7 Tips Handover Pekerjaan sebelum Cuti agar Libur Bebas Gangguan
Isi Artikel
Handover pekerjaan sebelum cuti amat penting kalau kamu mau liburan tanpa beban.
Rekan-rekan kerja atau atasanmu juga bisa tetap bekerja dengan lancar meski kamu tidak masuk.
Namun, apa saja yang harus dipersiapkan kalau mau handover pekerjaan sebelum cuti?
Tenang, Glints sudah siapkan panduannya buatmu di bawah ini.
1. Rencanakan dari jauh-jauh hari
Sebaiknya rencanakan cutimu dari beberapa hari atau satu minggu sebelumnya.
Apalagi kalau cutinya lebih dari dua hari atau kamu adalah satu-satunya yang bertanggung jawab atas sebuah tugas.
Ini supaya tim dan atasanmu bisa mengatur tugas, proyek, atau pekerjaan yang sangat membutuhkan keterlibatanmu.
Kalau sudah ada tanggal pastinya, lebih baik langsung ajukan cutimu ke atasan.
Jangan tunggu sampai dekat tanggal cuti baru dikomunikasikan, ya.
2. Beri tahu rekan-rekan atau klienmu
Melansir dari Hash Micro, kamu wajib memberi tahu rekan-rekan di kantor atau klienmu sebelum cuti.
Jadi, jangan hanya pamit ke atasanmu, ya.
Kamu bisa mengirimkan email atau chat dengan informasi kapan kamu mulai cuti dan kapan akan kembali bekerja.
Dengan begitu, mereka bisa mengantisipasi hal-hal yang akan diperlukan nantinya ketika kamu cuti.
Harapannya kamu juga masih sempat membantu mereka menyelesaikan masalah atau tugas sebelum cuti.
3. Atur strategi kalau mau cek pekerjaan di tengah cuti
Handover pekerjaan sebelum cuti memang bisa membuat liburanmu lebih tenang.
Akan tetapi, bisa jadi kamu tetap perlu sesekali cek pekerjaan di tengah cuti.
Daripada malah tidak tenang dan gelisah karena terus memikirkan pekerjaan, lebih baik atur strategimu.
Misalnya kamu cuti seminggu penuh.
Tetapkan jadwal bahwa di tengah minggu, kamu akan mengecek pekerjaan dan membalas pesan-pesan penting dari orang kantor atau klien selama dua jam.
Setelah itu, kamu bisa kembali mematikan notifikasi dan menikmati cutimu.
Intinya, kamu sendiri yang tentukan batasannya.
Jangan lupa, komunikasikan batasan-batasanmu selama cuti ini kepada atasan, anggota tim, atau klienmu.
4. Bersikap realistis
Hanya kamu yang bisa menilai situasi dan keadaan di kantor saat ini.
Karena itu, kamu harus bersikap realistis.
Yang harus kamu pastikan antara lain:
- Adakah anggota tim atau rekan kerja yang bisa dilimpahkan handover pekerjaan sebelum cuti? Bagaimana dengan beban kerja mereka saat ini?
- Selama kamu cuti, adakah meeting penting yang mengharuskan kehadiranmu? Bisakah diwakili orang lain?
- Apakah selama cuti kamu punya akses ke internet, komputer/laptop, dan tools lainnya yang diperlukan jika sewaktu-waktu kamu harus menangani masalah di kantor?
- Kamu ingin dihubungi lewat mana kalau ada hal yang sifatnya mendesak dan mendadak?
5. Bagi-bagi tugas
Menurut Discovery, pembagian tugas selama kamu cuti harus sejelas mungkin.
Saat melakukan handover pekerjaan sebelum cuti, pastikan kamu sudah memberikan arahan ke anggota tim dan laporan pada atasan dengan jelas.
Seharusnya baik anggota tim, atasan, dan kamu sendiri sudah sepaham siapa saja yang bertanggung jawab atas tugas-tugasmu.
6. Usahakan tidak ada tugas dadakan
Usahakan tidak ada pihak lain yang melimpahkan tugas baru kepada rekan kerja yang sedang menggantikanmu.
Tentu hal ini tidak adil dan akan mengganggu produktivitas banyak orang.
Karena itu, sampaikan dengan jelas pada rekan kerja bahwa selama kamu cuti, tugas-tugas baru yang sifatnya penting dan memang butuh kehadiranmu harus ditunda dulu sampai kamu kembali.
7. Dokumentasikan dengan jelas dan rapi
Langkah terakhir dalam handover pekerjaan sebelum cuti yang satu ini sering terlupa.
Ya, pastikan kamu sudah mendokumentasikan semua instruksi, catatan, materi, atau akses dengan rapi.
Siapkan dokumen khusus untuk mencatat dan membuat daftar atas hal-hal tersebut.
Kamu pun tidak akan dicari-cari kala cuti hanya untuk menanyakan hal sepele seperti, “Kemarin file ini ada di mana, ya?”
Itulah tujuh tips handover pekerjaan yang harus kamu lakukan sebelum cuti.
Kalau sudah melakukan tujuh langkah di atas, sekarang saatnya menikmati cutimu!
Psst, cuti sangat penting, lho, untuk menjaga kesehatan mental dan work-life balance.
Pelajari lebih lanjut seputar work-life balance dan dapatkan tips-tips praktis mengoptimalkannya di Glints Blog.
Yuk, langsung klik di sini, untuk temukan dan baca ragam artikelnya.