Compassionate Leadership: Arti, Manfaat, dan Cara Meningkatkannya

Tayang 26 Des 2021 - Dibaca 6 mnt

Isi Artikel

    Salah satu skill kepemimpinan yang perlu kamu ketahui dan miliki di tempat kerja adalah compassionate leadership.

    Memiliki kemampuan ini dapat membuatmu menjadi aset berharga bagi tim dan juga perusahaan.

    Jika kamu belum pernah mendengarnya atau tidak terlalu mengerti apa maksudnya, jangan khawatir.

    Di artikel ini, Glints akan menjelaskannya secara rinci untuk kamu. Yuk, simak selengkapnya di artikel ini.

    Apa Itu Compassionate Leadership

    © Pexels.com

    Dilansir dari Emergeneticscompassionate leadership adalah gaya kepemimpinan yang melibatkan empati terhadap orang lain.

    Gaya kepemimpinan ini berfokus untuk memberikan hal terbaik bagi individu, tim, hingga perusahaan.

    Sehingga, gaya kepemimpinan ini meyakini bahwa setiap anggota tim adalah komponen penting dalam perusahaan.

    Dari keyakinan ini, seorang compassionate leader berusaha untuk membuat rekan kerjanya merasa bahagia, meningkatkan well-being mereka, dan membantunya menjadi lebih baik lagi.

    Adapun, ciri dari seorang compassionate leader adalah sebagai berikut.

    • bijaksana dan baik hati
    • bersikap suportif
    • berpikiran terbuka
    • fokus memberikan yang terbaik untuk sekitarnya
    • berkomitmen untuk meningkatkan kebahagiaan rekan kerja
    • mendukung perbedaan antar setiap orang
    Baca Juga: 4 Ciri Gaya Kepemimpinan Transformasional serta Plus Minusnya

    Kenapa Compassionate Leadership Penting?

    © Pexels.com

    Menurut Indeed, compassionate leadership sangatlah penting di tempat kerja sekarang ini karena dapat meningkatkan moral dan mendukung manajemen yang efektif.

    Perlu diingat bahwa menjadi seorang compassionate leader bukan berarti selalu memberikan apa yang orang lain inginkan.

    Justru, gaya kepemimpinan ini fokus memberikan apa yang benar-benar dibutuhkan oleh orang di sekitarnya.

    Sehingga, seorang compassionate leader akan bersikap jujur dan tidak menutup-nutupi terlebih jika ada kabar buruk.

    Dia pun akan selalu siap memberi dan menerima kritik konstruktif dan feedback.

    Gaya kepemimpinan ini penting dimiliki di tempat kerja karena membawa manfaat berikut ini.

    • membangun hubungan dan rasa percaya antar setiap orang
    • meningkatkan kerja sama dan keterlibatan anggota tim
    • mendorong perkembangan diri secara personal dan profesional
    • meningkatkan loyalitas rekan kerja
    • membangun lingkungan kerja yang nyaman dan menghargai satu sama lain
    Baca Juga: Mengenal Lebih dalam Gaya Kepemimpinan Demokratis dan Ciri-cirinya

    Cara Menjadi Compassionate Leader

    © Pexels.com

    Tentunya, compassionate leader dapat mendorong produktivitas setiap orang yang bekerja dalam tim atau di bawahnya.

    Menjadi seorang pemimpin yang compassionate tidak harus menunggu untuk memiliki jabatan tinggi terlebih dahulu.

    Justru, kamu bisa memulainya dari diri sendiri dan mempraktikkannya kepada setiap orang yang bekerja denganmu.

    Nah, apabila kamu ingin menjadi seorang compassionate leader, berikut adalah beberapa hal yang bisa kamu latih dan lakukan.

    1. Mendengarkan orang lain

    Menjadi seorang pemimpin, bukan berarti bahwa kamu tahu segala hal. Oleh karena itu, dengarkan dan perhatikan orang lain ketika  mereka berbicara padamu.

    Lakukanlah active listening agar kamu dapat memahami feedback dan kritik yang disampaikan oleh orang lain.

    Selain itu, dukung rekan kerja untuk menyuarakan pendapatnya saat meeting atau dalam percakapan sehari-hari.

    Dengan melakukan ini, orang lain akan merasa dihargai dan kamu pun dapat membangun hubungan baik dengan mereka.

    2. Berhati-hati dalam berkomunikasi

    Kemampuan mendengar pun akan sangat terbantu jika kamu berhati-hati dalam berkomunikasi.

    Sebagai contoh, ketika kamu sedang melakukan meeting, jangan terus-menerus menguasai percakapan.

    Berikanlah waktu dan jangan menyela ketika orang lain menyampaikan pendapatnya.

    Ketika berkomunikasi pun, jangan lupa untuk memperhatikan bahasa tubuh, baik diri sendiri maupun orang lain.

    3. Tidak bersikap egois

    Untuk mempraktikkan compassionate leadership, hindarilah bersikap egois terhadap rekan kerja.

    Memang, kompetisi di tempat kerja adalah hal yang wajar. Namun, jika akhirnya hanya saling sikut, hal ini akan mengganggu keharmonisan lingkungan kerja.

    Menjadi seorang compassionate leader berarti siap membantu sesama apabila ada yang merasa kesulitan saat bekerja.

    Untuk hal-hal praktikalnya, kamu bisa mengucapkan terima kasih apabila mendapat bantuan, memberi semangat ke orang lain, dan tidak menutup-nutupi informasi penting untuk diri sendiri.

    4. Menjaga perilaku positif

    Seseorang dengan kualitas compassionate leadership akan selalu menjaga sikap positif ketika bekerja.

    Apabila kamu ingin menjadi seorang compassionate leader, usahakan untuk selalu memiliki hal positif untuk disampaikan ke orang lain.

    Memiliki perilaku seperti ini dapat membuat orang lain nyaman ketika bekerja dan tidak takut untuk menyampaikan pendapatnya.

    Sikap positif kamu pun dapat membantu membangun lingkungan kerja yang nyaman untuk dipakai bekerja.

    5. Bersikap terbuka

    Bersikap terbuka ketika berkomunikasi ataupun dalam perbuatan adalah salah satu bentuk dari compassionate leadership.

    Jika kamu ingin menyampaikan kritik atau feedback, lakukan secara langsung dan jelas, hindari melakukan melebih-lebih sebuah informasi.

    Dengan melakukan ini, kamu menunjukkan compassion dengan membantu mereka untuk berkembang secara profesional.

    Baca Juga: Ciri-Ciri Kepemimpinan Strategis dan Tips Menerapkannya di Kantor

    Itulah beberapa hal mengenai compassionate leadership yang perlu kamu ketahui. Semoga setelah membaca artikel ini kamu bisa mempraktikkannya di tempat kerja, ya.

    Nah, kalau kamu ingin tahu lebih banyak seputar leadership, jangan khawatir. Ada banyak artikel di Glints Blog yang membahasnya, lho.

    Bukan hanya soal leadership, artikel lain seperti tips di tempat kerja atau skills yang perlu dimiliki seorang profesional juga dibahas di Glints Blog.

    Menarik, bukan? Yuk, klik di sini untuk membaca artikel terbaru dan menambah wawasanmu!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 4

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait