4 Ciri Gaya Kepemimpinan Transformasional serta Plus Minusnya

Diperbarui 21 Des 2020 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Sosok ini pandai menyelesaikan konflik dan selalu antusias membantu teman kerja lainnya. Coba perhatikan dalam timmu, adakah sosok dengan gaya kepemimpinan transformasional ini?

    Mereka juga orang-orang yang selalu bisa menyemangati anggota tim di sekitarnya saat sedang jenuh bekerja. 

    Selain dua hal di atas, terdapat banyak lagi ciri-cirinya. Berikut Glints berikan pemaparannya di bawah ini!

    Baca Juga: Panduan Lengkap Manajemen Kinerja yang Perlu Kamu Ketahui

    Apa Itu Gaya Kepemimpinan Transformasional?

    indikator kepemimpinan kantor

    © careerbliss

    Gaya kepemimpinan transformasional, menurut Indeed, adalah cara seorang pemimpin memotivasi dan memberdayakan orang-orang di bawah tanggung jawabnya untuk bekerja sama mewujudkan visi perusahaan.

    Semua itu dicapainya tanpa micromanaging. Seorang pemimpin transformasional justru memberikan anggotanya ruang lebih untuk mengasah berbagai skill yang mereka perlukan di tempat kerja.

    Keleluasaan tersebut memungkinkan mereka menjadi lebih kreatif berinovasi menemukan solusi baru untuk masalah lama, serta mampu melihat ke masa depan.

    Dengan begitu, setiap karyawan memiliki kekuasaan untuk membuat keputusan dan bertindak sesuai kebutuhan dalam setiap pekerjaannya.

    Lewat tempaan kepemimpinan transformasional, anggota menunjukkan tingkat kepuasan kerja dan komitmen yang tinggi. Mereka juga cenderung memiliki cara pandang baru dan sense of belonging yang lebih kuat. 

    Pada akhirnya, upaya transformasi ini memungkinkan pemimpin menciptakan budaya dan lingkungan kerja yang sehat, efektif, serta efisien bagi semua. 

    Ciri-Ciri Gaya Kepemimpinan Transformasional

    membuat meeting efektif

    © Freepik

    Melansir Very Well Mind, seorang peneliti bernama Bernard M. Bass pada tahun 1985 merumuskan empat elemen utama yang harus dimiliki sosok dengan gaya kepemimpinan transformasional. Elemen-elemen tersebut adalah:

    1. Stimulasi intelektual (intellectual stimulation)

    Kondisi perusahaan yang stagnan adalah musuh nomor satu bagi pemimpin transformasional.

    Mereka selalu berusaha mengubah pemikiran, teknik, dan target usang yang selama ini masih dipertahankan.

    Tujuannya, untuk mendapatkan hasil yang lebih berfaedah dan demi kebaikan bersama yang lebih besar.

    Sebagai cara mencapainya, pemimpin selalu membuka peluang baru bagi setiap anggotanya untuk belajar.

    Mereka proaktif menggerakkan setiap anggota untuk mengeksplor cara-cara baru dalam melakukan sesuatu dan berinovasi menghasilkan solusi.

    2. Konsiderasi individual (individualized consideration)

    Seorang leader dengan gaya kepemimpinan transformasional mampu memahami perbedaan individual para bawahannya. Pasalnya, setiap manusia adalah individu yang unik. 

    Salah satu caranya untuk bisa memahami setiap orang adalah dengan mendengarkan.

    Pemimpin yang baik bisa menjaga jalur komunikasi tetap terbuka sehingga anggotanya merasa bebas untuk berbagi ide sampai saran dan kritik.

    Dengan komunikasi dua arah pula, pemimpin dapat secara langsung memberikan dukungan atau apresiasi terhadap prestasi dan pertumbuhan anggotanya.

    Mereka juga bisa secara langsung memberikan perhatian khusus terhadap kebutuhan masing-masing individu.

    3. Motivasi inspirasional (inspirational motivation)

    Pemimpin transformasional memiliki visi yang jelas dan dapat dikomunikasikan kepada setiap bawahannya.

    Ketika setiap orang di kantor memiliki pandangan yang seragam, akan lebih mudah bagi mereka bekerja sama mewujudkannya jadi nyata.

    Dalam prosesnya, sosok dengan gaya kepemimpinan transformasional cenderung berperan sebagai mentor atau coach untuk mendampingi.

    Mereka tidak hanya memberikan tantangan sembari membimbing bawahannya untuk mengasah potensi diri.

    Namun, juga senantiasa membangkitkan optimisme, antusiasme, dan motivasi dalam diri setiap anggota.

    4. Idealisasi pengaruh (idealized influence)

    Seorang pemimpin transformasional berfokus membangun budaya perusahaan di mana setiap orang di dalamnya mau bekerja gotong royong untuk kebaikan bersama.

    Di sisi lain, ia tahu bahwa pemimpin adalah sosok panutan. Maka, pemimpin harus mencontohkan standar moral yang sama dalam organisasi agar setiap orang di dalamnya berpandangan selaras.

    Lewat upaya coaching dan mentoring, bawahan dapat meniru perilaku dan etos kerja serta menyerap nilai-nilai serta prinsip yang dimiliki pemimpin melalui berbagai kesempatan pengembangan diri.

    Dengan begitu, pemimpin akan menularkan passion-nya kepada seluruh bawahan. Setiap orang di kantor pun dapat berempati dengan visi pemimpin. 

    Timbal baliknya, pemimpin bisa meraih kepercayaan, rasa hormat, dan kagum dari setiap anggota.

    Baca Juga: Tipe Pemimpin Seperti Apakah Kamu?

    Di luar empat elemen ini, ada beberapa karakter lain yang dapat menggambarkan sosok kepemimpinan dengan gaya transformasional, yaitu:

    • Sangat terorganisir dengan baik.
    • Team-oriented.
    • Dihormati dan menghormati bawahan.
    • Bertanggung jawab atas tim, tapi juga menanamkan tanggung jawab kepada anggota tim.
    • Menumbuhkan lingkungan kerja yang etis dengan nilai, prioritas, dan standar yang jelas.
    • Unggul dalam mengomunikasikan gagasan baru.
    • Pandai menyeimbangkan visi jangka pendek dan tujuan jangka panjang.
    • Mampu membangun koalisi yang kuat dan membangun rasa saling percaya.
    • Memiliki integritas dan kecerdasan emosional tinggi untuk bisa berempati dengan orang lain.

    Pemimpin dengan gaya kepemimpinan transformasional biasanya merupakan sosok yang visioner, inspiratif, berani, risk-taker, dan karismatik. Mereka juga termasuk pemikir yang bijaksana.

    Perusahaan yang Tepat untuk Gaya Kepemimpinan Transformasional

    © Freepik

    Gaya kepemimpinan transformasional berlaku di setiap industri. Kepemimpinan transformasional efektif diterapkan dalam organisasi yang membutuhkan perubahan.

    Gaya kepemimpinan ini juga cocok untuk perusahaan skala kecil atau perusahaan rintisan (startup) yang punya visi besar dan butuh cepat beradaptasi dengan industrinya.

    Akan tetapi, gaya kepemimpinan transformasional akan paling menguntungkan bagi industri teknologi yang intens dan berdinamika tinggi.

    Inovasi dan tren teknologi yang sangat cepat berganti dapat mensukseskan atau justru menghancurkan sebuah perusahaan IT jika tidak diperkuat dengan kepemimpinan transformasional.

    Kelebihan Gaya Kepemimpinan Transformasional

    Dalam gaya kepemimpinan transformasional, pemimpin bertindak sebagai mentor atau coach.

    Ia dapat memberikan pelatihan dan motivasi kepada setiap orang di bawahnya untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 

    Nah lewat bimbingan ekstensif ini, secara tidak langsung setiap karyawan di kantor tersebut sedang “dipupuk dan disirami” untuk menjadi calon pemimpin selanjutnya.

    Pasalnya, secara tidak langsung setiap anggotanya berubah menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri.

    Kekurangan Gaya Kepemimpinan Transformasional

    Kepemimpinan transformasional tidak cocok untuk organisasi yang baru seumur jagung dan tidak memiliki struktur.

    Gaya ini juga tidak cocok untuk diterapkan dalam organisasi yang dibentuk untuk sementara dalam rangka menjalankan atau melaksanakan program khusus.

    Begitu pula pada tahap awal perintisan usaha, di mana setiap orang di dalamnya masih merangkak dan meraba-raba.

    Pasalnya, gaya kepemimpinan transformasional membutuhkan keberadaan struktur untuk kemudian diperbaiki.

    Sosok leader transformasional juga tampak kurang cocok berada di lingkungan kerja yang terlalu birokratis.

    Tips Menerapkan Gaya Kepemimpinan Transformasional

    apa itu manajemen kinerja

    © Freepik

    Mengutip MindTools, di bawah ini adalah beberapa kiat praktis dari Glints untuk kamu para pemimpin yang ingin menggunakan gaya kepemimpinan transformasional:

    • Jangan cepat puas dengan satu cara pendekatan atau solusi. Jangan takut mengeksplorasi dan bereksperimen.
    • Selalu cari peluang untuk memperbaiki suatu hal, karena ada kalanya perubahan itu diperlukan. Namun, semua perubahan harus dilakukan dengan memperhatikan kepentingan tim.
    • Berani bertanggung jawab. Upaya mengubah keadaan menjadi lebih baik perlu diseimbangi dengan kesanggupan pemimpin untuk membuat pertanggungjawaban pribadi atas pekerjaan yang mereka dan tim capai.
    • Hargai setiap ide maupun gagasan yang dilontarkan rekan-rekan kerjamu. Jika seseorang memiliki ide inovatif yang memiliki peluang sukses tinggi, ini harus dijadikan prioritas untuk diwujudkan ketimbang cara-cara lama yang mungkin sudah tidak efektif.
    Baca Juga: Kunci Sukses Bekerja di Startup

    Nah, setelah mengetahui ciri-ciri gaya kepemimpian transformasional di atas, adakah sosok rekan kerja yang terwakilkan?

    Atau, malah kamu yang ternyata punya potensi menjadi pemimpin transformasional?

    Ketahui lebih jauh soal kepemimpinan dengan berdiskusi dalam forum tanya jawab Glints Komunitas.

    Dalam forum tersebut kamu akan dipertemukan dengan sesama profesional, dan sosok yang berpengalaman untuk membantumu membentuk gaya kepemimpinanmu.

    Yuk daftar sekarang dan berdikusi di Glints Komunitas!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.6 / 5. Jumlah vote: 14

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait