairina F. Hidayati 22 Jun 2022
        • Dunia Kerja 7 Perbedaan WFH vs WFO vs Hybrid, Mana yang Tepat Untukmu?

          Khairina F. Hidayati 06 Jun 2022
        • Dunia Kerja Self-sabotage: Apa Itu, Dampak, Contoh, dan Tips Menghindarinya

          Khairina F. Hidayati 04 Jun 2022
        • Dunia Kerja 9 Cara Jitu Menghadapi Rekan Kerja Sensitif atau Mudah Tersinggung

          Khairina F. Hidayati 03 Jun 2022
        Langganan untuk dapatkan info konten karier terbaru di emailmu
        Terima kasih sudah berlangganan! Nantikan info konten terbaru Glints di emailmu.
        Maaf, permintaanmu tidak bisa diproses. Silakan coba lagi.
        Kategori Topik
        • Tips Karier
        • Bidang Profesi
        • Konten Eksklusif
        • Kabar Glints
        Media Sosial
        • Facebook
        • Twitter
        • Instagram
        • LinkedIn
        Solusi Glints
        • Lowongan Kerja
        • Glints ExpertClass
        • Glints Community
        Scroll Up