Tingkatkan Performa Bisnismu dengan Memanfaatkan Intent Data!

Diperbarui 15 Mar 2023 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Kalau sedang berbisnis di era digital, intent data adalah kumpulan informasi yang sangat penting dan bisa meningkatkan penjualanmu.

    Bagaimana tidak, data ini dapat memberi tahu apa yang calon pelanggan ingin lakukan, barang apa yang akan mereka beli, dan kapan.

    Ingin tahu lebih lanjut mengenai intent data, jenis-jenisnya, dan bagaimana cara mengoptimalkannya agar penjualan meningkat drastis?

    Yuk, simak lebih lanjut!

    Apa Itu Intent Data?

    intent data adalah

    © Freepik.com

    Kalau diartikan secara harafiah, intent berarti niat atau maksud dan jika digabungkan berarti data berisikan niat.

    Mengutip The Smarketers, intent data adalah gambaran atau sekumpulan informasi mengenai perilaku online para user atau calon pelanggan.

    Dengan data ini, kamu bisa mengetahui dan menebak apa yang ingin mereka beli secara spesifik atau dalam kata lain, niat mereka ketika membuka website-mu.

    Baca Juga: Pengertian Point of Sales dan Fungsinya Bagi Bisnismu

    Istilahnya, seperti saat berada di toko, kamu melihat orang sedang mengambil barang dan membaca deskripsi di boksnya.

    Saat melihat hal tersebut, kamu langsung tahu bahwa ia sedang mempertimbangkan ingin membeli produk tersebut.

    Dalam situsnya, strategic abm. menyebutkan bahwa intent data ini biasanya menggunakan cookies untuk memonitor beberapa aspek seperti waktu dan ketentuan pencarian utama.

    Tujuannya? Supaya perusahaan bisa lebih memahami customer journey dan bisa menandai kapan calon pelanggan sedang aktif membeli.

    Ketika semua data telah terkumpul, kamu bisa langsung membuat campaign yang personal dan dalam waktu yang tepat, mengajak mereka untuk menyelesaikan pembelian.

    Sampai sini sudah paham, kan?

    Manfaat Intent Data

    © Pixabay.com

    Dari penjelasan di bagian pertama, terlihat jelas bahwa manfaat utama intent data adalah agar perusahaan lebih memahami calon pelanggannya.

    Everstring menyebutkan bahwa terdapat banyak kegunaan lain yang jauh lebih spesifik.

    Beberapa di antaranya adalah membuat daftar orang-orang yang akan ditargetkan, menjalankan account based marketing, melakukan personalisasi, dan membuat iklan yang ditargetkan secara spesifik.

    Ketika tahu apa yang mereka ingin lakukan, apa yang dicari dan keaktifannya, kamu bisa mengirimkan iklan yang ditargetkan ke orang-orang tersebut.

    Data ini juga memudahkan kamu untuk memberikan rekomendasi yang sudah dipersonalisasi.

    Intinya, dengan data ini, segala campaign atau usaha lain yang dilakukan akan jauh lebih efektif.

    Baca Juga: Cara Membangun Strategi Penjualan yang Efektif

    Jenis Intent Data

    intent data adalah

    © Unsplash.com

    Terdapat tiga jenis intent data, yaitu first-party, second-party, dan third-party. Berikut ini adalah penjelasan singkat dari tiap jenisnya.

    1. First-party intent data

    Intent data yang pertama adalah first-party, didapatkan dari situsmu sendiri.

    Menurut Everstring, jenis data yang ada di dalam ini biasanya bersifat anonim, kecuali orang tersebut mengisi form berisikan nama dan data pribadinya.

    Untuk data-data anonim biasanya diambil dari hasil rekaman IP address pengguna.

    2. Second-party intent data

    Menurut The Smarketers, second-party intent data dikumpulkan oleh situs perusahaan lain dan dibagikan atau dijual kepadamu.

    Ini semua terjadi tentu saja dengan persetujuan user tersebut, ya.

    3. Third-party intent data

    Nah, third-party intent data ini adalah informasi yang diambil dari pihak luar (semacam vendor).

    Pihak luar ini biasanya bekerja sama dengan pihak lain, agar mereka bisa melihat dan mempelajari data perilaku pengguna dan calon pelanggannya.

    Cara Mengoptimalkannya untuk Penjualan

    Disarikan dari Marketo, berikut ini adalah cara mengoptimalkan intent data agar penjualan meningkat dan berkelanjutan.

    1. Personalisasi website-mu

    intent data adalah

    © Freepik.com

    Langkah pertama adalah personalisasi experience di situsmu.

    Dari penjelasan mengenai jenis intent data, sudah jelas bahwa informasi yang didapatkan secara first-party dari website bersifat anonim.

    Maka dari itu, personalisasi website agar mereka tertarik untuk baik itu mengisi form berisikan data diri, melakukan pembelian, atau sekadar membuat akun baru. 

    Pasalnya, tanpa mengetahui siapa mereka dan informasi lainnya, akan lebih sulit untuk menentukan apakah mereka termasuk ke dalam sales qualified lead atau bukan.

    Baca Juga: Marketing Qualified Lead vs. Sales Qualified Lead: Apa Bedanya?

    2. Bimbing leads lain menggunakan email

    © Unsplash.com

    Cara selanjutnya untuk mengoptimalkan intent data yang dimiliki adalah dengan membimbing orang-orang yang termasuk ke dalam lead, menggunakan email yang telah dipersonalisasi.

    Istilah lain untuk tindakan ini adalah lead nurturing.

    Untuk melakukan ini dengan efektif, Marketo menyarankan untuk menggabungkan data dari first-party dan third-party.

    Dengan begitu, ketika mengirimkan email ke pengguna dan calon pelanggan, kamu akan lebih tahu siapa mereka dan apa yang mereka sukai. 

    Dari penjelasan di atas, kesimpulannya adalah jika dimanfaatkan dengan benar, intent data bisa jadi kunci yang membuka banyak pintu kesempatan.

    Kamu bisa mengoptimalkan penjualan, mengetahui teknik pemasaran yang harus dilakukan, dan masih banyak lagi.

    Kalau ingin belajar lebih lanjut seputar dunia sales, kamu bisa coba mengikuti Glints ExpertClass, lho.

    Glints ExpertClass adalah kelas yang akan dibawakan oleh para ahli di bidang sales, dengan bertahun-tahun pengalaman yang tak perlu diragukan. 

    Tertarik? Yuk, cari kelas yang ingin diikuti dan daftarkan dirimu sekarang juga!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait