Panduan Lengkap Manajemen Kinerja yang Perlu Kamu Ketahui

Diperbarui 10 Jul 2021 - Dibaca 11 mnt

Isi Artikel

    Tiap organisasi atau perusahaan tentu memiliki tujuan tertentu. Tujuan ini nantinya akan digerakkan oleh karyawan atau pekerja di perusahaan yang bersangkutan. Sebagai upaya untuk mengoptimalkan hasil kerja karyawan, diperlukan adanya manajemen kinerja.

    Mungkin, kamu masih bingung, apa itu manajemen kinerja? Bagaimana tahap-tahapannya, serta cara agar proses ini optimal?

    Glints sudah merangkum semuanya hanya untukmu.

    Apa itu Manajemen Kinerja?

    apa itu manajemen kinerja

    © Freepik

    Dilansir dari UC Berkeley, manajemen kinerja atau performance management adalah suatu proses komunikasi berkelanjutan yang terjadi antara pegawai dan atasannya, berlangsung terus menerus, dan dilakukan untuk mencapai tujuan suatu organisasi atau perusahaan.

    Manajemen kinerja yang efektif adalah hal yang penting untuk perusahaan.

    Dilansir dari McKinsey, performance management dapat membantu menyelaraskan karyawan dengan sumber daya lainnya demi mencapai tujuan perusahaan.

    Melansir The Balance Careers, ada berbagai komponen yang termasuk dalam sistem manajemen kinerja. 

    Komponen-komponen itu di antaranya:

    • pembuatan job description yang jelas berdasarkan perencanaan perekrutan karyawan yang ada
    • memilih calon karyawan yang paling memenuhi syarat untuk diwawancara
    • melakukan wawancara calon karyawan untuk seleksi tahap selanjutnya
    • mendiskusikan apakah calon karyawan mampu mencapai tujuan dan memenuhi job description yang sudah dibuat
    • melakukan seleksi calon karyawan melalui berbagai proses berdasarkan kultur perusahaan
    • menawarkan pekerjaan pada kandidat yang telah dipilih, termasuk gaji, benefit, dan lain-lain
    • menyambut karyawan baru, melakukan orientasi, menunjuk mentor untuk karyawan tersebut, dan mengenalkan kultur perusahaan pada karyawan
    • membuat standar performa yang bisa diukur untuk karyawan tersebut
    • memberi pelatihan untuk karyawan
    • memberi pembinaan dan feedback untuk karyawan
    • melakukan diskusi pengembangan performa karyawan
    • membuat sistem penghargaan atas berbagai kontribusi karyawan
    • menawarkan promosi atau pengembangan karier, termasuk pergeseran posisi yang setara, transfer, dan lain-lain
    • apabila karyawan melakukan resign, evaluasi dan cari tahu mengapa

    Sebenarnya, komponen-komponen ini tidak selamanya sama untuk tiap perusahaan. Meski begitu, unsur dan prinsipnya akan mirip dengan manajemen kinerja yang baik. 

    Baca Juga: Bagaimana Empati Dapat Memengaruhi Rekan dan Kinerja di Kantor?

    Siklus Manajemen Kinerja

    siklus manajemen kinerja

    © Freepik

    Dalam melakukan manajemen kinerja, terdapat sebuah siklus yang bisa kamu ikuti. Terdapat 4 tahap siklus manajemen kerja yang berlangsung terus menerus.

    Dilansir dari Valamis, tahap-tahap itu adalah:

    1. Perencanaan (planning)

    Pada tahap ini, pihak manajemen dan direktur organisasi mendiskusikan tujuan dan apa yang ingin dicapai oleh suatu organisasi, baik secara keseluruhan maupun dalam jangka waktu tertentu.

    Hal ini penting untuk dilakukan agar unit-unit di bawah organisasi memiliki panduan untuk merancang tujuan-tujuan yang lebih spesifik.

    Tujuan-tujuan ini tidak hanya mencakup strategi bisnis, tetapi juga mencakup indikator pencapaian kinerja karyawan dalam tim, seperti tujuan pengembangan, tugas, target, tindakan, dan lain-lain.

    Setelah rencana pencapaian secara umum telah ditetapkan, maka manajer yang berada di bawah dapat mulai menetapkan tujuan untuk manajemen kinerja karyawan.

    Tujuan ini seringkali ditetapkan menggunakan metode S.M.A.R.T., yaitu:

    • specific
    • measurable
    • achieveable
    • relevant
    • time-bound

    Perencanaan pengembangan karyawan juga bisa dilakukan pada tahap ini.

    2. Kontrol (monitoring)

    Biasanya, monitoring hanya dilakukan sekali atau dia kali dalam setahun.

    Di tahap ini, manajer melakukan berbagai cara untuk memastikan apakah tujuan-tujuan yang telah direncanakan bisa tercapai.

    Apabila ternyata ditemukan masalah yang dihadapi karyawan, manajer bisa membantu penyelesaian masalah. Penyesuaian kembali tujuan juga bisa dilakukan apabila diperlukan.

    Tidak menutup kemungkinan, pada tahap ini, tujuan baru juga ditetapkan, karena banyaknya perubahan yang terjadi baik secara internal maupun eksternal.

    3. Pengkajian (reviewing)

    Tahap siklus selanjutnya adalah pengkajian yang bersifat dua arah.

    Di akhir tahun, pihak manajemen dan karyawan akan mendiskusikan apakah tujuan-tujuan yang ditetapkan sejak awal berhasil dicapai.

    Tahap ini cukup penting, karena pihak manajer bisa melakukan kolaborasi dengan karyawan. Semakin dilibatkan pekerja, maka pekerja akan semakin terdorong untuk tetap bekerja di perusahaan bersangkutan.

    Hal-hal yang dikaji meliputi realistisnya tujuan yang ditetapkan sejak awal, dan bagaimana karyawan mendapat pengalaman atau skill yang baru.

    Selain itu, dikaji pula bagaimana pekerja menyelesaikan pekerjaannya disertai dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja, dan apa saja yang bisa diperbaiki agar kinerja karyawan dan tujuan perusahaan tercapai.

    4. Penghargaan (rewarding)

    Tahap penghargaan adalah tahap yang tidak bisa diabaikan. Pasalnya, reward adalah hal yang paling penting untuk mendorong kinerja karyawan.

    Apabila karyawan tidak mendapat penghargaan yang cukup, maka motivasi kerjanya akan menurun, dan karyawan bisa memilih untuk mencari pekerjaan lainnya.

    Penghargaan-penghargaan yang bisa diberikan di antaranya, naiknya gaji, pemberian bonus, bertambahnya hak cuti, proyek tambahan, promosi, testimoni tertulis, dan lain-lain.

    Setelah karyawan diberi penghargaan, siklus manajemen kinerja kembali lagi ke tahap pertama, yaitu perencanaan.

    Baca Juga: Masih Awal Tahun, Lakukan Penilaian Kinerja untuk Diri Sendiri, Yuk!

    Mengoptimalkan Manajemen Kinerja

    mengoptimalkan manajemen kinerja

    © Freepik

    Agar manajemen kinerja yang kamu lakukan bisa maksimal, terdapat cara-cara tertentu yang bisa kamu lakukan.

    Dilansir dari WorkFront, cara-cara itu di antaranya:

    • melakukan evaluasi kinerja lebih sering, tidak hanya sekali atau dua kali dalam setahun, namun beberapa kali
    • menggunakan OKR untuk menyelaraskan standar pencapaian pribadi dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan
    • mengembangkan sistem feedback secara mingguan agar monitoring bisa lebih efektif
    • menjadikan manajer sebagai pengajar atau pemberi latihan dan pengarahan
    • mengembangkan standar efektif yang digunakan sebagai indikator kinerja
    • dan lain-lain

    Manajemen Kinerja dan Penilaian Kinerja

    manajemen kinerja dan penilaian kinerja

    © Pexels

    Manajemen kinerja sering kali tertukar dengan hal lainnya yaitu penilaian kinerja.

    Dilansir dari Inc, penilaian kinerja atau performance appraisal adalah proses atau metode di mana manajemen memberikan feedback atau masukan pada karyawan.

    Masukan ini berkaitan dengan hasil kinerja, serta hal-hal yang bisa dilakukan untuk membuat kinerja lebih baik.

    Ada beberapa hal yang membuat manajemen kinerja dan penilaian kinerja berbeda.

    1. Penekanan

    Titik berat penilaian kinerja adalah evaluasi dan masukan untuk karyawan.

    Sementara itu, manajemen kinerja menekankan integrasi agar hasil pekerjaan karyawan selaras dan membuat perusahaan mendekat pada tujuannya.

    2. Tujuan

    Tujuan dari penilaian kinerja adalah menambah dan mengembangkan kinerja karyawan, mengupayakan pengembangkan bakat dan kemampuan, serta menekankan budaya perusahaan pada karyawan.

    Sedangkan, manajemen kinerja dilakukan untuk menetapkan, mengevaluasi, dan memperbaiki kinerja karyawan agar selaras dengan tujuan perusahaan dan kinerja karyawan dapat meningkat.

    3. Keterlibatan karyawan

    Penilaian kinerja dilakukan oleh seorang manajer pada karyawan. Dalam hal ini, karyawan sangat sedikit dilibatkan, atau tidak sama sekali.

    Sementara itu, pada manajemen kinerja, karyawan akan mendapat feedback yang bisa didiskusikan bersama dengan manajer atau atasan.

    Baca Juga: Berbagai Metode Evaluasi Kinerja Karyawan

    Setelah membaca informasi lengkap mengenai manajemen kinerja, semoga kamu bisa melakukannya dengan optimal, ya. Pekerja dengan karya maksimal akan membantu perusahaan mencapai tujuannya.

    Apabila kamu ingin mendapat lebih banyak informasi mengenai pekerjaan dan pengembangan karier, kamu bisa mendapatkannya, hanya di Glints.

    Daftar sekarang, ya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.5 / 5. Jumlah vote: 8

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait