Contoh Business Model Canvas dan Cara Menyusunnya

Tayang 25 Okt 2022 - Dibaca 11 mnt

Isi Artikel

    Ada banyak strategi bisnis yang bisa membantu kamu membangun bisnis dengan lebih tertata. Salah satunya adalah dengan menggunakan business model canvas. Kali ini, Glints akan mengulas cara menyusun dan contoh business model canvas yang tepat.

    Menurut Miro, business model canvas adalah strategi yang dicetus oleh ahli bisnis Alexander Osterwalder and Yves Pigneur untuk mengilustrasikan bentuk sebuah bisnis secara ringkas.

    Strategi ini biasa digunakan untuk membangun bisnis baru agar memiliki tujuan yang lebih jelas dan tertata.

    Namun, ada juga yang menggunakannya untuk bisnis yang sudah ada dan perlu mengevaluasi ulang tujuan dan masa depan sebuah bisnis.

    Penasaran dengan strategi sederhana ini? Yuk, cermati contoh business model canvas dan cara menyusunnya di bawah ini!

    Contoh Business Model Canvas

    Secara umum, ada 9 komponen di dalam sebuah business model canvas. Masing-masing komponen memiliki hubungan yang dekat.

    Berikut adalah contoh business model canvas dan 9 komponennya.

    contoh business model canvas

    Cara Menyusun Business Model Canvas

    Ketika berbicara tentang cara menyusun business model canvas, kita akan berfokus pada cara mengisi setiap komponen yang ada di dalamnya. 

    Berikut adalah penjelasan untuk masing-masing komponen business model canvas dan cara mengisinya:

    1. Key partners

    Bagian paling kiri pada contoh business model canvas di atas adalah key partners.

    Key partners berisi mitra atau supplier di luar bisnismu yang akan membantumu menyalurkan value proposition ke pelanggan.

    Kerja sama ini tentu penting agar bisnis yang kamu bangun dapat berjalan secara efektif dan efisien.

    Sebagai contoh, jika kamu membuka bisnis cake bakery, harus dicari dahulu supplier bahan pokok seperti tepung atau gula kualitas baik dari supplier yang terpercaya.

    Untuk mengetahui mitra apa saja yang bisnismu perlukan, jawablah pertanyaan ini:

    • Apa saja produk atau jasa dari luar yang diperlukan bisnismu agar dapat berjalan lancar?
    • Siapa mitra atau supplier penting dari bisnismu?
    • Mengapa kamu perlu bekerja sama dengan mitra atau supplier itu?

    2. Key activities

    Key activities adalah komponen yang berisi kegiatan atau aktivitas yang dilakukan bisnismu sehari-hari. Aktivitas ini dijalankan untuk menghasilkan value proposition bisnis.

    Untuk mengisi komponen ini, kamu bisa menjawab pertanyaan:

    • Kegiatan apa saja yang dapat dilakukan bisnismu untuk memuaskan pelanggan?
    • Kegiatan apa saja yang penting dilakukan untuk menjalin hubungan dengan pelanggan?
    • Apa proses distribusi produk atau jasa bisnismu?

    3. Key resources

    Key partners adalah sumber daya yang diperlukan oleh bisnis kamu untuk beroperasi dengan efektif dan mampu menyalurkan produk atau jasa dengan baik.

    Sumber daya yang dimasksud adalah tenaga manusia, keuangan, intelektual maupun kebutuhan fisik. 

    Untuk menentukan sumber daya yang diperlukan bisnismu coba jawab pertanyaan ini:

    • Sumber daya apa saja yang dibutuhkan untuk menciptakan produk atau jasa yang akan dijual?
    • Sumber daya apa yang diperlukan untuk mendistribusikan produk atau jasa bisnismu?

    4. Value proposition

    Pada contoh business model canvas di atas, value proposition berada di bagian tengah karena merupakan bagian yang paling penting.

    Secara sederhana, value proposition adalah nilai jual dari produk atau jasa bisnismu sehingga pelanggan tidak lebih memilih produk atau jasa kompetitor.

    Untuk menentukan nilai jual ini, kamu harus tahu dahulu apa kebutuhan yang diinginkan pelanggan dan bagaimana bisnismu bisa membantu menyelesaikan keinginan itu. 

    Selain itu, nilai jual ini juga dapat berupa newness atau inovasi baru sehingga pelanggan tertarik untuk membeli produk atau menggunakan jasamu.

    Oleh karena itu, mengisi value proposition dapat dibantu dengan pertanyaan seperti:

    • Apa yang menjadi permasalahan yang dirasakan pelanggan saat ini?
    • Apa manfaat yang bisa diberikan produk atau jasamu untuk memecahkan masalah pelanggan itu?
    • Apa saja keunggulan yang ditawarkan produk atau jasamu sehingga berbeda dari kompetitor?

    5. Customer relationships

    Setelah menentukan hal-hal sebelumnya, saatnya kamu mengisi kolom customer relationship. Bagian ini cukup penting karena menjelaskan cara bisnismu berinteraksi dengan pelanggan.

    Berinteraksi atau mendekati pelanggan bisa dilakukan dengan cara seperti melalui media sosial secara personal atau via aplikasi WhatsApp dan email.

    Untuk menentukan customer relationship yang efektif, coba jawab beberapa pertanyaan ini:

    • Hubungan apa yang ingin kamu ciptakan dengan pelanggan?
    • Bagaimana kamu bisa menyatukan hubungan itu dengan biaya atau sistem bisnismu?

    Baca Juga: Ketahui 5 Cara Membangun Hubungan Baik dengan Customer di Sini

    6. Channels

    Bagian selanjutnya yang harus diisi sesuai contoh business model canvas sebelumnya adalah channels.

    Untuk menyalurkan value proposition-mu, kamu butuh channel atau sederhananya media yang tepat.

    Untuk menentukan channel distribusi produk atau jasa yang paling tepat, coba jawab pertanyaan ini:

    • Channel atau media apa yang sering digunakan pelanggan saat belanja produk atau jasamu? Apakah media sosial, televisi, atau email?
    • Channel apa yang paling efektif dan efisien secara biaya untuk menyalurkan produk dan jasamu?

    7. Customer segments

    Customer segments adalah tempat di mana kamu mengisi siapa saja pelanggan yang menjadi tujuan penyaluran produk atau jasamu.

    Sebelum melakukan segmentasi pelanggan atau customer segment, kamu wajib mengetahui dahulu kebutuhan masyarakat saat ini. Setelah itu, barulah pikirkan cara agar kamu produk atau jasamu bisa menyediakan kebutuhan itu.

    Jika sudah tahu semua itu, pikirkan target pelanggan yang menjadi fokus utama bisnismu.

    Coba pertimbangkan beberapa pertanyaan di bawah ini untuk mengisi bagian customer segments ini.

    • Kategori masyarakat manakah yang akan menggunakan produk atau jasamu? Mahasiswa atau Pekerja? Masyarakat umur 20-an atau umur 30-an? Laki-laki atau Perempuan?
    • Siapakah utama pelanggan yang akan menggunakan produk atau jasamu?

    Baca Juga: Jangan Mulai Bisnis Tanpa Memahami Segment Pasar, Ini Dia Penjelasannya

    8. Cost structures

    Salah satu bagian paling bawah dari contoh business model canvas di atas adalah kolom cost structures.

    Menurut Creately, bagian cost structures adalah kolom untuk menulis biaya pengeluaran yang diperlukan bisnismu untuk beroperasi dengan baik.

    Oleh karena itu, kamu bisa jabarkan kategori pengeluaran biaya dan investasi yang dibutuhkan bisnismu serta angkanya.

    9. Revenue streams

    Komponen terakhir adalah revenue streams. Bagian ini berisi aliran atau sumber pendapatan sebuah bisnis.

    Sebagai contoh, kamu bisa tulis pendapatan seperti hasil penjualan bulanan, mungkin royalti dari franchising, dan pendapatan lainnya.

    Bagian ini akan lebih mudah diisi jika kamu mengetahui segmentasi pelanggan, kegiatan, dan sumber daya daya yang diperlukan bisnismu.

    Baca Juga: Ingin Meningkatkan Pendapatan? Ketahui Lebih Dalam Apa Itu Customer Success

    Itulah dia penjelasan Glints mengenai contoh business model canvas dan cara menyusunnya.

    Mengetahui trik atau strategi bisnis yang benar akan membuat bisnis berkembang dengan pesat dan terarah. Salah satu cara trik sederhana yang bisa praktikkan langsung adalah dengan menyusun business model canvas.

    Namun, kamu belum tahu bagaimana cara membuatnya? Tenang saja, Glints sudah menyiapkannya template business model canvas sederhana untukmu.

    Dengan begitu, kamu tidak perlu lagi mengeluarkan waktu dan tenaga ekstra untuk membuat tabel seperti contoh di atas.

    Untuk dapatkan template-nya, yuk, langsung mengikuti langkah-langkah di bawah ini:

    Berikut cara mendapatkan dan mengedit template business model canvas dari Glints:

    1. Isi pertanyaan di bawah dengan memilih lama pengalaman kerjamu
    2. Isi captcha sesuai petunjuk yang diberikan
    3. Klik tombol “DAPATKAN TEMPLATE”. Sebuah file .zip akan ter-download otomatis
    4. Cari dan pilih file .zip tersebut 
    5. Klik kanan pada file dan pilih Extract to template business model canvas
    6. Buka file template dengan Microsoft Word dan isi sesuai kebutuhan

    Semoga artikel ini bermanfaat!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.5 / 5. Jumlah vote: 15

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait