Campaign Management: Apa itu, Proses, Tools, dan Manfaatnya

Diperbarui 03 Jan 2024 - Dibaca 21 mnt

Isi Artikel

    Campaign management adalah cara yang umum dipakai oleh sebuah perusahaan agar marketing campaign yang mereka upayakan bisa berjalan efektif.

    Seperti yang kita tahu, marketing campaign merupakan usaha pemasaran yang umum dipakai suatu bisnis agar audiens di pasar tertarik pada produk atau jasa yang mereka tawarkan.

    Campaign management yang efektif membutuhkan perencanaan, eksekusi yang tepat, dan evaluasi yang baik untuk menilai fase-fase yang sudah dijalankan.

    Di samping upaya strategis tadi, marketing campaign management juga membutuhkan tenaga pelaksana.

    Beberapa perusahaan ada yang memiliki tim marketing internal untuk itu. Beberapa perusahaan lain ada yang lebih memilih untuk menggunakan jasa tim marketing dari agensi periklanan.

    Di kasus tertentu, perusahaan yang memiliki tim marketing internal bisa saja memilih untuk menggunakan bantuan dari pihak eksternal sebagai pelaksana karena sejumlah pertimbangan bisnis.

    Baca Juga: 5 Tips Jitu Marketing Campaign yang Bisa Curi Perhatian Pelanggan

    Apa Itu Campaign Management?

    campaign management adalah

    © Freepik.com

    Melansir Wrike, campaign management adalah perencanaan, eksekusi, tracking, dan analisis atas suatu inisiasi marketing.

    Ketika dibedah, di dalam suatu inisiatif marketing kamu akan menemukan keberadaan sejumlah marketing campaign (kampanye marketing) yang dijalankan oleh tim atau staf tertentu.

    Kampanye-kampanye tersebut mungkin eksekusinya akan tersebar pada sejumlah medium dan channel. Hal itu bisa berupa email, sosial media, SEM, baliho, koran, televisi, dan beberapa medium lainnya.

    Inisiasi marketing tadi bertujuan agar merek, produk, atau jasa suatu bisnis bisa diketahui, diminati, dibeli, dan digunakan oleh konsumen atau audiens yang ditargetkan.

    Menurut Smartsheet, perencanaan, eksekusi, dan evaluasi menjadi 3 hal yang akan membuat upaya kampanye marketing dapat berjalan efektif.

    Smartsheet juga memberikan catatan tambahan bahwa kampanye marketing yang paling kreatif pun bisa gagal ketika fase eksekusi dan evaluasinya tidak berjalan dengan baik.

    Proses Upaya Campaign Management

    campaign management adalah

    © smartsheet.com

    Menurut Smartsheet, ada 9 langkah yang menjadi proses upaya campaign management.

    Biasanya, yang menjadi person in charge dari upaya campaign management adalah marketing campaign manager.

    Untuk mengetahui langkah-langkah dari upaya campaign management yang dimaksud, kamu bisa mengecek rangkuman di bawah ini.

    1. Tentukan tujuan

    Langkah pertama yang perlu dilakukan sebagai upaya campaign management adalah menentukan tujuan atau goals.

    Goals yang ingin dicapai perlu kita jabarkan secara spesifik. Dengan adanya goals yang jelas, kita akan lebih mudah untuk mengukur keberhasilan dari marketing campaign yang dijalankan.

    Kita perlu menerangkan tujuan dengan rinci. 

    Sebagai contoh, kita ingin meningkatkan penjualan produk pada customer baru, ingin meningkatkan brand awareness, ingin meningkatkan loyalitas customer, dan lain-lain

    Adanya goals yang jelas seperti contoh di atas akan memudahkan kita dalam mengidentifikasi langkah-langkah perlu kita upayakan untuk mencapai goals tersebut.

    Berikut ini merupakan sejumlah contoh lain dari goals upaya campaign management:

    • Meningkatkan brand awareness perusahaan serta produk atau jasa yang ditawarkan.
    • Mendorong customer yang sudah berlangganan untuk melakukan pembelian pada produk atau jasa tertentu.
    • Mengonversi leads yang sudah diperoleh sebagai data untuk menentukan mana pihak-pihak yang bisa menjadi customer potensial.
    • Menggunakan leads yang sudah diperoleh untuk menginformasikan value tertentu agar mereka melakukan pembelian.
    • Mendorong customer yang sudah berlangganan untuk melakukan upgrade produk atau jasa yang sedang mereka gunakan.

    2. Menentukan audiens

    Setelah menentukan goals, langkah berikutnya adalah menetapkan audiens yang ditargetkan.

    Dengan mengetahui siapa audiens yang kita sasar, kita bisa mengetahui bagaimana cara berkomunikasi dengan mereka. 

    Selain itu, kita juga bisa membuat campaign yang sesuai dengan preferensi audiens yang dituju. 

    Tiga cara di bawah ini bisa kamu pakai untuk menentukan audiens:

    • Menentukan audiens berdasarkan fase customer journey: Secara sederhana, customer journey bisa kita bagi ke dalam 4 fase. Fase yang dimaksud antara lain: awareness, interest, desire, dan action. Nah, kita bisa membuat konsep inisiasi interaksi yang sesuai dengan masing-masing fase tersebut.
    • Demografi audiens: Dengan menggunakan klasifikasi demografi, kita bisa mengerucutkan audiens berdasarkan: umur, jenis kelamin, pemasukan, lokasi, strata edukasi, sampai hobi mereka.
    • Customer profile: Melakukan profiling customer dapat diupayakan dengan cara membuat survei ataupun kuesioner. Selain itu, kita juga bisa mengidentifikasi ketertarikan dan kebiasaan mereka berdasarkan data historis pembelian mereka.

    3. Mengidentifikasi medium atau channel yang akan digunakan

    Upaya marketing campaign harus bisa menghubungkan perusahaan dengan audiens yang dituju. 

    Maka dari itu, memilih medium atau channel marketing yang sesuai dengan image brand serta target market yang disasar menjadi hal yang cukup penting untuk diperhatikan.

    Medium marketing sendiri dapat dikategorikan menjadi dua, yakni konvensional dan online.

    Beberapa contoh channel dari medium konvensional antara lain: telemarketing, media cetak, radio, televisi, event, baliho, hingga pengisian form atau survei secara offline.

    Sementara itu, contoh channel dari medium online yakni: landing page, microsite, blog post, video, e-book, sosial media, email, SEO, SEM, PPC, dan masih banyak lagi.

    Akan lebih baik jika campaign marketing bisa dijalankan lewat beberapa channel (omnichannel) bahkan dua medium sekaligus.

    4. Menyiapkan resource khusus

    Entah besar atau kecil skala perusahaan yang melakukan upaya pemasaran, ada baiknya tim marketing yang dipekerjakan memiliki resource khusus untuk menangani respons atas marketing campaign yang sudah dijalankan.

    Resource tersebut nantinya akan bertugas memonitor traffic website dan sosial media, pesanan barang atau jasa yang ditawarkan, isi konten, komentar, engagement, dan aspek-aspek lainnya.

    Selain itu, resource tersebut juga akan menjadi pihak yang bertanggung jawab mengawasi dan menganalisis mulus atau tidaknya customer journey, user journey, atau buyer journey yang sudah dirancang.

    5. Membuat anggaran

    Salah satu bagian penting dari upaya campaign management adalah pembuatan anggaran marketing campaign.

    Anggaran marketing campaign akan memuat biaya pengiklanan, upah pegawai, biaya pembuatan konten, dan biaya-biaya lainnya.

    Anggaran yang besar tidak selalu menjamin kesuksesan upaya marketing. Maka dari itu, kita perlu menyesuaikan bujet dengan goals yang ingin dicapai.

    Empat cara ini bisa dipakai untuk menentukan anggaran marketing campaign:

    • Alokasi sesuai kemampuan: Manajer marketing membuat budget sesuai dengan kemampuan perusahaan atau mengalokasikan dana yang dirasa pantas untuk upaya marketing yang akan dilakukan.
    • Percentage of sales: Budget disesuaikan dengan persentase penjualan. Misalnya, sebuah perusahaan memutuskan untuk menganggarkan 10 persen dari total penjualan mereka untuk upaya pemasaran.
    • Objective and task: Dana anggaran marketing akan disesuaikan dengan tingkat kesulitan task dan objective yang menjadi target.
    • Meet the competition: Jumlah dana marketing akan disamakan dengan jumlah anggaran milik kompetitor.
    Baca Juga: Tips Mengelola Budget Marketing yang Efektif

    6. Membuat konten marketing

    Salah satu komponen penting dalam marketing campaign adalah konten. Konten yang baik tentunya konten yang akan menghasilkan banyak engagement dan interaktif dengan audiens.

    Beberapa hal yang bisa kamu jadikan pegangan ketika membuat konten marketing antara lain adalah:

    • Cari konten yang diminati audiens.
    • Sampaikan konten yang bermanfaat untuk audiens yang disasar.
    • Pastikan konten yang kamu buat sesuai sejalan dengan goals marketing.
    • Buat konten agar memiliki kedekatan personal dengan audiens.

    7. Membuat workflow atau time table

    Satu dokumen yang akan memudahkan upaya campaign management adalah adanya dokumen workflow atau time table.

    Setiap anggota tim nantinya akan melaporkan progres pekerjaan mereka lewat dokumen ini.

    Dengan begitu, workflow atau time table akan memudahkan tim untuk melakukan koordinasi, tracking pekerjaan, hingga tracking progres.

    Bagi manager, keberadaan dokumen workflow atau time table bisa menjadi dokumen untuk mengecek akuntabilitas setiap eksekusi dari marketing campaign yang diupayakan.

    8. Melakukan evaluasi

    Peningkatan penjualan, response rate, engagement rate, dan conversion merupakan beberapa metrik yang bisa kita jadikan patokan untuk menilai keberhasilan suatu marketing campaign.

    Data-data tadi akan lebih mudah untuk kita dapatkan jika upaya marketing dilakukan secara online

    Kita bisa mengecek metrik-metrik tersebut dengan tool tertentu, seperti Wrike, ClickCease, Mailchimp, dan lain-lain.

    Berhasil atau gagalnya sebuah konten marketing campaign bisa kita jadikan acuan penggodokan konten kampanye marketing yang lebih baik untuk fase yang berikutnya.

    9. Membuat peta customer journey

    Peta customer journey akan membuat kita lebih mudah dalam melakukan tracking customer

    Lewat pemetaan ini, kita bisa mengerti sedang berada di fase mana seorang customer berada. Apakah dia ada di fase awareness, interest, desire, atau action.

    Ketika sudah mengetahui di fase mana mereka berada, kita akan lebih mudah untuk menentukan inisiasi marketing yang cocok dengan kebutuhan mereka.

    Dengan begitu, customer potensial akan semakin dekat dengan pembelian produk atau jasa yang ditawarkan.

    Tool yang Digunakan untuk Campaign Management

    campaign management adalah

    © Freepik.com

    Melansir Wrike, beberapa software (tool) populer yang digunakan untuk membantu upaya marketing campaign management adalah Marketo, Pardot, Hubspot, dan Eloqua. 

    Namun, sebelum memilih ada baiknya kita mengetahui software seperti apa yang sesuai dengan preferensi kita. 

    Tiga poin ini bisa kita gunakan untuk mendapatkan software campaign management yang sesuai dengan preferensi:

    • Apakah kita membutuhkan software yang easy to use dan intuitif?
    • Apakah kita memerlukan software yang bisa terhubung dengan banyak channel marketing?
    • Apakah software yang akan kita pilih menyediakan informasi metrik yang kita butuhkan?

    Tiga pertanyaan di atas akan menyaring produk-produk yang tidak sesuai dengan kebutuhan kita. 

    Jadi, kita bisa mengurangi potensi kesalahan pembelian produk software campaign management.

    Manfaat dari Campaign Management

    © Freepik.com

    Melansir Finances Online, ada 10 poin yang menjadi manfaat dari campaign management.

    Manfaat-manfaat dari campaign management yang dimaksud adalah sebagai berikut:

    • Mengetahui dengan jelas goals dan tujuan marketing campaign.
    • Setiap anggota tim mengetahui dengan jelas kewajiban mereka.
    • Mempermudah koordinasi tim.
    • Membuat eksekusi lebih sistematis.
    • Mengorganisir tim agar tiap anggotanya dapat berkolaborasi.
    • Memastikan tiap eksekusinya sesuai dengan jadwal.
    • Memonitor performa dari marketing campaign yang diupayakan.
    • Menjaga agar dana kampanye tidak melebihi bujet yang sudah dianggarkan.
    • Kampanye dapat mudah untuk dievaluasi dan dioptimalkan berdasarkan hasil.
    • Menjaga akuntabilitas dan memaksimalkan kinerja.
    Baca Juga: 8 Rekomendasi Tools Management Business agar Pekerjaan Lebih Efisien

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan kalau campaign management adalah serangkaian upaya yang bisa membuat marketing campaign terjaga dalam jalur yang sudah direncanakan.

    Semoga rangkuman tadi bisa berguna untuk kamu, ya.

    Oh ya,  kamu juga bisa membaca artikel serupa dengan mengecek kategori Marketing di Glints Blog.

    Kamu bisa menemukan tips, trik, hingga informasi terkini seputar dunia marketing yang bisa membantu kesuksesanmu di bidang pemasaran.

    Tertarik? Yuk, klik di sini sekarang untuk mendapatkan informasinya.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait