Bisa Prediksi Keuangan Perusahaan, Ini Manfaat serta Metode Financial Forecasting

Tayang 30 Des 2020 - Dibaca 11 mnt

Isi Artikel

    Bagi banyak perusahaan besar, financial forecasting adalah sebuah proses kerja yang wajib untuk dilaksanakan.

    Mengapa demikian? Pasalnya, inisiatif ini bisa menjadi sebuah sarana untuk melihat kondisi sales dan revenue perusahaan di masa mendatang.

    Tanpa adanya financial forecasting, perusahaan akan mengalami kesulitan saat harus menciptakan strategi bisnis baru.

    Nah, kira-kira, apa yang sebenarnya dimaksud dengan financial forecasting? Seperti apa jenis-jenis dan cara kerjanya? Yuk, simak selengkapnya dalam rangkuman Glints berikut ini!

    Baca Juga: Menuntutmu Berhati-hati, Apa Itu Krisis Perusahaan?

    Apa Itu Financial Forecasting

    financial forecasting adalah

    © Freepik.com

    Melansir laman Investopedia, financial forecasting adalah sebuah inisiatif di mana perusahaan berusaha untuk menyiapkan strategi baru guna menyambut periode baru.

    Namun, sebelum mulai merancang rencana, tim financial analyst akan mengestimasikan kondisi finansial perusahaan di masa mendatang.

    Tidak seperti budgeting, financial forecasting tidak akan menganalisis perbedaan perkiraan keuangan dan kinerja aktual.

    Analisis ini justru akan berfokus pada seluruh proyek dan rencana bisnis perusahaan, serta financial statement yang telah mereka sediakan.

    Nantinya, hasil financial forecast akan memprediksi jumlah income dan pengeluaran perusahaan untuk periode mendatang, atau selama setahun ke depan.

    Akan tetapi, perusahaan juga bisa memperkirakan total pendapatan dan pengeluaran dalam jangka waktu enam bulan atau tiga tahun ke depan.

    Umumnya, hasil financial forecast akan digunakan untuk mengembangkan proyeksi laporan laba rugi, dan perkiraan arus kas lainnya.

    Selain itu, hasil inisiatif ini akan dimanfaatkan saat perusahaan sedang menentukan cara untuk mengalokasikan anggaran mereka untuk periode mendatang. 

    Hasil forecasting akan diperbarui secara rutin, biasanya secara bulanan atau triwulanan ketika ada perubahan dalam sektor operasi, inventaris, atau manajemen bisnis.

    Jenis-Jenis Metode Financial Forecasting

    financial forecasting adalah

    © Pexels.com

    Bagi kebanyakan perusahaan, meramalkan laporan laba rugi adalah jenis financial forecasting yang paling sering dilakukan. 

    Namun, kini perusahaan memfokuskan prioritas pada proyeksi keuangan bisnis yang lengkap.

    Tujuannya adalah untuk memprediksi kinerja bisnis perusahaan di masa depan menggunakan tiga laporan keuangan utama atau financial statement.

    Ketiga laporan keuangan tersebut adalah income statement, balance sheet, dan cash flow statement.

    Setelah mengetahui prediksi laporan keuangan yang dibutuhkan, kira-kira, seperti apa metode yang diperlukan untuk menyaringnya? Berikut penjelasan lengkapnya:

    1. Historical financial forecast

    Menyadur PDF, metode financial forecasting pertama yang kerap digunakan perusahaan adalah historical financial forecast.

    Jenis financial forecast ini mendorong para analis untuk mengupas laporan keuangan dari periode sebelumnya dan menggunakan data yang tersaring sebagai proyeksi keuangan perusahaan di masa mendatang.

    Analis dapat melihat laporan laba rugi perusahaan, neraca, dan laporan arus kas.

    Dari dokumen-dokumen tersebut, mereka dapat menentukan bagaimana bisnis telah berkembang selama beberapa tahun terakhir dan membuat perkiraan mengenai kondisi keuangan perusahaan untuk tahun-tahun ke depan.

    Baca Juga: Bisa Hadirkan Profit Berlimpah, Ketahui Pentingnya Rainmaker untuk Perusahaan

    2. Research based financial forecasting

    Metode financial forecasting berikutnya yang bisa menjadi opsi para financial analyst adalah research based financial forecasting.

    Dalam metode ini, para analis tidak hanya akan melihat laporan keuangan perusahaan.

    Mereka justru akan meneliti performa dari seluruh departemen di dalam perusahaan.

    Tak hanya itu, mereka juga akan melakukan riset terhadap kinerja serta produktivitas kompetitor perusahaan.

    Terkadang, para analis akan meneliti tren konsumer dan perkembangan teknologi yang sekiranya akan memengaruhi revenue perusahaan.

    Perbedaan Financial Forecasting dan Budgeting

    © Pexels.com

    Dalam dunia bisnis, financial forecasting adalah sebuah proses kerja yang kerap dibandingkan dengan budgeting.

    Menurut beberapa pakar, kedua inisiatif tersebut memiliki fungsi yang cukup serupa.

    Nyatanya, financial forecasting dan budgeting tidak dapat dikategorikan ke dalam satu proses dengan fungsi yang seragam.

    Masing-masing kegiatan memiliki perbedaan dan kerap digunakan untuk kebutuhan yang cukup berlainan.

    Melansir Investopedia, budgeting adalah sebuah outline yang menjelaskan tujuan serta ekspektasi perusahaan untuk periode ke depan.

    Di dalamnya, terdapat rincian revenue, income, serta jumlah arus kas yang diharapkan dari bisnis perusahaan.

    Beda halnya dengan financial forecasting yang adalah sebuah prediksi mengenai kondisi keuangan perusahaan untuk masa mendatang.

    Budgeting berfungsi sebagai standar perusahaan di masa mendatang.

    Sedangkan, financial forecasting merupakan penilaian terhadap kinerja perusahaan serta prediksi akan keberhasilannya untuk tahun-tahun ke depan.

    Kendati berbeda, kedua inisiatif ini perlu digunakan secara bersamaan.

    Sebagai contoh, financial forecast jangka pendek dan jangka panjang dapat digunakan untuk membuat dan memperbarui budgeting perusahaan.

    Manfaat Financial Forecasting

    © Freepik.com

    Semakin besarnya kebutuhan dan market size perusahaan, maka semakin besar juga kebutuhan mereka akan financial forecasting.

    Proses forecasting bisa menyediakan sarana bagi perusahaan untuk mengekspresikan tujuan dan prioritas mereka.

    Tak hanya itu, hasil penelitian juga bisa digunakan untuk memastikan bahwa kualitas internal perusahaan juga konsisten.

    Nah, kira-kira, apa saja manfaat lainnya yang ditawarkan financial forecasting? Menurut Great Game, berikut adalah penjelasannya:

    • Menilai keberhasilan perusahaan dengan menentukan nilai dari rencana bisnis
    • Mengendalikan arus kas dan mengarahkan perusahaan 
    • Mengembangkan tolok ukur keuangan untuk digunakan sebagai perkiraan masa depan
    • Menyediakan latar belakang terkait risk management
    • Antisipasi dampak pengeluaran baru
    • Mengidentifikasi masalah utama keuangan serta penyebabnya
    • Mengurangi risiko finansial
    • Menciptakan lingkungan kerja yang sarat dengan kepastian dan stabilitas
    • Menciptakan rencana penganggaran masa depan yang jauh lebih mudah

    Baca Juga: Perhitungan ARR: Cara Mengevaluasi Perkembangan Bisnismu

    Itulah serba-serbi financial forecasting yang sudah Glints ringkas khusus untuk kamu.

    Intinya, financial forecasting adalah sebuah inisiatif yang dapat membantu perusahaan dalam memprediksi kondisi keuangan mereka di masa mendatang.

    Tak hanya itu, proses ini juga dapat membantu perusahaan dalam melihat kinerja mereka bila dibandingkan kompetitor.

    Sebenarnya, masih banyak hal-hal lain yang dapat mendorong produktivitas bisnis. Bila penasaran, kamu bisa kunjungi Glints Expertclass.

    Dalam kelas kategori business fundamentals, para profesional dunia bisnis siap membagikan ilmu serta pengalaman mereka untukmu.

    Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, sign up di Glints sekarang juga!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait