Intent-Based Marketing: Arti, Manfaat, dan Tantangannya

Diperbarui 09 Jul 2023 - Dibaca 6 mnt

Isi Artikel

    Salah satu taktik pemasaran yang bisa digunakan oleh bisnis adalah intent-based marketing. Di mana kamu akan berfokus pada intensi konsumen berdasarkan tindakan yang dilakukannya.

    Dengan mengubah pendekatan marketing menjadi lebih personal, sebuah bisnis dapat menemukan konsumen yang berpotensi untuk membeli produk atau layanannya.

    Sehingga, memahami strategi pemasaran ini dapat membantumu memutuskan apakah taktik ini akan sesuai dengan bisnismu.

    Nah, di artikel ini Glints akan memberi rangkuman seputar teknik pemasaran intent-based. Yuk, simak artikelnya berikut ini!

    Apa Itu Intent-Based Marketing?

    Menurut Markleticintent-based marketing adalah taktik pemasaran yang mengarahkan campaign pemasaran ke orang-orang yang perilakunya di internet menunjukkan intensi untuk melakukan pembelian.

    Sehingga, ketimbang memasarkan produk ke audiens yang luas, strategi ini akan fokus melakukan marketing ke konsumen tertentu berdasarkan kebutuhan dan perilakunya.

    Hal ini memungkinkanmu untuk menyesuaikan pengalaman marketing bagi setiap konsumen. Ini tentu membuat campaign-mu berkesan lebih jujur dan tidak berkesan seperti sales pitch.

    Sebagai contoh, bisnismu bergerak di bidang B2B dan fokus menjual produk ke perusahaan lain.

    Melakukan intent-based marketing membuatmu memasarkan produk ke para pembuat keputusan di perusahaan tersebut.

    Hal ini tentu lebih baik ketimbang melakukan marketing ke setiap orang yang bekerja di perusahaan tersebut.

    Baca Juga: Crowdsourcing Marketing: Definisi, Jenis, dan Manfaatnya bagi Perusahaan

    Mengenal Intent Data

    Dalam intent-based marketing, data adalah komponen penting yang tidak bisa dilepaskan.

    Sehingga, jika ingin menggunakan taktik marketing ini, kamu harus familier dengan hal yang dinamakan sebagai intent data.

    Ada pun Oktopost menyebutkan bahwa intent data adalah aktivitas dan perilaku seorang konsumen di internet.

    Hal ini didasarkan oleh pencarian yang dilakukan, website yang dikunjungi, konsumsi konten, serta interaksinya di internet.

    Lalu, dari mana kamu bisa mendapatkan data-data tersebut? Indeed menyebutkan bahwa kamu bisa mendapatkan data dari dua sumber, yaitu;

    Data internal

    Data internal adalah informasi yang didapatkan dari tools bisnis, sistem, hingga platform yang digunakan seperti;

    • website, aplikasi, atau produkmu
    • komunikasi email (informasi personal, penerima, responden)
    • iklan (jumlah klik ke iklan, jawaban survei)
    • konten campaign (software CRM, konten interaktif, jumlah klik ke konten)

    Data eksternal

    Data ini didapatkan dari platform atau pihak luar seperti provider pihak ketiga, sumber data publik, hingga hasil riset pasar.

    Intent data didapatkan dari pihak eksternal untuk mendapatkan insight seputar apa yang prospekmu cari di website lain.

    Beberapa contoh data eksternal di antaranya:

    • kebiasaan browsing
    • time on page dan scroll speed
    • engagement (download dan klik)
    • konsumsi konten (tipe, jumlah, dan preferensinya)
    • website yang dikunjungi
    • lokasi (didapatkan melalui alamat IP)
    Baca Juga: Flanking Marketing: Apa itu, Manfaat, dan Jenis Strategi Penerapannya

    Manfaat Intent-Based Marketing

    Masih menurut Oktopost, berikut adalah beberapa manfaat dari intent based marketing.

    1. Mempersonalisasi komunikasi

    Setiap interaksi dengan konsumen adalah kesempatan untuk memberikan pengalaman yang unik.

    Dengan mengetahui perilaku, kebutuhan, dan keinginan konsumen, kamu bisa memberikan pengalaman pembelian yang imersif bagi konsumen.

    Sehingga, hal tersebut memungkinkan customer engagement menjadi lebih baik.

    Sebagai contoh, kamu bisa menyesuaikan call to action secara langsung untuk pengunjung atau konsumen kompetitor yang mengunjungi website-mu.

    2. Menargetkan pembeli yang lebih relevan

    Manfaat lain yang bisa didapatkan dari taktik marketing ini adalah mendapatkan orang-orang yang memang mau membeli produk atau layananmu.

    Kamu bisa mendapatkan prospek konsumen tersebut ketika mereka tertarik pada bisnismu dan siap untuk melakukan pembelian melalui intent data.

    Dengan begitu, kamu bisa memberikan mereka nurturing campaign yang sangat relevan dengan kebutuhannya.

    Sehingga, hal tersebut dapat membantumu dalam meningkatkan keefektifan strategi marketing-mu.

    3. Mendapatkan prospek lebih cepat

    Mendapatkan prospek lebih cepat adalah manfaat lain dari intent-based marketing.

    Karena, taktik ini memungkinkanmu untuk mendapatkan prospek ketika mereka sedang berada di tahap pencarian awal dalam buyer’s journey-nya.

    Kamu juga dapat mengenalkan produk atau layananmu ke prospek menggunakan intent data sebelum mereka menghubungi kompetitormu.

    4. Memprioritaskan dan menemukan prospek

    Intent-based marketing juga membuatmu bisa memprioritaskan leads berdasarkan tingkat intensi pembeliannya.

    Di samping itu, taktik pemasaran ini juga memungkinkanmu mendapatkan prospek baru yang mungkin tidak terduga sebelumnya.

    Tentunya, hal ini memungkinkanmu mengalokasikan budget ke konsumen yang memang menginginkan produk serta layananmu.

    Baca Juga: Campaign Management: Apa itu, Proses, Tools, dan Manfaatnya

    Tantangan Intent-Based Marketing

    Mengutip Tech Funnel, berikut adalah beberapa tantangan dari intent based marketing.

    1. Kurangnya data berkualitas

    Banyak bisnis yang merasa kesulitan untuk mengaplikasikan intent based marketing karena kurangnya data berkualitas.

    Untuk melakukan intent-based marketinglead scoring dan pengumpulan data harus disiapkan dengan sempurna supaya bisa mengidentifikasi keinginan membeli konsumen sesegera mungkin.

    Meski kamu telah membuat sales funnel, kamu hanya bisa mengidentifikasi intent konsumen ketika mereka telah berinteraksi dengan kontenmu.

    Sehingga, cara terbaik untuk mengakses data intent adalah melalui kerja sama dengan penyedia intent data.

    2. Mengintegrasi data yang sudah ada dengan data intent

    Tantangan lain dari intent-based marketing adalah mengombinasikan data intent dengan sistem lead scoring yang sudah ada.

    Semakin banyak sumber data yang kamu miliki, semakin kompleks proses mengorganisir datamu sendiri.

    Baca Juga: White Label Marketing: Apa Itu, Manfaat, dan Tips Melakukannya

    Itu adalah beberapa informasi seputar intent-based marketing yang bisa kamu pelajari.

    Secara sederhana, strategi marketing ini dapat membantumu memasarkan produk ke calon konsumen yang tepat berdasarkan data-data seputar perilakunya di internet.

    Nah, selain rangkuman di atas, Glints sudah menyiapkan kumpulan artikel yang dapat menambah wawasanmu di bidang marketing, lho.

    Apa saja kira-kira? Supaya tidak penasaran, yuk, klik di sini sekarang untuk dapatkan dan baca ragam artikelnya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait