Perhitungan ARR: Cara Mengevaluasi Perkembangan Bisnismu

Diperbarui 21 Feb 2023 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Bagi perusahaan subscribtion-base, ARR adalah salah satu metrik yang perlu diketahui untuk memantau perkembangan perusahaan. 

    Pebisnis haruslah mengetahui pendapatan secara akurat untuk dapat dicatatkan pada laporan laba-rugi.

    Hal ini untuk dapat mempermudah pembuatan keputusan serta kebijakan bisnis ke depannya.

    Pasalnya, metrik ini penting untuk mengetahui seberapa sehat perusahaanmu, serta mengetahui apa saja yang dapat perusahaan lakukan dari data yang dimiliki tersebut.

    Baca Juga: Pelajari 5 Strategi yang Dapat Membantu Peningkatan Sales Growth

    Pengertian ARR

    arr adalah

    © freepik.com

    Bersumber dari Zuora, ARR atau annual recurring revenue adalah sebuah metrik yang menunjukkan jumlah uang yang masuk tiap tahun dari subscription atau kontrak.

    Singkatnya, ini digunakan untuk menghitung pendapatan berulang yang didapatkan perusahaan dalam satu tahun.

    Seperti disampaikan sebelumnya, ARR ini lazim digunakan oleh perusahaan SaaS yang menggunakan subscription-base bagi konsumennya. 

    Adanya ARR dapat membuat perusahaan mengetahui perkembangan yang dialami perusahaan tiap tahunnya.

    Akan sulit bagi perusahaan untuk mengetahui perkembangannya tanpa menggunakan ARR. Hal ini karena metode subscription membuat pelanggan dapat membayar di muka untuk subscription selama beberapa tahun kedepan. 

    Bahkan, bisa saja terdapat konsumen yang melakukan subscription tiap bulannya, namun terdapat kenaikan harga di waktu-waktu tertentu. Hal ini tentu akan memengaruhi perhitungan pendapatan.

    Oleh karenanya, perlu perhitungan yang dapat menghitung besaran pasti pendapatan dalam satu tahun.

    Pentingnya ARR

    © freepik.com

    Terdapat beberapa hal yang menjadikan ARR penting untuk diketahui. Bersumber dari Corporate Finance Institute, berikut adalah pentingnya ARR bagi perusahaan.

    1. Menunjukan pertumbuhan perusahaan

    Nilainya yang cenderung stabil dan dapat diprediksi, ARR menjadi metrik yang tepat untuk menunjukan pertumbuhan perusahaan. 

    Dengan memperhatikan nilai ARR tahun-tahun sebelumnya, perusahaan dapat mengetahui apakah terjadi perkembangan bagi perusahaan atau tidak.

    2. Mengevaluasi kesuksesan dari suatu model bisnis

    Berbeda dengan pendapatan total perusahaan yang memperhitungkan berbagai pemasukkan yang didapat oleh perusahaan.

    ARR hanya berfokus pada pemasukan yang didapatkan dari pelanggan yang melakukan subscription

    Oleh karena itu, ARR akan mempermudah perusahaan mengetahui seberapa sukses model bisnis yang dilakukan. 

    Hal ini karena dengan meningkatnya ARR, berarti terjadi peningkatan pendapatan dari subscription, bukan lini bisnis lainnya.

    3. Meramalkan pendapatan

    Hal penting lainnya dari menghitung ARR adalah untuk dapat meramalkan pendapatan ke depannya. Nilai ARR yang stabil dapat digunakan sebagai acuan perhitungan lainnya. 

    4. Mengetahui market product-fit

    Setelah melakukan user testing, suatu produk tentu diluncurkan ke pasar. Untuk mengetahui apakah produk tersebut dapat diterima dengan baik oleh pasar, maka digunakanlah ARR untuk memperhitungkannya.

    Jika ARR yang didapat besar, maka hal tersebut menandakan bahwa produk diterima oleh pasar dengan baik.

    Baca Juga: Cara Membangun Strategi Penjualan yang Efektif

    Cara Menghitung ARR

    © freepik.com

    Setelah mengetahui pengertian dan pentingnya ARR, selanjutnya kamu harus mengetahui cara menghitung ARR yang tepat. 

    Secara sederhana, menghitung ARR adalah dengan menghitung MRR (monthly recurring revenue) x 12.

    Sumber lain seperti Startupbros memiliki rumus perhitungan ARR yang lebih mendetil. 

    Perhitungannya yaitu:

    ARR = (Harga produk atau layanan) x (peningkatan konsumen tiap bulan) x 12 bulan.

    Elemen yang harus ada dalam ARR

    Meski rumus perhitunganya terbilang sederhana, namun kamu harus memasukkan beberapa elemen-elemen berikut agar dapat lebih akurat dalam menghitung ARR.

    1. Semua sumber pemasukan

    Pemasukan yang dimaksud adalah yang berasal dari subscription yang dilakukan konsumen. Bisa juga pendapatan lainnya yang merupakan pendapatan berulang seperti pembelian in-app purchase, dan sebagainya.

    2. Konsumen yang melakukan upgrades

    Elemen selanjutnya dalam ARR adalah konsumen yang melakukan upgrades. Maksudnya adalah mereka yang melakukan perubahan paket subscription ke paket yang lebih mahal. 

    3. Konsumen yang melakukan downgrades

    Selanjutnya yaitu konsumen yang melakukan downgrades. Berlawanan dengan sebelumnya, ini maksudnya adalah konsumen yang melakukan perubahan paket subscription ke paket yang lebih murah atau dengan kualitas yang lebih rendah.

    4. Tingkat churn dari konsumen

    Tingkat churn adalah seberapa banyak konsumen yang tidak melanjutkan subscription-nya.

    Ini berbeda dengan konsumen yang melakukan pembatalan berlangganan. Hal tersebut dikarenakan pada pembatalan, biaya berlangganan juga dikembalikan ke konsumen.

    Baca Juga: Mengenal Strategi Lead Generation, Manfaat, serta Prosesnya

    ARR bukan sekadar metrik biasa lagi bagi sebuah perusahaan. Namun, menjadi hal yang penting bagi perusahaan yang sedang berjalan.

    Apakah perusahaan atau startup-mu sudah mencapai titik yang kalian harus dan inginkan?

    Dapatkan informasi dan tips pengembangan perusahaan, startup dari segi marketing, brand, design produk, teknologi hingga keuangannya dengan daftarkan diri dan bergabung dalam newsletter Glints.

    Temukan dan baca semua konten tersebut langsung di inbox-mu.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 2.8 / 5. Jumlah vote: 5

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait